Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

14 November, 2022

Keluarga Miskin dan Rokok di Masa Pandemi

03 Jul 2021 – Pada 2018, prevalensi merokok mencapai 33,8 persen, di mana prevalensi merokok penduduk laki-laki mencapai 62,9 persen, dengan konsumsi rokok mencapai 12,8 batang per hari. Secara umum, prevalensi merokok terjadi lebih tinggi pada kelompok penduduk berpendidikan rendah, kelas pendapatan lemah dan tinggal di perdesaan. Survei kami menunjukkan bahwa perokok di keluarga miskin didominasi laki-laki dengan posisi di keluarga sebagai ayah (suami) dan anak laki-laki mencapai 89,4 persen responden perokok.

Bagi keluarga miskin perokok, rokok telah menjadi “kebutuhan dasar”, setara dengan kebutuhan pangan. Rokok adalah pengeluaran keluarga miskin yang prioritas dan signifikan, mencapai hingga Rp 400 ribu per bulan, dan tidak tergeser bahkan ketika pandemi menerpa. Di antara pengeluaran utama lainnya, pengeluaran rokok keluarga miskin lebih besar dari pengeluaran untuk pulsa/kuota internet, tagihan listrik dan biaya pendidikan anak. Pengeluaran rokok keluarga miskin setara dengan sepertiga pengeluaran untuk makan sehari-hari, dan 2,5 kali lebih besar dari tagihan listrik.

Proporsi pengeluaran rokok pada pengeluaran utama keluarga miskin tidak berubah di kisaran 15 persen, baik sebelum maupun saat pandemi. Krisis tidak membuat keluarga miskin mengurangi beban pengeluaran rokoknya. Dengan adanya pengeluaran rokok yang signifikan, pengeluaran keluarga miskin perokok lebih tinggi hingga 20 persen dari pengeluaran keluarga miskin non-perokok, baik sebelum maupun di saat pandemi.
https://www.republika.id

09 November, 2022

Bukannya Lebih Enak Hidup Di Negara Barat Daripada Negara Muslim?

[Pertanyaan]: Bukankah negara barat lebih mengamalkan ajaran Islam daripada negara Muslim? Contohnya, di sana lingkungan bersih, rakyat tertib, pendidikan berkualitas, dsb. Pasti lebih enak tinggal di sana, betul?

[Jawaban]: Assalamu’alaikum wr.wb. Ada benarnya, tapi tergantung cara pandang kita. Lingkungan di sana bersih. (Tapi banyak kota di AS kotor. Lihat di YouTube.) Sistem sosial bagus. Sekolah, rumah sakit, perpustakaan, dll. gratis untuk umum. Tapi ada sisi lain yang perlu diperhatikan oleh orang yang beriman kepada Allah. Di sana, kalau mau buang agama dari kehidupan masyarakat, politik, dan hukum, dianggap normal. Agama tidak penting. Pengumpulan harta dan kenikmatan dunia menjadi tujuan hidup yang normal.

Dilarang belajar agama di dalam sekolah? Normal. Agama tidak penting. Biarkan anak hidup bebas tanpa agama. Anak berusia 16 tahun tetapi belum berzina? Wajar kalau diejek. Masa mau perjaka dan perawan terus? Anak hamil di luar nikah? Merepotkan punya bayi? Aborsi saja! Normal. Dan rumah sakit dilarang memberi tahu orang tuanya. Rahasia pasien. Orang tua tidak perlu diberi tahu kalau anaknya berzina, hamil, dan aborsi. Anak remaja butuh kondom? Boleh dibeli secara bebas. Masa anak dilarang berzina?

Ingin hidup bersama pacar dan besarkan anak tanpa menikah? Normal. Pernikahan adalah sistem kuno bagi orang bodoh yang ikuti agama yang tidak berguna karena tidak ada Tuhan. Dua orang homoseks menikah dan besarkan anak? Normal. Laki-laki "mengubah" jenis kelamin menjadi perempuan, dan telanjang di kamar ganti perempuan? Normal. Dinyatakan laki-laki bisa melahirkan anak dan bisa menyusui bayi? Normal. Masa masyarakat tidak sepakat? Laki-laki bisa menyatakan diri perempuan lalu bersaing dengan perempuan dalam lomba, dan menang terus? Normal. Perempuan punya penis? Normal.

Dan begitu seterusnya. Jadi memang ada sisi baiknya di sana kalau menilai kehidupan dari infrastruktur, sistem, dan lingkungan. Tapi bagi orang Muslim, mendapat rumah besar dan jalan yang bersih bukan tujuan dari kehidupan ini. Memang kita perlu membangun negara yang maju dan sejahtera, tapi bukan dengan cara lepaskan keimanan kita. Di banyak negara barat, sekitar 50% dari rakyat adalah ateis.

[112]. Allah bertanya, "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
[113]. Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung."
[114]. Allah berfirman, "Kamu tidak tinggal (di bumi), melainkan sebentar saja kalau kamu sesungguhnya mengetahui."
(QS. Al-Mu'minum 23:112-114)

Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah SAW bersabda, "Kelak pada hari kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya, 'Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?' Maka dia menjawab, 'Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.' Dan juga didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia, lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan kepadanya, 'Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?' Maka dia menjawab, 'Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan dan belum pernah melihat kesulitan.'" (HR. Muslim)

Daripada merasa iri dengan kenikmatan lingkungan bersih di barat, kita harus banyak bersyukur kepada Allah kalau anak kita dilahirkan dalam keluarga besar Muslim, dan terbiasa dengan makanan yang halal, dan shalat di masjid, dan berpuasa sejak kecil. Ibaratnya kita sudah punya satu kaki di dalam surga, jadi insya Allah jalan menuju surga dibuat mudah kalau berangkat dari sini. Dunia barat makin kacau setiap tahun. Tetapi kondisi umat Islam masih stabil karena kita punya pedoman hidup, yaitu Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW, dan juga ada tujuan hidup yang jelas: Surga! Orang barat tidak punya, dan tidak peduli. Mereka mau menikmati dunia ini saja. Silahkan!!
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

02 November, 2022

Tunawisma di Amerika

Banyak orang di Indonesia mungkin belum tahu. Di Amerika, ada minimal setengah juta orang yang hidup di pinggir jalan. Di bawah ada sebagian dari ratusan video di Youtube. Semua kota mengaku bingung menghadapi masalah ini. Ada yang berusaha mengusirnya dari tengah kota, lalu aktivis dan LSM menolak usaha itu. Katanya orang tunawisma itu harus dibantu, bukan diusir. Jadi ada pro kontra terus. Dan kalaupun diusir, banyak yang kembali saja besok harinya. Jadi polisi dan petugas pemda yang pusing mengurusnya (daripada kerjakan yang lain). Intinya, tidak semua orang di negara2 barat, terutama Amerika, hidup dalam kondisi kaya raya seperti diduga. Orang yang hidup dalam kondisi sangat miskin (sulit makan, sulit beli obat, dll.) juga ada jutaan, walaupun ada tempat tinggal di mobil, losmen, atau rumah sederhana.
-Gene Netto

Homeless in America

Los Angeles Homeless Skid row - February 11, 2022
https://www.youtube.com/watch?v=3nvTgSW2L8Q

Residents of Venice Beach Demand LA Move Homeless Off the Streets | NBCLA
https://www.youtube.com/watch?v=Cwj9YFCtjs0

A city in crisis: How fentanyl devastated San Francisco - BBC Newsnight
https://www.youtube.com/watch?v=GWBzxr3c29s

KPIX Special Report: San Francisco's Tenderloin – A State of Emergency
https://www.youtube.com/watch?v=KDDtKERvF4M

In-Depth: Homeless camping in Texas could see a fine up to $500
https://www.youtube.com/watch?v=yv1sWVXB3cc

Las Vegas Homelessness And Mental Illness 3
https://www.youtube.com/watch?v=3HiN4duuw_k

Homeless Woman Has a Masters in Mathematics and Engineering
https://www.youtube.com/watch?v=nT3VGI0V5Rs

Working & Homeless: The Death of the American Dream | Poverty in the USA Documentary
https://www.youtube.com/watch?v=NwDAaKJXKPE

Homeless In DC - Mini Documentary On The Large Encampments Surrounding Union Station, Washington DC
https://www.youtube.com/watch?v=ITXTgAQV28w

How to Fix America's Worsening Homeless Crisis
https://www.youtube.com/watch?v=LduaiX0yj6E

'City of a Thousand': Ep. 1 Downtown Phoenix's tent city explodes at alarming rate
https://www.youtube.com/watch?v=CMQVu26-nIg

8-year-old brings comfort to homeless in Washington, D.C.
https://www.youtube.com/watch?v=-rw_Ol7ypuk

Netflix documentary "Lead Me Home" looks at homelessness in America
https://www.youtube.com/watch?v=zSmZPbkZGmE

Bay Area Homeless - Concern or Crisis Part 1
https://www.youtube.com/watch?v=dCaOeyjHgaE


Bagaimana Membedakan Teguran Dan Ujian Dari Allah?

[Pertanyaan]: Bagaimana caranya membedakan antara sesuatu yang bisa merupakan teguran atau ujian dari Allah?

[Jawaban]: Assalamu’alaikum wr.wb. Orang Muslim yang sudah berada di jalan Allah yang benar tidak perlu dikasih "teguran" atau hukuman yang berat. Kalau sudah menjalankan ibadah dengan baik, sesuai kemampuan, dan ada dosa-dosa kecil, maka dosa itu dihapus lewat shalat, istighfar, sedekah, shalat taubat, puasa, umrah, dll. Jadi apabila dia alami suatu "musibah" maka itu ujian dari Allah. Dan sesudahnya, insya Allah pangkatnya di sisi Allah bisa naik. Ibaratnya, dari sersan, menjadi letnan. Setelah naik pangkat, dia akan merasakan doanya lebih cepat dikabulkan atau lebih banyak dikabulkan, di antara berbagai manfaat yang lain. Jadi orang itu diuji agar bisa naik pangkat, agar menuju jalannya menjadi orang saleh yang membawanya ke surga.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya."  (HR. At-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Majah no. 4031)

Sebaliknya, ada orang Muslim yang lain yang hindari ibadah, melakukan dosa-dosa kecil dan besar tanpa peduli, lalu dia juga alami suatu musibah. Itu merupakan teguran atau hukuman untuk mengingatkan dia bahwa dunia ini tidak nyata, dan dia harus segera bertaubat, sebelum waktunya di sini habis. Jadi dia perlu introspeksi diri, dan minta bantuan dari guru agama untuk membantunya berubah dan menjadi Muslim yang baik. Atau dia bisa banyak mengeluh, marah terhadap Allah, menjauhi Allah, dan di saat itu Allah akan abaikan dia juga.

Jadi insya Allah jelas bedanya antara teguran dan ujian. Yang mengalaminya sudah tahu dirinya jadi bisa paham apa sekiranya Allah marah (teguran) atau Allah inginkan dia menjadi lebih baik dari sebelumnya (ujian). Kalau orang Muslim yang baik harus dikasih "teguran" maka tidak perlu musibah. Demam satu hari saja sudah mulai introspeksi diri. Jadi musibah sebagai teguran atau hukuman disimpan bagi orang yang banyak berdosa dan cuek terhadap Allah. Dan apabila orang saleh juga mengalami musibah, dia akan tetap bersabar dan makin dekat kepada Allah, sehingga jelas bahwa musibah itu hanyalah sebuah ujian (bukan teguran atau hukuman). Dia akan naik pangkat terus, hingga akhirnya menjadi jenderal (orang saleh). Sebaliknya, orang yang banyak berdosa dan tidak mau introspeksi malah akan melarikan diri dari markas tentara dan malas pakai seragam, jadi belum sanggup "naik pangkat". Harus bertaubat dulu dan memperbaiki diri.

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah berkata: 'Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku.'" (HR. Muslim)  

Semoga jelas. Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

07 October, 2022

Anak Murtad, Kenapa Guru Merasa Berhak Mengejeknya Di Kelas?

Assalamu’alaikum wr.wb. Kemarin saya bantu seorang anak yang murtad, dan alhamdulillah sudah masuk Islam lagi dan rajin shalat. Sudah beberapa minggu tidak ikut pelajaran di sekolah karena kurang sehat, tertekan, depresi, dll. Saya tanya kenapa kondisinya begitu buruk. Katanya, ketika ketahuan murtad, semua teman kelas marahi, mengancam, dan mengejek dia. Mereka anak remaja juga, jadi memang kurang bijaksana, karena tidak dapat pendidikan "tata cara hadapi orang murtad" dari siapapun. Jadi tidak mengherankan kalau mereka tidak tahu caranya hadapi kondisi itu.

Yang parah adalah gurunya di sekolah negeri. Kata anak itu, gurunya menjadikan dia bahan ejekan agar seluruh kelas ikut menertawakan dia. Sekarang, dia sudah semangat menjadi Muslim yang baik, tetapi menolak kembali ke sekolah itu. Sudah merasa sebagai korban diskriminasi, disebabkan guru sekolah dan teman yang tidak punya belas kasihan terhadapnya. Seorang anak yang alami kesulitan dalam memahami ajaran agamanya, bukannya dibantu, dirangkul, dan dididik, tapi malah dimarahi, diancam, dan dijadikan bahan candaan seluruh kelas, dengan guru sebagai pemimpin. Sekarang lagi dicari tempat belajar yang baru.

Sebagai seorang guru, saya sangat terganggu mendengar kisah ini, tapi juga tidak heran. Setara dengan ratusan kisah dari orang lain tentang kualitas guru sekolah negeri, yang tidak begitu peduli terhadap isi hati siswanya, dan anggap seorang guru punya kebebasan untuk menghina, mengejek dan melakukan hal-hal lain terhadap para siswanya (tanpa perlu peduli pada efeknya). Bahkan berkomentar tentang agamanya juga boleh. Sejak zaman Reformasi, ada gerakan anti-SARA. Tapi sayangnya, banyak guru belum paham. Kelasnya menjadi tempat murid pilihan bisa menjadi sasaran komentar miring dari gurunya sendiri. Jadi siapa yang bisa melindungi anak Indonesia dari guru sekolah negeri yang tidak mengerti tugasnya sebagai seorang guru?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Dakwah Dan Doa Bagi Anak Yang Murtad Berhasil

Assalamu’alaikum wr.wb. Kemarin saya bertemu seorang anak yang murtad lebih dari 1 tahun. Dia punya banyak pertanyaan dari kecil, berdasarkan logika, tetapi tidak bisa dapat jawaban. Malah dimarahi oleh keluarga, teman, dan ustadz. Akhirnya dia merasa bingung dan gelisah, jadi dia tinggalkan Islam untuk "mencari ketenangan". Dia pelajari agama2 lain, coba pindah agama, bahkan coba menjadi "spiritual" tanpa agama. Hasilnya, kehidupannya tambah hancur. Menjadi lebih bingung, lebih stres, dan dimarahi lebih banyak dari sebelumnya. Dia merasa sendirian karena tidak ada yang mau menolongnya dengan tenang.

Alhamdulillah dia mau ketemu saya dan setelah diskusi dia ikut shalat ashar dan maghrib. Kami makan siang, makan malam, dan diskusi terus selama 10 jam, sampai saya merasa yakin dia sudah benar2 puas dan hatinya berubah. Saya jawab dan menjelaskan terus, sampai dia kehabisan pertanyaan. Yang dipikirkan bertahun-tahun jadi beres dalam 1 pertemuan. Saya ajarkan dia bahwa Allah tidak pernah tinggalkan dia, tapi dia yang lari dari Allah. Umpamanya, dia bertanya sama guru sekolah, kenapa X=5 dan bukan X=6, lalu jawabannya kurang jelas. Apa solusinya, A) tanya pada guru lain, atau B) kabur dari sekolah dan menjadi pemulung di kota terpencil sambil merenung sendirian di gubuk? Sambil ketawa, dia jawab "A". Lalu mengaku bahwa dia yang salah karena tinggalkan Allah dan Islam, daripada lebih semangat mencari jawaban dari orang lain.

Kami bahas semua agama, kenapa hanya Islam yang masuk akal, dan faktanya Muslim masih setia mengikuti ibadah dan ajarannya Nabi Muhammad SAW sampai sekarang, dengan Al Quran yang tidak berubah, masih dalam bahasa aslinya. Akhirnya dia sepakat dengan semua penjelasan saya, dan yakin hanya Islam yang bisa berikan dia jawaban yang dicari. Saya ajarkan dia untuk berdoa dalam bahasa Indonesia saja, dan setelah shalat, mohon ketenangan dari Allah dan mohon bantuan untuk dapat jawaban yang dicari. Dia laksanakan, dan mengaku setelah shalat dan berdoa di samping saya, langsung ada rasa tenang. Alhamdulillah.

Yang dia butuhkan sejak dulu hanya satu: Bantuan dari orang Muslim yang mengerti agama, yang bisa jawab pertanyaannya berdasarkan logika, tanpa menjadi marah. Terlalu banyak Muslim ingin paksa dia "ikut saja" tanpa pakai otak. Saya bantah. Kalau tidak perlu akal dalam Islam, kenapa Allah kasih otak? Dia senang sekali dengan jawaban itu. Dia berjanji akan menjaga shalatnya dan mulai belajar Islam lagi dari nol. Allah Maha Kuasa. Dan kalau kita mencari pertolongan Allah, maka dalam sekejap bisa dapat bantuan.

Jadi kalau ada orang yang bertanya-tanya kepada anda tentang Islam, dan pertanyaannya ganggu hati anda, mohon jangan dimarahi. Ajak diskusi dengan tenang atau bantu dia cari orang lain yang bisa menjawab. Insya Allah hasilnya akan lebih baik daripada dimarahi saja. Semoga bermanfaat. Dan terima kasih kepada semua teman yang bantu dengan doanya kemarin.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

13 September, 2022

Apa Kematian Anak di Pesantren Hanya Perkara Kriminal Biasa?

Assalamu’alaikum wr.wb. Dalam 1 bulan terakhir, ada 3 kasus kematian santri di 3 pesantren. Ada komentar bahwa pihak pesantren tidak perlu disalahkan. Pembunuhan itu hanya perkara kriminal yang jarang terjadi di pesantren, jadi diserahkan ke polisi, dan tidak perlu dibahas lagi. Jangan sampai merasa "ada masalah di pesantren". Tapi apa pendapat itu masuk akal?

Pendapat tersebut ibaratnya hanya melihat tanah beberapa langkah di depan kakinya, dan menganggap "jalannya lancar". Dalam kasus terbaru di Gontor, ada bukti bahwa kasus pembunuhan itu ditutupi, dan ada ustadz, santri, dan dokter yang siap berbohong demi menjaga nama baik pesantren. Kita hanya tahu santri itu dibunuh karena kebohongan mereka dibongkar secara paksa.

Jadi kita perlu berpikir secara luas dan bertanya secara serius: Selama puluhan tahun terakhir ini, apakah ada kasus-kasus lain di mana santri mati di pesantren? Lalu mayat diserahkan ke keluarga dan dinyatakan "sakit" atau "kelelahan", dan dikuburkan tanpa curiga? Siapa yang mau selidiki kemungkinan itu? Siapa yang mau mencari saksi dan kumpulkan bukti? Siapa yang mau ajak mantan santri buka mulut, bongkar kebohongan lama, dan "melawan" pesantren?

Selain kematian santri (yang mungkin saja pembunuhan), apakah ada kasus kekerasan lain yang ditutupi? Apa ada kasus pencabulan terhadap santri dari ustadz, atau dari santri lain, yang ditutupi juga? Menteri Agama mengatakan "tidak bisa intervensi" terlalu jauh ke dalam urusan pesantren. Jadi apa fungsinya pemerintah kalau 4 juta anak bisa dibiarkan tinggal di 31 ribu pesantren, dengan risiko menjadi korban kekerasan atau pencabulan, yang bisa ditutupi dengan sangat mudah?

Ketika (akhirnya) Gereja Katolik mulai mencari korban pencabulan, ditemukan ratusan ribu korban (yang sudah dewasa). Ketika Pramuka Amerika mulai mencari korban pencabulan, ditemukan 60 ribu korban di Amerika saja, dan Pramuka Amerika menjadi bangkrut. Gereja Katolik dan Pramuka Amerika dipaksa bayar ganti rugi puluhan milyar dolar kepada para korban.

Pertanyaan serius: Berapa banyak santri pernah menjadi korban pembunuhan, kekerasan, atau pencabulan dalam 50 tahun terakhir, dan sekarang ada saksi atau korban yang masih hidup, dan ingin bicara, tapi tidak ada yang mau bertanya kepada mereka? Siapa yang mau melindungi 80 juta anak Indonesia kalau sikap pemerintah dan banyak orang Muslim adalah, "Apa boleh buat?!" Kalau ada investigasi nasional terhadap semua pesantren, seperti yang dilakukan di Amerika terhadap Pramuka, berapa puluh ribu santri akan maju dan siap berbicara? Apakah ada yang berani bertanya?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

07 September, 2022

Satu Anak Lagi Tewas Di Pesantren?

Assalamu’alaikum wr.wb. Dalam 1 bulan, ada 3 buah berita tentang anak yang tewas di pesantren setelah menjadi korban kekerasan. Semua pesantren punya kesempatan utamakan santri, atau utamakan "nama baik pesantren". Sayangnya, sering terbukti mereka memilih untuk utamakan pesantren. Dalam kasus terbaru, orang tua diberitahu anaknya wafat karena kelelahan. Tapi akhirnya, terpaksa mengaku anak itu dihajar sampai mati. Perinciannya belum ketahuan karena ditutupi oleh pesantren. Ketika sebuah lembaga menutupi kasus pembunuhan atau pencabulan, seharusnya ada konsekuensi hukum, dan tidak cukup minta maaf saja!

Dulu, di mancanegara, ada lembaga besar yang melakukan hal serupa: Gereja Katolik! Selama 100 tahun, mungkin ada ratusan ribu anak yang dicabuli oleh pastor, lalu Gereja sembunyikan kenyataan itu, demi menjaga nama baik Gereja. Hasilnya, Gereja dipermalukan di depan umum sekarang dengan banyak kasus yang masuk pengadilan, dan juga rugi milyaran dolar yang dibayar kepada korban. Jumlah korban secara keseluruhan tidak ketahuan. Tidak ada data yang akurat. Pramuka Amerika juga sama, dengan jumlah 60 ribu anak yang lapor sendiri sebagai korban. Hasilnya, organisasi Pramuka Amerika dinyatakan bangkrut setelah dipaksa bayar ganti rugi ke para korban!

Perlu dipertanyakan berapa banyak santri yang menjadi korban kekerasan atau pencabulan dalam 50 tahun terakhir, dan masih hidup? Mungkin banyak yang sudah wafat, jadi rahasia yang merusak kehidupan mereka dibawa ke kuburan, demi menjaga nama baik pesantren. Tapi di saat ini, ada 4,3 juta santri yang belajar di 31 ribu pesantren. Berapa persen dari mereka yang menjadi korban, dan tidak ada pihak yang mencari infonya atau berusaha melindunginya?

Pemerintah (kalau mau peduli) bisa wajibkan program pendidikan anti kekerasan dan anti pencabulan setiap tahun. Poster bisa dipasang dengan info orang di luar panti (misalnya RW atau polisi) yang bisa dihubungi. Tapi ada santri yang mengaku bahwa ada budaya "hukuman bagi pelapor". Jadi perlu ada tindakan dari pemerintah dan para ustadz untuk mengubah pola pikir semua santri, sehingga akhlak menjadi salah satu pelajaran utama. Tidak cukup fokus pada hafalan dan fiqih kalau sudah terbukti ada sekian persen dari santri (dan ustadz) yang siap melakukan kejahatan terhadap anak kecil. Harus ada yang maju dan bertindak untuk melindungi 4 juta santri, sebelum kematian santri di pesantren menjadi berita harian.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto  

Temukan Dugaan Penganiayaan hingga Santrinya Meninggal, Pondok Gontor Minta Maaf
https://surabaya.kompas.com

06 September, 2022

Satu Anak Dicabuli Bapak Tiri, Kenapa Menteri Harus Datang Ke TKP?

Saya bingung dengan berita ini. Setiap hari ada anak yang menjadi korban pencabulan di seluruh Indonesia dan beritanya mudah dicari lewat Google. Anak-anak itu dicabuli oleh bapak tiri dan kandung, paman tiri dan kandung, kakek tiri dan kandung, sepupu, kakak ipar, guru sekolah, guru olahraga, guru ngaji, ustadz, sopir angkot, tetangga, penjaga warung, dll. Di seluruh negara, mungkin ada puluhan ribu kasus per tahun. Atau lebih. (Tidak ada yang cukup peduli sampai kumpulkan data yang akurat!)

Ada begitu banyak kasus sampai saya abaikan beritanya (tidak dibahas di Facebook saya) kalau korbannya hanya 1 anak saja. Jadi kenapa Mensos perlu datang ke sebuah kota, ke polsek, dan ke tempat korban, hanya untuk diskusi langsung dengan satu anak itu? Kenapa begitu peduli pada satu korban dan tidak pernah datang ke rumahnya puluhan ribu korban yang lain?

Seharusnya seorang menteri yang peduli pada anak bertindak di dalam pemerintah untuk membangun sistem pendidikan di mana diwajibkan "pelatihan anti-pencabulan" di sekolah, pesantren, dan panti asuhan agar anak sadar ada bahaya. Setiap tempat seperti sekolah dll. bisa diwajibkan berikan pelatihan setiap tahun, dan pasang beberapa poster besar di tempat umum yang berikan nomor telfon, situs, alamat, dan nama orang yang bisa dihubungi bagi anak yang menjadi korban.

Seorang menteri juga bisa marah pada 3 juta guru yang tidak mau bertindak secara aktif untuk mencari korban di kelas masing-masing. Guru bisa diwajibkan selamatkan korban, daripada bersikap "bukan urusan saya".  Setiap kali ada kasus baru, semua guru dan orang dewasa yang kenal korban selalu menyatakan, "Saya tidak menduga!" Padahal "ciri-ciri seorang korban" sudah ketahuan dan bisa dicari (seperti halnya dokter mencari penyakit dari gejalanya).

Apa manfaatnya seorang menteri datangi 1 kantor polisi? Yang dibutuhkan adalah usaha bangun sistem nasional untuk melindungi 80 juta anak Indonesia. Konperensi pers di lokasi satu korban tidak terlihat manfaatnya bagi puluhan ribu korban yang lain. Jadi siapa yang mau bertindak untuk melindungi dan menolong mereka?
-Gene Netto

Anak SD di Sidoarjo Jadi Korban Asusila Ayah Tiri dan Ibu Kandung, Mensos Risma Geram
https://jatim.jpnn.com

29 August, 2022

Lagi, Santri di Tangerang Tewas Karena Dianiaya Sesama Teman Santri

Kalau mau melihat anak Muslim membunuh anak Muslim yang lain, lokasi yang paling umum adalah di pinggir jalan. Setelah jam sekolah selesai, sebagian anak Muslim akan keluar, ambil senjata, dan berusaha membunuh anak Muslim yang lain dengan alasan "sekolahnya beda". Tapi sekarang, di dalam pesantren juga bisa melihat anak Muslim bunuh anak Muslim lain. Dalam 1 bulan, di 1 wilayah Tangerang, sudah ada 2 kasus santri bunuh santri di dalam pesantren, dengan alasan "tersinggung".

Kasus bullying dan kekerasan di ribuan pesantren seluas apa? Siapa yang menyelidiki, melakukan penelitian, dan punya data akurat? Ada santri yang mengatakan bahwa kalau menjadi korban bullying, dilarang lapor kepada ustadz. Kalau lapor, akan kena hukuman yang berat! Sikap ini seluas apa? Di dalam berapa persen dari 31 ribu pesantren di seluruh negara? Berapa banyak dari 4,3 juta santri bisa belajar dengan tenang dan bahagia, dan berapa banyak yang tertekan, diancam, dan menjadi korban kekerasan?

Ketika pesantren punya program hafalan Al Qur'an dan hafalan hukum fiqih, perlu ditanyakan apakah ada "program akhlak" yang dinilai penting juga? Apa hanya "hafalan sesuai target" yang diutamakan, dan akhlak seorang santri "terserah"? Santri dilarang memegang HP, jadi dilarang langsung lapor kepada orang tuanya apabila mengalami kekerasan. Dan kalau banyak santri juga takut lapor ke ustadz, berapa persen dari semua santri berada dalam bahaya, sambil menuntut ilmu agama? Apa ini hasil dari kemerdekaan yang diharapkan? Dan kalau tidak, siapa yang mau melindungi semua anak Muslim di Indonesia agar bisa hidup dalam kondisi sehat, bahagia, dan sejahtera?
-Gene Netto  

Lagi, Santri di Tangerang Tewas Karena Dianiaya Sesama Teman Santri
Minggu, 28 Agustus 2022 Reporter Joniansyah (Kontributor) Editor Iqbal Muhtarom
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang santri (RAP, 13 tahun) di Pondok Pesantren Darul Qur'an Lantaburo, Cipondoh, Kota Tangerang tewas setelah dikeroyok oleh teman sesama santri. Polisi menyebutkan 15 santri yang diduga melakukan penganiayaan terhadap korban  adalah AI 15 tahun, BA (13), FA (15), DFA (15), TS (14), S (13), RE (14), DAP (13), MSB (14), BHF (14), MAJ (13) dan RA (13).
https://metro.tempo.co


10 August, 2022

Bedanya Antara Guru Di Luar Negeri Dan Guru Indonesia

Guru SD di Luar Negeri:

Murid saya diajarkan menjadi merdeka dalam berpikir, diajarkan coding, dan sudah bisa ciptakan aplikasi yang bermanfaat untuk jutaan orang. Saya bangga kalau murid saya mencapai prestasi atas usahanya sendiri.

Guru SD di Indonesia:

Murid saya diajarkan untuk merasa takut, diam, dan taat pada gurunya. Rambutnya dipotong secara jelek agar tidak berani melawan guru. Saya bangga kalau murid saya takut pada gurunya! Awas kalau tidak hormati Guru ya!!




08 August, 2022

Bersedekah Karena Allah Tanpa Rasa Takut

133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang BERTAQWA,
134. (yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu LAPANG maupun SEMPIT, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
(QS. Ali Imran 3:133-134)

Assalamu’alaikum wr.wb. Tadi siang saya mau transfer uang kepada anak yatim piatu. Terkumpul 2,8 juta. Di rekening pribadi saya tersisa 208 ribu. Muncul niat bersedekah karena terasa sudah lama tidak bantu anak yatim, disebabkan kebutuhan saya sendiri juga banyak. Lalu muncul rasa ragu-ragu… Saya juga butuh uang! Tapi saya ingat: Sedekah kita akan dibalas oleh Allah SWT! Dan RAHMAT ALLAH yang didapatkan tidak bisa dihitung oleh akal manusia. Saya bismillah, dan pindahkan 200 ribu. Rekening saya tersisa 8 ribu. Saya transfer 3 juta, dan memberi tahu teman ustadz agar dicek.

Setelah lihat rekening saya kosong, dan berpikir tentang kebutuhan beberapa juta per bulan, saya senyum saja. Sudah terlanjur! Harus yakin pada Allah. Lalu, sambil chatting di WA dengan teman, saya ketawa dan bilang rekening saya kosong. Tiba-tiba, dia kasih tahu sudah kirim 250 ribu ke saya! Baru lewat 5 menit, dan sedekah saya sudah dikembalikan. Tetapi hati saya lebih tenang lagi memikirkan anak yatim piatu yang insya Allah akan dikejutkan melihat 3 juta! Rahmat Allah sebesar apa kalau bisa menyantuni, menghibur, menjaga, dan berikan semangat kepada anak yatim piatu?

Teman-teman, jangan mengira bahwa tugasnya "bersedekah" hanya untuk orang "kaya" saja. Kita semua sanggup, walaupun hanya dengan 5 ribu, walaupun hanya dengan bagikan makanan, walaupun hanya dengan senyum kepada orang lain, atau berikan waktu 5 menit untuk dengarkan masalah teman dan berikan nasehat. Bersedekah. Karena Allah. Seberapa bisanya. Dan YAKIN bahwa Allah SWT akan membalas.
Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto



04 August, 2022

Kenapa Guru Merasa Berhak Memaksa Siswi Muslim Pakai Jilbab?

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya menilai banyak orang yang tanggapi berita seputar "guru memaksa siswi pakai jilbab" cukup keliru dalam persepsinya dan keliru dalam topik yang dibahas. Fokusnya pada titik yang salah. Perkara ini BUKAN TENTANG JILBAB. Itu yang dipahami secara ringkas dari info berita. Tapi perkara yang sebenarnya adalah wewenang guru untuk MEMAKSA, menyalahkan, mengintimidasi, dan menghukum seorang anak kecil, tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Perkara sebenarnya adalah apakah guru berhak atau tidak berhak menyentuh badannya seorang anak didik, dan memaksa anak itu taat pada "kemauan guru" tanpa izin orang tua? Guru punya pendapat A. Orang tua punya pendapat B, dan izinkan anaknya berpendapat B juga. Guru melihat anak yang ikuti B. Tidak ada aturan sekolah yang mengatur B. Lalu, karena guru secara pribadi suka atau setuju dengan A, maka guru memegang badan anak dan memaksa anak taat dengan kondisi A.

Pertanyaan yang seharusnya dibahas bukan seputar jilbab. Tapi dari mana seorang guru merasa dapat hak menyentuh badan anak sekolah dan memaksa anak itu taat pada pilihan guru? Dilakukan tanpa izin orang tua, tanpa memberi tahu orang tua, tanpa aturan sekolah yang mewajibkan, dan tanpa kondisi darurat. Kenapa seorang guru merasa berhak menyentuh badan anak dan mengubah penampilannya secara paksa? Kalau anda menjawab "guru berhak memaksa" maka tolong jelaskan bedanya antara seorang "guru" yang digaji untuk mendidik anak kecil, dan seorang "penjaga penjara" yang digaji untuk kontrol kriminal berbahaya di dalam penjara?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


02 August, 2022

Apa Perannya Guru Indonesia Dalam Prestasi Siswa Di Lomba Internasional?

[Komentar]: Ada banyak catatan bahwa sebagian guru Indonesia bersikap buruk, dan itu sebabnya orang tua kaya kirim anaknya untuk mencari pendidikan di luar. Tapi nyatanya, guru kita mampu membuat banyak siswa Juara International!

[Jawaban]: Mohon maaf pak, tapi kalau kita jujur, peran gurunya sebanyak apa dalam prestasi dan pencapaian anak-anak itu? Saya sudah lama amati anak Indonesia yang menjadi juara di luar (selama 20 tahun, dari berita). Hampir semuanya dari keluarga kaya (bapak ibu punya profesi, jadi sangat pintar juga). Hampir semuanya suka belajar, dan punya fasilitas lengkap di rumah. Hampir semuanya masuk sekolah swasta, bukan negeri. Dan mohon maaf, tanpa niat rasis, hampir semuanya juga keturunan Cina, dan hampir semuanya beragama Kristen! (Maaf, ini hanya fakta saja, bukan komentar negatif! Ketahuan dari nama anak, nama sekolah, dan pemakaian kalung salib.)

Jadi kalau mau cari berapa persen dari anak Indonesia yang miskin, dari kampung, masuk sekolah negeri, fasilitas rumahnya serba kurang, dan Muslim, yang menang medali emas dalam lomba di luar, maka nyaris tidak ada. Padahal MAYORITAS dari siswa di Indonesia punya identitas seperti itu. Dan berita membuktikan, bukan mereka yang menjadi juara di luar negeri dalam lomba-lomba. Hampir semua anak yang "meraih prestasi" bagi Indonesia di luar adalah anak dari kalangan minoritas, seperti yang saya gambarkan di atas.

Tidak berarti "ada yang salah". Tapi sebatas menyatakan, kalau seorang sopir mengaku bisa ngebut di jalan tol ketika memakai BMW, maka kita tidak perlu heran. Malah normal dan wajar. Yang perlu kita bahas adalah bagaimana seorang sopir bisa bawa Bajaj di jalan tol, dan lewati semua BMW asing, disebabkan peran MONTIR (guru Indonesia)! Itu baru menjadi suatu prestasi yang patut kita hargai dan ulangi di semua kampung dan kota, betul?
-Gene Netto


Dalam Sebulan, Ada 40 Anjing Yang Dibunuh oleh Jagal Surabaya

Setiap hari, ada anak yang menyerang dan berusaha membunuh anak lain karena sekolahnya beda (disebut tawuran). Setiap hari, ada anak yang diperkosa, disodomi atau dicabuli oleh bapak tiri, bapak kandung, guru ngaji, guru sekolah, tetangga atau saudara. Setiap hari ada anak yang diperkosa bergilir oleh 3-12 remaja (tanpa pernah ada kasus seorang laki menolak dan selamatkan korban). Dan setiap hari juga ada binatang yang disiksa karena mereka hanya binatang, bukan manusia, seakan-anak manusia dipedulikan.

Pertanyaan saya: Kenapa begitu banyak orang Indonesia terlihat tidak punya rasa "empati"? Terhadap binatang saja tidak ada, apalagi manusia. Apa ini hasil kemerdekaan yang diharapkan? Penjajah jahat diusir agar orang Indonesialah yang dapat kesempatan berbuat jahat terhadap tetangga sebangsa dan setanah air? Apa sistem pendidikan kita begitu lemah sampai tidak bisa mendidik manusia untuk merasakan belas kasihan terhadap makhluk lain dan juga manusia? Bagaimana kita bisa mendidik generasi depan agar kondisi hidup mereka lebih baik?
-Gene Netto

Dalam Sebulan, Ada 40 Anjing Yang Dibunuh oleh Jagal Surabaya
Surabaya Raya 1 Agustus 2022, JawaPos.com – Kristian Adi Wibowo melaporkan MR dan RS, pengelola tempat jagal anjing di Jalan Pesapen IV, ke Polrestabes Surabaya, Minggu (31/7). Mereka disebut bisa membantai 40 ekor anjing dalam sebulan.
"Rencananya, anjing-anjing ini akan dijadikan masakan. Cara (membunuhnya, Red) dengan dipukul sampai pingsan, lalu dibakar hidup-hidup,” kata Ketua Yayasan Sarana Metta Indonesia Christian Joshua Pale.
https://www.jawapos.com

18 July, 2022

Saya Mau Menyusahkan Masyarakat!

A: Saya ada ide! Saya mau menyusahkan masyarakat!!
B: Wah, bagaimana caranya Pak?

A: Anak SD harus pakai seragam. Biar pagi2, orang tua repot. Kalau pakai baju biasa, lebih mudah, lebih murah. Pakai seragam lebih repot.
B: Wah, bagus tuh pak. Segitu saja?

A: Tidak!! Jangan hanya satu seragam saja. Senin khusus putih, biar repot dibersihkan. Lalu seragam biasa. Ditambah seragam pramuka. Dan juga seragam batik. Dan seragam Muslim untuk hari Jumat. Dan seragam olahraga.
B: Wah, hebat Pak! Sangat menyusahkan masyarakat. Sudah cukup?

A: Belum!! Harus ditambahkan topi juga biar orang tua repot cari topi setiap hari.
B: Wah, sudah paling repot begitu! Sudah selesai?

A: Belum!! Wajib pakai sabuk hitam juga.
B: Bukannya lebih mudah celana pinggang karet saja untuk anak kecil?

A: Jangan!! Biar orang tua repot cari sabuk setiap pagi!!
B: Sudah maksimal ya Pak? Tidak mungkin ada lagi!!

A: ADA!! Tambahkan dasi juga!!
B: Untuk anak SD? Gila benar Pak! Orang kantoran saja malas pakai dasi. Selesai kerja, buru2 dilepaskan. Kok anak kecil diwajibkan pakai dasi!!???

A: Harap ingat! Tujuan saya adalah menyusahkan masyarakat. Dan kalau dari seragam itu ada yang terlupakan, anak itu akan dihukum! Biar pulangnya marah atau menangis! Jangan sampai masuk sekolah menjadi mudah. Jangan sampai anak bahagia. Saya mau menyusahkan masyarakat.
B: SUDAH PAK!! Tidak mungkin bisa lebih repot lagi!!

A: Kata siapa??!! Masih bisa!! Anak wajib masuk kelas jam jam 6:30 atau 7:00 pagi. Pulang jam 14:00, atau jam 16:30, lalu dikasih PR yang banyak untuk isi beberapa jam. Biar capek! Setiap pagi harus bangun, buru-buru cari barang, capek, ngantuk, rewel, menangis, tidak makan, dan tidak ada waktu untuk bersenang-senang dengan orang tuanya atau saudaranya! Yang penting buru-buru dan repot! Tapi jangan khawatir. Orang Indonesia tidak mungkin menolak. Kebijakan harus ditaati. “Diam dan taat” adalah hasil pendidikan paling utama di negara ini. Jangan sampai rakyat merasa tenang atau merasa pemerintah harus MELAYANI rakyat!!
B: Wah.... Anda sangat pantas menjadi seorang pemimpin di Indonesia!!!! Kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah!!??

A: Betul betul betul….! Merdeka!!!

[ Semoga bermanfaat sebagai renungan bagi para orang tua, yang taat terus, tanpa bertanya apa ini sistem terbaik untuk 60 juta anak Indonesia. -Gene Netto ]

12 July, 2022

Tata Cara Sembelih Hewan Qurban: Cuek Saja Dan Kasih Tukang Jagal

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya pernah berdiri di tengah puluhan orang, yang menunggu sapi dan kambing disembelih. Semua orang sibuk ketawa, berbincang, membahas baju, makanan, kegiatan keluarga dll. sambil bersenang-senang. Yang mau potong leher sapi itu bertato di lengan dan leher, sambil merokok. Saya tanya mereka siapa. Katanya tukang jagal, yang didapatkan agar "cepat prosesnya" daripada ustadz dan pria muslim harus repot belajar. Diserahkan pada "ahlinya".

Saya lihat kaki sapi diikat, dibanting dengan keras, diseret lewat lumpur penuh darah,  sampai lehernya di atas lubang penuh darah, lalu dipegang oleh 4-5 tali agar tidak bisa melawan, dan setelah sekitar 3-4 menit begitu, akhirnya lehernya dipotong. Sapi yang lain menyaksikan dari jarak sekitar 10m. Saya merasa kesal, dan tinggalkan mereka, dan malas makan dagingnya yang menjadi kebanggaan semua orang yang hadir. Jadi merasa malu bergabung dengan umat Islam. Tidak terbayang komentarnya Rasulullah SAW apabila beliau bisa berdiri di situ, dan menyaksikan pria bertato yang sangat cuek pada hukum agama yang menurus hewan qurban.

Dan setelah menyaksikan hal serupa bertahun-tahun, saya malas diajak lihat hewan qurban disembelih dan malas makan dagingnya. Sayangnya, siapa saja boleh sembelih hewan qurban, tanpa kita perlu peduli apa ilmunya sesuai ajaran agama atau tidak. Yang penting hasil, bukan proses! Sapi hanya makhluk Allah yang rendah, jadi buat apa pedulikan haknya? Masa Allah keberatan kalau sikap kita buruk?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Mercy Halal Islamic Slaughter Part 1
https://www.youtube.com/watch?v=quhVxLUwiBw

Mercy Halal Islamic Slaughter Part 2 - A
https://www.youtube.com/watch?v=5LiqjyQqLW4

23 June, 2022

Apa Penyakit Kulit Skabies Di Pesantren Dan Panti Asuhan Tidak Boleh Diobati?

Assalamu’alaikum wr.wb. Tulisan saya dari beberapa tahun yang lalu tentang penyakit kulit “Skabies” (kudis, korengan) menjadi ramai lagi di Facebook pada minggu ini. Tidak semua orang paham bahwa penyakit kulit itu disebabkan oleh sebuah “parasit” (serangga kecil, seperti semut, tapi hanya bisa dilihat dengan mikroskop). Serangga itu gigit kulit anak, masuk ke dalam, membuat terowongan di bawah kulit, dan bertelur. (Parasit skabies memang hanya bisa hidup di situ!) Dalam waktu singkat, ada ratusan sampai ribuan ekor di badan anak itu, di bawah kulitnya.

Penyakit ini BISA diobati. Obatnya (antara lain) adalah Scabimite. Membunuh serangga itu. Sering dibutuhkan antibiotik (diminum) dan salep antibiotik untuk kulit yang sudah terinfeksi. Harga per anak untuk 2 kali pengobatan sekitar Rp.100-200 ribu. Selesai. Kadang, juga perlu ganti jenis kasur, pindahkan kasur, pindahkan gantungan baju, dll. Jadi ilmu untuk atasi masalah ini sudah ada sejak dulu. Para dokter tahu. Yang belum tahu adalah banyak ustadz, santri, dan orang tua.

Saya pernah ketemu seorang anak di pesantren, yang seluruh pantatnya terinfeksi, merah, dan ada banyak nanah. Ditanya dokter berapa lama begitu, dia jawab 5 tahun.
Kalau tidak akan diblokir Facebook, saya ingin tampilkan foto itu di sini, agar semua orang tua bisa sadar. Yang paling menyakiti anak adalah ketika pantat dan kemaluan mereka kena gigitan, terinfeksi, dan penuh nanah. Bayangkan seorang anak kecil di pesantren, yang penisnya atau vaginanya kena luka terbuka, merah, terinfeksi, bernanah, dan gatal terus setiap hari? Lalu sebagian ustadz ketawa saja, dan bilang "Belum kena kudis, belum menjadi santri!"

Kenapa tidak ada kasih sayang yang luas terhadap anak kecil di pesantren? Kenapa hanya boleh ada penderitaan dan "ujian dari Allah"? Kenapa tidak ada kemauan untuk belajar ilmu dari dokter? Penyakit ini bisa diobati. Harganya cukup murah. Kenapa mau dilestarikan? Sikapnya sebagian Ustadz: “Saya dulu menderita, jadi bukan masalah kalau kamu menderita juga!” Dari mana sikap itu? Ayat atau hadits mana mendidik Muslim dewasa untuk hidup seperti itu? Kita bisa berantas penyakit skabies dari semua pesantren dan panti asuhan di seluruh negara. Kalau kita bersatu dan tidak menerima kondisi di mana anak Muslim dibiarkan menderita. Apa kita sudah siap bersatu?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

22 June, 2022

Siapa Yang Bisa Memberi Tahu Anak Indonesia Bahwa Sungai Berbahaya?

Mohon diperhatikan. Ini hanya berita tentang anak yang hanyut di sungai dan tenggelam, dan hanya dari beberapa minggu terakhir. Tidak termasuk anak yang tenggelam di kolam renang, pantai, selokan air, lubang bekas galian, danau, dan tempat lain. Tidak termasuk berita anak yang hanyut lalu selamat. Hanya anak yang tewas di sungai saja.

Siapa yang bisa kasih tahu anak Indonesia bahwa sungai berbahaya? Ada sistem pendidikan nasional, ada TV di setiap rumah, ada HP di tangan hampir semua dewasa dan anak. Tapi siapa yang mau bertanggung jawab untuk memberi tahu anak Indonesia bahwa sungai berbahaya? Siapa yang mau selamatkan anak Indonesia?
-Gene Netto

Labuhanbatu Utara (Labura) Sumatera Utara, 22 Juni 2022
Hilang 2 Hari di Sungai Simonis, Dua Santri di Labura Ditemukan Tewas
https://www.kilat.com

Pasuruan, Jawa Timur, 22 Juni 2022
Berniat Selamatkan Teman yang Hanyut saat Mandi di Sungai, Bocah SD Tewas Tenggelam
https://daerah.sindonews.com

19 Juni 2022 Pesisir Selatan, Sumatera Barat
Pemuda yang Hanyut di Batang Surantih Pesisir Selatan Ditemukan Tewas di Kedalaman 10 Meter
https://www.tribunnews.com

Kota Padang, Sumatera Barat, 13 Juni 2022
Pencarian 3 Pelajar SMK Hanyut di Padang Dilanjutkan, 2 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
https://sumbar.suara.com

17 Juni 2022 - 7 Hari Tak Ditemukan, Pencarian Seorang Pelajar SMK yang Hanyut di Sungai Kota Padang Dihentikan
https://sumbar.suara.com

Padang Pariaman, 14/06/2022
Pemuda 19 Tahun yang Hanyut di Batang Tapakis Padang Pariaman Ditemukan Meninggal
https://padangkita.com

Bengkulu, 17 Juni 2022
Dua Bocah Hanyut di Sungai Air Nelas Seluma Ditemukan Meninggal
https://regional.inews.id

Aceh Tamiang, 09 Juni 2022
Bocah Laki-laki Usia 9 Tahun Hanyut di Sungai Aceh Tamiang Ditemukan Tewas
https://www.ajnn.net

Dairi, Sumatera Utara, 03 Juni 2022
Hanyut di Sungai, Bocah 8 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa
https://telisik.id

Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 02 Juni 2022,
Dua Orang Bocah Hanyut di Sungai Pesisir Selatan, Satu Meninggal dan Satunya Lagi Masih Dicari
https://sumbar.suara.com
06-06-2022 - Tidak Kunjung Ditemukan, Pencarian Bocah yang Hanyut di Pesisir Selatan Dihentikan
https://covesia.com

Kota Sukabumi, 31 Mei 2022
3 Orang Anak Hanyut di Sungai Cipelang Sukabumi, 2 Selamat 1 Orang Meninggal Dunia
https://prfmnews.pikiran-rakyat.com

Lebak, Banten, 29 Mei 2022
Bocah 9 Tahun Hanyut di Sungai Sasak Lebak Ditemukan Tewas
https://news.detik.com

13 June, 2022

Negara Berpenduduk Muslim Terbanyak Di Dunia

Assalamu’alaikum wr.wb. Kapan umat Islam di Indonesia akan bangkit, bersatu, dan menciptakan negara maju yang memimpin dunia ini? Allah SWT siap mendukung. Tetapi kita yang harus mulai. Jangan sampai masa depan anak-cucu kita sama saja dengan sekarang. Jepang, Amerika, Jerman, Inggris dll. bisa kalah dengan kemajuan teknologi dan ekonomi kita, KALAU kita bersatu dan saling mendukung satu sama lain.
Sudah siap bersatu dan berjuang di jalan Allah?
Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai… (Masih ingat ayatnya? Kalau lupa, cari sendiri, biar menjadi semangat belajar agama! hehe)
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Negara Berpenduduk Muslim Terbanyak Di Dunia | comparation | animasi 3D
https://www.youtube.com/watch?v=A80bAajTdcM

08 June, 2022

Nikmatnya Memberikan Nasehat Yang Bermanfaat

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada orang yang konsultasi dengan saya tentang suatu masalah keluarga. Kemarin saya chatting lagi dan dia jelaskan: WA saya yang lama (dari 4 bulan sebelumnya sering dibaca berulang-ulang karena membuat hatinya tenang. Nasehat yang saya berikan alhamdulillah bermanfaat dan membantunya menghadapi masalahnya dengan sikap yang baik.

Saya jadi kaget. Sesuatu yang saya tulis, yang sifatnya "instan", bisa begitu bermanfaat sampai dibaca terus berulang kali. Nasehat yang saya tulis itu tidak dipikirkan berminggu-minggu sebelumnya, tapi hanya ditulis secara langsung sebagai balasan terhadap pertanyaan yang diberikan. Ternyata dampaknya besar dan luas. Alhamdulillah.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang melepaskan satu kesulitan seorang Muslim, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesulitan pada hari kiamat. Barangsiapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya." (HR. Muslim)

Dapat komentar dari ibu itu membuat saya bersyukur bisa menolong orang yang konsultasi. Kadang dikhawatirkan nasehat saya kurang bermanfaat atau bahkan salah. Dan karena ada orang baru yang hubungi saya terus, orang lama yang dibantu 1 kali jarang kembali untuk jelaskan dampak dari nasehat saya itu. Jadi sulit untuk tahu apa bermanfaat atau tidak. Alhamdulillah waktu yang dihabiskan untuk menolong semua orang itu tidak sia-sia. Jangan takut memberikan saran dan nasehat kepada yang membutuhkannya. Insya Allah ada hikmah dan pahala yang luas dari sisi Allah SWT.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

28 April, 2022

Orang Kafir Akan Masuk Neraka, Jadi Kenapa Muslim Perlu Melebihi Mereka Di Dunia?

[Komentar]: Orang yg beriman, sejahat apapun, akan masuk surga. Orang kafir, sebaik apapun dan sehebat apapun penemuan mereka tidak akan menjamin mereka masuk surga. Kenapa umat Islam dituntut untuk menjadi hebat seperti orang2 kafir? Semua kehebatan dan kegeniusan mereka tidak akan berarti apa2 di akhirat.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Ini sebuah perumpamaan. Bagaimana kalau seorang Ibu berikan nasehat ini kepada anaknya: "Kamu masih sekolah, jadi di masa prakerja. Lupakan saja masa ini. Masa depan kamu sudah dijamin karena kamu akan kerja di perusahaan milik bapak. Kamu ada kecerdasan dan bakat? Lupakan saja. Punya cita-cita memajukan dunia? Cuek saja. Masa depan kamu dijamin. Tidak usah pikirkan karakter kamu, ilmu, kemampuan, bakat, kemajuan dunia, atau yang lain. Kamu menjadi manusia yang pintar atau bodoh, baik atau buruk, masa depan kamu tetap dijamin."

Itu sebuah perumpamaan tentang caranya banyak orang Muslim hadapi dunia ini. Cuek saja karena hanya masa depan di Surga yang penting. Tidak perlu berusaha, berjuang, manfaatkan bakat, menuntut ilmu dunia, mencari yang terbaik, berusaha atasi masalah, atau menolong kemajuan umat manusia. Cuek saja terhadap dunia dan menunggu dikasih Surga. Hanya ilmu agama yang penting. Betul?

Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim No. 2699)

Bayangkan kalau anak muslim hanya dikasih pilihan menjadi petani, pedagang, atau ustadz (karena dunia tidak penting)? Dan ketika kita butuh dokter, akuntan, manajer, pilot, dsb. hanya ada orang kafir karena orang Muslim "tidak butuh ilmu dunia"! Bukannya kita akan rugi sendiri? Dan kalau kita bisa melebihi orang kafir dalam semua bidang, bukannya mereka akan kaget dan bertanya tentang kenapa kitalah yang begitu maju dibandingkan mereka? Lalu kita bisa jelaskan tentang kebenaran Islam, yang menjadi landasan semua usaha kita.

Jadi umat Islam perlu berjuang untuk melebihi kemajuan orang kafir untuk buktikan bahwa kita bisa, untuk kebutuhan kita sendiri. Dan juga untuk berikan semangat kepada setiap generasi anak Muslim, agar mereka yakin atas doa mereka. Mereka akan lihat: Orang kafir tidak berdoa kepada Allah, dan kemajuan mereka hanya 1.000 barang bermanfaat saja. Orang Muslim pakai otak yang sama, dan berdoa juga, dan kemajuan kita 10.000 barang. Anak Muslim akan menjadi lebih semangat berdoa, lebih peduli pada ajaran agama, dan lebih sukses di dunia ini, dan juga di akhirat. Keberhasilan kita di semua bidang dunia akan membuat anak Muslim semangat untuk menjadi ahli agama juga, karena mereka akan sadari bantuan Allah dibutuhkan untuk berhasil di sini juga.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


17 April, 2022

Melihat Masa Depan Umat Islam, Kenapa Mau Putus Asa?

[Komentar]: Sejujurnya saya merasa hopeless [putus asa] terhadap masa depan umat Islam di Indonesia. Karena mereka berpikirnya cuma sejengkal ke depan.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Jangan begitu Pak! Insya Allah ada harapan. Allah Maha Besar, dan bisa mengubah kondisi apa saja menjadi lebih baik. Insya Allah ada banyak ulama yang saleh yang mohon kebaikan bagi umat Islam terus. Kita semua harus ikut berdoa, berjuang di jalan Allah, dan yakin Allah akan berikan pertolongan.

Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan YAKIN DITERIMA dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)

Bapak cerdas dan sudah kuliah. Kalau bapak mengatakan "tidak ada harapan", bagaimana dengan orang lain? Kalau dalam perang, jenderal bilang, "Percuma menyerang, kita akan kalah!" bagaimana para prajurit akan semangat? Kalau Allah menghendaki, dalam 10 tahun Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia! Kalau dianggap tidak mungkin, berarti bapak anggap Allah Maha Lemah. Kita harus yakin Allah akan berikan kemajuan pada waktu yang terbaik. Para sahabat ikut perang bersama Rasulullah SAW. Tapi tidak dikasih jaminan akan menang, apalagi "menang dengan cepat". Masa untuk menyelamatkan 200 juta Muslim kita gampang menyerah? Lemah sekali keimanan kita!

Bapak kecewa karena umat Islam baru paham tentang ibadah, dan belum mendalami banyak ilmu dunia? Kenapa heran? Lihat sejarah dari penjajahan Belanda sampai Orde Baru. Siapa yang berikan pendidikan berkualitas kepada rakyat? Negara barat sudah 100 tahun punya sistem pendidikan berkualitas yang gratis untuk UMUM. Indonesia baru berapa tahun? Jadi di zaman dahulu, ketika belum ada sistem pendidikan yang berkualitas untuk umum, ulama menjaga prioritas utama: Ibadah yang wajib! Taat pada perintah Allah, dan jauhi larangan-Nya!

Tidak ada hadits, "Di akhirat, manusia akan ditanyakan sudah menciptakan berapa banyak robot!" Yang ditanyakan adalah apakah kita taat kepada Allah atau tidak. Ulama sudah membentuk umat Islam yang beriman kepada Allah. Kalau bapak kecewa, karena orang Muslim belum bisa kirim robot ke planet Mars, dan belum ada banyak kemajuan duniawi, maka kita semua harus angkat cermin, dan bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan untuk mencerdaskan umat Islam dan memajukan Indonesia?" Lalu kita bersatu dengan yang lain, dan berjuang di jalan Allah, sesuai kemampuan kita masing-masing.

Ulama sudah membentuk umat Islam yang beriman kepada Allah. Sekarang umat Islam hanya butuh satu hal yang lain: Pendidikan umum yang berkualitas! Kalau sudah ada, insya Allah segala sesuatu akan berubah! Semangat dan berjuang terus setiap hari ya Pak! Jangan pernah putus asa terhadap Rahmat Allah!
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto


14 April, 2022

Siapa Yang Bertanggung Jawab Terhadap Anak Yatim?

Assalamu’alaikum wr.wb. Seorang anak yatim piatu berusia 7 tahun dihajar dengan kayu oleh sepupunya, lalu tewas. Kenapa tidak bisa diselamatkan? Mungkin karena tidak ada pihak yang bertanggung jawab terhadap anak yatim di Indonesia. Ketika anak itu hilang dari TK selama seminggu, diduga sakit, tapi tidak dicari oleh gurunya. Anak yatim piatu, diduga jatuh sakit, di tengah bulan suci Ramadhan, tapi diabaikan saja? Kenapa bisa?

Ketika masuk Senin berikutnya, badan anak itu penuh lebam, dan kakinya diseret. Dia mengaku dipukul dengan kayu. Tindakan guru dan kepala sekolah Muslim itu apa? Bawa ke dokter dan polisi? Tidak. Mereka suruh dia MASUK KELAS. Ketika sepupu menjemput, dia mengaku anak itu dipukul dengan kayu. Apa sekarang guru dan kepala sekolah bawa ke dokter dan polisi? Tetap tidak! Mereka hanya menasihati remaja itu, "Jangan pukul dengan kayu lagi ya," dan membiarkan korban pulang dengan pelaku. Besoknya, anak yatim piatu itu mati…

Coba mencari hadits terkait anak yatim seperti ini: "Barangsiapa yang banyak shalat dan ngaji tapi membiarkan anak yatim hidup sengsara dan mati di sampingnya akan masuk surga berdua dengan saya begini (lalu diangkat dua jari)." Apa ada? Tidak? Jadi kenapa banyak Muslim sangat fokus dan bangga pada ibadahnya sendiri, tapi ketika anak yatim piatu hidup dalam kesulitan, tidak banyak yang peduli? Kenapa dianggap bukan tanggung jawab kita? Kalau kita yakin bisa masuk surga berdua dengan Nabi disebabkan ibadah yang banyak, apa berarti tidak usah peduli pada penderitaan anak yatim di samping kita?

Rasulullah SAW sudah jelaskan keutamaan anak yatim. Tapi umatnya Nabi Muhammad SAW malah buang muka, abaikan penderitaan sejuta anak yatim, dan banggakan diri atas banyaknya ibadahnya, lalu anak yatim dikasih nasi bungkus satu-dua kali di tengah bulan suci Ramadhan. Di saat yang sama, anak yatim di seluruh negara hidup dalam kemiskinan dan kesulitan, menjadi calon korban pencabulan, dan harus siap mati kapan saja. Mereka tidak bisa berharap pada umat Islam atau pemerintah. Kalau Nabi Muhammad SAW bisa menyaksikan kita, apa tangisan akan membuat Jakarta banjir? Siapa yang mau bertanggung jawab terhadap sejuta anak yatim di Indonesia?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Kesaksian Guru Soal Kematian Bocah 7 Tahun di Kartasura: Tubuh Penuh Lebam, Curhat Dipukul Kayu
https://solo.tribunnews.com


12 April, 2022

Tinggalkan Shalat Dan Islam 7 Tahun, Mulai Shalat 5 Waktu Setelah 1x Diskusi

Assalamu’alaikum wr.wb. Minggu kemarin saya diskusi selama 8 jam dengan seorang pemuda yang telah berhenti shalat dan tinggalkan Islam selama 7 tahun, setelah dia mengalami suatu musibah. Di waktu itu, dia berdoa berbulan-bulan agar dapat pertolongan Allah, tapi merasa diabaikan. Jadi dia anggap Allah tidak adil dan Allah pasti membencinya. Jadi dia balas dendam dengan membenci Allah juga.

Setelah itu, dia mengaku tidak memiliki tujuan dalam kehidupannya. Dia diskusi dengan beberapa ustadz tetapi mereka hanya suruh dia pasrah dan bersabar, padahal dia mencari "alasan logis" tentang kenapa dia harus hidup dalam kondisi yang (bagi dia) sangat buruk dan sulit diterima. Dalam diskusi dengan saya, dan setelah diberikan penjelasan yang didasarkan pada logika, alhamdulillah dia merasa sangat dibantu dan akhirnya bisa menerima pengalaman buruk itu sebagai suatu ujian dari Allah, dan sebuah tantangan untuk bangkit dan berjuang.

Langsung saja dia berhenti membenci Allah dan semangat ikut shalat bersama saya. Kebencian terhadap Allah selama 7 tahun lenyap dan dia menjadi rajin shalat dan banyak berdoa kepada Allah sepanjang hari. Dia menjadi sadar bahwa dulu bukan Allah yang tinggalkan dia (atau benci dia) tapi malah dia yang melarikan diri dan tinggalkan Allah, dan sekarang mau berubah dan menjadi dekat dengan Allah lagi.

272. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya.
(QS. Al-Baqarah 2:272)

Kalau anda punya saudara atau teman yang tidak shalat dan tidak yakin terhadap Islam, bersabar dulu. Jangan anggap mereka tidak pernah akan bisa berubah. Hanya perlu menunggu saatnya sampai mereka dapat bantuan yang dibutuhkan agar pemikiran mereka menjadi terbuka, dan mereka bersedia mengenal Allah SWT lagi.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

06 April, 2022

Bagi Perokok, Puasa = Tinggalkan Darah Babi Untuk 12 Jam?

Assalamu’alaikum wr.wb. Di bulan puasa, puluhan juta perokok aktif berhasil tinggalkan rokok selama 12 jam. Rokok sudah jelas tidak sehat, bahkan membahayakan (bisa menimbulkan kanker). Tapi selain itu, sebuah penelitian di luar negeri pernah menemukan darah babi dalam filter rokok. Sayangnya, perusahaan rokok tidak mau membahas hal itu dan pemerintah (di mancanegara yang mayoritasnya Muslim) juga tidak mau membahasnya. Katanya, hal itu merupakan "rahasia" perusahaan. Dan perusahaan rokok juga tidak wajib cantumkan isi produk di bungkusan rokok. Anehnya, untuk produk konsumen yang lain, wajib! Jadi kita tidak bisa tahu tentang kondisi rokok yang dijual di sini. Filter rokok di Indonesia diimpor, dan salah satu penelitian di luar negeri menemukan darah babi dalam filter rokok.

Jadi puasa 12 jam = tinggalkan darah babi selama 12 jam. Dan setelah maghrib, kembali nikmati darah babi, dalam perjalanan ke masjid untuk beriman kepada Allah dengan shalat Tarawih. Umat Islam punya kewajiban untuk jaga diri dari yang haram, tapi sebuah negara penuh orang Muslim bisa sulit dapat kepastian status produk yang dibeli di sini, apakah halal atau haram. Uang yang bicara, dan hak konsumen tidak ada. Jadi… Selamat berpuasa (dari darah babi dalam filter rokok selama 12 jam)!
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Ada Darah Babi di Filter Rokok
Arfi Bambani Amri, VIVAnews - Seorang peneliti di Australia melansir penelitian mengenai rokok yang diduga mengandung darah babi. Kandungan babi yang diharamkan umat Islam ini ditemukan di filter rokok. Profesor di bidang Kesehatan Publik, Universitas Sydney, Simon Chapman, menunjuk pada riset terbaru yang mengidentifikasi 185 penggunaan hemoglobin atau bagian darah babi, termasuk dalam pembuatan filter rokok. Penemuan ini, kata Chapman kepada News.com.au, bisa berdampak pada kelompok Islam dan Yahudi.
http://dunia.vivanews.com

Cigarettes may contain pig blood
http://www.news.com.au


05 April, 2022

Puasa, Shalat, Dan Minum Alkohol

[Pertanyaan]: Saya mau tanya kan nggak ada hubungannya antara malam dan siang hari masih pusa. Kalo setiap hari terkena alkohol tapi sholat terus apakah sholatnya tetap diterima? Tadi pak ustad bilang 40 hari sholat tdk diterima kalo selama 40 hari minum alkohol. Dan setelah 40 hari minum alkohol apakah sholat d terima?

[Jawaban]: Assalamu’alaikum wr.wb. Yang dilakukan di malam hari tidak batalkan hal yang dilakukan di siang hari. Makan di waktu malam tidak membatalkan puasa di siang hari. Tapi kalau makan yang busuk di malam hari, maka bisa ada efek di waktu siang: diare dan muntah. Jadi kalau minum alkohol (haram) di malam hari, maka tidak ada hubungan langsung dengan puasa (wajib) di siang hari tetap ada efek buruknya: Shalat ditolak 40 hari. Shalat masih WAJIB dikerjakan, tapi jangan berharap dapat pahala. Kalau berhenti minum alkohol, setelah 40 hari, shalatnya diterima kembali insya Allah. Dan shalat hanya ditolak 40 hari kalau belum bertaubat. Tapi kalau bertaubat, insya Allah shalatnya diterima lagi, KARENA bertaubat.

Contohnya seperti orang yang menghina bosnya di malam hari. Dia tetap wajib absen di kantor jam 8 pagi, tapi jangan berharap dapat pujian dari bos. Tugas kantornya masih wajib dikerjakan, tapi kalau bosnya marah dan tidak mau diskusi, jangan heran. Tapi kalau dia MINTA MAAF kepada bos (bertaubat dan menyesal), insya Allah bosnya akan kembali baik hati. Shalat wajib, puasa wajib, tapi alkohol haram. Yang haram dikerjakan, yang wajib juga dikerjakan. Lalu bertanya apa yang wajib masih diterima? Kalau berhenti melakukan yang haram, maka tidak perlu bertanya lagi.

Hidup di dunia ini tujuannya apa? Membuat Allah marah terus? Lalu setelah mati, dan hidup kembali, mau tinggal di mana? Di Surga milik Allah? Tapi selama di dunia membuat Allah marah? Kalau bos di kantor dibuat marah dan kesal terus, kenapa berharap nanti akan dikasih liburan yang enak yang dibayar oleh kantor? Jadi bagi orang yang minum alkohol, dia harus coba sekuat mungkin untuk berhenti. Kalau ada di rumah, dibuang saja. Kalau minum di kafe atau warung, jangan ke sana lagi, dan hindari "teman" yang merusak kehidupannya. Harus dicari teman yang lain, yang bisa ajak dia masuk Surga.

53. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS.Az-Zumar 39:53)

Masa lalu tidak penting. Dia bisa berubah hari ini, dan membuat Allah sangat bahagia. Dia harus pikirkan Allah seperti teman sejati yang selalu siap menolong dia. Pikirkan Allah seperti orang yang lebih kuat daripada presiden negara, yang mau ditelfon setiap hari karena dia senang kalau ada orang yang minta tolong kepadanya. Kalau dikasih nomor HP presiden, dan diizinkan telfon setiap hari, apa dia akan telfon? Allah lebih mau ditelfon (diminta bantuan-Nya lewat doa kita)!

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kebahagiaan Allah dengan taubat hamba-Nya lebih besar daripada kebahagiaan seseorang yang menemukan kembali untanya yang penuh dengan barang-barang setelah hilang di padang tandus." (Sahih Bukhari No. 321, Sahih Muslim  No. 6611)

Jangan banting dan injak HP (shalat) yang hubungkan manusia langsung dengan Allah! Lebih baik kita pakai HP itu dan minta kepada Allah terus. Tinggalkan yang haram, dan minta bantuan Allah untuk menjadi orang yang lebih baik. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


06 March, 2022

Anak Tenggelam Merupakan Takdir Allah Dan Bukan Kelalaian Orang Dewasa!

Assalamu’alaikum wr.wb. Hampir setiap hari ada berita tentang anak Indonesia yang tenggelam setelah ikuti kegiatan resmi dari sekolah atau pesantren. Saya tidak paham kenapa 100 juta dewasa tidak marah. Dalam setiap kasus, pola yang sama terlihat. Puluhan anak dibawa ke suatu lokasi di mana ada air yang dalam atau arus deras. Para penjaga tidak mengerti P3K. Ketika anak tenggelam, penjaga seharusnya langsung melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru, juga dikenal sebagai CPR). Akan tetapi korban malah dibawa ke jalan, ditaruh di mobil, dan dibawa ke rumah sakit. Lalu setelah tidak bernafas selama 15-30 menit, korban dinyatakan tewas.

Kenapa bisa terjadi terus? Karena kelalaian orang dewasa! Kenapa orang tua korban tidak marah dan menuntut pertanggungjawaban? Karena mereka diyakini oleh para ustadz bahwa itu adalah "TAKDIR" dari Allah, padahal sudah jelas itu "takdir pilihan" di mana orang dewasa bersikap lalai, dan merasa tidak perlu bertanggung jawab!

Coba kita bahwa pemikiran ini ke ranah yang lain untuk menguji logikanya. Misalnya, anak anda sedang dioperasi di rumah sakit. Tiba-tiba mati lampu. Seharusnya mereka nyalakan genset, dan lanjutkan operasinya. Tapi bagaimana kalau anak anda dibawa ke jalan, ditaruh di taksi, dan dibawa ke rumah sakit yang lain? Dan setelah perjalanan 30 menit, anak anda dinyatakan mati dari perdarahan.

Ketika anda bertanya kenapa rumah sakit pertama tidak nyalakan genset saja, bagaimana kalau mereka menjawab, "Ohh maaf ya, tidak ada yang mengerti caranya menyalakan genset. Kami tidak diwajibkan belajar! Jadi ketika mati lampu, pasien operasi hanya bisa dibawa ke rumah sakit lain. Maaf ya, kematian anak anda adalah takdir Allah. Bukan kelalaian kami!"

Apa anda akan terima? Saya yakin kebanyakan orang tua akan marah dan anggap kelalaian. Jadi kenapa guru dan ustadz bisa diizinkan membawa puluhan anak ke lokasi seperti kolam renang, sungai, embung, danau, laut dsb. tetapi tidak ada KEWAJIBAN menghadirkan orang dewasa yang mengerti P3K? Karena tidak diwajibkan belajar, kenapa para guru dan ustadz bisa lepaskan tanggung jawab dengan mengatakan, "Ini takdir Allah, bukan kelalaian kami!"

Rumah sakit yang punya genset wajib belajar cara menggunakannya. Dan guru yang punya tangan seharusnya wajib belajar RJP sebelum boleh membawa puluhan anak ke kolam renang atau sungai. Kalau guru tidak mau belajar, solusinya gampang: Potong gajinya 30% karena mereka tidak bisa menjaga anak secara maksimal. Bisa dijamin 4 juta guru dan ustadz akan langsung semangat belajar P3K. Dan mungkin setelah itu berita "anak tenggelam" akan muncul setahun sekali, daripada setiap hari.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Hendak Membersihkan Badan Usai Kegiatan Ekstrakurikuler, Dua Santri Tewas Tenggelam di Embung
https://www.tribunnews.com

25 February, 2022

Siswi SMA di Kupang Tewas Tenggelam Saat Ikut Ujian Praktik Renang

Seorang anak tenggelam saat mengikuti kegiatan sekolah? Mari kita ucapkan Mantra Pendidikan Nasional: "Kami tidak menyangka!" dan perkaranya harus dianggap selesai. Sekarang boleh dicap musibah, dan takdir Allah, dan jangan coba menyatakan ada pihak yang perlu bertanggung jawab! Sangat di luar dugaan kalau seorang anak yang tidak bisa berenang berisiko tenggelam. Tiga guru untuk menjaga 66 anak sudah cukup. Guru tidak lalai, sekolah tidak lalai, dan pengurus kolam renang tidak lalai. Tidak ada yang bersalah, jadi perlu diselesaikan secara damai dan jangan coba bawa ke ranah hukum!

Yang paling menyedihkan (di atas kematian seorang anak) adalah fakta ini: Ketika korban dikeluarkan dari kolam renang, dan masih ada nadi tapi tidak bernafas, maka guru dan penjaga kolam renang berusaha selamatkan korban dengan cara "MEMOMPA DADANYA". Jantungnya masih berfungsi, jadi tindakan itu malah berisiko menyebabkan serangan jantung! Anak itu butuh oksigen, lalu orang dewasa di sekitarnya melakukan kompresi jantung. Tidak terpikir (dan tidak diwajibkan) untuk belajar P3K SEBELUM dibutuhkan.

Satu anak lagi mati dengan sia-sia, dan orang dewasa di sekitarnya bisa lepaskan tanggung jawab dengan menyatakan mereka "tidak menduga" seorang anak bisa tenggelam di dalam kolam renang…! Anak siapa yang perlu mati secara sia-sia sebelum terjadi perubahan sistem pendidikan? Semoga segera datang harinya nyawa anak Indonesia memiliki nilai yang lebih tinggi.
-Gene Netto

Siswi SMA di Kupang Tewas Tenggelam Saat Ikut Ujian Praktik Renang
24/02/2022, Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Andi Hartik KUPANG, KOMPAS.com - Maria G Ropa (17), siswi kelas 3 SMA Negeri 1 Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas tenggelam di dasar kolam saat mengikuti ujian praktik renang.
https://regional.kompas.com

22 February, 2022

Kebakaran Pesantren di Karawang Tewaskan 8 Anak

Kejadian ini tidak mengherankan. Yang mengherankan adalah kenyataannya bahwa hal seperti ini tidak terjadi lebih sering dan tewaskan lebih banyak santri! Kalau memeriksa asrama di banyak pesantren, sangat jelas bahwa tidak dibangun dengan sikap waspada terhadap kebakaran. Satu pintu masuk, satu tangga, tidak ada akses atau jalan keluar yang lain, tidak ada selang air yang bisa mencapai semua kamar, tidak ada alat pemadam api, dan apabila ada, santri tidak dilatih untuk menggunakannya, dan juga tidak ada latihan evakuasi setiap tahun. Artinya, ketika tidak ada persiapan untuk hadapi musibah yang umum terjadi, maka sangat tidak bijaksana untuk menyatakan, "Kami tidak menyangka!"

Masalah terbesar hanya satu: Banyak orang yang bangun pesantren tidak mempunyai landasan keselamatan dan kesejahteraan anak sebagai prioritas utama. Yang penting hanya ilmu agama, dan selain itu, cukup "Bismillah" saja! Lalu, kalau ada hal buruk yang terjadi, langsung dicap musibah saja (tidak pernah dianggap kelalaian pihak pesantren!), lalu orang dewasa yang seharusnya bijaksana hanya menyatakan, "Kami tidak menyangka!" Dengan begitu saja perkaranya selesai, sampai kemudian terjadi di tempat lain dengan pola yang persis sama. Seharusnya persiapan menghadapi kebakaran dan bencana lain menjadi bagian dari izin mendirikan pesantren. Berapa banyak dari 30 ribu pesantren di Indonesia siap hadapi kebakaran? Dan berapa banyak anak perlu menjadi korban sebelum terjadi perubahan dalam sistem operasional pesantren?
-Gene Netto

Kebakaran Pesantren di Karawang Tewaskan 8 Orang, Ini Penyebabnya
Tim detikcom – detikNews, Selasa, 22 Feb 2022 Jakarta - Kebakaran pesantren di Karawang melahap bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, pada Senin (21/2/2022) kemarin. Akibat peristiwa maut tersebut, delapan santri dikabarkan meninggal dunia. Polisi menyebut kebakaran tersebut dikarenakan adanya korsleting kipas angin yang berada di gedung lantai dua.
https://news.detik.com

Jenazah para santri telah dibawa ke RSUD Karawang. Dari 8 korban, tujuh di antaranya berhasil diidentifikasi. Berikut identitas korban: 1. Alif Satria (7) asal Cikampek. 2. Muhamad Fatir (7) asal Subang. 3. Rian Aditio (7) asal Subang. 4. M Akmal Maulana (12). 5. Mujaki Riadi (13) asal Cilamaya. 6. Moreno (10) asal Cilamaya. 7. Azka Pairul Gupron (11) asal Subang. 8. Masih proses identifikasi.
https://news.detik.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...