Search This Blog

Labels

alam (8) amal (97) anak (317) anak yatim (117) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (64) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (69) hukum islam (51) indonesia (586) islam (559) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (372) kesehatan (97) Kisah Dakwah (11) Kisah Sedekah (11) konsultasi (13) kontroversi (5) korupsi (28) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (53) my books (2) orang tua (10) palestina (34) pemerintah (138) Pemilu 2009 (63) pendidikan (519) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (46) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (37) renungan (192) Sejarah (5) sekolah (90) shalat (10) sosial (323) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

Popular Posts

24 March, 2020

Diskusi Dengan Pemuda Yang Murtad Karena Tidak Merasakan Kasih Sayang Orang Tua

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya pernah diskusi dengan seorang pemuda yang murtad dan menjadi Kristen sejak SMP. Seperti biasa, masalahnya muncul dari hatinya sendiri karena dia tidak merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Diajarkan shalat dan ngaji, tapi tidak dipeluk atau dicium. Dalam hampir semua kasus anak murtad yang saya tahu, ada masalah emosional atau masalah keluarga.

Lalu juga ada mimpi aneh terkait agama Kristen, jadi dia makin utamakan perasaan hati di atas akal yang sehat. Untuk membuat dia berpikir, saya bahas contoh Iblis. Diperintahkan sujud kepada Nabi Adam, tetapi Iblis menolak. Secara logis, apa ruginya sujud sejenak? Tetapi Iblis lebih mau ikuti perasaan hatinya daripada gunakan akal yang sehat. Hasilnya, dia dilaknat sepanjang zaman. 

Dari kisah itu ada pelajaran. Kalau seseorang meragukan kebenaran Islam disebabkan perasaan hati atau mimpi, dia perlu berpikir dengan akal yang sehat dan diskusi dengan orang tua atau guru agama, dan belajar Islam lebih dalam untuk mencari penjelasan. Tetapi pemuda ini malah merenung sendiri, diajak ke gereja oleh teman, dirangkul sama misionaris yang limpahkan perhatian kepadanya, jadi dia murtad karena akhirnya merasakan kasih sayang yang dia butuhkan di dalam pelukan misionaris.

Anehnya, ketika dia diajak ketemu saya setelah menjadi Kristen 10 tahun secara rahasia, dia masih mau. Berarti masih ada keraguan di dalam hatinya. Saya tekankan bahwa dia harus mulai menggunakan akal yang sehat lagi. Kami bahas perbedaan antara ajaran Islam dan Kristen selama beberapa jam. Ketika saya mau pergi shalat dzuhur, tiba-tiba dia minta izin ikut, jadi dia shalat bersama saya. Lalu saya ajarkan dia untuk berdoa dan mohon petunjuk dari Allah tentang agama mana yang benar, menurut Allah. 

Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran bagi para orang tua. Anak yang dianggap "bermasalah" hampir selalu disebabkan ada masalah dengan keluarganya! Pelajaran dasar agama Islam diberikan (shalat dan ngaji), tetapi kasih sayang dari orang tua belum tentu! 

Dari Usamah ibn Zaid RA, "Rasulullah SAW dulu meletakkan saya di (salah satu) pahanya dan meletakkan Al-Hasan ibn ʻAli di pahanya yang lain, lalu memeluk kami dan berkata, 'Ya Allah! Tolong kasihanilah mereka, karena saya berbelas kasihan kepada mereka.'" (HR. Bukhari) 

Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah kamu mencium anak cucumu karena imbalan dari setiap ciuman adalah surga." (HR. Bukhari)

Jadi orang tua Muslim harus belajar caranya menjaga kesehatan emosional anak. Orang tua harus sering memeluk, mencium, dan bercanda dengan anaknya, selalu bertanya tentang pemikiran dan perasaannya, dan menghargai pendapat dan usaha mereka. Orang tua harus berusaha menjadi sahabat anak, dan menjadi tempat anak bertanya, tanpa rasa takut akan dimarahi. Dan kalau dilakukan dengan baik, insya Allah semua anak Muslim akan dapat keimanan yang kuat, karena kemauan untuk mendalami ilmu agama secara baik sangat terkait dengan kasih sayang yang dirasakan dari orang tuanya. 

Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wa billahi taufiq wal hidayah, 
Wassalamu’alaikum wr.wb. 
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...