Kamis, 02/07/2009 15:17 WIB
Muhammad Nur Abdurrahman - detikPemilu
Makassar - Pernyataan Andi Mallarangeng yang menyebut orang Bugis belum saatnya menjadi presiden tak hanya menuai protes kalangan akademisi dan budayawan Sulawesi Selatan (Sulsel). Pernyataan Andi itu juga memancing protes warga Makassar.
Protes tersebut disampaikan ratusan warga kota Makassar dalam aksi unjuk rasa di depan Monumen Mandala, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Kamis (2/7/2009). Mereka mengaku tersinggung dengan peryataan juru bicara kepresidenan tersebut.
Kemarahan para demonstran tersebut terwakili dalam tulisan berbagai spanduk yang mereka bawa. Spanduk-spanduk itu antara lain bertuliskan 'Mallarangeng Bersaudara Haram Menginjakkan Kakinya di Sulsel', 'Kami Warga Sulsel Tidak Terima Penghinaan Mallarangeng Sekeluarga', dan 'Penghinaan untuk Warga Sulsel, Darah Taruhannya'.
Para pengunjukrasa yang menamakan diri Koalisi Rakyat Sulsel Antirasis ini juga membawa sebuah truk tronton yang dijadikan panggung orasi. Beberapa spanduk JK-Wiranto tampak dibentangkan di sekitar truk tersebut.
Juru bicara aksi, Subhan Djaya Mappaturung, menegaskan pihaknya menuntut 3 hal. Pertama meminta SBY sebagai penanggung jawab tertinggi kampanye meminta maaf kepada seluruh rakyat Sulsel atas pernyataan Andi.
Kedua, meminta Andi Mallarangeng meminta maaf kepaa rakyat Sulsel atas pernyataannya, dan ketiga meminta polisi menindak Andi karena pernyataannya berpotensi memunculkan konflik horizontal.
Aksi demo ini dikawal oleh sekitar 100 orang polisi. Penjagaan ketat juga dilakukan aparat keamanan di sekitar kantor DPD Partai Demokrat Sulsel yang berada tak jauh dari lokasi unjuk rasa. ( mna / djo )
Sumber: pemilu.detiknews.com
Lihat juga:
Dinilai Lecehkan Bugis, Andi Mallarangeng Dituntut Minta Maaf 2x24 Jam
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hehehe... menurut klarifikasi dari sang adik yang cerdas dan jenius nih, si Rizal, apa yang sebenarnya dinyatakan oleh sang kakak adalah bahwa orang Bugis bisa saja menjadi presiden, tapi bukan untuk saat ini bukannya si Andi menyatakan secara langsung bahwa orang Bugis belum saatnya menjadi presiden. Jadi jangan membaca headline saja lalu berkomentar, begitu kata si Rizal. Pada ulasan lain, si adik ini bilang kalo si kakak hanya becanda saja.
ReplyDeleteHehehe. Menggelikan. Dasar orang aneh.
Saya juga bugis, ibu dan saudara kandung saya semuanya tinggal di ujungpandang dan makam bapak saya pun disana. Dan sebagai bagian dari komunitas bugis, saya bukannya ikut2an tersinggung atau kesal dengan pernyataan2 dari si Mallarangeng bersaudara ini tapi yang ada, saya kok jadi maluuuuuu banget. Duh kenapa begini banget sih kualitasnya.
Sekaligus menjadi heran. Kok bisa2nya, orang dengan kualifikasi seperti ini diangkat menjadi jubir presiden ? Bagian utama dari tim sukses yang sering sekali maju ke depan untuk menyampaikan komentar2nya ? Apa yang dia miliki, apa kehebatannya, apakah dianggap begitu lihai dan jagoan dalam berspekulasi ???
Ngga salah nih. Waduh yang ada lama kelamaan malah bikin muak.
Sekarang ini mau menyaksikan di tivi aja udah bikin males apalagi secara buat saya, orang yang berpenampilan dengan kumis udah bikin il-fil duluan *hahaha.. jaka sembung naik ojeg, ga nyambung banget jek*.
Wahhh... sorry dori mori bagi yang hobi berkumis, ini pendapat pribadi yang ngga penting banget kok. Hahaha.
Tapi yang jelas, Rasulullah yang mulia memang tidak menganjurkan untuk memelihara kumis.
Jadi pada dasarnya penampilan dan kelakuan itu memang kadang nyambung juga ...hehehe *maappp*
Akhir kata, sepertinya tema Pemilu 2009 yang paling pas adalah SARA.
Agama dan suku udah, besok apalagi ya ? Mumpung masih ada 4 hari nih jelang hari H.