Zaman dulu, Nabi Muhammad SAW menjahit gamisnya sendiri
kalau sobek. Kalau menjadi murid sekolah di sini, mungkin Nabi juga kena
hukuman jemur karena tidak pakai gamis baru.
Sejak kapan siswa menjadi pandai kalau memakai seragam baru?
Sungguh pemikiran sebagian guru dan kepala sekolah di sini
sangat jauh dari nilai2 pendidikan yang mulia, dan hanya berfokus pada kulit
semata. Sudah kelihatan dari dulu dengan fokus ke nilai UN, dan bukan ke
substansi ilmunya. Sekarang lebih kelihatan lagi. Seragam (“kulit”) lebih utama
daripada ilmu.
Kasihan sekali anak bangsa ini.
Wassalam,
Gene
Tak Mampu Beli
Seragam Baru, Siswa Miskin "Dijemur"
Inggried | Kamis, 15 September 2011 | 10:48 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Fitri Ayu Prasetyo, siswi kelas II
SMPN 37 Surabaya, benar-benar tak mampu membeli seragam sekolah baru yang
dilengkapi dengan badge dan logo sekolahnya. Ia pun dihukum berdiri di tengah
ratusan peserta upacara bendera di sekolah itu.
Meski hukuman jemur pada Senin (12/9/2011) itu dijalani
bersama belasan siswa lain dan hanya selama 45 menit, Ayu mengaku terpukul,
karena merasa keluhannya kepada sekolah tidak diperhatikan.
“Saat upacara, saya diminta ke depan barisan karena badge
saya tidak baru. Saya takut karena kalau tidak beli orangtua saya akan
dipanggil,” kata Fitri, Rabu (14/9/2011).
Fitri mengungkapkan, saat dihukum, seorang guru mengancam
akan memanggil orangtuanya kalau tiga kali lagi dipergoki masih berseragam
lama.
Saat kenaikan kelas, ia sudah mencoba menjelaskan kepada
pihak sekolah bahwa orangtuanya belum mampu membelikan seragam lengkap. Tetapi,
penjelasannya itu tidak dipedulikan, hingga akhirnya ia dihukum saat upacara
berlangsung.
Sepulang sekolah, Senin lalu, Fitri menangis sepulang dari
sekolah. “Saya kaget, Fitri menangis. Ia mengaku dihukum karena bet (badge)
seragamnya tak baru. Saya tidak kuat membelinya,” kata ayah Fitri, Untung Budi
Raharjo.