Assalamu’alaikum wr.wb. Saya pernah diskusi dengan seorang pemuda yang murtad dan menjadi Kristen sejak SMP. Seperti biasa, masalahnya muncul dari hatinya sendiri karena dia tidak merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Diajarkan shalat dan ngaji, tapi tidak dipeluk atau dicium. Dalam hampir semua kasus anak murtad yang saya tahu, ada masalah emosional atau masalah keluarga.
Lalu juga ada mimpi aneh terkait agama Kristen, jadi dia makin utamakan perasaan hati di atas akal yang sehat. Untuk membuat dia berpikir, saya bahas contoh Iblis. Diperintahkan sujud kepada Nabi Adam, tetapi Iblis menolak. Secara logis, apa ruginya sujud sejenak? Tetapi Iblis lebih mau ikuti perasaan hatinya daripada gunakan akal yang sehat. Hasilnya, dia dilaknat sepanjang zaman.
Dari kisah itu ada pelajaran. Kalau seseorang meragukan kebenaran Islam disebabkan perasaan hati atau mimpi, dia perlu berpikir dengan akal yang sehat dan diskusi dengan orang tua atau guru agama, dan belajar Islam lebih dalam untuk mencari penjelasan. Tetapi pemuda ini malah merenung sendiri, diajak ke gereja oleh teman, dirangkul sama misionaris yang limpahkan perhatian kepadanya, jadi dia murtad karena akhirnya merasakan kasih sayang yang dia butuhkan di dalam pelukan misionaris.
Anehnya, ketika dia diajak ketemu saya setelah menjadi Kristen 10 tahun secara rahasia, dia masih mau. Berarti masih ada keraguan di dalam hatinya. Saya tekankan bahwa dia harus mulai menggunakan akal yang sehat lagi. Kami bahas perbedaan antara ajaran Islam dan Kristen selama beberapa jam. Ketika saya mau pergi shalat dzuhur, tiba-tiba dia minta izin ikut, jadi dia shalat bersama saya. Lalu saya ajarkan dia untuk berdoa dan mohon petunjuk dari Allah tentang agama mana yang benar, menurut Allah.
Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran bagi para orang tua. Anak yang dianggap "bermasalah" hampir selalu disebabkan ada masalah dengan keluarganya! Pelajaran dasar agama Islam diberikan (shalat dan ngaji), tetapi kasih sayang dari orang tua belum tentu!
Dari Usamah ibn Zaid RA, "Rasulullah SAW dulu meletakkan saya di (salah satu) pahanya dan meletakkan Al-Hasan ibn ʻAli di pahanya yang lain, lalu memeluk kami dan berkata, 'Ya Allah! Tolong kasihanilah mereka, karena saya berbelas kasihan kepada mereka.'" (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah kamu mencium anak cucumu karena imbalan dari setiap ciuman adalah surga." (HR. Bukhari)
Jadi orang tua Muslim harus belajar caranya menjaga kesehatan emosional anak. Orang tua harus sering memeluk, mencium, dan bercanda dengan anaknya, selalu bertanya tentang pemikiran dan perasaannya, dan menghargai pendapat dan usaha mereka. Orang tua harus berusaha menjadi sahabat anak, dan menjadi tempat anak bertanya, tanpa rasa takut akan dimarahi. Dan kalau dilakukan dengan baik, insya Allah semua anak Muslim akan dapat keimanan yang kuat, karena kemauan untuk mendalami ilmu agama secara baik sangat terkait dengan kasih sayang yang dirasakan dari orang tuanya.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
24 March, 2020
Diskusi Dengan Pemuda Yang Murtad Karena Tidak Merasakan Kasih Sayang Orang Tua
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment