Assalamu’alaikum wr.wb.,
Dalam membahas penghinaan terhadap Rasulullah SAW dan
pembunuhan terhadap wartawan di koran Charlie Hebdo di Paris, ada cukup banyak
orang Muslim yang merasa senang dan berpendapat bahwa hanya pembunuhan terhadap
pelaku adalah yg benar. Yang paling sering dikutip adalah karya Ibn Taymiyyah,
dan ulama serupa yang di zamannya membenarkan pembunuhan terhadap siapapun yang
menghinakan Nabi SAW.
Tetapi dalam kebanyakan kasus, Rasulullah SAW tidak membalas
tindakan orang kafir yang menghina dirinya. Contohnya banyak. Penduduk Thaif yang lempari Nabi dgn batu tidak
dibunuh oleh Jibril atas permintaan Nabi SAW. Orang buta Yahudi mencaci maki
Nabi SAW dan agama Islam, setiap hari, tapi malah disuap dan disayangi oleh
Nabi, bukan dibunuh. Kejadian ini di Madina karena Abu Bakar teruskan perbuatan
itu setelah Nabi wafat, jadi tidak ada kaitan dgn lokasi. Ada yang bilang Nabi
SAW lembut dan memaafkan ketika di Makkah, tapi keras dan membunuh ketika di
Madina, tapi sepertinya ini kurang benar.
Dalam pembebasan Makkah dari Kafir Quraisy, 10 ribu pasukan
Muslim masuk Makkah dan berkuasa secara mutlak. Jumlah orang yang pernah
menghina Rasulullah SAW di Makkah mungkin ada ribuan orang. Jadi wajarlah kalau
seluruh penduduk Makkah dibantai. Mereka orang kafir, mereka terbiasa menghina
Nabi SAW, mereka berusaha membunuh Nabi SAW dan ketika orang Muslim berhijrah
ke Madina utk ikuti Nabi SAW, kafir Quraisy malah kirim pasukan perang dgn
harapan bisa membantai Nabi dan umat Islam yang makin berkuasa di Madina.
Jadi ketika pasukan Muslim masuk Makkah, “seharusnya”
terjadi pembantaian massal terhadap ribuan orang kafir. Ternyata? Semua orang
Muslim yang sudah baca sejarah sudah tahu bahwa penduduk Makkah yg kafir
diberikan keselamatan dan harta mereka tidak juga diambil. Tindakan mulia itu
sangat jauh berbeda dgn apa yang umum pada saat itu, yaitu, setiap pasukan yang
mencaplok kota musuhnya akan melakukan pembunuhan massal dan ambil semua harta,
tanpa berikan hak apapun. Rasulullah SAW dan pasukan Muslim tidak melakukan hal
itu di Makkah, dan oleh karena itu banyak orang masuk Islam. Mereka menyadari
bahwa perbuatan mulia itu hanya mungkin terjadi kl pasukan Muslim memang
dipimpin oleh seorang manusia yang berbeda dari yang lain: seorang Nabi Allah.
Sekarang, masih ada yang mau utamakan pembunuhan di atas
tindakan lain spt dakwah. Ulama zaman dulu spt Ibn Taymiyyah dikutip. Imam 4
Mazhab dikutip. Tapi mungkin ada baiknya kl kita intospeksi. Tanpa mengurangi
hormat kita terhadap ulama zaman dulu, perlu dipahami bahwa kehidupan kita
telah berubah. Bagaimana kl kita berusaha utk berpikir dgn cara yang berbeda?
Bayangkan kl kita bisa berkomunikasi dengan Rasulullah SAW di
saat ini, dan menjelaskan ada kasus baru org kafir yang menghinakan dia.
Mungkin suatu pihak mau langsung membunuh si penghina. Tetapi kita juga perlu
berikan masukan yg lengkap kepada Nabi agar dia bisa ambil keputusan yang
bijaksana, berdasarkan semua informasi yang ada (bukan sepotong-sepotong). Kita
perlu menjelaskan bahwa kl penghina itu dibunuh, maka dalam hitungan menit,
seluruh dunia akan tahu. Ada internet, ada tivi 24 jam, ada Twitter. Dalam satu
menit video pembunuhan itu sudah disebarkan ke seluruh dunia, dan 6 milyar
orang non-Muslim akan diberitahu oleh media bahwa umat Islam adalah kaum yang
kejam (walaupun tidak benar).
Lalu akan ada serangan terhadap masjid di negara2 lain. Wanita
yang pakai jilbab akan diserang. Orang Muslim di jalan bisa dipukul. Dan negara
yang punya pasukan paling besar dan kuat di dunia bisa mengancam umat Islam di
mana saja, dan dalam sekejap suatu negara Muslim bisa saja diserang dan
dicaplok oleh pasukan dari negara2 yang benci Islam, karena hanya perlu alasan
yg direkayasa saja. Dan ada banyak sekali hal buruk yg lain bisa terjadi kl
satu orang kafir dibunuh oleh satu orang Muslim, dgn alasan “membela Nabi”. Kita
perlu jelaskan semua itu sebagai masukan atau pertimbangan bagi Nabi SAW agar
keputusan dia tepat. Soalnya di zaman Nabi SAW dan Ibn Taymiyyah, pembunuhan
terhadap satu orang tidak mungkin diketahui oleh seluruh dunia pada hari itu
juga, dengan efek bisa membahayakan orang Muslim di lain negara.
Karena kondisi zaman sudah berubah seperti itu, apakah
kira-kira Nabi SAW akan berikan jawaban yang sama seperti yang diberikan dalam
beberapa kasus saja 1400 tahun yang lalu? Sedangkan zaman dulu saja, Nabi SAW
tidak konsisten membunuh seorang penghina dalam semua kasus dan kebanyakan
penghina Nabi dibiarkan atau malah menerima kasih sayang langsung dari Nabi SAW.
Apakah Nabi akan tetap suruh kita bunuh semua orang kafir
yang menghinakan dia? Atau apakah mungkin dia akan berikan jawaban yang lain? Silahkan
berpikir sendiri.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
untuk kisah nabi Muhammad yang menyuapi seorang wanita Yahudi rasanya tidak terlalu terpercaya sumbernya, mohon diteliti lagi kebenaran kisahnya tuan Gene Netto
ReplyDelete