Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

09 January, 2017

Pendapat Para Ahli Agama Kristen Tentang Alkitab



Ahli agama Kristen mengaku bahwa tidak diketahui siapa yang menulis Alkitab, dan tidak ada bentuk aslinya, jadi tidak diketahui apa yg sebenarnya dikatakan oleh Yesus. Berikut ini adalah pernyataan dari sekelompok cendekiawan Kristen yang membentuk sebuah forum diskusi tentang Yesus yang bernama "The Jesus Seminar":

“Delapan puluh dua persen kata-kata dalam Alkitab yang dianggap berasal dari Yesus sebenarnya tidak pernah diucapkan oleh Yesus." (1).

Ini merupakan sebuah pernyataan yang luar biasa. Para cendekiawan Kristen ini yakin bahwa sebagian besar kata-kata Yesus di dalam Alkitab sebenarnya tidak pernah diucapkan oleh Yesus. Namun hal ini menjadi kurang jelas karena para cendekiawan ini juga mengatakan bahwa,

"pada kenyataannya, kami tidak memiliki salinan asli dari kitab-kitab di dalam Alkitab. Kami tidak memiliki tulisan-tulisan tangan dari kitab manapun dari keseluruhan Alkitab. Salinan Alkitab tertua yang ada berasal dari sekitar seratus tujuh puluh lima tahun setelah kematian Yesus, dan tidak ada dua salinan yang benar-benar serupa satu sama lain. Naskah-naskah tulisan tangan hampir selalu telah “dikoreksi” di sana dan di sini, seringkali oleh lebih dari satu tangan. [...] Maka kita tidak akan pernah bisa menegaskan dengan pengetahuan yang pasti bagaimana sebenarnya teks asli dari seluruh tulisan-tulisan dalam Alkitab." (2)

Artinya, siapapun yang ingin membuat edisi baru dari Alkitab yang ada sekarang ini tidak dapat menunjukkan “Kata Tuhan” yang asli sebagaimana yang telah diajarkan oleh Yesus secara langsung. Oleh karena itu, setiap editor Alkitab harus menginterpretasikan sendiri kata-kata yang ada dalam contoh-contoh teks yang masih tersisa, yang kesemuanya memiliki isi berbeda-beda. Teks itu ditulis dalam bahasa Yunani, yang bukan bahasa ibunya Yesus, jadi sudah diterjemahkan minimal satu kali. Dijelaskan lebih dalam,

"Sebuah edisi kritis dari Perjanjian Baru Yunani menghimpun ratusan ribu penilaian pribadi. [...] Dari begitu banyak data yang dikumpulkan, yang jumlahnya melebihi 5.000 naskah berbahasa Yunani, beberapa naskah hanya berupa fragmen saja, dan para cendekiawan harus memilah bacaan yang mereka anggap paling mendekati versi aslinya." (3)

Catatan:
(1) Funk, Robert W., Hoover, Roy W. and The Jesus Seminar, 1993, The Five Gospels: The Search for the Authentic Words of Jesus (Lima Alkitab: Pencarian Kata-Kata Yesus yang Otentik), Polebridge Press, United States of America, p.5.
(2) Ibid., p.6.
(3) Ibid., p.8.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...