Seorang
anak perempuan, S (18) menolak ucapan cinta
dari seorang kenalan pria ER (17). Apa boleh buat? Pria
itu tidak bisa terima penolakan dgn ikhlas, jadi korban diperkosa. Ada
dua teman pria dari ER yang hadir. Apa boleh buat? Daripada telfon polisi, atau cari bantuan, atau berusaha selamatkan korban, mereka bantu memegang
korban ketika diperkosa. Tapi korban berani melawan saat diperkosa! Apa
boleh buat? Harus dibunuh! Kepala korban dibenturkan ke batu. Dan setelah
tewas, diperkosa lagi. Pelaku jadi bingung. Apa
boleh buat? Dia hubungi teman pria satu lagi, dan minta bantuan sembunyikan
mayat. Jadi di lokasi itu ada 4 pria, dan mayat perempuan yang sudah diperkosa, sebelum dan sesudah wafat. Apa boleh buat? Mayat korban
ditenggelamkan di dalam sungai, dan tetap di situ selama 2 minggu sampai akhirnya ditemukan. Mau katakan apa?
Setiap hari ada berita ttg
anak laki-laki di Indonesia yang melakukan pemerkosaan, pemerkosaan bergilir, sodomi,
dan pembunuhan, terhadap anak yang lain. Semua pelaku ini muncul dari mana??
Mereka punya orang tua seperti apa? Guru sekolahnya? Guru agamanya? Om dan
tante, kakek dan nenek? Sepupu? Teman? Tetangga? Kok bisa begitu banyak anak
melakukan kekerasan terhadap anak lain, tanpa rasa empati? Semua anak Indonesia
yang menjadi pelaku ini muncul dari mana?
Selalu dikatakan ini “negara
timur”. Setiap hari cium tangan guru dan orang tua, karena sopan dan santun,
menghormati orang tua, belajar agama, tidak kafir, dan tidak ateis, apalagi
komunis. Hidup dalam masyarakat yang santun, sopan, mulia, dan punya adat timur
yang mulia! Wajar kalau selalu dibanggakan! Tapi sangat bertentangan antara kemuliaan
negara timur yang sering diucapkan di sini, dan realitas di lapangan di mana
banyak sekali anak Indonesia lebih mirip binatang, bahkan lebih buruk lagi.
Banyak anak laki-laki hanya lihat perempuan sebagai obyek seks, dan tidak ada
keinginan untuk menghormatinya. Apa yang sedang terjadi di Indonesia? Dan siapa
yang akan melindungi anak Indonesia dari kebiadaban anak Indonesia?
-Gene Netto
Biadabnya
Pembunuhan di Serang, Korban Sudah Mati Masih Diperkosa
Jumat
15 Desember 2017, Bahtiar Rifa'i – detikNews, Serang - Empat pelaku pembunuhan
sadis di Serang ditangkap polisi. Jejak mereka terungkap setelah jenazah
korban, S (18), ditemukan warga di Sungai
Cibongor, Cikeusal, Serang. Keempat pelaku adalah ER (17), DS (23), R (30), dan
RD (30). Saat bertemu, pelaku ER kemudian menyampaikan rasa cintanya kepada
korban. Karena sakit hati ditolak, pelaku kemudian menarik korban di pinggir
Sungai Cibongor kemudian memperkosanya,
membunuhnya, dan memperkosa mayatnya.
No comments:
Post a Comment