Jumat, 15/05/2009 12:10 WIB
Yogi Wirawan - detikPemilu
Jakarta - Partai politik diminta tidak hanya sibuk menghitung suara Pileg dan berkoalisi. Parpol diminta memperhatikan hak konstituen yang terancam terabaikan karena tidak tercantum di daftar pemilih sementara (DPS) Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Parpol jangan sibuk dengan penghitungan suara saja dan berelit politik saja. Pikirkan hak-hak konstituen mereka agar tidak terjadi penggelembungan suara nantinya," pinta Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Daniel Zuchron.
Hal itu disampaikan Daniel di Galeri Cafe, Jl Cikini Raya 7, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/5/2009).
Selain meminta parpol mengawal validasi perbaikan DPS, Daniel juga meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengetatkan pengawasan dan mempublikasikan hasil pengawasan pemutakhiran DPS itu.
Yang utama, mereka mendesak KPU melakukan validasi data DPS yang diumumkan.
"DPS Pilpres akan jadi bom waktu. Karena dari mekanisme surat edaran yang dikeluarkan oleh KPU sampai saat ini masih bermasalah. Dari sampel data yang kami temukan dari 70 sampel di 30 provinsi di Indonesia banyak pemilih tidak masuk dalam DPS," tukas dia.
JPPR menemukan DPS tidak diumumkan, kemudian data-data orang yang meninggal masih terdaftar. "Lalu juga masih ada yang dobel nama dan tidak dicantumkannya nomor induk kependudukan (NIK) dan ini menurut saya sama seperti DPT Pileg yang tidak lebih baik," jelas dia. ( nwk / iy )
Sumber: Pemilu.detiknews.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(310)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(62)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(580)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(365)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(137)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(512)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(41)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(185)
Sejarah
(5)
sekolah
(85)
shalat
(10)
sosial
(322)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
[Pertanyaan]: Kenapa di New Zealand ( salah satu negara kafir ) indeks korupsinya rendah ? Skorsnya negara ke 4 terbersih korupsinya. Why ?...
-
Assalamu'alaikum wr.wb. Kemarin saya sibuk ketemu orang bule yang masuk Islam karena mau menikah dengan wanita Indonesia. Saya diberi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Orang sering berkomentar kepada saya, kok banyak orang bisa melakukan korupsi padahal mereka shalat dan puasa. Ka...
-
Mohon disebarkan! Assalamu’alaikum wr.wb., Teman-teman, para pengurus Pesantren Yatim Piatu Daarul Qur’an Tebet sudah memutus...
-
[Pertanyaan]: 1) Saya mau nanya nih, saya pernah melakukan onani setelah berbuka puasa. Apakah puasa saya pd hari itu di terima? 2) Saya per...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Hari yang normal dalam berita di Indonesia seperti ini: Setiap hari, anak yang tidak berdosa dibunuh secara sadis ol...
-
Walaupun Bermaksiat, Shalat Masih Wajib Ada orang yang mengaku sering melakukan maksiat dan tidak bisa tinggalkan. Temannya me...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Untuk mencegah anak tenggelam di negara ini, mungkin dibutuhkan 2 perubahan. Pertama, wartawan harus menulis berita ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada orang yang mengatakan dia capek dan kesiangan, jadi baru bangun jam 8 pagi, dan tidak bisa shalat subuh. Saya b...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Email yang menyatakan Sunita Williams menjadi Muslim adalah rekayasa dan sudah ada lebih dari satu versi...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment