[Pertanyaan]:
Ustad, aku udah pengen mati sejak 2
tahun terakhir kok gak mati2? Padahal solat udh, tahajjud iya, puasa dan lain sbgynya. Kok
ujian malah semakin berat? Sebenarnya Tuhan beneran ada apa nggak sih? Bagaimana para ulama
mayakini bahwa Tuhan benar2 ada, lah wong ustad
sendiri ajah blm prnah ketemu Tuhan. Aku bingung ajah, apa Tuhan itu bisa mendengar dan
melihat.? Kok aku yg udh berdoa dan berusaha gak juga dikabulin, malah masalah ajah yg tambah ribett...
[Gene]:
Berarti Allah punya rencana lain utk anda. Anda pengen mati, tapi Allah sudah
menulis riwayat hidup yang berbeda sebelum Dia
menciptakan anda. Anda belum pasrah kepada Allah. Dikasih ujian terus agar mau mendekatkan diri kepada Allah, untuk mencari ketenangan. Anda yang harus mencari Allah dan bukan Allah yang perlu
cari anda. Allah sudah ciptakan anda, jadi Allah sudah sangat kenal anda. Anda
harus berusaha memahami tujuan hidup anda, dan hanya akan ditemukan kalau anda
mendekatkan diri kepada Allah dan berserah diri kepada Allah, BUKAN menentang
Allah dan merasa lebih tahu dari Allah.
Anda
yakin lebih baik mati, dan Allah tidak
paham penderitaan anda. Anda merasa Allah menyiksa anda sekarang. Semuanya itu
adalah asumsi belaka anda, yang tidak punya dasar selain emosi tinggi anda,
hati anda berisi keimanannya lemah, dan mungkin
juga bisikan setan disebabkan anda buka peluang bagi Setan utk mendekati anda. “Sebenarnya Tuhan beneran
ada apa nggak
sih?” Dari kalimat ini sudah menjadi
jelas kenapa Allah berikan tantangan kepada anda terus. Anda mengaku Muslim,
tapi tidak yakin Allah ada. Keimanan anda lemah, dan harus diperkuat dengan
belajar dan mendalami ilmu agama. Anda merasa sudah paham semua yang perlu dipahami,
dan sanggup ambil keputusan utk cepat mati. Anda selalu fokus pada diri
sendiri, perasaan hati, dan merasa paling menderita sendiri.
Coba anda ke panti asuhan,
duduk bersama anak yatim, setiap minggu, dan jelaskan kepada mereka bahwa
kematian itu sangat baik! Jelaskan bahwa lebih baik kl orang tua mereka mati
daripada hidup dalam kesulitan. Mungkin anda akan dihajar oleh anak2 yatim itu.
Mereka tidak suka “kematian”, dan inginkan bapak dan ibu mereka masih hidup.
Anda bisa katakan apa kepada mereka? Anda lebih paham ttg apa yang terbaik di
dunia ini, betul? Atau apakah mungkin anda salah, tidak paham, dan cukup “sok
tahu” ttg kehidupan di dunia ini?
Anda sibuk tunjuk jari pada
diri sendiri dan menyatakan, “Kasihan aku!” Padahal anak yatim di panti asuhan
tidak begitu. Masa anak kecil lebih berani hadapi kehidupan ini daripada anda? Kenapa
anda tidak malu dgn mereka? Coba cari anak yatim dan diskusi dgn mereka. Cari
perspektif hidup yang berbeda dari anak yatim itu, dan lihat ke bawah pada
penderitaan orang lain spt mereka, yang lebih berat daripada yang anda hadapi. Cari ustadz dekat rumah
agar bisa diskusi langsung. Anda perlu
belajar ilmu agama Islam lebih dalam. Allah siap menolong anda, tapi anda yang
keliru dalam mencari bantuan itu. Shalat tahajjud baik, tapi daripada fokus pada
penderitaan diri sendiri terus, coba mohon Allah membuat anda lebih KUAT dari
anak yatim dalam menghadapi ujian di dunia ini!
Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum
wr.wb.,
Gene Netto
No comments:
Post a Comment