Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

12 January, 2015

Siapa Yang Akan Curiga Pada Anak Berusia 8 Tahun?



Teman saya seorang psikolog yang sering bahas masalah pornografi dan kekerasan seks terhadap anak Indonesia. Ketika dia berada di Aceh utk bicara di seminar, dia dengar kisah dari teman psikolog di sana.

Seorang anak berusia 8 tahun, kelas 3 SD, ajak anak tetangga main ke rumahnya. Yang diajak adalah anak berusia 4 tahun dan satu lagi berusia 2 tahun. Mungkin karena tinggal dalam rumah sederhana berdampingan, dan karena keluarga saling kenal, semua ibu itu tidak punya rasa curiga. Anak berusia 8 tahun, 4 tahun, dan 2 tahun mau main mobil-mobilan di satu rumah, buat apa curiga? Ibu-ibunya mungkin malah senang karena bisa istirahat sejenak.

Tetapi ternyata, semua orang tua itu salah. Ibu yang anaknya berusia 8 tahun dikagetkan ketika dia temukan anaknya sedang menikmati oral seks dengan anak usia 2 tahun. Yang usia 4 tahun menolak karena merasa jijik. Yang usia 2 tahun nurut saja dan melakukan oral seks terhadap abangnya sesuai perintah. Dan dilakukan berkali-kali sebelum akhirnya ketahuan oleh ibunya.

Kata teman saya, kisah ini tidak masuk berita, dan ada banyak sekali kisah serupa yang semuanya tidak masuk berita. Di negara ini ada tsunami baru dalam bentuk kekerasan seks terhadap anak, dan efeknya lebih besar daripada tsunami yang berasal dari air laut. Tapi tsunami yang baru ini tidak kelihatan, dan karena itu lebih berbahaya lagi. 

Ternyata, anak berusia 2 tahun sampai 8 tahun juga tidak aman dibiarkan main bersama anak tetangga. Kecanduan nonton film porno di usia 8 tahun, lalu cari kesempatan utk coba melakukan apa yang dilihat. Anak Indonesia menghadapi bahaya yang sangat besar, yang dampak nyatanya baru akan dirasakan dalam 20 tahun ketika mereka menjadi dewasa. Apakah kita bisa mulai peduli sekarang, sebelum moralitas anak di negara ini sangat hancur dan tidak bisa diselamatkan lagi? Tidak cukup kalau kita hanya peduli pada anak kita sendiri. Kita harus mulai peduli pada anak tetangga juga.
Wassalam,
Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...