Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

06 May, 2016

Kyai Ali Mustafa Yaqub: Haram Memilih Pemimpin Non-Muslim



Lihat Video di sini: http://bit.ly/1WcTLHR

Ceramah Kyai Ali Mustafa Yaqub di Masjid Al Latief Pasaraya pada Selasa 26 April, 2016. Dua hari sebelum beliau wafat pada tanggal 28 April, 2016. Ada yang bertanya apakah orang Muslim boleh memilih pemimpin non-Muslim (untuk menjadi presiden, gubenur, walikota, bupati, dsb.). Ini pesan terakhir dari Kyai Ali Mustafa Yaqub kepada umat Islam.

Poin-poin utama:
·         Rumah tangga adalah "lembaga" paling kecil. Dalam memilih suami (Pemimpin) haram memilih non-Muslim. Suami adalah pemimpin terhadap keluarganya. Untuk tingkat keluarga yang kecil saja sudah haram, apalagi untuk tingkat yang lebih besar dan luas derajatnya.

221. …Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (QS. Al-Baqarah 2:221).
·         Pemimpin2 yang musyrik itu akan mengajak kita ke neraka.
·         Ada yang suruh kita pilih "orang kafir yang adil". Katanya lebih bagus daripada orang Muslim yang zalim. Muslim yang koruptor atau non-Muslim yang tidak koruptor, bagusan mana? Ini perbandingkan yang tidak relevan.
·         Kalau mau relevan, bandingkan Muslim yang koruptor dengan non-Muslim yang koruptor (jadi sama2 koruptor, tapi bedanya agamanya saja). Atau bandingkan Muslim yang bukan koruptor dengan non-Muslim yang bukan koruptor.
·         Jadi orang2 yang suruh kita pilih "non-Muslim yang adil" adalah orang yang tidak tahu artinya "adil" dan tidak tahu artinya "zalim". Mana ada orang musyrik yang tidak zalim?

13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
(QS. Lukman 31:13).

6. Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al-Bayyinah 31:13).

·         Maka semua orang musyrik sudah zalim. Tidak ada orang musyrik yang adil. Semua orang musyrik sudah tidak adil. Patung dijadikan tuhan. Matahari dijadikan tuhan. Kalau musyrik, berarti zalim dan tidak adil.
·         Seburuk-buruknya orang Muslim, masih ada harapan masuk sorga. Sebagus-bagusnya orang non-Muslim, tidak ada harapan masuk sorga.
·         Orang Muslim yang koruptor, bisa diampuni dosanya oleh Allah, atau masuk neraka dulu untuk dihapus dosanya. Orang non-Muslim yang tidak menjadi koruptor, tetap saja masuk neraka.
·         Ada yang suruh "Jangan bicara begitu. SARA!" Tapi di Indonesia, semua hubungan berasal dari Suku, Agama, Ras, dan Antar-Golongan. Indonesia justru penuh dgn orang yang beragama dan bersuku-suku. Jadi kl orang Muslim menjalankan perintah agamanya, maka itu tidak bisa dikatakan SARA. (Apa "Masakan Padang" mau dikatakan SARA juga?)
·         Orang Muslim dilarang ambil orang kafir sebagai pemimpin. Jadi kalau memilih orang Muslim sebagai pemimpin dan itu bagian dari ajaran agamanya, maka dilindungi oleh UUD 45 dan jelas bukan SARA.
·         Semoga orang Muslim mau dengarkan pesan terakhir dari KH Ali Mustafa Yaqub dan selalu memilih pemimpin Muslim.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...