Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

08 April, 2013

Guru Amerika Menolak Memberikan Ujian Standarisasi



(Oleh Kreshna Aditya)
Januari lalu ada berita bahwa guru-guru di sebuah SMA di negara bagian Washington, Amerika Serikat, memboikot kebijakan pemerintah dan menolak memberikan standardized test pada siswa-siswanya. Mereka menganggap kebijakan ini akan merugikan kepentingan siswa. [Padahal tidak se-high risk UN lho.]

Di akhir Januari, gerakan boikot ini mulai meluas, mendapat dukungan dari organisasi guru dan juga ditiru oleh guru-guru dan orang tua di beberapa sekolah lain. Mereka juga mendapat dukungan dari para pakar pendidikan di Amerika.

Sebagai akibatnya, di awal Februari guru-guru ini mendapat ancaman sanksi, termasuk pemotongan gaji. Mereka juga khawatir akan mendapat hambatan karier. Tapi, mereka jalan terus dengan tetap bilang bahwa kepentingan siswa adalah nomor satu.

Akhirnya, berita hari ini menyebutkan mereka tidak akan mendapat sanksi dan pemerintah negara bagian Washington menyatakan akan merevisi kebijakan mereka terkait standardized test dan akan mengurangi secara signifikan fokus berlebihan pada tes. Guru-guru ini berani mengambil risiko berdiri menghadang kebijakan pemerintah demi kepentingan siswanya sampai akhirnya berhasil memperjuangkan tuntutan mereka.

Sedangkan di sini, saya membaca di milis-milis dan group guru, begitu banyak guru yang berkata, "Kita ini guru profesional. Apapun kebijakan pemerintah kita nikmati saja, jangan banyak berdebat dan berprasangka buruk dulu. Yang penting adalah bagaimana kita memberikan pendidikan terbaik di dalam kelas."
Saya ingin tahu, sebenarnya mana yang lebih bisa disebut sebagai guru profesional? 
Salam,
Kreshna Aditya

Teachers refuse to give standardized test at Seattle high schools — Update

Teacher boycott of standardized test in Seattle spreads

Seattle teachers face sanctions for refusing to give standardized test

Seattle teachers boycotting standardized test won't be punished

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...