Ini sebuah puisi yang terkenal di negara barat:
Pertama mereka datang untuk [tangkap] orang komunis,
dan saya tidak berbicara karena saya bukan orang komunis.
Kemudian mereka datang untuk [tangkap] anggota serikat buruh,
dan saya tidak berbicara karena saya bukan anggota serikat buruh.
Kemudian mereka datang untuk [tangkap] orang Yahudi,
dan saya tidak berbicara karena saya bukan seorang Yahudi.
Kemudian mereka datang untuk [tangkap] saya,
dan tidak ada orang yang tersisa untuk berbicara bagi saya.
Assalamu’alaikum wr.wb. Mungkin banyak orang belum pernah baca puisi terkenal ini. Ditulus oleh seorang pastor Jerman bernama Martin Niemöller pada tahun 1946. Waktu Adolf Hitler dan partai Nazi bangkit, Niemöller dukung mereka. Saat orang komunis ditangkap dan dipenjarakan, Pastor Niemöller diam, karena dia bukan orang Komunis. Lalu, Nazi tangkap anggota serikat buruh, dan Niemöller diam, karena bukan anggota serikat buruh. Lalu, Nazi tangkap semua orang Yahudi, dan Niemöller diam karena bukan orang Yahudi.
Lalu Hitler mengatakan pemerintah harus berkuasa di atas agama, dan Pastor Niemöller mulai mengritik Hitler, tapi sudah telat. Jadi pada saat Niemöller sendiri dipenjarakan, tidak ada pihak lain yang tersisa, yang berani berbicara dan protes atas nama dia. Orang lain diam, karena "mereka bukan pastor".
Kejadian nyata ini dipelajari di sekolah di negara barat. Kalau rakyat diam, dan membiarkan pihak tertentu dalam pemerintah membuat aturan semaunya, dan anggap anggota rakyat sebagai "musuh", tanpa peduli pada keadilan, atau aspirasi rakyat, maka pada saat pihak itu mau penjarakan kita juga, disebabkan afiliasi kita, tidak ada sisa orang yang berani bicara untuk melindungi kita!
Zaman dulu di negara2 barat, orang yang "menghinakan pemimpin" kena hukuman keras. Bisa disiksa, dipenjarakan, atau dibunuh. Tidak ada kebebasan bicara. Rakyat jadi korban kedzholiman terus. Kalau berani mengritik, dianggap orang subversif yg menghinakan pemimpin dan pemerintah. Lalu negara2 itu berubah, disebabkan pengalaman buruk itu. Rakyat diberikan hak bicara bebas, selama hanya "bicara" dan tidak "bertindak".
Terbukti, mayoritas dari rakyat tidak mau menghinakan pemimpin. Rakyat belajar bersikap dewasa dalam diskusi, dan pemerintah tidak menjadi sibuk melindungi orang dari "perasaan sakit hati". Sistem kebebasan bicara itu muncul dari sejarah yang gelap, dan terbukti lebih besar manfaatnya kalau rakyat boleh bebas, daripada pikiran dan ucapan rakyat harus "dikontrol" oleh pemerintah. Coba anda pikirkan. Sistem mana yang terbaik untuk kemajuan bangsa Indonesia? Mau ulangi sejarah buruk itu, atau mau belajar dari kesalahan orang lain dan memberikan kebebasan, sambil mendidik rakyat berdiskusi dewasa? Atau harus menunggu anda sendiri menjadi korban, baru berani protes, seperti Pastor Niemöller?
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
[Ini versi bahasa Inggrisnya]:
First they came…
First they came for the communists,
and I didn't speak out because I wasn't a communist.
Then they came for the trade unionists,
and I didn't speak out because I wasn't a trade unionist.
Then they came for the Jews,
and I didn't speak out because I wasn't a Jew.
Then they came for me
and there was no one left to speak out for me.
- Martin Niemöller
https://en.wikipedia.org
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
10 July, 2019
08 July, 2019
Pelanggaran UU ITE di Kasus Hina Jokowi Mumi
Mungkin perlu dipasang spanduk baru di bandara:
*** "Selamat datang di Indonesia! Hati-hati kalau bicara. Tidak ada hak bicara bebas di sini. Kalau anda menghinakan orang lain, bisa masuk penjara!" (1)
Catatan Kaki (1): Definisi "penghinaan" terserah pemerintah, jaksa dan hakim. Jangan minta contohnya. Setiap hari bisa berubah, tergantung siapa yang membuat tuntutan. Lakban untuk tutupi mulut dijual di tempat pengambilan bagasi. Selamat berlibur di Indonesia. Awas, jangan banyak bicara ya! ***
Korea Utara sudah sangat pandai membuat rakyatnya takut bicara. Di sana berhasil menciptakan rakyat yang "rukun" yang tidak pernah menhinakan presiden, atau pejabat, atau organisasi. Jangankan menghinakan, mengritik saja tidak berani. Orang yang buka mulut bisa hilang, masuk penjara bertahun-tahun, tanpa sidang. Indonesia masih lebih baik. Ada kesempatan masuk pengadilan sebelum masuk penjara. Tapi apa pernah ada yang kena pasal UU ITE lalu TIDAK masuk penjara?? Apa anggota DPR mau studi banding ke Korea Utara untuk belajar cara2 yang paling efektif membuat rakyat ketakutan pada pemerintah? Kalau mau meniru negara kediktatoran, kenapa tidak langsung belajar pada ahlinya?
-Gene Netto
3 Saksi Ahli Kuatkan Dugaan Pelanggaran UU ITE di Kasus Hina Jokowi Mumi
Sabtu 06 Juli 2019, Erliana Riady - detikNews
https://news.detik.com
PPP Minta Bareskrim Usut Akun Zara Zettira yang Disebut Hina Pesantren
Jumat 05 Juli 2019, Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
https://news.detik.com
*** "Selamat datang di Indonesia! Hati-hati kalau bicara. Tidak ada hak bicara bebas di sini. Kalau anda menghinakan orang lain, bisa masuk penjara!" (1)
Catatan Kaki (1): Definisi "penghinaan" terserah pemerintah, jaksa dan hakim. Jangan minta contohnya. Setiap hari bisa berubah, tergantung siapa yang membuat tuntutan. Lakban untuk tutupi mulut dijual di tempat pengambilan bagasi. Selamat berlibur di Indonesia. Awas, jangan banyak bicara ya! ***
Korea Utara sudah sangat pandai membuat rakyatnya takut bicara. Di sana berhasil menciptakan rakyat yang "rukun" yang tidak pernah menhinakan presiden, atau pejabat, atau organisasi. Jangankan menghinakan, mengritik saja tidak berani. Orang yang buka mulut bisa hilang, masuk penjara bertahun-tahun, tanpa sidang. Indonesia masih lebih baik. Ada kesempatan masuk pengadilan sebelum masuk penjara. Tapi apa pernah ada yang kena pasal UU ITE lalu TIDAK masuk penjara?? Apa anggota DPR mau studi banding ke Korea Utara untuk belajar cara2 yang paling efektif membuat rakyat ketakutan pada pemerintah? Kalau mau meniru negara kediktatoran, kenapa tidak langsung belajar pada ahlinya?
-Gene Netto
3 Saksi Ahli Kuatkan Dugaan Pelanggaran UU ITE di Kasus Hina Jokowi Mumi
Sabtu 06 Juli 2019, Erliana Riady - detikNews
https://news.detik.com
PPP Minta Bareskrim Usut Akun Zara Zettira yang Disebut Hina Pesantren
Jumat 05 Juli 2019, Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
https://news.detik.com
07 July, 2019
Ayah Cabul Masih Gauli Putrinya Dua Hari sebelum Melahirkan
Setiap hari ada berita seperti ini. Anak Indonesia diperkosa oleh bapak kandung, bapak tiri, kakak kandung, kakak tiri, dan sebagainya. Orang yang paling dekat adalah yang paling bejat. Dalam berita pemerkosaan yang saya ingat di negara maju, seorang perempuan dewasa diperkosa di tempat parkir pada malam hari. Di banyak kota, perempuan dewasa takut pergi sendiri ke tempat yang sepi.
Beda di Indonesia. Yang diperkosa umumnya anak kecil. Pelakunya malah bapak sendiri, bapak tiri, kakak kandung, kakak tiri, dan orang2 lain yang paling dekat. Seharusnya orang itu yang paling kuat rasa kasih sayangnya dan rasa tanggung jawab untuk melindungi. Malah ada terlalu banyak kasus di mana pria dewasa melihat anak yang tidak berdosa di rumahnya, dan berpikir, "Wah, kesempatan nih!!"
Secara rutin, orang Indonesia ceritakan kemuliaan "budaya timur", yang penuh dgn rasa santun, sopan, dan "kepedulian tinggi terhadap keluarga". Beda sama orang bule yang jelek, katanya, yang hidup secara independan. Jadi kalau "budaya timur" itu memang ada, dan keluarga memang lebih penting di sini, kenapa ada begitu banyak anak Indonesia yg menjadi korban pemerkosaan dari anggota keluarganya sendiri? Ada yang bisa jelaskan? Jangan-jangan budaya timur yang dibanggakan itu hanya sebuah "topeng" untuk menutupi kondisi yang sebenarnya.
-Gene Netto
Ayah Cabul Masih Gauli Putrinya Dua Hari sebelum Melahirkan
https://www.viva.co.id
Beda di Indonesia. Yang diperkosa umumnya anak kecil. Pelakunya malah bapak sendiri, bapak tiri, kakak kandung, kakak tiri, dan orang2 lain yang paling dekat. Seharusnya orang itu yang paling kuat rasa kasih sayangnya dan rasa tanggung jawab untuk melindungi. Malah ada terlalu banyak kasus di mana pria dewasa melihat anak yang tidak berdosa di rumahnya, dan berpikir, "Wah, kesempatan nih!!"
Secara rutin, orang Indonesia ceritakan kemuliaan "budaya timur", yang penuh dgn rasa santun, sopan, dan "kepedulian tinggi terhadap keluarga". Beda sama orang bule yang jelek, katanya, yang hidup secara independan. Jadi kalau "budaya timur" itu memang ada, dan keluarga memang lebih penting di sini, kenapa ada begitu banyak anak Indonesia yg menjadi korban pemerkosaan dari anggota keluarganya sendiri? Ada yang bisa jelaskan? Jangan-jangan budaya timur yang dibanggakan itu hanya sebuah "topeng" untuk menutupi kondisi yang sebenarnya.
-Gene Netto
Ayah Cabul Masih Gauli Putrinya Dua Hari sebelum Melahirkan
https://www.viva.co.id
04 July, 2019
Kenapa Sebagian Orang Barat Membenci Islam?
[Pertanyaan]: Maaf Pak Gene kira2 apa yg menyebabkan mereka membenci Islam????
[Gene]: Banyak manusia membenci yang berbeda dari mereka. Ada orang kulit putih yg benci kulit hitam, dan sebaliknya, ada Muslim yang benci Kristen, dan sebaliknya, ada orang miskin yang benci orang kaya, dan sebaliknya, ada kapitalis yang benci komunis, dan sebaliknya, ada orang kurus yang benci orang gemuk, dan sebaliknya. Mau ratusan contoh yang lain?
Anda bertanya, "Kenapa mereka benci Islam?" Pertanyaan saya, kenapa anda heran, ketika dunia penuh kebencian, dan asal usul manusia dimulai dengan pembunuhan: anaknya Nabi Adam membunuh adik kandungnya sendiri! Kenapa heran kl ada orang barat yg membenci Islam? Kebencian sangat normal di dunia ini. Tidak ada zaman yg bebas dari kebencian. Kita tidak bisa hilangkan kebencian. Yang bisa kita lakukan adalah berusaha utk menguranginya, dan kontrol diri sendiri agar kita tidak ikut menyebarkan. Ketika orang lain membenci suatu kaum tanpa dasar, kita perlu tenangkan dan mendidik dia.
Membahas kebencian terhadap Islam sekarang, ada banyak faktor. Utamanya, ada peran media massa. Ketika Muslim membunuh, dicap teroris Muslim. Ketika orang non-Muslim membunuh, dicap "pembunuh" saja. Di barat, Islam dinilai "asing dan berbeda". Gampang menjadi sasaran kebencian. Dulu orang Yahudi juga dibenci dgn cara yang sama. Dan orang Cina. Dan banyak yg lain.
Maaf, banyak orang Indonesia tidak tahu sejarah dunia. Dulu orang Yahudi di Eropa harus tinggal di "penjara terbuka" di pinggir kota. Orang Yahudi dianggap pengganggu. Banyak Yahudi dibunuh, disiksa, dan orang Kristen tidak mau berurusan dengan mereka. Kenapa? Mereka membunuh Yesus. Jadi dibenci. Dulu di Amerika, orang Cina dibenci. Mereka datang utk kerja di pembangunan rel kereta api dan tambang. Pekerja Cina lebih murah. Orang kulit putih yang miskin jadi pengangguran. Kebencian terhadap Cina menjadi besar sekali.
Ada banyak contoh yang lain. Kebencian terhadap kaum yang "asing dan berbeda" sudah ada sejak dulu. Sekarang giliran Islam. Jadi jangan kaget melihat kebencian terhadap Islam. Hadapi dengan tenang, dan contohkan kemuliaan Islam. Orang yang sedang mencari kebenaran akan terpengaruh kalau mereka melihat kebaikan, kebenaran, kejujuran, kemuliaan, dan kasih sayang yang dicontohkan oleh orang Muslim yang benar-benar mengikuti Rasulullah SAW.
-Gene Netto
[Gene]: Banyak manusia membenci yang berbeda dari mereka. Ada orang kulit putih yg benci kulit hitam, dan sebaliknya, ada Muslim yang benci Kristen, dan sebaliknya, ada orang miskin yang benci orang kaya, dan sebaliknya, ada kapitalis yang benci komunis, dan sebaliknya, ada orang kurus yang benci orang gemuk, dan sebaliknya. Mau ratusan contoh yang lain?
Anda bertanya, "Kenapa mereka benci Islam?" Pertanyaan saya, kenapa anda heran, ketika dunia penuh kebencian, dan asal usul manusia dimulai dengan pembunuhan: anaknya Nabi Adam membunuh adik kandungnya sendiri! Kenapa heran kl ada orang barat yg membenci Islam? Kebencian sangat normal di dunia ini. Tidak ada zaman yg bebas dari kebencian. Kita tidak bisa hilangkan kebencian. Yang bisa kita lakukan adalah berusaha utk menguranginya, dan kontrol diri sendiri agar kita tidak ikut menyebarkan. Ketika orang lain membenci suatu kaum tanpa dasar, kita perlu tenangkan dan mendidik dia.
Membahas kebencian terhadap Islam sekarang, ada banyak faktor. Utamanya, ada peran media massa. Ketika Muslim membunuh, dicap teroris Muslim. Ketika orang non-Muslim membunuh, dicap "pembunuh" saja. Di barat, Islam dinilai "asing dan berbeda". Gampang menjadi sasaran kebencian. Dulu orang Yahudi juga dibenci dgn cara yang sama. Dan orang Cina. Dan banyak yg lain.
Maaf, banyak orang Indonesia tidak tahu sejarah dunia. Dulu orang Yahudi di Eropa harus tinggal di "penjara terbuka" di pinggir kota. Orang Yahudi dianggap pengganggu. Banyak Yahudi dibunuh, disiksa, dan orang Kristen tidak mau berurusan dengan mereka. Kenapa? Mereka membunuh Yesus. Jadi dibenci. Dulu di Amerika, orang Cina dibenci. Mereka datang utk kerja di pembangunan rel kereta api dan tambang. Pekerja Cina lebih murah. Orang kulit putih yang miskin jadi pengangguran. Kebencian terhadap Cina menjadi besar sekali.
Ada banyak contoh yang lain. Kebencian terhadap kaum yang "asing dan berbeda" sudah ada sejak dulu. Sekarang giliran Islam. Jadi jangan kaget melihat kebencian terhadap Islam. Hadapi dengan tenang, dan contohkan kemuliaan Islam. Orang yang sedang mencari kebenaran akan terpengaruh kalau mereka melihat kebaikan, kebenaran, kejujuran, kemuliaan, dan kasih sayang yang dicontohkan oleh orang Muslim yang benar-benar mengikuti Rasulullah SAW.
-Gene Netto
Mau Hidup di Negara Demokrasi atau Negara Kediktatoran?
Negara2 kediktatoran punya ciri2 yang sama. Tidak ada kebebasan bicara. Kritikan terhadap pemerintah (termasuk satire, ucapan konyol yang spontan, dan penghinaan) dianggap ancaman terhadap negara karena bisa berikan wawasan yang tidak diinginkan kepada rakyat, dan membuat rakyat meragukan kebenaran pemerintah. Penghinaan terhadap pemimpin dilarang. (Definisi "penghinaan" terserah pemerintah). Dan orang yang sebatas "menghina" pemimpin diancam penjara bertahun-tahun, sama seperti pembunuh, pemerkosa dan teroris.
Sebaliknya, di negara2 demokrasi, di mana pemimpin diangkat dari rakyat untuk melayani rakyat, ada ciri2 yang sama juga. Ada kebebasan bicara. Kritikan terhadap pemimpin dan pemerintah diizinkan secara bebas. Pemimpin dianggap pelayan, dan bukan mahluk suci. Rakyat yang mengritik dan menghinakan tidak kena ancaman penjara. Hal seperti "pencemaran nama baik" sulit dimenangkan di pengadilan karena hak bicara bebas adalah hak mutlak. Dan kerugian nyata dari pencemaran nama tersebut harus dibuktikan oleh korban. (Dipecat dari pekerjaan, bisnisnya bankrut, dsb.)
Turki sudah menunjukkan ciri2 negara kediktatoran di bawah kepemimpinan Erdogan. Anehnya, banyak orang Muslim di Indonesia sibuk memujinya. Hanya karena "kebaikan" yang dia lakukan. Seorang diktator juga bisa berbuat baik. Tapi kebaikan itu tidak menghapus ketidakadilan yang dia lakukan.
-Gene Netto
Politisi Oposisi Turki Terancam Bui 17 Tahun karena Postingan 6 Tahun Lalu
Sabtu 29 Juni 2019, Rita Uli Hutapea - detikNews
Istanbul - Politisi oposisi Turki, Canan Kaftancioglu telah ditangkap atas serangkaian postingan di Twitter yang mengkritik pemerintah dan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
https://news.detik.com
Sebaliknya, di negara2 demokrasi, di mana pemimpin diangkat dari rakyat untuk melayani rakyat, ada ciri2 yang sama juga. Ada kebebasan bicara. Kritikan terhadap pemimpin dan pemerintah diizinkan secara bebas. Pemimpin dianggap pelayan, dan bukan mahluk suci. Rakyat yang mengritik dan menghinakan tidak kena ancaman penjara. Hal seperti "pencemaran nama baik" sulit dimenangkan di pengadilan karena hak bicara bebas adalah hak mutlak. Dan kerugian nyata dari pencemaran nama tersebut harus dibuktikan oleh korban. (Dipecat dari pekerjaan, bisnisnya bankrut, dsb.)
Turki sudah menunjukkan ciri2 negara kediktatoran di bawah kepemimpinan Erdogan. Anehnya, banyak orang Muslim di Indonesia sibuk memujinya. Hanya karena "kebaikan" yang dia lakukan. Seorang diktator juga bisa berbuat baik. Tapi kebaikan itu tidak menghapus ketidakadilan yang dia lakukan.
-Gene Netto
Politisi Oposisi Turki Terancam Bui 17 Tahun karena Postingan 6 Tahun Lalu
Sabtu 29 Juni 2019, Rita Uli Hutapea - detikNews
Istanbul - Politisi oposisi Turki, Canan Kaftancioglu telah ditangkap atas serangkaian postingan di Twitter yang mengkritik pemerintah dan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
https://news.detik.com
02 July, 2019
Kebencian Terhadap Muslim Meningkat Di Negara Barat
Di negara barat sekarang, kebencian terhadap orang Muslim meningkat di mana-mana. Data dari polisi di Inggris menunjukkan bahwa sepanjang 2017-2018, ada 94 ribu kasus kejahatan berdasarkan agama (hate crime) di Inggris. Lebih dari 50% dari kasus itu menimpa orang Muslim. Dan jumlah kasus ini meningkat dua kali lipat dari 5 tahun yang lalu. Dan ini hanya di Inggris, belum Eropa, Amerika, dll.
-Gene Netto
Religious Hate Crime Rises 40% In England And Wales – With More Than Half Directed At Muslims
Lizzie Dearden Home Affairs Correspondent Tuesday 16 October 2018
Religious hate crime has rocketed by 40 per cent in a year across England and Wales, as the number of offences recorded hits a record high. Statistics released by the Home Office showed more than half of religiously-motivated attacks in 2017-18 were directed at Muslims and the next most commonly targeted group was Jewish people. Police recorded a total of 94,098 hate crime offences – more than double the total five years ago – and all categories saw a rise.
https://www.independent.co.uk
-Gene Netto
Religious Hate Crime Rises 40% In England And Wales – With More Than Half Directed At Muslims
Lizzie Dearden Home Affairs Correspondent Tuesday 16 October 2018
Religious hate crime has rocketed by 40 per cent in a year across England and Wales, as the number of offences recorded hits a record high. Statistics released by the Home Office showed more than half of religiously-motivated attacks in 2017-18 were directed at Muslims and the next most commonly targeted group was Jewish people. Police recorded a total of 94,098 hate crime offences – more than double the total five years ago – and all categories saw a rise.
https://www.independent.co.uk
01 July, 2019
Cabuli 34 Murid, Guru Matematika Divonis 9 Tahun Penjara
Seorang guru manfaatkan posisinya untuk cabuli dan sodomi 34 anak. Jaksa menuntut 12 tahun. Tapi hakim baik hati, dan hanya kasih 9 tahun saja. 9 tahun x 12 bulan = 108 bulan. 108 bulan dibagi 34 = 3 bulan per korban. Bayangkan kalau anda anak disodomi gurunya, lalu dipenjarakan utk 3 bulan.
Memang tidak begitu cara menghitung sebuah hukuman. Maksud saya, seorang guru yang sodomi 1 murid saja bisa kena hukuman 9 tahun. Jadi, kalau mau sodomi murid, lebih baik sodomi sebanyak-banyaknya, untuk dapat kenikmatan yang maksimal. Soalnya kalau hanya 1 siswa saja, hukumannya bisa sama dgn 34 atau 100 siswa. Jumlah tidak menjadi persoalan di pengadilan ternyata.
Saya juga tidak paham logika hakim. Hal yang "meringankan" vonisnya adalah pelaku belum pernah dihukum. Jadi kalau belum pernah ditangkap karena sodomi anak bertahun-tahun, maka itu dianggap hal yang "baik"? Sedangkan seorang guru yang sodomi 1 anak, dipenjarakan, keluar, sodomi lagi, dianggap buruk, padahal korbannya cuma 2? Bagi saya tidak masuk akal. Pelaku juga mengakui perbuatannya. Tapi ada 34 saksi. Siapa yang peduli kalau dia mengaku? Kalau teroris bunuh 34 orang dan polisi sudah punya bukti lengkap, masa diringankan hukumannya hanya karena mengaku? Dan kalau tidak mengaku, hukumannya berat? Logika dari mana itu?
Lebih aneh lagi, diringankan vonis karena "berjanji" tidak akan mengulangi perbuatannya. Sudah diulangi 34 kali sebelum ditangkap. Ketika menjadi guru, ada kontrak kerja, dgn pasal2 berjanji taat pada aturan, dsb. Dia sudah ingkari janjinya dalam kontrak itu. Ketika ditangkap karena sodomi siswa, tiba2 janjinya punya makna kuat dan vonis hakim diringankan? Kenapa hakim minta perjanjian dari orang yang telah ingkari perjanjiannya 34 kali?! Sungguh tidak logis. Kasihan anak Indonesia! Mereka patut dapat kondisi negara yang lebih berkualitas.
-Gene Netto.
Cabuli 34 Murid, Guru Matematika di Bandung Divonis 9 Tahun Penjara
https://www.merdeka.com
Memang tidak begitu cara menghitung sebuah hukuman. Maksud saya, seorang guru yang sodomi 1 murid saja bisa kena hukuman 9 tahun. Jadi, kalau mau sodomi murid, lebih baik sodomi sebanyak-banyaknya, untuk dapat kenikmatan yang maksimal. Soalnya kalau hanya 1 siswa saja, hukumannya bisa sama dgn 34 atau 100 siswa. Jumlah tidak menjadi persoalan di pengadilan ternyata.
Saya juga tidak paham logika hakim. Hal yang "meringankan" vonisnya adalah pelaku belum pernah dihukum. Jadi kalau belum pernah ditangkap karena sodomi anak bertahun-tahun, maka itu dianggap hal yang "baik"? Sedangkan seorang guru yang sodomi 1 anak, dipenjarakan, keluar, sodomi lagi, dianggap buruk, padahal korbannya cuma 2? Bagi saya tidak masuk akal. Pelaku juga mengakui perbuatannya. Tapi ada 34 saksi. Siapa yang peduli kalau dia mengaku? Kalau teroris bunuh 34 orang dan polisi sudah punya bukti lengkap, masa diringankan hukumannya hanya karena mengaku? Dan kalau tidak mengaku, hukumannya berat? Logika dari mana itu?
Lebih aneh lagi, diringankan vonis karena "berjanji" tidak akan mengulangi perbuatannya. Sudah diulangi 34 kali sebelum ditangkap. Ketika menjadi guru, ada kontrak kerja, dgn pasal2 berjanji taat pada aturan, dsb. Dia sudah ingkari janjinya dalam kontrak itu. Ketika ditangkap karena sodomi siswa, tiba2 janjinya punya makna kuat dan vonis hakim diringankan? Kenapa hakim minta perjanjian dari orang yang telah ingkari perjanjiannya 34 kali?! Sungguh tidak logis. Kasihan anak Indonesia! Mereka patut dapat kondisi negara yang lebih berkualitas.
-Gene Netto.
Cabuli 34 Murid, Guru Matematika di Bandung Divonis 9 Tahun Penjara
https://www.merdeka.com
30 June, 2019
13.000 Anjing Disembelih Setiap Bulan di Solo
Kota Solo masuk berita di Inggris. Katanya 13 ribu anjing dibunuh setiap bulan untuk sediakan daging anjing utk konsumen di Solo. Ada video yang menunjukkan anjing disembelih, dan digantung agar darah keluar, saat anjingnya masih hidup. Anjing2 lain nonton sambil menunggu dibunuh juga. Katanya karena permintaan daging anjing tinggi, banyak anjing diculik dari kota2 lain dan dibawa ke Solo untuk dibunuh.
City Slaughtering 13,000 Dogs A Month To Match Demand For Animal's Meat
More than 13,000 dogs are slaughtered each month in an Indonesian city to keep up with the demand for the animal’s meat.
Horrific video footage captured in slaughterhouses in the Central Javan capital city of Surakarta, known as Solo, shows the animals being beaten and strung up to bleed out while still conscious.
https://www.independent.co.uk
City Slaughtering 13,000 Dogs A Month To Match Demand For Animal's Meat
More than 13,000 dogs are slaughtered each month in an Indonesian city to keep up with the demand for the animal’s meat.
Horrific video footage captured in slaughterhouses in the Central Javan capital city of Surakarta, known as Solo, shows the animals being beaten and strung up to bleed out while still conscious.
https://www.independent.co.uk
27 June, 2019
Foto Dua Anak: Satu Divaksinasi, Satu Tidak
Foto ini asli dari tahun 1900. Kedua anak ini di Inggris kena cacar variola (smallpox) pada hari yang sama dari sumber yang sama. Yang kiri tidak divaksinasi. Yang kanan sudah divaksinasi waktu masih menjadi bayi. Setelah kena cacar variola (yang sangat mematikan, dan merusak tubuh manusia), anak yang sudah dapat vaksinasi terbukti dapat perlindungan yang kuat.
Pada tahun 1980, WHO menyatakan smallpox sudah musnah di dunia, dan tidak ada kasus lagi sejak itu. Penyakit polio hampir dimusnahkan juga, tapi karena ada beberapa wilayah yang tidak berhasil memberikan vaksinasi kepada semua bayi, masih terjadi beberapa kasus sampai sekarang.
-Gene Netto
Does This Photograph Show Two Boys, One Vaccinated, One Not, Who Were Exposed to Smallpox?
Dan Evon Published 13 June 2018 - This is a genuine photograph that was taken in the early 1900s by Dr. Allan Warner of the Isolation Hospital at Leicester in the UK. Warner photographed a number of smallpox patients in order to study the disease.
https://www.snopes.com
Pesantren, Penjara, dan Dufan
Kemarin ada teks dari pengasuh yang gambarkan kondisi di pesantren. Saya gantikan kata "pesantren" menjadi "penjara", dan sisa teks tetap masuk akal. Pengasuh terkesan spt penjaga penjara, yg selalu siaga, karena anak sering kabur, bahkan lewat lorong sampah. Tapi banyak orang menjadi marah dengan saya, bukan marah dgn pengasuh yang gambarkan suasana pesantren mirip penjara.
Banyak orang gagal paham jadi saya mau coba pakai contoh lain. Dalam teks ini, saya ganti "Dufan" menjadi "Penjara Ancol" dsb. Dan kalau teks itu tidak masuk akal lagi, kita harus menyimpulkan bahwa Dufan tidak bisa disamakan dengan penjara. Yang perlu dipikirkan adalah kenapa pengasuh bisa gambarkan suasana penjara di pesantren? Dan kenapa dianggap normal dan wajar? Coba baca:
>>>> Hadiah liburan akhir tahun kami fokuskan ke tempat tahanan yang tidak jauh dari rumah. Pilihan banyak, tapi kami tetapkan ke tempat yang penuh keajaiban, sarat kenangan, dan penuh pesona. Hanya ada satu tempat dan namanya Penjara Ancol! Kami sekelurga menuju Penjara Ancol naik taksi. Anak saya yang kedua yang berumur 6 tahun serius menyimak penjelasan ibunya, karena ini adalah wisata yang perdana ke Penjara Ancol.
Akhirnya kami sampai di Penjara Ancol. Saya menuju loket ticket masuk dan memesan 4 ticket. Harga ticket untuk satu napi adalah Rp 180.000,00. Demi membahagiakan keluarga, saya rela mengeluarkan uang sebesar Rp 720.000,00 untuk menjadi napi satu hari. Kami berjalan ke pintu gerbang masuk Penjara Ancol dan menyempatkan untuk mengambil beberapa foto.
Kami masuk kawasan Penjara Ancol dengan disambut suara musik khas Penjara Ancol. “Selamat datang di Penjara Ancol, penjara penuh keajaiban”, kata saya kepada istri dan kedua anak saya. “Silakan menikmati wahana apa saja yang ada di Penjara Ancol”. Terlihat antrian yang cukup panjang di wahana Tahanan Kota meskipun hari masih relatif pagi. Wahana mirip tempat interogasi inilah yang selalu setia menyambut kedatangan napi baru di Penjara Ancol.<<<<<
Bisa lihat BEDANYA? Teks ini yg tidak masuk akal lagi. Anak dibawa ke penjara karena membuatnya gembira? Teks kemarin tetap masuk akal karena gambarkan pengasuh yang melarang, mengancam, menghukum, dan jaga CCTV karena anak sering kabur setelah bayar utk masuk! Di pesantren normal, di penjara normal. Kenapa anak yang bayar utk masuk Dufan tidak kabur lewat lorong sampah? Kenapa kabur dari pesantren dianggap "normal"? Kenapa pengasuh pesantren harus pantau CCTV supaya tidak ada yang kabur? Coba anda jelaskan KENAPA ulasan ttg pesantren mirip dgn penjara. Dan coba membuka hati anda untuk berani berpikir dan bertanya, "Apakah ini sistem pendidikan yang terbaik untuk 3 juta santri di Indonesia?" Semoga bermanfaat bagi orang yang ingin merenung.
-Gene Netto
[Sumber teks asli]: Liburan Akhir Tahun yang Berkesan di Dunia Fantasi Ancol https://bit.ly/2FBx9hj
Banyak orang gagal paham jadi saya mau coba pakai contoh lain. Dalam teks ini, saya ganti "Dufan" menjadi "Penjara Ancol" dsb. Dan kalau teks itu tidak masuk akal lagi, kita harus menyimpulkan bahwa Dufan tidak bisa disamakan dengan penjara. Yang perlu dipikirkan adalah kenapa pengasuh bisa gambarkan suasana penjara di pesantren? Dan kenapa dianggap normal dan wajar? Coba baca:
>>>> Hadiah liburan akhir tahun kami fokuskan ke tempat tahanan yang tidak jauh dari rumah. Pilihan banyak, tapi kami tetapkan ke tempat yang penuh keajaiban, sarat kenangan, dan penuh pesona. Hanya ada satu tempat dan namanya Penjara Ancol! Kami sekelurga menuju Penjara Ancol naik taksi. Anak saya yang kedua yang berumur 6 tahun serius menyimak penjelasan ibunya, karena ini adalah wisata yang perdana ke Penjara Ancol.
Akhirnya kami sampai di Penjara Ancol. Saya menuju loket ticket masuk dan memesan 4 ticket. Harga ticket untuk satu napi adalah Rp 180.000,00. Demi membahagiakan keluarga, saya rela mengeluarkan uang sebesar Rp 720.000,00 untuk menjadi napi satu hari. Kami berjalan ke pintu gerbang masuk Penjara Ancol dan menyempatkan untuk mengambil beberapa foto.
Kami masuk kawasan Penjara Ancol dengan disambut suara musik khas Penjara Ancol. “Selamat datang di Penjara Ancol, penjara penuh keajaiban”, kata saya kepada istri dan kedua anak saya. “Silakan menikmati wahana apa saja yang ada di Penjara Ancol”. Terlihat antrian yang cukup panjang di wahana Tahanan Kota meskipun hari masih relatif pagi. Wahana mirip tempat interogasi inilah yang selalu setia menyambut kedatangan napi baru di Penjara Ancol.<<<<<
Bisa lihat BEDANYA? Teks ini yg tidak masuk akal lagi. Anak dibawa ke penjara karena membuatnya gembira? Teks kemarin tetap masuk akal karena gambarkan pengasuh yang melarang, mengancam, menghukum, dan jaga CCTV karena anak sering kabur setelah bayar utk masuk! Di pesantren normal, di penjara normal. Kenapa anak yang bayar utk masuk Dufan tidak kabur lewat lorong sampah? Kenapa kabur dari pesantren dianggap "normal"? Kenapa pengasuh pesantren harus pantau CCTV supaya tidak ada yang kabur? Coba anda jelaskan KENAPA ulasan ttg pesantren mirip dgn penjara. Dan coba membuka hati anda untuk berani berpikir dan bertanya, "Apakah ini sistem pendidikan yang terbaik untuk 3 juta santri di Indonesia?" Semoga bermanfaat bagi orang yang ingin merenung.
-Gene Netto
[Sumber teks asli]: Liburan Akhir Tahun yang Berkesan di Dunia Fantasi Ancol https://bit.ly/2FBx9hj
Pesantren "Fokus Pada Agama". Sahabat Belajar Apa Dari Nabi SAW?
Sahabatnya Rasulullah SAW menjadi ahli agama dan hafiz Quran, karena belajar di "pesantren" Nabi (belajar di masjid). Tapi ilmu agama itu hanya menjadi fondasi. Mereka belajar ilmu2 yang lain, untuk menjadi ahli di bidang itu juga. Bukan hanya "fokus pada agama". Rasulullah SAW mengajarkan mereka tentang topik seperti hukum negara, pemerintahan, ekonomi, pajak, keuangan, urusan sosial, anak, pendidikan, bisnis, perjanjian, pertanian, hak hewan, hubungan antar negara, aturan perang, kesehatan, pengobatan, kebersihan, moralitas, kebaikan hati, dll.
Sekarang, anak belajar di pesantren dan dianggap HP, tivi, internet dll. (dunia digital) akan "mengganggu". Harus fokus pada agama. Bukannya Rasulullah SAW dan para sahabat juga "fokus pada agama"? Tetapi ternyata mereka tetap belajar semua ilmu yg lain. Bagaimana mereka bisa menjadi ahli agama dan hafiz Qur'an, sedangkan mereka juga kerja utk dapat nafkah keluarga, dll.?
Masa depan adalah dunia digital. Sayangnya, semua kemajuan dunia berasal dari orang non-Muslim. Listrik, mobil, pesawat, HP, aplikasi, komputer, internet, dan ratusan barang lain diciptakan oleh non-Muslim. Lalu anak Muslim disuruh abaikan dunia digital karena akan ganggu proses menjadi "ahli agama". Ketika lulus, mereka punya ilmu fiqih dan tafsir. Bisa ceramah terus ttg "kemenangan di surga bagi orang yang beriman". Sayangnya, banyak ceramah membosankan jadi ribuan bapak setengah sadar atau tidur pada saat khutbah jumat. Manfaatnya apa?
Kemajuan umat Islam akan berasal dari mana kalau pemuda Muslim hanya mengerti agama? Saya sedih ketika diskusi dengan ustadz muda yang lulusan pesantren dan hafiz Quran. Ketika membahas teknologi, mereka berkomentar, "Saya tidak mengerti." Membahas ilmu2 dunia yang lain, dapat jawaban yang sama terus.
Ustadz yang gaptek harus membina umat Islam yang hidup di dunia digital. Mereka sulit "mendidik" umat Islam karena tidak mengerti sendiri. Orang non-Muslim melihat kita dan tidak mau masuk Islam karena tidak terlihat ada manfaatnya. Anak di negara maju dididik untuk berpikir sendiri dan banyak bertanya. Anak Muslim dididik untuk meneruskan saja tanpa berpikir sendiri.
Para sahabat Rasulullah SAW disiapkan utk berkuasa di dunia dan melihat ke masa depan. Santri di Indonesia disiapkan utk jawab pertanyaan2 yg sama ttg fiqih selama 50 tahun dan selalu melihat ke belakang. Kapan umat Islam akan bangkit, bersatu, dan mulai berkuasa di dunia ini? Rasulullah SAW sudah kasih contoh dengan menyiapkan para sahabatnya untuk berkuasa dan sukses di semua bidang. Kenapa kita takut mengikutinya? Semoga bermanfaat sebagai renungan.
-Gene Netto
Sekarang, anak belajar di pesantren dan dianggap HP, tivi, internet dll. (dunia digital) akan "mengganggu". Harus fokus pada agama. Bukannya Rasulullah SAW dan para sahabat juga "fokus pada agama"? Tetapi ternyata mereka tetap belajar semua ilmu yg lain. Bagaimana mereka bisa menjadi ahli agama dan hafiz Qur'an, sedangkan mereka juga kerja utk dapat nafkah keluarga, dll.?
Masa depan adalah dunia digital. Sayangnya, semua kemajuan dunia berasal dari orang non-Muslim. Listrik, mobil, pesawat, HP, aplikasi, komputer, internet, dan ratusan barang lain diciptakan oleh non-Muslim. Lalu anak Muslim disuruh abaikan dunia digital karena akan ganggu proses menjadi "ahli agama". Ketika lulus, mereka punya ilmu fiqih dan tafsir. Bisa ceramah terus ttg "kemenangan di surga bagi orang yang beriman". Sayangnya, banyak ceramah membosankan jadi ribuan bapak setengah sadar atau tidur pada saat khutbah jumat. Manfaatnya apa?
Kemajuan umat Islam akan berasal dari mana kalau pemuda Muslim hanya mengerti agama? Saya sedih ketika diskusi dengan ustadz muda yang lulusan pesantren dan hafiz Quran. Ketika membahas teknologi, mereka berkomentar, "Saya tidak mengerti." Membahas ilmu2 dunia yang lain, dapat jawaban yang sama terus.
Ustadz yang gaptek harus membina umat Islam yang hidup di dunia digital. Mereka sulit "mendidik" umat Islam karena tidak mengerti sendiri. Orang non-Muslim melihat kita dan tidak mau masuk Islam karena tidak terlihat ada manfaatnya. Anak di negara maju dididik untuk berpikir sendiri dan banyak bertanya. Anak Muslim dididik untuk meneruskan saja tanpa berpikir sendiri.
Para sahabat Rasulullah SAW disiapkan utk berkuasa di dunia dan melihat ke masa depan. Santri di Indonesia disiapkan utk jawab pertanyaan2 yg sama ttg fiqih selama 50 tahun dan selalu melihat ke belakang. Kapan umat Islam akan bangkit, bersatu, dan mulai berkuasa di dunia ini? Rasulullah SAW sudah kasih contoh dengan menyiapkan para sahabatnya untuk berkuasa dan sukses di semua bidang. Kenapa kita takut mengikutinya? Semoga bermanfaat sebagai renungan.
-Gene Netto
Pesantren atau Penjara? Kenapa Mirip?
Kemarin ada komentar dari seorang pengurus pesantren yang setuju HP dihancurkan. Saya pahami komentarnya, dan setuju HP ada banyak buruknya. Tapi saya juga lihat dari sisi pendidikan. "Melarang" tidak sama dengan "mendidik". Anak bisa dilarang melakukan suatu hal, dan diancam. Tapi bagaimana ketika kita tidak hadir utk melarang dan mengancam? Apa mereka sudah dididik untuk mengurus diri sendiri?
Saya mengubah beberapa kata di dalam komentarnya. Kata "pesantren" diganti menjadi "penjara". "Santri" menjadi "napi". "Pengurus" menjadi "penjaga". Coba berpikir kenapa begitu mudah ganti lokasi dari pesantren ke penjara, dan kalimat yang sama tetap masuk akal. Suasana di dalam kedua tempat itu kenapa mirip? Apa itu pendidikan terbaik untuk para santri Indonesia?
-Gene Netto
Sudut Pandang Seorang Penjaga Penjara (sebelumnya, pengurus pesantren):
Kemaren saya janji jelaskan mengapa napi selama masa tahanan dilarang membawa hape. Saya bergelut langsung dengan dunia penjara dan menangani langsung. Hape di tangan napi yg dalam usia muda itu lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya. Menjadikan napi banyak membuang waktu daripada beraktifitas lain yg lebih bermanfaat.
Seringkali hape yg tersita oleh penjaga isinya video2 dan gambar2 vulgar, grup2 WA yg berkonten pornografi, history browsing situs2 porno. Di penjara kami, ketika pendaftaran napi baru, disosialisakan kepada napi dan wali napi apa saja peraturan penjara dan apa hukumnya.Termasuk larangan membawa hape dengan disita dan tidak dikembalikan, wali napi juga menandatangani perjanjian di surat bermaterai 6000.
Pertama dulu, hape disita dikembalikan ketika napi boyong, tapi hal itu tidak efektif, napi tetap tidak takut bawa hape. Toh nanti dikembalikan. Eh, napi bawa hape itu kucing-kucingan lho ma penjaga, pintar menyembunyikan. Bahkan ada yang ngambil 4 hape karena berkali2 hapenya kesita. Lama2 wegah juga, tidak bikin jera, penjaga jadi bertanggungjawab merawat hape bahkan bertahun2.
Percayalah, napi itu anak yg kreatif, lebih pintar cari jalan ke luar penjara meskipun penjara kami dipasangin banyak CCTV. Pernah, dengan make sarung yg dijemur di lantai 4, mereka sambung2 dibuat untuk turun dari lantai 4, cara yg klasik tapi berhasil. Terinspirasi dari Rapunzel kali. Itu masih biasa, ada yg luar biasa lagi keluar dari penjara lewat cerobong sampah, padahal cerobong sampah itu diameternya gak sampek semeter. Dan tingginya 20 meteran. Kemudian hape yg disita didiamin aja, cuman disimpan.
Akhirnya hape yg disita dihancurin.Ya di hadapan napi abis nariyahan atas burdahan gitu. Itu bagianku haha. Penjaga ya gak berani lah, wegah ngadepin napi yg revenge ataupun wali napi yg komplain. Hapenya yg kesita gak main2 lho, hape baru dan update semua... Iphone 7, S5 gitu. Ancur semua...
Mubadzirkan barang? Iya, tapi..
[Semoga bermanfaat sebagai renungan. -Gene Netto]
Saya mengubah beberapa kata di dalam komentarnya. Kata "pesantren" diganti menjadi "penjara". "Santri" menjadi "napi". "Pengurus" menjadi "penjaga". Coba berpikir kenapa begitu mudah ganti lokasi dari pesantren ke penjara, dan kalimat yang sama tetap masuk akal. Suasana di dalam kedua tempat itu kenapa mirip? Apa itu pendidikan terbaik untuk para santri Indonesia?
-Gene Netto
Sudut Pandang Seorang Penjaga Penjara (sebelumnya, pengurus pesantren):
Kemaren saya janji jelaskan mengapa napi selama masa tahanan dilarang membawa hape. Saya bergelut langsung dengan dunia penjara dan menangani langsung. Hape di tangan napi yg dalam usia muda itu lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya. Menjadikan napi banyak membuang waktu daripada beraktifitas lain yg lebih bermanfaat.
Seringkali hape yg tersita oleh penjaga isinya video2 dan gambar2 vulgar, grup2 WA yg berkonten pornografi, history browsing situs2 porno. Di penjara kami, ketika pendaftaran napi baru, disosialisakan kepada napi dan wali napi apa saja peraturan penjara dan apa hukumnya.Termasuk larangan membawa hape dengan disita dan tidak dikembalikan, wali napi juga menandatangani perjanjian di surat bermaterai 6000.
Pertama dulu, hape disita dikembalikan ketika napi boyong, tapi hal itu tidak efektif, napi tetap tidak takut bawa hape. Toh nanti dikembalikan. Eh, napi bawa hape itu kucing-kucingan lho ma penjaga, pintar menyembunyikan. Bahkan ada yang ngambil 4 hape karena berkali2 hapenya kesita. Lama2 wegah juga, tidak bikin jera, penjaga jadi bertanggungjawab merawat hape bahkan bertahun2.
Percayalah, napi itu anak yg kreatif, lebih pintar cari jalan ke luar penjara meskipun penjara kami dipasangin banyak CCTV. Pernah, dengan make sarung yg dijemur di lantai 4, mereka sambung2 dibuat untuk turun dari lantai 4, cara yg klasik tapi berhasil. Terinspirasi dari Rapunzel kali. Itu masih biasa, ada yg luar biasa lagi keluar dari penjara lewat cerobong sampah, padahal cerobong sampah itu diameternya gak sampek semeter. Dan tingginya 20 meteran. Kemudian hape yg disita didiamin aja, cuman disimpan.
Akhirnya hape yg disita dihancurin.Ya di hadapan napi abis nariyahan atas burdahan gitu. Itu bagianku haha. Penjaga ya gak berani lah, wegah ngadepin napi yg revenge ataupun wali napi yg komplain. Hapenya yg kesita gak main2 lho, hape baru dan update semua... Iphone 7, S5 gitu. Ancur semua...
Mubadzirkan barang? Iya, tapi..
[Semoga bermanfaat sebagai renungan. -Gene Netto]
Guru Pesantren Hancurkan Belasan Ponsel Murid dengan Palu
Pertanyaan saya: Berapa banyak siswa yang simpan aplikasi Al-Quran, Mpeg3 murrotal Al-Quran, Aplikasi Hadiths, dan link ke website ilmu agama Islam yang sering diakses, dalam puluhan HP yang dihancurkan itu? Guru pesantren teriak "Allahu Akbar" lalu hancurkan HP berisi aplikasi Al Quran? Menurut saya, ini memberikan pelajaran yang jelas kepada siswa. Pelajarannya begini:
"Tempat ini milik saya, bukan milik kita bersama. Anda tidak punya kepemilikan apapun di lokasi ini. Anda hanya diizinkan melintas saja, dan saya tetap berkuasa penuh. Saya membuat semua aturan. Anda dilarang punya pendapat yang berbeda ttg aturan itu. Saya melarang HP. Saya menilai jelek. Saya tidak peduli kalau ada manfaatnya. Saya berkuasa. Anda orang yang lemah. Saya melihat pelanggaran. Saya menyelesaikan dengan gunakan kekerasan dan menghancurkan barang berharga. Saya tidak peduli orang tua anda hemat uang berapa lama untuk beli HP bagi anda, agar anda bisa dengarkan murrotal Al Quran di HP. Saya yang berkuasa. Saya tidak perlu mendidik. Diam dan taat saja! Anda lemah dan tidak punya kekuasaan. Saya mau merusak. Kalau anda tidak suka, pergi saja!"
Bagi saya, kejadian ini bukan bagian dari "pendidikan" tapi malah merusak sistem pendidikan, dan berikan pelajaran yang sangat buruk kepada siswa ini. Ketika siswa itu menjadi dewasa, dan berkuasa di suatu tempat (sekolah, kantor, masjid, komunitas), mereka akan ingat pelajaran ini dan berbuat yang sama terhadap orang lemah di bawah kekuasaan mereka. Kalau sudah berkuasa, buat apa peduli pada kemauan dan haknya orang di bawah? Boleh merusak dan menghancurkan semaunya saya mereka sudah berkuasa! Merusak HP merupakan suatu pilihan. Bukan suatu keharusan. Dan pilihan itu malah merusak cara berpikir siswa karena berikan pelajaran yang buruk ttg kekuasaan.
-Gene Netto
VIDEO: Guru Hancurkan Belasan Ponsel Murid dengan Palu
Senin, 24 Juni 2019 Beredar video guru di sebuah pesantren 'marah' saat mengetahui banyak santri membawa ponsel (smartphone). Dari rekaman tersebut, ada belasan ponsel di jejerkan di sebuah meja. Guru yang marah lantas mengambil palu dan memukul belasan ponsel tersebut. Tribun Medan masih mencari tahu di mana lokasi kejadian.
https://jateng.tribunnews.com
"Tempat ini milik saya, bukan milik kita bersama. Anda tidak punya kepemilikan apapun di lokasi ini. Anda hanya diizinkan melintas saja, dan saya tetap berkuasa penuh. Saya membuat semua aturan. Anda dilarang punya pendapat yang berbeda ttg aturan itu. Saya melarang HP. Saya menilai jelek. Saya tidak peduli kalau ada manfaatnya. Saya berkuasa. Anda orang yang lemah. Saya melihat pelanggaran. Saya menyelesaikan dengan gunakan kekerasan dan menghancurkan barang berharga. Saya tidak peduli orang tua anda hemat uang berapa lama untuk beli HP bagi anda, agar anda bisa dengarkan murrotal Al Quran di HP. Saya yang berkuasa. Saya tidak perlu mendidik. Diam dan taat saja! Anda lemah dan tidak punya kekuasaan. Saya mau merusak. Kalau anda tidak suka, pergi saja!"
Bagi saya, kejadian ini bukan bagian dari "pendidikan" tapi malah merusak sistem pendidikan, dan berikan pelajaran yang sangat buruk kepada siswa ini. Ketika siswa itu menjadi dewasa, dan berkuasa di suatu tempat (sekolah, kantor, masjid, komunitas), mereka akan ingat pelajaran ini dan berbuat yang sama terhadap orang lemah di bawah kekuasaan mereka. Kalau sudah berkuasa, buat apa peduli pada kemauan dan haknya orang di bawah? Boleh merusak dan menghancurkan semaunya saya mereka sudah berkuasa! Merusak HP merupakan suatu pilihan. Bukan suatu keharusan. Dan pilihan itu malah merusak cara berpikir siswa karena berikan pelajaran yang buruk ttg kekuasaan.
-Gene Netto
VIDEO: Guru Hancurkan Belasan Ponsel Murid dengan Palu
Senin, 24 Juni 2019 Beredar video guru di sebuah pesantren 'marah' saat mengetahui banyak santri membawa ponsel (smartphone). Dari rekaman tersebut, ada belasan ponsel di jejerkan di sebuah meja. Guru yang marah lantas mengambil palu dan memukul belasan ponsel tersebut. Tribun Medan masih mencari tahu di mana lokasi kejadian.
https://jateng.tribunnews.com
Dua Anak Tenggelam, Materai Sakral Siap Beraksi!
Sekali lagi. Dua anak tenggelam ketika dibawa berenang bersama gurunya. Setiap kali terjadi, materai sakral langsung beraksi untuk selamatkan para korban. Bukan korban yang tewas, tapi korban perusahaan, guru dan sekolah. Jangan sampai ada penyelidikan, atau tuntutan, atau tanggung jawab. Jangan sampai kena sanksi ratusan juta atau masuk penjara.
Cukup membujuk orang tua bertandatangan di atas materai sakral bahwa mereka tidak akan menuntut. Simsalabim, kasus itu menjadi "kecelakaan" dan "takdir". Tidak ada kelalaian. Tidak ada yang perlu bertanggung jawab.
Tidak ada pihak seperti pemerintah, polisi, atau lembaga lain yang bertindak sebagai advokat ATAS NAMA ANAK yang menjadi korban, untuk menyelidiki dan tentukan kecelakaan atau kelalaian. Materai sakral sudah menghentikan proses itu. Kenyataannya akan ada korban lagi di masa depan, cuek saja. Perusahaan, guru, dan nama baik sekolah yang perlu diselamatkan!
Bagaimana kalau beritanya berbeda, dan anak presiden yang tewas? "Dua anak presiden tewas tenggelam saat berenang dengan gurunya. Pengacara sudah datang kepada presiden dan bujuk presiden memberikan tandatangan di atas materai bahwa dia tidak akan menuntut. Presiden dikasih 5 juta sebagai tanda prihatin, dan polisi sepakat untuk tidak melakukan penyelidikan lebih dalam…."
Apakah mungkin? Rasanya sangat tidak mungkin. Tapi selama yang tenggelam adalah anaknya orang miskin, materai sakral selalu siap beraksi untuk selamatkan korban yang sesungguhnya, yaitu guru, sekolah dan perusahaan. Ini hanya kecelakaan dan tadkir. Selama hanya anak miskin yang tewas.
Hal yg sama terulang terus dan kebanyakan orang diam. Pemerintah diam, polisi diam, dan tidak ada pihak yang mau bertindak utk melindungi anak Indonesia yang akan menjadi korban besok! Kapan semua anak Indonesia akan dapat keadilan dan keselamatan yang sama dgn anaknya orang elite?
-Gene Netto
Dua Pelajar Tewas Tenggelam di Kolam Renang Pasuruan
Sabtu 22 Juni 2019, Muhajir Arifin – detikNews
https://news.detik.com
Cukup membujuk orang tua bertandatangan di atas materai sakral bahwa mereka tidak akan menuntut. Simsalabim, kasus itu menjadi "kecelakaan" dan "takdir". Tidak ada kelalaian. Tidak ada yang perlu bertanggung jawab.
Tidak ada pihak seperti pemerintah, polisi, atau lembaga lain yang bertindak sebagai advokat ATAS NAMA ANAK yang menjadi korban, untuk menyelidiki dan tentukan kecelakaan atau kelalaian. Materai sakral sudah menghentikan proses itu. Kenyataannya akan ada korban lagi di masa depan, cuek saja. Perusahaan, guru, dan nama baik sekolah yang perlu diselamatkan!
Bagaimana kalau beritanya berbeda, dan anak presiden yang tewas? "Dua anak presiden tewas tenggelam saat berenang dengan gurunya. Pengacara sudah datang kepada presiden dan bujuk presiden memberikan tandatangan di atas materai bahwa dia tidak akan menuntut. Presiden dikasih 5 juta sebagai tanda prihatin, dan polisi sepakat untuk tidak melakukan penyelidikan lebih dalam…."
Apakah mungkin? Rasanya sangat tidak mungkin. Tapi selama yang tenggelam adalah anaknya orang miskin, materai sakral selalu siap beraksi untuk selamatkan korban yang sesungguhnya, yaitu guru, sekolah dan perusahaan. Ini hanya kecelakaan dan tadkir. Selama hanya anak miskin yang tewas.
Hal yg sama terulang terus dan kebanyakan orang diam. Pemerintah diam, polisi diam, dan tidak ada pihak yang mau bertindak utk melindungi anak Indonesia yang akan menjadi korban besok! Kapan semua anak Indonesia akan dapat keadilan dan keselamatan yang sama dgn anaknya orang elite?
-Gene Netto
Dua Pelajar Tewas Tenggelam di Kolam Renang Pasuruan
Sabtu 22 Juni 2019, Muhajir Arifin – detikNews
https://news.detik.com
24 June, 2019
Kalau Acara Muallaf Masuk Tivi, Yang Murtad Juga Boleh?
KPI melarang acara orang pindah agama disiarkan di tivi. Menurut saya itu berlebihan, dan tidak masuk akal kalau video acara itu bisa diakses secara bebas di internet dan HP. Tapi kalau acara muallaf boleh, apa acara murtad juga boleh? Menurut saya, boleh. Tidak jadi masalah.
Saya berpengalaman diskusi dgn orang yang murtad dari Islam menjadi Kristen atau ateis. Kebanyakan dari mereka, terutama yg pindah ke Kristen, tidak bisa dibantu. Mereka lebih utamakan perasaan, emosi, dan hati. Contohnya, satu orang murtad yg diskusi dgn saya dan setuju tidak ada yang tahu siapa yang menulis Alkitab, atau apakah orang2 itu pernah bertemu Yesus, atau apakah kata2 Yesus dalam bahasa Aram (Aramaic) diterjemahkan ke bahasa Yunani dgn benar, atau apa kata2 itu memang berasal dari Yesus. Sebaliknya, dia juga setuju bahwa Al Qur'an masih murni dalam bahasa Arab, langsung dari Nabi Muhammad SAW, langsung dari Allah.
Dia setuju bahwa apa yang dilakukan orang Kristen di Gereja tidak dicontohkan oleh Yesus. Dia setuju Yesus tidak pernah masuk Gereja pada hari Minggu untuk baca Alkitab dalam bahasa Indonesia, dan menghadapi sebuah salib untuk berdoa kepada Yesus. Sebaliknya, dia setuju bahwa orang Muslim melakukan shalat dalam bahasa Arab, di masjid, berdoa kepada Allah, karena dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah membahas bedanya ajaran Islam dan Kristen, dia membuat kesimpulan: Dia bermimpi lihat salib, dan ada pacar Kristen, dan semua agama sama saja, dan semua orang "baik" pasti masuk surga, jadi bukan masalah kalau menjadi Kristen!! Tidak penting asal usulnya ajaran agama itu. Yang penting merasa bahagia. Jawaban saya: Silahkan saja!!
Kenapa kita harus menolak kalau orang seperti itu ingin tampil di tivi sebagai orang yang murtad? Saya malah senang kalau anak Muslim bisa menyaksikan, dan menyadari betapa besarnya nikmat hidayah dari Allah SWT yang memungkinkan mereka menjadi anak Muslim yang saleh, rajin shalat, baca Al Qur'an, puasa di bulan Ramahdan, dll. KARENA dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Saya sudah bahas Islam dgn ribuan muallaf. Tapi yang murtad bisa dihitung dengan jari tangan karena begitu sedikit.
Kalau ada acara muallaf di tivi, mungkin ada 1000 sampai 3000 orang setiap bulan yg terlihat masuk Islam. Mereka bisa jelaskan kenapa mau terima kebenaran Islam yang logis dan jelas. Dan kalau orang Kristen mau bikin acara 3 orang murtad karena mimpi melihat salib dan ada pacar Kristen, dan mereka tidak peduli siapa yang menulis Alkitab, dan tidak peduli Yesus melakukan apa, karena orang baik pasti masuk surga, menurut saya bukan masalah. Silahkan. Biarkan rakyat Indonesia melihat kedua acara itu di tivi. Dan semoga membangun wawasan yang luas dan sikap dewasa dalam membahas perbedaan agama. Itu lebih baik dari kondisi sekarang: membahas agama lain, terancam masuk penjara!
-Gene Netto
Saya berpengalaman diskusi dgn orang yang murtad dari Islam menjadi Kristen atau ateis. Kebanyakan dari mereka, terutama yg pindah ke Kristen, tidak bisa dibantu. Mereka lebih utamakan perasaan, emosi, dan hati. Contohnya, satu orang murtad yg diskusi dgn saya dan setuju tidak ada yang tahu siapa yang menulis Alkitab, atau apakah orang2 itu pernah bertemu Yesus, atau apakah kata2 Yesus dalam bahasa Aram (Aramaic) diterjemahkan ke bahasa Yunani dgn benar, atau apa kata2 itu memang berasal dari Yesus. Sebaliknya, dia juga setuju bahwa Al Qur'an masih murni dalam bahasa Arab, langsung dari Nabi Muhammad SAW, langsung dari Allah.
Dia setuju bahwa apa yang dilakukan orang Kristen di Gereja tidak dicontohkan oleh Yesus. Dia setuju Yesus tidak pernah masuk Gereja pada hari Minggu untuk baca Alkitab dalam bahasa Indonesia, dan menghadapi sebuah salib untuk berdoa kepada Yesus. Sebaliknya, dia setuju bahwa orang Muslim melakukan shalat dalam bahasa Arab, di masjid, berdoa kepada Allah, karena dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah membahas bedanya ajaran Islam dan Kristen, dia membuat kesimpulan: Dia bermimpi lihat salib, dan ada pacar Kristen, dan semua agama sama saja, dan semua orang "baik" pasti masuk surga, jadi bukan masalah kalau menjadi Kristen!! Tidak penting asal usulnya ajaran agama itu. Yang penting merasa bahagia. Jawaban saya: Silahkan saja!!
Kenapa kita harus menolak kalau orang seperti itu ingin tampil di tivi sebagai orang yang murtad? Saya malah senang kalau anak Muslim bisa menyaksikan, dan menyadari betapa besarnya nikmat hidayah dari Allah SWT yang memungkinkan mereka menjadi anak Muslim yang saleh, rajin shalat, baca Al Qur'an, puasa di bulan Ramahdan, dll. KARENA dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Saya sudah bahas Islam dgn ribuan muallaf. Tapi yang murtad bisa dihitung dengan jari tangan karena begitu sedikit.
Kalau ada acara muallaf di tivi, mungkin ada 1000 sampai 3000 orang setiap bulan yg terlihat masuk Islam. Mereka bisa jelaskan kenapa mau terima kebenaran Islam yang logis dan jelas. Dan kalau orang Kristen mau bikin acara 3 orang murtad karena mimpi melihat salib dan ada pacar Kristen, dan mereka tidak peduli siapa yang menulis Alkitab, dan tidak peduli Yesus melakukan apa, karena orang baik pasti masuk surga, menurut saya bukan masalah. Silahkan. Biarkan rakyat Indonesia melihat kedua acara itu di tivi. Dan semoga membangun wawasan yang luas dan sikap dewasa dalam membahas perbedaan agama. Itu lebih baik dari kondisi sekarang: membahas agama lain, terancam masuk penjara!
-Gene Netto
Apa Manfaatnya Acara "Masuk Islam" Disiarkan Di Tivi?
Alhamdulillah, Deddy Corbuzier masuk Islam kemarin. Ternyata ada aturan KPI bahwa proses pindah agama tidak boleh disiarkan di tivi. Saya komentari aturan itu, dan beberapa orang bilang siaran seperti itu tidak bagus. Katanya urusan pribadi dan tidak perlu dilihat. Tapi orang itu tidak tahu rasanya menjadi muallaf.
Di zaman ini, dgn video bebas di YouTube, dan video viral di Whatsapp, rasanya melarang suatu hal masuk tivi kurang masuk akal. Kalau video itu bisa diakses secara mudah oleh rakyat, apa dasarnya melarang siaran langsung di tivi?
Kebanyakan orang Muslim merasakan nikmatnya menjadi bagian dari komunitas Islam sejak lahir. Orang lain masuk Islam sendiri, merasa sendirian, mungkin dimusuhi keluarganya, diusir dari rumah, dipecat dari pekerjaannya, dicacimaki dan dihajar oleh "teman" lamanya, kabur dari rumah ke kota baru, tanpa bawa apa-apa, putus dari kuliah karena orang tua tidak mau bayar lagi, dan sebagainya.
Itu pengalaman nyata untuk banyak muallaf di sini. Lalu keberanian mereka hadapi semua tantangan itu dan menjadi muallaf tidak boleh disiarkan di tivi? Kenapa? Mungkin pemerintah takut ada pihak non-Muslim yang tersinggung. Jadi disembunyikan faktanya ribuan orang yg masuk Islam setiap bulan di Indonesia.
Kalau kita bisa menyaksikan ribuan orang masuk Islam di tivi setiap bulan, dan ada info ttg tempat belajar yang jelas, dan bantuan yang jelas, mungkin para muallaf itu akan merasa tidak takut dan tidak sendirian lagi. Mereka akan melihat bukti nyata di tivi bahwa orang lain juga berani masuk Islam. Walaupun dikatakan gila dan dimusuhi oleh keluarga dan teman. Ada banyak saudara baru yang mau terima.
Tapi pemerintah melarang. Dan ada orang Muslim yg anggap larangan itu "bagus". Mereka tidak tahu rasanya menjadi muallaf dan merasa "sendirian" di tengah jutaan orang. Muallaf merasakan. Banyak yang takut masuk masjid, takut shalat depan orang lain, takut menjadi imam, takut bertanya, takut minta tolong, karena takut tidak akan diterima secara baik, karena merasa "beda" dan sendirian. Jadi mereka perlu banyak dukungan. Dan sangat bermanfaat kl tahu orang lain juga beranikan diri utk pindah agama. Dan lebih semangat lagi kalau umat Islam bersatu untuk merangkul mereka dan menolongnya. Siarkan saja di tivi, supaya umat Islam sadari betapa banyak muallaf berada di sekitar kita. Mungkin setelah itu, para muallaf akan bisa dapat bantuan yang sebenarnya.
-Gene Netto
Di zaman ini, dgn video bebas di YouTube, dan video viral di Whatsapp, rasanya melarang suatu hal masuk tivi kurang masuk akal. Kalau video itu bisa diakses secara mudah oleh rakyat, apa dasarnya melarang siaran langsung di tivi?
Kebanyakan orang Muslim merasakan nikmatnya menjadi bagian dari komunitas Islam sejak lahir. Orang lain masuk Islam sendiri, merasa sendirian, mungkin dimusuhi keluarganya, diusir dari rumah, dipecat dari pekerjaannya, dicacimaki dan dihajar oleh "teman" lamanya, kabur dari rumah ke kota baru, tanpa bawa apa-apa, putus dari kuliah karena orang tua tidak mau bayar lagi, dan sebagainya.
Itu pengalaman nyata untuk banyak muallaf di sini. Lalu keberanian mereka hadapi semua tantangan itu dan menjadi muallaf tidak boleh disiarkan di tivi? Kenapa? Mungkin pemerintah takut ada pihak non-Muslim yang tersinggung. Jadi disembunyikan faktanya ribuan orang yg masuk Islam setiap bulan di Indonesia.
Kalau kita bisa menyaksikan ribuan orang masuk Islam di tivi setiap bulan, dan ada info ttg tempat belajar yang jelas, dan bantuan yang jelas, mungkin para muallaf itu akan merasa tidak takut dan tidak sendirian lagi. Mereka akan melihat bukti nyata di tivi bahwa orang lain juga berani masuk Islam. Walaupun dikatakan gila dan dimusuhi oleh keluarga dan teman. Ada banyak saudara baru yang mau terima.
Tapi pemerintah melarang. Dan ada orang Muslim yg anggap larangan itu "bagus". Mereka tidak tahu rasanya menjadi muallaf dan merasa "sendirian" di tengah jutaan orang. Muallaf merasakan. Banyak yang takut masuk masjid, takut shalat depan orang lain, takut menjadi imam, takut bertanya, takut minta tolong, karena takut tidak akan diterima secara baik, karena merasa "beda" dan sendirian. Jadi mereka perlu banyak dukungan. Dan sangat bermanfaat kl tahu orang lain juga beranikan diri utk pindah agama. Dan lebih semangat lagi kalau umat Islam bersatu untuk merangkul mereka dan menolongnya. Siarkan saja di tivi, supaya umat Islam sadari betapa banyak muallaf berada di sekitar kita. Mungkin setelah itu, para muallaf akan bisa dapat bantuan yang sebenarnya.
-Gene Netto
21 June, 2019
Cina Ambil Organ Tubuh Uighur Secara Paksa Untuk Transplantasi
Lembaga "China Tribunal", yang dipimpin oleh advokat hukum Inggris, yang berpengalaman menyelidiki kejahatan terhadap kemanusiaan, mengeluarkan laporan terhadap tahanan politik di Cina, termasuk anggota komunitas Falun Gong, dan 1 juta warga Uighur yang ditahan tanpa proses pengadilan. Laporan itu menyimpulkan bahwa Cina mengambil organ tubuh secara paksa dari tahanan, dan bahkan membunuh sebagian dari tahanan itu dalam proses mengambil organ tubuhnya.
China Tribunal menyimpulkan bahwa jumlah operasi transplantasi organ tubuh di Cina sangat besar (jauh lebih banyak dari catatan resmi pemerintah), dan waktu menunggu transplantasi bagi pasien begitu singkat sehingga tidak masuk akal (yang berarti ada sumber organ tubuh yang besar, yang bisa langsung diakses). Juga ada kesaksian dari mantan tahanan yang mengalaminya sendiri. Pasar organ tubuh di Cina diperkirakan menghasilkan milyaran dolar per tahun bagi pemerintah.
Laporan menyimpulkan bahwa penyiksaan terhadap tahanan adalah umum, organ tubuh terus diambil secara paksa sampai sekarang, tapi tidak menyatakan sedang terjadi genosida, dan mereka minta pihak lain spt PBB melakukan penyelidikan lebih dalam untuk memastikan apakah sedang terjadi genosida atau tidak.
China Killing Prisoners To Harvest Organs For Transplant, Tribunal Finds
Jun 18, 2019, Zak Doffman
On June 17, an independent tribunal which has been investigating "forced organ harvesting" from Chinese prisoners, including Falun Gong practitioners and Uighur Muslims, published its final judgment.
https://www.forbes.com
China Tribunal menyimpulkan bahwa jumlah operasi transplantasi organ tubuh di Cina sangat besar (jauh lebih banyak dari catatan resmi pemerintah), dan waktu menunggu transplantasi bagi pasien begitu singkat sehingga tidak masuk akal (yang berarti ada sumber organ tubuh yang besar, yang bisa langsung diakses). Juga ada kesaksian dari mantan tahanan yang mengalaminya sendiri. Pasar organ tubuh di Cina diperkirakan menghasilkan milyaran dolar per tahun bagi pemerintah.
Laporan menyimpulkan bahwa penyiksaan terhadap tahanan adalah umum, organ tubuh terus diambil secara paksa sampai sekarang, tapi tidak menyatakan sedang terjadi genosida, dan mereka minta pihak lain spt PBB melakukan penyelidikan lebih dalam untuk memastikan apakah sedang terjadi genosida atau tidak.
China Killing Prisoners To Harvest Organs For Transplant, Tribunal Finds
Jun 18, 2019, Zak Doffman
On June 17, an independent tribunal which has been investigating "forced organ harvesting" from Chinese prisoners, including Falun Gong practitioners and Uighur Muslims, published its final judgment.
https://www.forbes.com
20 June, 2019
Masjid Uighur Dihancurkan, Indonesia Sibuk Kerja Sama Dengan Cina
Wartawan BBC melakukan investigasi di wilayah Xinjiang, Cina. Ditemukan bukti banyak masjid besar sudah dihancurkan, menjadi rata dengan tanah. Diperkirakan lebih dari 1 juta Uighur ditahan di penjara yang baru dibangun untuk menampung mereka, tanpa pernah diadili, tanpa pernah melanggar hukum. Pemerintah Cina mengatakan mereka "dididik kembali" untuk menghilangkan pemikiran ekstremisme. Artinya, kalau ingin menjadi Muslim, shalat di masjid, berjenggot, berjilbab, dsb. sudah dicap "ekstrem" oleh pemerintah. Di dalam penjara yang dicap "sekolah" oleh pemerintah Cina, warga Uighur dicuci otaknya, dan dipaksakan mengaku sayang pada Partai Komunis Cina.
Kalau Israel mengganggu rakyat Muslim di Palestina, umat Islam dan pemerintah Indonesia bisa marah. Tapi kalau Cina menghancurkan masjid, memberantas Islam, dan penjarakan Uighur, pemerintah Indonesia malah menjadi sibuk buka peluang bisnis seluas-luasnya bagi Cina. Cina dapat uang dari konsumen Muslim di Indonesia, dan pakai uang itu untuk bangun penjara baru bagi Uighur, dan beli alat berat utk hancurkan masjid. Tapi para pejabat di sini tidak mau peduli. Yang penting rekening mereka menjadi penuh. Seharusnya Indonesia malu punya hubungan apapun dengan Cina. Tidak terbayang apa yang akan dikatakan pejabat Indonesia di akhirat, ketika Allah tanya kenapa mereka bersabahat dgn penghancur umat Islam di Cina. Semoga suatu hari Indonesia akan dapat pemimpin Muslim yang kuat, dan umat Islam akan merasakan manfaatnya ketika Indonesia menjadi pemimpin dunia!
-Gene Netto
Faith In Ruins: China's Vanishing Mosques
The BBC has found new evidence of the increasing control and suppression of Islam in China's far western region of Xinjiang – including the widespread destruction of mosques.
https://www.bbc.com
Inside China's 'Thought Transformation' Camps
The BBC gets rare access to facilities in Xinjiang thought to be holding more than a million Muslims.
https://www.bbc.com
Kalau Israel mengganggu rakyat Muslim di Palestina, umat Islam dan pemerintah Indonesia bisa marah. Tapi kalau Cina menghancurkan masjid, memberantas Islam, dan penjarakan Uighur, pemerintah Indonesia malah menjadi sibuk buka peluang bisnis seluas-luasnya bagi Cina. Cina dapat uang dari konsumen Muslim di Indonesia, dan pakai uang itu untuk bangun penjara baru bagi Uighur, dan beli alat berat utk hancurkan masjid. Tapi para pejabat di sini tidak mau peduli. Yang penting rekening mereka menjadi penuh. Seharusnya Indonesia malu punya hubungan apapun dengan Cina. Tidak terbayang apa yang akan dikatakan pejabat Indonesia di akhirat, ketika Allah tanya kenapa mereka bersabahat dgn penghancur umat Islam di Cina. Semoga suatu hari Indonesia akan dapat pemimpin Muslim yang kuat, dan umat Islam akan merasakan manfaatnya ketika Indonesia menjadi pemimpin dunia!
-Gene Netto
Faith In Ruins: China's Vanishing Mosques
The BBC has found new evidence of the increasing control and suppression of Islam in China's far western region of Xinjiang – including the widespread destruction of mosques.
https://www.bbc.com
Inside China's 'Thought Transformation' Camps
The BBC gets rare access to facilities in Xinjiang thought to be holding more than a million Muslims.
https://www.bbc.com
Subscribe to:
Posts (Atom)