By Republika Newsroom
Rabu, 27 Mei 2009 pukul 18:53:00
JAKARTA – Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melaporkan dugaan korupsi dalam pengelolaan Busway koridor 4,5, 6, dan 7 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
ICW menemukan indikasi penyimpangan pada proses pengadaan empat koridor Busway tersebut. “Indikasi kerugian negaranya mencapai Rp 61 miliar,” kata peneliti hukum ICW, Febri Diansyah, di gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/5).
Dugaan penyimpangan pertama, rinci Febri, terjadi para proses penunjukan langsung konsorsium pengelola Busway koridor 4 sampai 7 kepada PT Jakarta Mega Trans (JMT) dan PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM). ICW yakin, penunjukan langsung kedua konsorsium tersebut akibat adanya Peraturan Gubernur (Sutiyoso) DKI Jakarta No 123 tahun 2006.
Pergub tersebut, kata Febri, diterbitkan untuk mengakomodasi perusahaan-perusahaan bus kota yang terkena dampak penataan karena bersinggungan dengan koridor 4,5,6 dan 7.
Koordinator Divisi Investigasi ICW, Agus Sunaryanto, menambahkan, penunjukan langsung konsorsium PT JMT dan PT JTM menyalahi Keppres No 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
ICW juga menggarisbawahi penunjukan langsung kedua konsorsium tersebut dilaksanakan terlebih dahulu sebelum tarif resmi pemerintah diberlakukan. “Ada kecenderungan proses penunjukan langsung ke depannya akan tetap dilakukan,” tegas Agus.
Selain mekanisme penunjukan langsung, tambah Agus, penentuan tarif konsorsium yang ditentukan tanpa melalui proses tender juga menyalahi aturan. Pada tahun 2008, kata Agus, PT JMT dan PT JTM pernah mengancam akan menghentikan operasional seluruh armada karena tidak sepakat dengan penyesuaian taruf hasil tender.
Terbukti, Badan Layanan Umum (BLU) belakangan melakukan sistem tender tarif yang ternyata hasilnya lebih murah dibanding tarif negosiasi. “Kalau tarif tender bukan negosiasi seperti sekarang, mungkin tarif Busway untuk masyarakat hanya Rp 2.000,” tambah Agus.
Adapun, anggota pengurus YLKI, Sudaryatmo, meminta operasionalisasi Busway harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. YLKI, kata Sudaryatmo, tetap mengapresiasi pengoperasian Busway sebagai upaya pemerintah membenahi pelayanan transportasi masyarakat. “Dengan adanya subsidi dari pemerintah harusnya tarif Busway bisa lebih murah dari sekarang,” kata Sudaryatmo. - dri/ahi
Sumber: Republika.co.id
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment