Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (562) islam (543) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (10) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (37) renungan (169) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (6) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

04 July, 2020

Shalat Jaga Jarak, Apa Bisa Dapat Pahala Berjemaah?

[Komentar]: Saya yg awam bingung kalo sholat berjarak seperti itu apa diterima pahala nya...? Kan kita disuruh rapatkan syaf dalam sholat.

[Jawaban]: Assalamu’alaikum wr.wb. Tidak perlu bingung. Itu fungsinya ulama untuk memberikan keterangan dan pengarahan, pada saat suatu keadaan muncul yang tidak dibahas di dalam Al Quran dan tidak dibahas oleh Nabi SAW. Jadi utk kasus virus menular, yang sekarang ketahuan menyebar dari orang ke orang ketika berdekatan, ulama ambil jalan terbaik, dan tetap menjalankan shalat Jumat, tapi dgn syarat pakai masker, dan jaga jarak antara orang. Ini haknya ulama untuk membuat fatwa seperti itu, dan tidak dilakukan secara asal. Ada ilmu di belakangnya.

Dan bagi orang yang takut masuk masjid (mungkin karena tua atau sakit), atau tidak kebagian tempat di dalam masjid karena penuh, maka mereka boleh gantikan shalat Jumat dgn dzuhur di rumah. Hukum itu sudah berlaku dalam banyak keadaan, spt utk musafir (dalam perjalanan), utk orang sakit, orang yang ketiduran, orang yang tidak bisa hadiri shalat jumat karena jauh atau kerja, dsb.

Jadi insya Allah tidak ada masalah. Dan utk persoalan pahala, tidak perlu dipikirkan. Yang tahu kita dapat pahala atau tidak, dan jumlahnya berapa, hanya Allah. Jadi kita harus ikuti arahan dan fatwa ulama: Kita berniat shalat berjemaah, dan Allah akan tentukan sendiri pahalanya bagaimana. Bukan tugas kita dan juga di luar kemampuan kita utk hitung2 pahala yang "pasti" didapatkan dari setiap ibadah atau kegiatan. Manusia tidak ada yang sanggup menilai atau menghitung pahala sendiri seperti kita hitung uang di dompet. Jadi kita kembali lagi ke prinsip dasar fiqih: "Segala sesuatu ditentukan oleh Niatnya!"

Jadi tetap tenang. Melakukan yang terbaik. Berniat melakukan shalat yang sesuai arahan ulama, dan tidak usah peduli pada pendapat orang yang membantah dan mengritik dan merasa paling paham agama sendiri, padahal ilmu mereka itu kecil sekali dibandingkan ulama kita. Tugas kita adalah mengikuti ulama, bukan mengikuti orang yang tidak kenal di medsos. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...