Sangat menyedihkan melihat seorang pemimpin
seperti ini. Daripada datangi lokasi dan periksa sendiri setelah menjadi
berita, dia malah panggil anak kecil yang berani menulis surat terbuka ttg kondisi
sekolah, interogasi anak itu, dan akhirnya bertanya, “LALU MAUNYA APA?” Astaga.
Ibaratnya melihat anak yang jatuh ke sungai
setelah jembatan rapuh milik pemda ambruk, masa seorang bupati bertanya kepada
anak yang sedang tenggelam di sungai, “Maunya apa?!”
Dengan kualitas pemimpin seperti ini,
bagaimana Indonesia bisa menjadi negara maju? Mengurus bangunan SD tidak
sanggup. Dan daripada menghargai anak kecil yang berani dan proaktif, malah
tanggapi sebagai serangan dan tanya “maunya apa?” Kasihan anak Indonesia dapat
orang dewasa seperti kita dan pemimpin seperti itu. Coba lihat videonya.
-Gene Netto
Murid SD Belajar di Bekas Kandang Kerbau,
Bupati Ini Gerah
Selasa, 5 Desember 2017 Videografer: Darma
Wijaya, Editor: Ngarto Februana,
TEMPO.CO, Serang - Merasa gerah atas
pemberitaan dan viralnya video yang berisi pernyataan murid sekolah dasar,
Bupati Serang, Tatu Chasanah, Senin pagi, 4 Desember 2017, memanggil murid SD
tersebut. Sebelumnya, murid Sekolah Dasar Negeri Sadah, Desa Kaserangan, Kecamatan
Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, mengeluhkan kondisi belajar mereka yang
memanfaatkan bekas kandang kerbau.
Bupati Serang, Tatu Chasanah, memanggil
murid-murid SD Sadah dan pemangku kepentingan pendidikan di Kabupaten Serang
Banten. Di hadapan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Serang,
perwakilan pihak sekolah dan orang tua wali murid, Bupati Serang
memberondongkan pertanyaan kepada Devi Marsa, dan temannya, murid Kelas 6 SD
Negeri Sadah, terkait aktivitas belajar di bangunan bekas kandang kerbau.
No comments:
Post a Comment