Anak
belum tentu aman di sekolah. Pelaku ini punya isteri dan anak, tapi 6 anak SD
dicabuli di dalam ruangan di sekolah. Kata pelaku, dia mulai dari tahun 2015,
dan walaupun punya anak sendiri, dan sering dilayani isteri di rumah, dia tetap
mencabuli anaknya orang lain di sekolah.
Semua
orang tua kirim anak ke sekolah utk dapat Pendidikan dan selalu berasumsi
anaknya akan aman di sana. Tapi pihak sekolah tidak mau melakukan usaha apapun untuk jaga
kualitas psikologis para guru dan staf lain di sekolah.
Selama bisa kerja, dan siap terima gaji yang kecil, bisa berhasil masuk sekolah
dan dekati anak orang lain. Orang tua harus selalu
waspada, dan kl sikap dan sifat anak
berubah, cepat tanyakan sebabnya. Soalnya kebanyakan sekolah tidak mau
melakukan apapun sampai sudah terjadi
sebuah kasus
yang dilaporkan ke polisi. Menunggu korban dulu, baru peduli (sedikit), dan
lebih senang kl kasus bisa ditutupi agar tidak “malu”. Keselamatan bagi siswa
bukan prioritas kebanyakan sekolah. Bahkan utk bahas kasus2 spt ini, kebanyakan
guru tidak mau.
-Gene
Netto
6
Siswa SD Jadi Korban Pencabulan Pekerja Kebun Sekolah Di Surabaya
Sabtu,
9 Desember 2017 04:02 Reporter : Bruriy Susanto, Merdeka.com - Kasus
pelecehan seksual terhadap anak di Surabaya kembali terjadi. Kali ini pelakunya seorang pekerja kebun
di salah satu sekolah kawasan Surabaya Barat, Jawa Timur.
Madkur, warga Jalan Bandarejo, Surabaya, itu telah mencabuli enam anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol I Dewa Gede Juliana menjelaskan, pencabulan dilakukan tersangka pertama kali pada tahun 2015. "Pencabulan dilakukan tersangka ini lebih banyak di salah satu ruang sekolah, dengan menunggu saat suasana sekolah sepi."
Madkur, warga Jalan Bandarejo, Surabaya, itu telah mencabuli enam anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol I Dewa Gede Juliana menjelaskan, pencabulan dilakukan tersangka pertama kali pada tahun 2015. "Pencabulan dilakukan tersangka ini lebih banyak di salah satu ruang sekolah, dengan menunggu saat suasana sekolah sepi."
No comments:
Post a Comment