Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

10 May, 2009

50 Juta tak Gunakan Hak Pilih

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Apakah benar bahwa hampir 50 juta orang tidak menggunakan hak pilihnya? Atau apa ada sebab yang lain? Ada cerita dari tentang seorang bapak yang datang ke TPS untuk contreng, dan nama dia masih ada tetapi nama isterinya telah hilang. Mereka begitu semangat untuki ikut pemilu, mereka mencari di 10 TPS yang berbeda dan akhirnya ketemu nama isteri di TPS yang ke-10.
Apakah mungkin puluhan juta orang juga kena kecurangan yang sama, yaitu nama mereka dipindahkan dan bukan dihapus? Mereka mengira bahwa nama mereka telah hilang dari DPT tetapi sebenarnya dipindahkan saja ke TPS yang lain. Akhirnya semua orang itu akan dicatat sebagai golput, padahal tidak karena mereka berusaha untuk memilih dan hanya tidak bisa karena nama mereka tidak ada.

Lalu ada orang yang namanya dihilangkan saja dari DPT tanpa penjelasan, dan tidak ditemukan di TPS yang lain. Yang menghapusnya siapa? Yang memindahkannya ke TPS yang lain siapa? Dan berapa banyak nama yang dihapus dengan cara-cara ini?
Yang akan melakukan penyelidikan siapa? Apakah SBY akan perintahkan penyelidikan terhadap semua kecurangan yang telah terjadi? Kayanya tidak mungkin, karena berisiko tinggi: mungkin hasil pemilu akan terbukti tidak sah! Dan kalau begitu, langkah berikutnya bagaimana? Yang jelas ada risiko Demokrat tidak menang. Jadi apakah mungkin PD akan peduli kalau hasilnya pemilu tidak sah?

Ada seorang teman yang mengira bahwa DPT telah direkayasa. Menurut dia, semua orang yang terima BLT dan menjadi pemerima bantuan pemerintah dari berbagai program yang lain dipastikan nama2 mereka masuk DPT dulu karena kemungkinan besar mereka akan pro-SBY dan Demokrat. Lalu, setelah itu, nama2 orang lain (yang mungkin tidak pro-SBY) bisa masuk DPT. Ditambah dengan nama2 fiktif yang nanti akan menjadi golput. Apakah mungkin seperti itu? Tetapi siapa yang akan melakukan penyelidikan?

Seorang pewira polisi yang meyelediki DPT di Jawa Timur setelah pemilihan gubenur yang kacau dicopot dari jabatannya dan diganti dengan orang baru. Secara langsung, investigasi berhenti! Siapa yang berani melakukan investigasi sekarang? Siapa yang berani melawan pemerintah sekarang?

Apakah Indonesia sudah masuk zaman Orde Baru versi kedua? Golkar telah diganti oleh Demokrat dan Soeharto telah diganti oleh SBY? Apakah begitu nanti di negara ini?
Tunggu saja dan melihat kalau ada investigasi terhadap semua kecurangan pemilu.
Tunggu saja dan melihat kalau ada investigasi terhadap DPT yang sangat tidak akurat.
Tunggu saja dan melihat kalau ada usaha untuk membela kebenaran dan keadilan, atau apakah semua orang akan disuruh diam dan mendukung SoeBYarto (yaitu gabungan antara Soeharto dan SBY) untuk 5 tahun lagi. Dan setelah itu, mungkin UU akan diganti supaya SBY bisa menjadi Presiden seumur hidup.
Tidak mungkin? Di awal zaman Orde Baru pasti ada orang yang bicara seperti itu.

Yang bikin konperensi golput saja bisa langsung ditangkap.
Siapa yang akan ditangkap besok…?

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

49,69 Juta tak Gunakan Hak Pilih

By Republika Newsroom
Sabtu, 09 Mei 2009 pukul 22:37:00
JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil pemilu legislatif, Sabtu (9/5) pukul 22.00 WIB. Penetapan dilakukan dengan beberapa catatan. Jumlah suara sah hanya 104.099.785 dan 17.488.581 suara dinyatakan tidak sah.

''Hasil penghitungan suara pemilu DPR yang dilaksanakan sejak 26 April hingga 9 Mei 2009, ditetapkan dan dinyatakan sah,'' kata Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, Sabtu (9/5) malam. Dia pun membacakan perolehan suara dari masing-masing partai politik peserta Pemilu 2009.

Hafiz menyatakan hasil penghitungan menyatakan suara sah berjumlah 104.099.785. Sementara suara tidak sah berjumlah 17.488.581. Total pemilih yang menggunakan hak pilihnya adalah 121.588.366 orang. Sementara daftar pemilih tetap (DPT) berdasarkan SK 164/KPU/III/2009 tertanggal 7 Maret 2009, jumlah pemilih adalah 171.265.076. ''Pemilih yang tak menggunakan hak pilihnya berjumlah 49.699.076 orang,'' kata Hafiz.

Baca selengkapnya di sini:

Sumber: Republika.co.id

1 comment:

  1. Hehehe... bahkan perolehan suara si peringkat satu PD pun dibawah angka 50 juta.

    Selamat untuk pak hafiz anshary, pileg 2009-nya sukses banget loh ... good job pak !!! Semoga jabatan baik sudah menunggu di depan mata.

    salam kompak selalu,
    *dari seorang warga negara yang kebingungan cari namanya di beberapa TPS then finally harus pasrah dengan kenyataan tidak tercatat di DPT... huh jadi ingat lagi the truth of April 9, kesian deh*

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...