Rabu, 12 Oktober 2016 TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Memilukan
nasib yang dialami Shafa Fitriani Sabila siswi SDN Langensari 4 Kelas V di Ungaran.
Bocah yatim piatu itu giginya rontok diduga dipukul oknum guru di sekolah tersebut
karena tidak bisa menghafal rumus matematika. Kini, sudah dua bulan siswi itu
tidak masuk sekolah dan trauma ketemu orang yang tak dikenalnya.
Bibinya Haryati menuturkan, keponakannya itu sudah dua bulan
tak bersekolah. Sehari-hari, anak yatim piatu itu mengurung diri di kamar. "Kalau
tidak mengurung diri, dia kadang keluar dari kamar. Nonton tv, Upin Ipin, Anak
Jalanan. Nanti kalau ada orang yang tak dikenal datang ke rumah, dia langsung
lari ke dalam kamar sambil menangis dan berteriak," ujar Haryati.
Tingkah Shafa berubah sepulang sekolah. Saat itu, Shafa
pulang sambil memegangi pipi kiri. Ia menangis lalu mendatangi sang nenek,
Tarimah. "Dia bilang ke ibu saya (Tarimah--Red), nenek, saya dipukul Ibu
Tri. Gigiku patah. Gara-gara tidak bisa menghafal perkalian matematika," ucap
Haryati menirukan perkataan keponakannya itu. Usai mengadu kepada sang nenek,
lanjut Haryati, Shafa mulai mengurung diri di kamar. Shafa juga tak mau
bersekolah keesokan harinya. Kejadian itu berlanjut selama dua minggu.
"Kemudian dua minggu setelahnya, ada beberapa guru
mendatangi rumah ke sini. Mereka membujuk agar Shafa mau bersekolah. Akhirnya
anak itu mau sekolah," katanya. Beberapa hari kemudian, sepulang sekolah,
cerita Haryati, si Shafa menangis lagi. Kali ini bocah perempuan itu mengadu
dikucilkan oleh sang guru wali kelas V. "Shafa bilang kalau di kelas
selalu dicaci maki sang guru. Semenjak itu, Shafa tidak berani masuk sekolah
lagi, sampai dua bulan ini," bebernya.
No comments:
Post a Comment