Assalamu’alaikum wr.wb. Hari ini saya ikut shalat Jumat. Terlihat kebanyakan orang jaga jarak 1m dari orang lain tapi ada juga beberapa pemuda yang duduk berdekatan seperti biasa. Sekitar 90-95% dari orang yang hadir pakai masker, tapi banyak anak dan pemuda tidak pakai, dan ada yang gantung di leher saja.
Saya kira tema khutbah akan disesuaikan dengan kondisi darurat pandemi global, karena jemaah perlu diingatkan untuk jaga protokol kesehatan, pakai masker, dsb. Dan kita perlu diingatkan untuk banyak bersedekah, dan utamakan anak yatim dan dhuafa, orang yang di-PHK, dan pedagang yang tokonya tutup 3 bulan. Tapi ternyata temanya standar saja, tentang "keselamatan dunia dan akhirat" dsb. Setelah keluar dari masjid, saya tidak bisa ingat satu kata pun dari khutbah itu. Yang terasa berbeda dari shalat Jumat zaman dulu hanya khutbah yang lebih singkat beberapa menit saja, dan ada jarak antar orang 1m.
Terasa sekali bahwa kesempatan memberikan arahan kepada ribuan Muslim terlewat begitu saja dan menjadi sia-sia. Khatib bisa berikan semangat kepada jemaah untuk memperkuat ibadah, dan merenung ttg kondisi negara dan dunia. Kenapa dunia dikasih ujian dan hukuman yang berat bagi milyaran manusia sekaligus? Tapi tidak ada pembahasan seperti itu. Mungkin sudah sikap standar khatib setiap Jumat: Ambil teks dari lemari, berikan khutbah, terima amplop, dan pulang; tugas selesai! Tidak dipikirkan secara dalam tentang apa yang perlu diperhatikan oleh umat, di tengah pandemi global.
Kalau ustadz tidak memberikan pengarahan pada saat dibutuhkan, bagaimana umat Islam bisa menemukan hikmah dari apa yang kita alami sekarang? Apalagi khutbah begitu membosankan (seperti biasa) sehingga banyak orang tundukkan kepala, setengah sadar, tidur, atau main HP! Umat Islam perlu memikirkan kondisi dunia saat ini. Kita perlu bersatu dengan benar, dan saling peduli satu sama lain. Sangat disayangkan kalau ada ustadz yang abaikan kesempatan untuk memberikan pengarahan.
Dunia ini singkat. Dan banyak Muslim sudah terlihat cuek pada pandemi, dan juga cuek pada yatim dan dhuafa yang sangat menderita pada saat ini. Semoga kita bisa segera sadar untuk bangun persatuan yang benar, dan semoga Indonesia bisa bangkit sesudah krisis ini dan menjadi pemimpin dunia, dengan umat Islam yang kuat dan sejahtera, dan selalu di dalam rahmat Allah. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Gene Netto
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(318)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(587)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(373)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(324)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment