Anak perempuan ini ditembak di kepala oleh Taliban hanya
karena menulis blog yang mengritik mereka.
Taliban Tembak Anak yang Bicara Menentang Mereka
Selasa, 09 Oktober 2012, 22:05 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Seorang remaja, aktivis hak anak Pakistan
ditembak di kepala pada Selasa (9/10) dalam upaya pembunuhan ketika ia naik bus
sekolah. Penembakan terjadi saat bus melintas di bekas kantong pertahanan
Talibat, Swat, bunyi keterangan pejabat. Malala Yousafzai, 14, langsung
dilarikan ke rumah sakit lokal di kota Peshawar untuk perawatan lebih lanjut.
Beruntung dokter mengatakan si bocah telah bebas dari bahaya. Satu kawan gadis
tersebut, menurut polisi, juga terluka.
Gadis itu istimewa untuk remaja seusianya. Ia pernah memenangkan penghargaan atas tulisan lewat sebuah blog di BBC tahun lalu yang menyoroti kekejaman Taliban. Tulisan itu menyoal insiden pembakaran gadis-gadis oleh militan yang dipimpin ulama Maulana Fazlullah dan aksi teror Taliban terhadap penduduk lembah. Dia juga menerima penghargaan perdamaian nasional pertama kalinya dari pemerintah Pakistan tahun lalu dan dinominasikan dalam International Children's Peace Prize oleh grup advokasi KidsRights Foundation pada 2011.
Insiden mengejutkan pada Selasa, siang bolong di Mingora, kota utama lembah
tersebut memunculkan pertanyaan serius mengenai keamanan. Tiga tahun lalu,
2009, seperti dilansir AFP, Selasa (9/10) tentara Pakistan mengklaim telah
menumpas pemberontakan Taliban. Para dokter di Kompleks Rumah Sakit Saidu
Sharif di Mingora mengatakan Malala bebas dari bahaya karena peluru
memang menembus tengkoraknya namun tak mengenai otaknya. "Otaknya
aman," ujar Dokter Taj Mohammed. Saat ini dalam kondisi stabil. Belum ada
klaim pihak yang bertanggungjawab atas insiden penembakan tersebut.
Gadis itu istimewa untuk remaja seusianya. Ia pernah memenangkan penghargaan atas tulisan lewat sebuah blog di BBC tahun lalu yang menyoroti kekejaman Taliban. Tulisan itu menyoal insiden pembakaran gadis-gadis oleh militan yang dipimpin ulama Maulana Fazlullah dan aksi teror Taliban terhadap penduduk lembah. Dia juga menerima penghargaan perdamaian nasional pertama kalinya dari pemerintah Pakistan tahun lalu dan dinominasikan dalam International Children's Peace Prize oleh grup advokasi KidsRights Foundation pada 2011.
Menteri Informasi negara bagian, Mian Iftikhar Hussain menuding pelaku serangan adalah kelompok teroris Taliban dan menyatakan Malala akan diterbangkan ke Peshawar untuk perawatan lebih lanjut. Tulisan Malala dalam blog BBC Urdu yang di-posting saat itu dilabeli dengan penulis anonim. Tak hanya itu ia juga menjadi sumber dalam dua film dokumenter New York Times. Dalam sebuah laporan berita BBC pada 2011, ia membacakan penggalan jurnal hariannya yang menyiratkan ketakutan yang ia alami dibawah kekuasaan Taliban.
"Kemarin malam saya bermimpi menyeramkan melihat tentara-tentara, helikopter dan Taliban. Saya sering mendapat mimpi seperti ini sejak operasi tentara berlangsung di Swat. Ibu menyiapkan sarapan untuk kami dan saya pergi ke sekolah," ujarnya.
"Saya begitu sangat ketakutan karena Taliban
mengumumkan kemari bahwa gadis-gadis harus berhenti ke sekolah," "Hari
ini kepala sekolah kami mengumukan seragam sekolah tak lagi kewajiban dan mulai
besok, para gadis disarankan datang ke sekolah dengan pakaian sehari-hari. Dari
27 siswa putri hanya 11 orang yang datang ke sekolah saat itu," tuturnya.
Terlalu ekstrim ya taliban itu, tapi benarkah taliban pelakunya, atau oknum dalam taliban, atau memang semua anggota taliban prinsipnya seperti itu?
ReplyDeleteDuh susah dimengerti.