Jumat, 9 Januari 2015 19:39 WIB
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Miris dialami Na (13) seorang
siswi kelas VIII SMP warga Jalan Pangeran Antasari Kelurahan 14 Ilir Kecamatan
IT I, Palembang
ini. Kesuciannya harus direnggut dengan cara tak wajar oleh 12 orang pelajar
yang merupakan adik kelasnya sendiri.
Tak tanggung-tanggung, dirinya harus diperkosa secara
bergilir dengan disekap dan ditutup matanya serta dengan posisi tangan dan kaki
yang dipegang paksa. Kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa pada awal
Desember 2014 lalu di kawasan 15 Ilir di sebuah rumah kosong sekitar pukul
11.00, saat sekolah sedang Clasmeeting.
Ironisnya, selain sebagai pelajar SMP, antara korban dan
pelaku tergabung dalam komunitas suporter SFC Ultras yang bernama Busir
(Brigata Ultras 15 Ilir).
"Kami ini biasa kumpul-kumpul karena satu komunitas
suporter, siang itu mereka ramai-ramai menarik saya ke gedung kosong di kawasan
15 ilir. Ada yang pegang tangan, pegangi kaki saya, menyekap mulut, menutup
mata dan ada juga yang membuka celana saya,"bebernya. Setelah itu, sambung
korban, satu per satu diantara mereka memperkosa secara bergantian.
"Saya sudah berusaha berontak dan teriak-teriak malahan
saya juga menangis tapi mereka tetap memperkosa saya. Satu persatu kemaluan
mereka dimasukkan ke kemaluan saya. Setelah itu saya ditinggal begitu saja dan
ada orang lain yang saya kenal menolong mengantarkan kerumah,"kata Na
sambil menetes air mata, saat ibu Na dan bapak, Zainal melapor ke Sentra
Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta.
Sementara, Kasat Rekrim Polresta Palembang,
Kompol Suryadi, terkait laporan korban mengatakan, laporan sudah kita terima
dan satu pelaku sudah diamankan untuk dilakukan pengembangan.
"Laporan diterima karena ada saksi yakni teman korban
yang melihat. Nanti saksi akan kita ambill keterangannya, untuk diketahui
apakah benar, apa yang dikatakan korban," ungkap Suryadi. Ditambahkannya,
jika nanti diketahui benar pelaku akan kita jerat dengan undang-undang anak,
"Hingga kini pelaku masih dalam pemeriksaan," tutupnya.
No comments:
Post a Comment