Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

12 December, 2020

Anaknya Ikut Pelatihan, Dicabuli, Orang Tua Selalu "Tidak Menyangka"

Lima anak perempuan dicabuli oleh pelatih silatnya. Ada dua hal penting dari kasus ini yang perlu dibahas. Pertama, seperti yang selalu terjadi, orang tua kaget dan "tidak menyangka". Frase ini muncul terus dalam hampir semua berita pencabulan terhadap anak. Orang tua tidak menyangka. Tidak ada orang tua yang sudah tahu anaknya akan dicabuli oleh bapak kandung, bapak tiri, paman kandung, tetangga, guru sekolah, guru ngaji, pelatih olahraga, dll. Orang tua selalu "berbaik sangka" tapi sikap baik sangka itu, tanpa sikap waspada, berakhir dgn sebagian orang tua menangis dan mengaku mereka "tidak menyangka". Kalau setiap hari ada berita anak digigit buaya di sungai, saya yakin semua orang tua akan waspada dekat sungai. Tapi kalau "hanya" dicabuli saja, banyak orang tua buang muka, dan anggap ini "masalah bagi orang lain". Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya. Hanya sedikit yang mau ambil pelajaran.

Kedua, seperti sering terjadi, organisasi yang terkait dengan pelaku berusaha menutupi kejadian itu, dan minta orang tua tanda tangani surat dan berjanji tidak akan bicara dgn media. Pelaku dipecat, dan kalau pergi ke tempat lain dan cabuli anak lain, bukan urusan kita. Yang penting berita itu ditutupi agar nama baik organisasi bisa dijaga. Sikap ini sering ditunjukkan oleh sekolah umum dan swasta, pesantren, perusahaan, dan organisasi yang lebih utamakan kepentingan bisnis mereka di atas keselamatan anak Indonesia. Jangan sampai orang tua waspada terhadap mereka. Jangan sampai penghasilan mereka berkurang. Anak Indonesia tidak sepenting itu. Bisnis yang utama.

Semoga orang tua mau bangun dari dunia mimpi dan sadari faktanya ada masalah besar terkait kekerasan terhadap anak di negara ini. Dari semua orang tua yang merasa anak mereka aman, akan ada sekian persen orang tua yang nanti juga menangis dan mengaku mereka tidak menyangka. Hal yang sama terulang terus karena orang tua tidak mau berubah. Anak anda tidak aman.
-Gene Netto

Miris, Begitu Tahu Putrinya Ikut Jadi Korban Pencabulan Oknum Pelatih, Orangtua Salah Satu Siswi PSHT Sragen Sempat Nangis Gulung-Gulung
https://joglosemarnews.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...