Ini menyedihkan. Juga memalukan. Menteri yang fokus ke
Perlindungan Anak diberitahu ttg kasus anak SMP diperkosa bergilir oleh 14
remaja di Bengkulu. Sayangnya, dia diberitahu oleh anaknya yang di London, yang
baca di berita internasional. Bukan dari staf atau polisi di sini. Koordinasi
antar lembaga dan pembagian informasi sangat minimal sekali di sini, atau tidak
ada. Saya pernah tanya ke KPAI secara langsung. Kalau ada anak yang menjadi korban
pencabulan atau pemerkosaan, dan dilaporkan ke Polisi, apa Polisi diwajibkan
teruskan laporan dan data itu ke KPAI? Katanya, TIDAK.
Sekarang, seorang menteri negara tahu kasus besar yang masuk
media sosial dari anak di luar negeri. Kenapa pemerintah tidak malu? Kenapa
wartawan bertanya, baru menteri tahu? Kenapa bukan menteri yang tahu paling
cepat, dan bisa laporkan ke wartawan dgn info dan data yang akurat? Berapa kali
seorang menteri harus menjawab, "Kok begitu? Saya belum tahu!"
sebelum ada pihak yang merasa malu dan mau memperbaiki sistem komunikasi dan
laporan kasus ke menteri terkait.
Itu menteri perlindungan anak. Lalu ada Ibu Puan Maharani.
Menteri " Koordinator Pembangunan Manusia" (apa artinya??) yang juga
seorang menteri perempuan tapi tidak tahu apa-apa ttg anak perempuan yang
diperkosa bergilir. Jadi tugasnya sebagai menteri apa? Bagaimana mau bangun
manusia di Indonesia, kalau banyak anak remaja laki-laki biadab, anak2 lain
menjadi korban yg diperkosa dan disodomi setiap hari, dan para menteri malah
tidak tahu ttg kondisi di tengah masyarakat spt itu? Apa harus menunggu
Indonesia hancur, dan ada statistik seperempat dari semua anak perempuan
diperkosa, seperti yang terjadi di Kenya sekarang? Siapa yang akan melindungi
anak Indonesia? Kenapa begitu sulit untuk kumpulkan data, mengetahui apa yang
sedang terjadi, dan lakukan tindakan (program) preventif untuk lindungi anak
yang belum menjadi korban?
-Gene Netto
Menteri Yohana Justru Dengar Kasus Yuyun Dari Anaknya Di
London
Kasus ini tidak hanya membuat geger Indonesia melainkan
seluruh dunia. Sebab, sebelum dirinya diberondong berbagai pertanyaan dari
wartawan, kabar mengejutkan itu dia terima dari anaknya yang ada di London,
Inggris. "Anak saya yang di London melaporkan untuk memastikan. Saya di
Bangka Belitung juga dikejar-kejar ditanya-tanya soal kasus ini," ungkap
Yohana.
Menteri Puan Belum Tahu soal Kasus YN
JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Koordinator Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan Puan Maharani mengaku belum mengetahui kasus yang menimpa
seorang siswi di Bengkulu, YN (14). YN diperkosa 14 pemuda dan ditemukan dalam
kondisi meninggal dunia.
No comments:
Post a Comment