Hampir setiap minggu ada berita seperti
ini. Dari berbagai daerah. Kebersihan tidak penting, hanya uang dan penjualan
yang penting. (Seandainya di sini ada sebuah umat yang Nabi-nya mendidik
tentang kebersihan!) Kalau penjual punya makanan busuk, cukup dijual saja secepatnya,
agar uang masuk kantong. Kalau konsumen jatuh sakit, tidak perlu khawatir. Tidak
akan terjadi apa-apa pada penjual. Tidak ada beritanya izin operasional tempat
makan dicabut, apalagi penjual makanan kena hukuman serius.
Jatuh sakit di sekolah? Nasib. Takdir. Sakit
menghapus dosa. Kesehatan tidak penting. Bahkan bagi anak SD. Uang yang
penting. Penjualan yang penting. Dan tentu saja kita boleh tenang. Bukan anaknya
pejabat atau orang elit yang keracunan. Jadi bukan urusan kita. Tidak perlu
kita peduli pada nasib anak tetangga. Persatuan hanya sebuah slogan kosong saja
utk 17 Augustus… Belanda sudah pergi. Jadi sekarang ada kesempatan bagi rakyat
lokal untuk merusak kesehatan anak Indonesia! Merdeka!
-Gene Netto
Usai Ujian, Ratusan Bocah SD dan Guru
Diboyong ke Rumah Sakit
Liputan6.com, Palu - Sebanyak 700 murid dan
guru sekolah dasar di Palu keracunan makanan. Peristiwa ini terjadi di SD IT
Al Fahmi yang beralamat Jalan Gelatik, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, pada
Senin, 4 Desember 2017. "Kami mengalami mual disertai muntah setelah
menyantap makanan nasi goreng katering,” keluh salah seorang korban, Nursehan,
yang merupakan pengajar di SD Al Fahmi.
Menurut keterangannya, peristiwa itu
terjadi pukul 09.00 Wita setelah ujian sekolah berlangsung. Para guru dan murid
dihidangkan makanan katering yang telah dipesan sebelumnya.Mendengar kabar keracunan
ini, tim dari BPOM mendatangi SD IT Al Fahmi untuk mengambil sampel berupa nasi
goreng yang disediakan pihak sekolah untuk diteliti.
No comments:
Post a Comment