[Komentar]: Memahami kekristenan
dengan pola pikir islami hanya akan memunculkan kekonyolan belaka. Ada istilah
teman, "Bepergian ke Singapura mengunakan peta Surabaya".
[Gene]: Menurut saya tidak begitu. Peta Singapura atau Surabaya
bisa dijelaskan dgn logika. Satu benar, satu salah. Sedangkan pengalaman saya
diskusi dgn orang Kristen berbeda. Perupamaannya seperti diskusi dgn anak
balita. Apapun yg dikatakan tidak akan diterima. Ngotot dirinya benar, walaupun
kesalahannya dijelaskan secara logis. Hanya peduli pada perasaan hati. Logika tidak
penting.
Diskusi saya dgn orang Kristen terasa mirip. Fakta dan
logika akan dibantah. Org Kristen tetap percaya bahwa Tuhan lahir sebagai
manusia, lalu dibunuh. Dari kematian itu, mrk akan masuk sorga bebas dari dosa.
Berdosa banyak, atau sedikit, tetap masuk sorga. Berdasarkan sebuah kitab yang
tidak diketahui siapa yg menulisnya, atau kapan, atau dimana. Tanpa ada bahasa
aslinya Yesus.
Kaisar Romawi dukung Yesus dijadikan Anak Tuhan agar bisa disembah spt anak
dewa yg lain oleh rakyat Romawi penyembah berhala. Rekayasa manusia itu dianggap
kebenaran. Apa setiap hari Yesus suruh manusia berdoa kepadanya karena dia
adalah Tuhan? Apa setiap hari Yesus menyatakan dirinya bagian dari Trinitas? Apa
setiap hari Minggu Yesus masuk Gereja utk baca Alkitab? Bagi orang Kristen, tidak
penting Yesus katakan apa, atau lakukan apa. Tetap mau disembah sbg Anak Tuhan.
Logika tidak penting.
Menurut saya, orang Kristen hanya bisa jalankan agama
Kristen dgn cara lepaskan akal, dan mengatakan, "JANGAN lihat contoh
Yesus. JANGAN ikuti dia! Taat pada doktrin Gereja dan Kaisar Romawi!"
Sebaliknya, orang Muslim hanya bisa jalankan Islam dgn cara mengatakan,
"Lihat contoh Nabi Muhammad SAW. Ikutilah dia dan taat pada dia!"
Orang Kristen setara dgn penyembah berhala zaman Romawi,
yang utamakan perasaan hati daripada akal. Siap hadapi patung Yesus sambil
berdoa. Tapi mengutuk "penyembah berhala" yang sembah patung. Tuhan
kasih otak kepada manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mau pakai otak itu
untuk mencari Tuhan.
Saya dulu berusaha memahami agama Kristen dgn logika dan
akal. Lalu saya tinggalkan agama Kristen, setelah dipahami tidak masuk akal. Lalu
Allah izinkan saya memahami Islam. Selama 5 tahun, saya mencari ajaran dasar
Islam yang tidak logis, tapi tidak temukan. Jadi saya merasa "terpaksa
masuk Islam". Itu bedanya antara gunakan otak dan akal untuk mencari Tuhan,
atau ikuti perasaan hati saja. Kalau mau beriman kepada Yesus berdasarkan perasaan
hati, silahkan saja. Saya mau beriman kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan
AKAL yang Tuhan berikan.
-Gene Netto
No comments:
Post a Comment