Anak usia 2,5 tahun di Bogor diperkosa dan dibunuh oleh
tetangganya. Ada yang mau "nyalakan lilin"? Tidak? Mungkin ada
baiknya kita membaca mantra sakti Indonesia "Memprihatinkan ya!" dan
sesudahnya bisa pasrah dan nrimo. Setiap hari ada berita yang spt ini. Tapi bukan
anak pejabat atau orang elit, jadi mrk kurang peduli. Lalu rakyat? Rakyat juga
kurang peduli. Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya. Tidak ada lagi rasa
komunitas di Indonesia. Tidak ada lagi gotong royong, kecuali dalam kasus
pemerkosaan bergilir, krn ada gotong royong yang sangat kuat antara para pelaku
yang rata2 juga anak sekolah dan pemuda. Semua orang tanya dalam kebingungan
"Apa solusinya?" Tapi dari pengalaman saya selama 20 tahun di sini,
sekalipun diberikan solusi, orang Indonesia tetap tidak akan bertindak. Semuanya
menunggu "orang lain" bertindak. Menunggu orang lain selesaikan
masalah. Kita cukup diam saja di rumah dan menunggu negara ini diperbaiki oleh
"orang lain" itu.
Berkali-kali saya katakan, "TIDAK ADA ORANG LAIN. Hanya
ada KITA." Jadi kita yang harus bersatu dan segera mendidik anak perempuan
untuk berhati-hati dan mendidik anak laki-laki untuk menghormati perempuan. Dan
KITA yang harus menjaga anak tetangga dan peduli pada nasibnya, dan berani
lapor ke orang tua atau polisi kl kita curiga ada masalah. Apakah rakyat Indonesia
mau BERSATU? Atau mau tunggu sampai ANAK ANDA menjadi korban pemerkosaan juga?
-Gene Netto
Anak 2,5 Tahun di Bogor Diperkosa dan Dibunuh
Rabu, 11 Mei 2016 | 10:37 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Budiansyah (26) ditangkap
jajaran Kepolisian Sektor Cibungbulang karena diduga telah melakukan
pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap seorang anak berusia 2,5 tahun
berinisial LN. Kapolsek Cibungbulang Kompol Roni Mardiatun mengatakan, saat ini
pelaku masih menjalani pemeriksaan instensif.
"Keponakan pelaku dan korban seusia. Sebelum kejadian,
mereka sedang menonton televisi. Lalu, pelaku mengajak korban ke dalam
kamarnya,” ucap Roni, saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2016). Di dalam kamar,
lanjut Roni, pelaku mencoba membujuk korban agar bisa membelainya. Karena
korban menolak, pelaku diduga kesal lalu melilitkan kain selimut ke tubuh
korban dan membaringkannya di atas tempat tidur.
"Saat dililit, korban masih berontak dan teriak.
Tersangka pun membekap mulut korban dan setelah itu pelaku melakukan
pemerkosaan terhadap korban," kata dia.
"Diduga karena korban masih balita, kehabisan napas,
akhirnya meninggal. Jenazah korban baru ditemukan hari Senin (9/5/2016) di kebun
yang tak jauh dari rumah pelaku," tambahnya. http://regional.kompas.com
No comments:
Post a Comment