Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

12 January, 2015

Rasulullah SAW Akan Berikan Jawaban Apa?



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Dalam membahas penghinaan terhadap Rasulullah SAW dan pembunuhan terhadap wartawan di koran Charlie Hebdo di Paris, ada cukup banyak orang Muslim yang merasa senang dan berpendapat bahwa hanya pembunuhan terhadap pelaku adalah yg benar. Yang paling sering dikutip adalah karya Ibn Taymiyyah, dan ulama serupa yang di zamannya membenarkan pembunuhan terhadap siapapun yang menghinakan Nabi SAW.

Tetapi dalam kebanyakan kasus, Rasulullah SAW tidak membalas tindakan orang kafir yang menghina dirinya. Contohnya banyak. Penduduk  Thaif yang lempari Nabi dgn batu tidak dibunuh oleh Jibril atas permintaan Nabi SAW. Orang buta Yahudi mencaci maki Nabi SAW dan agama Islam, setiap hari, tapi malah disuap dan disayangi oleh Nabi, bukan dibunuh. Kejadian ini di Madina karena Abu Bakar teruskan perbuatan itu setelah Nabi wafat, jadi tidak ada kaitan dgn lokasi. Ada yang bilang Nabi SAW lembut dan memaafkan ketika di Makkah, tapi keras dan membunuh ketika di Madina, tapi sepertinya ini kurang benar.

Dalam pembebasan Makkah dari Kafir Quraisy, 10 ribu pasukan Muslim masuk Makkah dan berkuasa secara mutlak. Jumlah orang yang pernah menghina Rasulullah SAW di Makkah mungkin ada ribuan orang. Jadi wajarlah kalau seluruh penduduk Makkah dibantai. Mereka orang kafir, mereka terbiasa menghina Nabi SAW, mereka berusaha membunuh Nabi SAW dan ketika orang Muslim berhijrah ke Madina utk ikuti Nabi SAW, kafir Quraisy malah kirim pasukan perang dgn harapan bisa membantai Nabi dan umat Islam yang makin berkuasa di Madina.

Jadi ketika pasukan Muslim masuk Makkah, “seharusnya” terjadi pembantaian massal terhadap ribuan orang kafir. Ternyata? Semua orang Muslim yang sudah baca sejarah sudah tahu bahwa penduduk Makkah yg kafir diberikan keselamatan dan harta mereka tidak juga diambil. Tindakan mulia itu sangat jauh berbeda dgn apa yang umum pada saat itu, yaitu, setiap pasukan yang mencaplok kota musuhnya akan melakukan pembunuhan massal dan ambil semua harta, tanpa berikan hak apapun. Rasulullah SAW dan pasukan Muslim tidak melakukan hal itu di Makkah, dan oleh karena itu banyak orang masuk Islam. Mereka menyadari bahwa perbuatan mulia itu hanya mungkin terjadi kl pasukan Muslim memang dipimpin oleh seorang manusia yang berbeda dari yang lain: seorang Nabi Allah.

Sekarang, masih ada yang mau utamakan pembunuhan di atas tindakan lain spt dakwah. Ulama zaman dulu spt Ibn Taymiyyah dikutip. Imam 4 Mazhab dikutip. Tapi mungkin ada baiknya kl kita intospeksi. Tanpa mengurangi hormat kita terhadap ulama zaman dulu, perlu dipahami bahwa kehidupan kita telah berubah. Bagaimana kl kita berusaha utk berpikir dgn cara yang berbeda?

Bayangkan kl kita bisa berkomunikasi dengan Rasulullah SAW di saat ini, dan menjelaskan ada kasus baru org kafir yang menghinakan dia. Mungkin suatu pihak mau langsung membunuh si penghina. Tetapi kita juga perlu berikan masukan yg lengkap kepada Nabi agar dia bisa ambil keputusan yang bijaksana, berdasarkan semua informasi yang ada (bukan sepotong-sepotong). Kita perlu menjelaskan bahwa kl penghina itu dibunuh, maka dalam hitungan menit, seluruh dunia akan tahu. Ada internet, ada tivi 24 jam, ada Twitter. Dalam satu menit video pembunuhan itu sudah disebarkan ke seluruh dunia, dan 6 milyar orang non-Muslim akan diberitahu oleh media bahwa umat Islam adalah kaum yang kejam (walaupun tidak benar).

Lalu akan ada serangan terhadap masjid di negara2 lain. Wanita yang pakai jilbab akan diserang. Orang Muslim di jalan bisa dipukul. Dan negara yang punya pasukan paling besar dan kuat di dunia bisa mengancam umat Islam di mana saja, dan dalam sekejap suatu negara Muslim bisa saja diserang dan dicaplok oleh pasukan dari negara2 yang benci Islam, karena hanya perlu alasan yg direkayasa saja. Dan ada banyak sekali hal buruk yg lain bisa terjadi kl satu orang kafir dibunuh oleh satu orang Muslim, dgn alasan “membela Nabi”. Kita perlu jelaskan semua itu sebagai masukan atau pertimbangan bagi Nabi SAW agar keputusan dia tepat. Soalnya di zaman Nabi SAW dan Ibn Taymiyyah, pembunuhan terhadap satu orang tidak mungkin diketahui oleh seluruh dunia pada hari itu juga, dengan efek bisa membahayakan orang Muslim di lain negara.

Karena kondisi zaman sudah berubah seperti itu, apakah kira-kira Nabi SAW akan berikan jawaban yang sama seperti yang diberikan dalam beberapa kasus saja 1400 tahun yang lalu? Sedangkan zaman dulu saja, Nabi SAW tidak konsisten membunuh seorang penghina dalam semua kasus dan kebanyakan penghina Nabi dibiarkan atau malah menerima kasih sayang langsung dari Nabi SAW.

Apakah Nabi akan tetap suruh kita bunuh semua orang kafir yang menghinakan dia? Atau apakah mungkin dia akan berikan jawaban yang lain? Silahkan berpikir sendiri.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

1 comment:

  1. untuk kisah nabi Muhammad yang menyuapi seorang wanita Yahudi rasanya tidak terlalu terpercaya sumbernya, mohon diteliti lagi kebenaran kisahnya tuan Gene Netto

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...