Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

21 April, 2014

Polisi Sita 10 Ribu Foto Bugil Anak dari Manajer Pelaku Pedofilia



Rabu, 16/04/2014 15:03 WIB Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Hasil penyelidikan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipid Eksus) Bareskrim Polri menemukan ribuan foto telanjang anak-anak korban pelaku pedofilia di Surabaya, Jatim. Mereka terdiri dari siswa dan siswi sekolah dasar, hingga SMP. Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dir Tipid Eksus) Bareskrim Polri, terdapat enam korban dalam satu sekolah di Surabaya yang menjadi korban tersangka Tjandra Adi Gunawan (37), manajer perusahaan bergelar master tersebut.
Enam korban tersebut terdiri dari empat siswi SD berusia 11-12 tahun, satu siswi SMP berusia 14 tahun, dan satu siswa SMP berusia 14 tahun. "Total foto yang ditemukan ada 10.236 buah foto pornografi anak," kata Arief di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (16/4/2014).
Diantara foto tersebut, ujar Arief, adalah foto-foto keenam korban tersebut. Keenam korban itu berpose telanjang setelah sebelumnya diarahkan oleh pelaku melalui chat Facebook dengan berpura-pura sebagai dokter kesehatan reproduksi.
Tidak hanya foto telanjang, tersangka juga meminta para korbannya untuk memfoto selfie kemaluan mereka saat masturbasi. Setelah berhasil memperdaya korban dan mendapatkan foto, pelaku lalu mengirimkan foto-foto itu kepada guru dan orangtua korban. Motifnya adalah untuk memeras dan mengadu domba antara keduabelah pihak.
"Pemerasan dan mengadu domba, bahkan ada guru dan orangtua terjadi friksi, dituduh men-gupload," ujarnya. Guna menyamarkan aksinya, pelaku membuat akun facebook seolah itu adalah korban. Pelaku menggunakan akun dokter wanita sebagai kedok.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...