Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

10 November, 2016

Murid SD Tewas di Sekolah, Kepala Pecah (NTT)



Satu lagi anak indonesia mati di sekolah. Nasib. Takdir. Kebetulan. Jangan salahkan pihak sekolah! Tidak ada kewajiban bagi kepala sekolah dan puluhan guru utk memikirkan keselamatan anak kecil yang berada di bawah naungan mereka setelah dititipkan oleh orang tua. Kebetulan saja. Takdir saja. Jangan salahkan pihak manapun. Betul? Kalau anak kita sendiri yang tewas di sekolah, mungkin komentar kita berbeda…!
-Gene Netto

07 November, 2016

Kenapa Gene Netto Tidak Lakukan Tindakan Nyata Untuk Indonesia?



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada komentar bahwa saya hanya bisa tulis di medsos, tapi di dunia nyata saya "nol besar". Mohon maaf, halangan terbesar yg saya hadapi dalam melakukan kebaikan di sini adalah orang Indonesia sendiri. Saya dapat basa-basi, bukan dukungan. Ini beberapa contoh:

Saya pernah bergabung dgn beberapa organisasi untuk mendirikan lembaga nasional pembinaan muallaf. (Ada lebih dari 10 ribu muallaf baru setiap tahun). Kami kerja 6 bulan, sahkan lembaga, siap launching. Kementerian Agama tawarkan milyaran rupiah. Kami siap terima, tapi menolak korupsi. (Ada yg bilang 30% harus dikembalikan). Tiba2, dukungan Kemenag ditarik kembali. Teman2 patah hati, dan lembaga bubar.

06 November, 2016

Siapa Yang Benar, Siapa Yang Salah?



[Komentar]: Thanks Mr Netto. Alhmd dpt pencerahan. Saya ingat pernah berdebat dgn anda masalah ini [pendidikan]. Tapi waktu itu argumen anda gak kuat diterima oleh "pikiran" saya. Kali ini, argumen mengenai level kognitif, emosi dan primitif pas banget. Lgsg diterima akal saya. Kenapa gak dari kemarin2 pak Gene berargumen kaya gini? Jadi saya gak perlu capek2 mendebat anda

[Gene]: Saya sudah mengajar dan melakukan pelatihan guru selama 15 tahun. Sudah membina ribuan orang tua dalam parenting. Tidak bisa seluruh ilmu itu saya sampaikan dalam 1 paragraf di Facebook. Intinya, kl saya bicara, insya Allah ada landasan ILMU di belakangnya. Kl saya berkomentar, berarti saya merasa paham, dan ingin bagikan ilmu. Kl tidak paham, saya akan diam, atau bertanya. Kalau mau berbeda pendapat SILAHKAN, lalu coba buktikan pendapat lain itu dgn argumen yang kuat. Tapi mohon maaf, banyak orang Indonesia ketika pendapatnya dilawan, bukannya intropseksi tapi naik darah dan menyerang. Ini hasil pendidikan sekolah dan rumah. Makanya saya bersabar. Saya menanti hasilnya, di mana orang lain akhirnya setuju dgn saya (atau bisa buktikan saya salah).

Mengaku Dipangku & Dicabuli, Puluhan Murid SD Adukan Si Guru (Tegal)



Pembantu di rumah saya berasal dari Tegal. Saya pernah bertanya kepadanya kenapa dia tidak bawa isteri dan anak2 ke Jakarta dan cari rumah kontrakan di sini, agar bisa pulang secara rutin (daripada hanya boleh pulang 2-3 bulan sekali). Dia jelaskan, Jakarta tidak aman. Ada banyak kasus kekerasan dan pelecehan seks terhadap anak di sini. Kota besar, banyak bahayanya. Kalau di kampung, orang masih banyak yang baik hati, aman, damai, tenang, dsb. Saya kasih berita ini kepadanya. Dia langsung teriak!!
Sudah berkali2 saya jelaskan di sini, dalam berita pencabulan terhadap anak yang saya baca setiap hari, lebih banyak menyebutkan nama DESA daripada kota. Desa di Indonesia sudah bukan lagi tempat aman dan nyaman seperti yg dibayangkan banyak orang. Keindahan desa yang diingat dari zaman kecil dulu sudah berubah. Sekarang lebih banyak pesta miras, pemerkosaan, pernikahan karena perempuan usia remaja sudah hamil dan lain-lain. Desa tidak aman. Tapi selama anak miskin yang menjadi korban terus, kebanyakan pejabat dan pemimpin tidak mau bahas topik ini. Anak mereka aman soalnya, jadi bukan urusan mereka utk perhatikan kerusakan moral yang sedang terjadi di seluruh negara di banyak desa.
-Gene Netto

Walaupun Sendirian…!



[Komentar]: Saya akui, mental Mas Gene sangat kuat. Setiap posting-nya yg menyudutkan guru bakal kena hantam kanan-kiri, tapi dia tetap keukeuh. Enam tahun dihantam begini, apa tidak lelah? Hayati saja menyerah. Salut. Barakallah...

[Gene]: Rasulullah SAW berjuang selama 25 tahun utk menciptakan komunitas Muslim yang bisa bersatu dan saling pedulikan satu sama lain. Di Indonesia, utk melakukan hal yang sama dgn 3 juta guru terasa lebih berat. Walaupun mayoritas dari guru itu Muslim, kepedulian terhadap sesama masih minimal, kepedulian terhadap anak minimal, kepedulian terhadap kualitas profesinya minimal, bahkan kepedulian terhadap ajaran agamanya juga minimal. Lalu banyak guru jadi sibuk tunjuk dada sendiri dan menuntut guru harus dihormati. Tidak mau bertanya dulu, apakah guru sudah bertindak dgn cara terhormat sehingga layak utk dihormati.

Kalau Siswa Tewas Di Sekolah, Sangat Mungkin Sekolah Lalai



Kalau ada siswa yang tewas di sekolah, sangat mungkin ada kelalaian pihak sekolah. Musibah memang bisa terjadi di mana2. Tapi di sekolah, guru profesional punya tanggung jawab profesi utk pastikan lingkungan sekolah AMAN utk anak. Dosen saya dulu menegaskan: "Tidak bisa kita serahkan jenazah anak ke orang tuanya sambil bilang nilai bahasa Inggrisnya bagus!" Artinya, keselamatan siswa lebih penting daripada hasil akademis.
Anak yg masuk sekolah menjadi tanggung jawab guru dan kepala sekolah. Jadi seluruh lingkungan sekolah harus dibuat seaman mungkin. Tidak ada tempat yg 100% aman, jadi kita hanya bisa KURANGI risiko. Salah satu caranya adalah pastikan tidak ada yg bisa jatuh di atas kepala anak kecil. Dan guru profesional seharusnya sudah paham.
Kalau melihat foto majalah dinding (mading) yg ada di berita, tidak jelas akarnya atau kakinya berbentuk spt apa. Mungkin pihak sekolah anggap kokoh. Tapi kl suatu benda bisa didorong oleh orang dewasa sehingga jatuh, maka sudah tidak aman utk berada di lingkungan sekolah dekat anak kecil. Kalau dibiarkan di situ, dgn dalil "tidak menyangka akan jatuh" maka sekolah yg salah.
-Gene Netto

Pemerkosa Anak SD Hanya Dihukum Dua Tahun



"Keadilan" versi Indonesia. Seorang anak usia 12 tahun diperkosa bergilir oleh enam anak muda di Jakarta. Yang ditangkap polisi dan disidangkan hanya dua pelaku saja. Dalam UU, hukuman minimal utk pemerkosaan adalah 5 tahun, tapi kedua pelaku usia 17 dan 19 tahun hanya divonis 2 tahun saja. Sedangkan Jaksa Penuntut minta 8 tahun penjara untuk keduanya. Selama pemeriksaan polisi dan persidangan, korban tidak dibantu oleh pengacara karena bapaknya hanya seorang satpam yang tidak mengerti hukum, dan tidak punya dana utk bayar pengacara.
Apa ini yang disebutkan "keadilan" bagi korban pemerkosaan? Sudah beranikan diri lapor ke polisi, dgn hasil seperti ini, malah membuat korban berikutnya diam saja, daripada ikut trauma persidangan utk hasil yang sedikit.
-Gene

Siswa SMK Nekat Tikam Guru di Kamar Tidur



Fauzan, 5 Nov 2016, Liputan6.com, Luwu Utara - Kasus kekerasan terhadap guru kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah seorang guru sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Luwu Utara. Ia dianiaya dengan cara ditikam menggunakan parang sebanyak tujuh kali oleh tetangga sekaligus siswanya sendiri, A (17), pada Kamis pagi, 3 November 2016, sekitar pukul 07.10 Wita.

Haslina Gaffar (30), guru yang mengajar di SMK Negeri 1 Malangke Barat, itu dianiaya di kamarnya sendiri di Desa Pangkajoang, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara. "Iya, kejadiannya kemarin pagi. Guru itu ditikam menggunakan benda tajam sebanyak tujuh kali di kamar tidurnya oleh siswanya sendiri," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Frans Barung Mangera, kepada Liputan6.com, Jumat, 4 November 2016.

Siswa SMA yang Merokok dan Angkat Kaki ke Meja di Samping Guru Dihukum Skorsing 2 Minggu



Siswa sudah kena hukuman. Peran guru untuk mengancam dan menghukum siswa sudah tercapai. Tujuan sekolah adalah untuk mengajarkan prinsip hidup: "diam dan taat". Satu anak lagi siap menjadi robot. Pokoknya, jangan sampai guru tersinggung. Guru harus dihormati. Sekalipun guru tidak terhormat, masih harus dihormati. Diam dan taat pada guru karena guru berkuasa, dan diap dihukum kl berani berbeda. (Dan nanti kl menjadi PNS, juga harus diam dan taat pada atasan yang ajak korupsi berjemaah, sesuai binaan guru sekolah!) Ketika setiap hari, di seluruh Indonesia, ada kasus anak diperkosa, disodomi, diperkosa bergilir, dan dibunuh, oleh anak juga, fokus masyarakat malah membidik kaki seorang anak yang naik meja guru. Tersinggung. Perkara besar. Ratusan ribu orang, pejabat, menteri, maju cepat untuk berkomentar.

Memilukan, Siswi Yatim Piatu Ini Dipukul Gurunya, dan Giginya Rontok Gara-gara Tidak Hafal Rumus Matematika (Semarang)



Rabu, 12 Oktober 2016 TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Memilukan nasib yang dialami Shafa Fitriani Sabila siswi SDN Langensari 4 Kelas V di Ungaran. Bocah yatim piatu itu giginya rontok diduga dipukul oknum guru di sekolah tersebut karena tidak bisa menghafal rumus matematika. Kini, sudah dua bulan siswi itu tidak masuk sekolah dan trauma ketemu orang yang tak dikenalnya.

Bibinya Haryati menuturkan, keponakannya itu sudah dua bulan tak bersekolah. Sehari-hari, anak yatim piatu itu mengurung diri di kamar. "Kalau tidak mengurung diri, dia kadang keluar dari kamar. Nonton tv, Upin Ipin, Anak Jalanan. Nanti kalau ada orang yang tak dikenal datang ke rumah, dia langsung lari ke dalam kamar sambil menangis dan berteriak," ujar Haryati.

Tawuran, Seorang Pelajar Bekasi Tewas Ditembak



Satu lagi anak Indonesia mati dgn sia-sia di jalan. Apa para pejabat, menteri, dan ratusan ribu orang akan berkomentar? Tidak. Hanya satu anak Indonesia yang mati. Tidak penting. Bukan perkara besar. (Tunggu sebentar. Dicek dulu. Sebelum dibunuh di jalan, apakah kakinya naik meja guru? Ternyata tidak. Oke. Lanjut.) Ini hanya perkara kecil. Hanya satu anak Indonesia yang mati saja. Tidak ada guru yang tersinggung dgn kematian anak itu. 
Tidak ada hubungan dgn rasa hormat pada guru. Walaupun banyak anak keluar dari pagar sekolah dan langsung berusaha membunuh anak lain, kita tidak perlu bertanya ttg peran guru dalam mendidik anak. Semua hal yang terjadi di luar pagar sekolah tidak ada hubungan dgn pendidikan atau guru. Tidak ada guru yang mengajarkan anak utk lakukan tawuran, jadi jangan anggap ada peran guru dalam mendidik anak ttg cara menjadi manusia yang mulia di luar sekolah. Itu urusan orang tua saja. Jangan salahkan guru kl sebagian anak Indonesia menjadi sibuk dgn ekskul "pembunuhan terhadap anak lain".

Ortu di Spanyol Diminta Dukung Anaknya Mogok Kerjakan PR



Kamis, 3 November 2016 - MADRID – Para orangtua siswa di Spanyol diminta untuk mendukung anaknya mogok kerjaka pekerjaan rumah (PR). Aksi mogok dilakukan sebagai bentuk protes terhadap jumlah PR yang kelewat batas. Jumlah PR yang menggunung dianggap sebagai beban sehingga memberatkan siswa-siswi di Negeri Matador dan mengurangi waktu berkualitas dengan keluarga.

Menurut data Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada 2012, siswa berusia 15 tahun di Spanyol menghabiskan waktu 6,5 jam selama satu pekan untuk mengerjakan PR. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata 4,9 jam di 38 negara anggota OECD. “Kami kehilangan sedikit akal sehat di negara ini ketika berbicara mengenai pendidikan. Kita berada dalam sistem di mana waktu bebas anak-anak hilang,” ujar Ketua Konfederasi Asosiasi Orangtua Murid Spanyol (Ceapa), Jose Luis Pazos, dilansir The Guardian, Kamis (3/11/2016).

Tunjangan Sertifikasi Guru Mencapai Rp 75 Triliun, Tapi Efek di Lapangan Nol

Sabtu, 5 November 2016 SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Tunjangan sertifikasi profesi guru mencapai Rp 75 triliun setahun. Namun ternyata tidak mengubah apa-apa di lapangan. Tunjangan itu dikeluarkan sebagai dampak dari keluarnya UU Guru dan Dosen pada 2005. Hal itu disampaikan oleh Hamid Muhammad, Dirjen Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud di Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu (5/11/2016) kepada peserta "2nd International Conference on Education and Training" (ICET) di aula A3.

Bocah 5 Tahun Di Jatinegara Digilir 7 Temannya Di Rumah Kosong



Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya. Motto hidup kebanyakan orang di Indonesia. Anak tetangga tidak aman, tapi kebanyakan orang tidak mau peduli. Yang dipedulikan adalah anak sendiri dan rekening sendiri. Mungkin kl anaknya Ahok atau Jokowi diperkosa bergilir, seluruh bangsa akan bangkit dan bersatu untuk mencari solusi secara bersamaan. Tapi selama hanya anaknya orang miskin yang diperkosa bergilir, disodomi, dianiaya dan dibunuh, maka rakyat tidak perlu melakukan apa2. 
 
Saya tidak tahu masa depan Indonesia seperti apa, tapi kl melihat gejala2 kerusakan moral di tengah masyarakat, dan ketidakpedulian orang dewasa terhadap gejala itu, maka saya tidak yakin Indonesia bisa aman, tenang, maju dan sejahtera dalam 100 tahun ke depan. Dan sebelum anda menjadi emosi karena tidak suka komentar saya ttg ketidakpedulian rakyat Indonesia, silahkan carikan berita dari Singapura, Malaysia, Australia atau Selandia Baru, di mana tujuh anak SD menjadi pemerkosa terhadap anak perempuan usia 5 tahun. Dan berikan bukti bahwa masyarakat tidak peduli pada kejadian itu. Setahu saya, hanya terjadi di Indonesia, di negara tetangga tidak. Tapi tidak ada yang mau tanya KENAPA. Apalagi mencari solusi. Anak siapa yang harus diperkosa sebelum kebanyakan orang dewasa mau sadar ada masalah? Kasihan anak Indonesia dapat orang dewasa seperti kita…
-Gene Netto

Tes Urine, Seorang Guru Positif Sabu, Belasan Murid Terbukti Ngelem



Pertanyaan saya sederhana. Kenapa tidak ada sanksi hukum bagi orang yang jual lem kepada anak?? Kalau anak butuh lem utk sekolah, bisa minta orang tua beli. Atau guru yang beli setelah dapat dana dari orang tua. Kalau dibuat sanksi hukum bagi orang yg jual lem kepada anak, mungkin jumlah anak yg hirup lem setiap hari bisa berkurang. Penelitian menunjukan anak yg hirup lem alami kerusakan sel di otak. Lem mungkin lebih berbahaya daripada rokok. Kenapa tidak ada usaha serius utk kurangi jumlah anak yang kecanduan lem di seluruh negara?
Sekaligus larangan jual miras kepada anak, dan juga rokok. Kenapa tidak ada yang memikirkan masa depan anak Indonesia dan membuat larangan yang membawa perubahan positif dalam kehidupan anak?
-Gene Netto

25 October, 2016

Anak Tewas Dianiaya Ibu Tiri Jahat, Kok Guru Yang Salah?



Dafa, anak SD usia 7 tahun di Ciledug, Tengerang, telah wafat. Ada dugaan kuat dia dianiaya oleh ibu tirinya yang jahat hingga tewas. Di sekolah, guru lihat darah di kepala Dafa. Dafa tidak mau menjelaskan. Guru melakukan pendekatan lembut, dan akhirnya Dafa mengaku kepalanya dipukul oleh ibu tiri yang jahat. Sampai di sini, guru BENAR. Guru melihat anak yang trauma, dan mencari penjelasan. Luka2 Dafa difoto oleh guru.

Tetapi kemudian, guru berubah menjadi SALAH. Guru panggil ibu tiri yang jahat ke sekolah, dan tanya apakah dirinya jahat dan hajar kepala Dafa. Ibu yang jahat itu mengaku bahwa dia tidak jahat. Sikap guru? Yowes, silahkan bawa Dafa pulang saja! Guru tidak lapor ke polisi, tidak lapor ke saudara anak yg lain, tidak bawa ke dokter, tidak melakukan tindakan profesional untuk PASTIKAN ANAK ITU AMAN. Besok Dafa wafat. Mohon maaf, tapi guru yang salah!

24 October, 2016

Anak SD Melawan Gurunya, Kok Gurunya Yg Salah?



Ada video seorang anak SD yang terlihat "melawan" gurunya. Orang tua dan guru mengeluh ttg buruknya ahklak dan moral anak, yg tidak sopan pada guru. Apakah benar anak itu salah? Atau gurunya? Suatu hal sudah terjadi, lalu kita melihat efeknya: anak sudah emosi. Lalu guru suruh dia duduk, coba paksakan dia duduk, dan ikut bersikap emosi juga. Hasilnya, anak makin melawan. Apakah anak itu salah?

Seorang anak menjadi emosi BUKAN hal aneh. Malah normal. Semua orang tua tahu. Karena itu normal, seharusnya guru profesional bisa tangani karena sudah belajar ttg tiga tahap otak: Kognitif (berpikir cerdas), Emosi, dan Primitif (spt binatang). Utk tangani anak emosi, caranya sederhana: kita yg dewasa bersikap tenang, suruh anak jelaskan kenapa dia emosi, dan mencari solusi yang adil. Dgn cara itu, emosi berkurang, karena anak terpaksa gunakan kemampuan kognitif utk berpikir dan bicara.

19 October, 2016

Bodohnya Pemda DKI: Pemprov Hargai Rp 20 Ribu Tiap Ekor Tikus



Apakah pemimpin Pemda bisa dapat ide ini karena tidak suka baca buku? Atau karena tidak punya wawasan yang luas? Cukup kl asal luncurkan program baru, tanpa riset, tanpa berpikir, dan lihat hasilnya nanti? Apapun alasannya, rencana terbaru Pemda DKI ini sudah pernah dilakukan di negara lain. Dan gagal total. Di masa penjajahan Inggris di India, pemda bikin program utk berantas ular kobra di kota New Delhi. Utk setiap ekor kobra, warga dibayar sekian. Dalam waktu singkat, warga kota sudah mulai TERNAK ular cobra, dan serahkan ekornya utk dapat hadiah uang.

Setelah sadar ular kobra diternak bukan ditangkap, pemerintah tiba2 batalkan program itu. Para peternak lepaskan ular kobranya, dan New Delhi menjadi kebanjiran ular, lebih dari sebelumnya. Progam yg sama juga dicoba di masa penjajahan Perancis di Hanoi, Vietnam, tapi dgn tikus. Warga kota Hanoi mulai tangkap tikus, potong ekornya utk dapat uangnya, tapi tikusnya dilepaskan kembali (tanpa ekor), agar bisa beranak dan berkembang biak.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...