[Komentar]: Saya juga guru Om.
Guru honorer. Jadi kalau ada ungkapan stigma negatif tentang guru kok rasa2nya
hati saya terpanggil untuk membela. Saya yakin tujuan guru yg utama adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan menyengsarakan anak bangsa. Mohon lebih
Arif dan bijaksana dalam menyikapi suatu fenomena. Khusnudzonlah.
[Gene]: Setiap kali saya bertemu
anak, saya tanya "Guru kamu bagaimana?" Lalu keluar semua cerita
horror. Saya bertanya ke orang tua ttg sekolah anaknya, keluar cerita horror.
Ibu suka membela para guru secara automatis?
Ketika ada berita negatif ttg
dokter yg malpraktek, dokter lain membela, apa ibu senang? Polisi melanggar
hukum, polisi lain membela, apa Ibu senang? Pejabat korupsi, pejabat lain
membela, apa Ibu senang?
Justru negara ini menjadi rusak karena banyak orang
bersikap spt ibu: "Jangan bicarakan profesi saya kecuali mau memuji. Dan
kl ada yang bersalah, kita akan rapatkan barisan dan melindungi yang salah,
karena tujuan kita adalah jaga diri dan utamakan diri sendiri di atas orang
lain. Dan sesudah kita aman, baru kita akan memikirkan tanggung jawab kita
terhadap tugas."
Begitu tujuan hidup untuk banyak
guru? Berapa banyak guru berani laporkan guru buruk atau kepala sekolah buruk
ke dinas pendidikan atau polisi? Dan berapa banyak yang akan diam dan pura2
tidak tahu, karena sibuk memikirkan diri sendiri? Tolong berpikir ttg masa
depan setiap anak, Bu. Dan bukan "nama baik" korps guru di atas
kepentingan siswa. Kl semua guru utamakan semua siswa, dan kerja secara
profesional setiap hari, maka Ibu tidak akan perlu membela korps guru. Sudah
automatis menjadi mulia dan terpuji. Setuju?
-Gene Netto
No comments:
Post a Comment