Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

19 April, 2013

Pemerkosaan Anak Sekolah Terjadi Lagi



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Sudah berkali-kali saya berkomentar tentang pemerkosaan anak sekolah. Sekitar seminggu yang lalu, saya tulis di Facebook “Tunggu saja seminggu, nanti akan ada kasus pemerkosaan anak sekolah yang baru”. Dan sesuai jadwal, pemerkosaan terjadi lagi. Lima anak SD memperkosa teman kelas. Katanya tidak bisa menahan nafsunya setelah sering nonton film porno di HP.
Orang tua, guru dan para pejabat masih belum merasa ini merupakan suatu masalah darurat yang perlu diperhatikan pada skala nasional. Setiap kasus pemerkosaan (yang dilaporkan) dianggap sebagai “kasus” saja. Pelaku dianggap “anak nakal” saja, dan tentu saja hanya mereka saja yang “nakal”… sampai kasus berikut. Dan kita tidak bisa tahu berapa banyak kasus tidak dilaporkan karena keluarganya malu!

Kapan pemerintah, Menteri Pendidikan, para guru dan orang tua akan sadar bahwa sedang terjadi peningkatan jumlah kasus pemerkosaan anak sekolah, baik oleh teman kelas, maupun oleh remaja atau orang dewasa? Kapan hal ini akan mulai dibahas sebagai masalah nasional yang perlu ditanggapi dengan segera? Berapa banyak anak Indonesia perlu diperkosa dulu sebelum ada yang merasa “sudah cukup” dan siap bertindak untuk mencegahnya? Apa cucu presiden perlu diperkosa dulu sebelum bisa menjadi perkara yang serius? 

Pemerkosaan bisa terjadi di mana saja, dan kalau kita melihat foto 100 anak sekolah, calon pelaku pemerkosaan tidak akan bisa ditunjuk oleh siapapun. Tapi kebanyakan orang dewasa masih merasa “malu” membahas seks dengan anaknya, begitu juga banyak guru. 
Mau kita tunggu sampai berapa ribu anak diperkosa, sebelum ada tindakan nyata untuk memberantas masalah ini? Sekali saya saya mengatakan, “Tunggu saja. Minggu depan akan terjadi kasus pemerkosaan anak sekolah lagi.” Mungkin orang tua berharap semua anak bisa belajar tentang seks dari nonton film dan baca berita tentang pemerkosaan saja. Apa sudah cukup semua anak Indonesia belajar tentang badan mereka dengan cara itu?
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
*************

Pakaian dan Celana Dalam 5 Bocah SD Pemerkosa Temannya Disita Polisi
Rabu, 03/04/2013 12:06 WIB
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Makassar - Polisi terus mendalami kasus pemerkosaan yang melibatkan bocah-bocah SD di Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Mereka menyita pakaian dan celana dalam pelaku.  Kapolres Gowa AKBP Lafri Prasetyono menyatakan, polisi masih memeriksa saksi, pelaku, dan korban sambil menunggu hasil visum dari rumah sakit. Pemeriksaan dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Di hadapan polisi, pelaku menyatakan sebelum mencabuli temannya sendiri secara bergiliran, mereka bermain bersama di sekitar sekolahnya. Pelaku mengaku tidak mampu mengendalikan nafsunya akibat keseringan menonton rekaman video mesum di ponselnya. Atas laporan korban, pelaku langsung diamankan, Selasa (2/3/2013). "Pakaian dan celana dalam pelaku kami sita," kata Lafri saat dihubungi detikcom, Rabu (3/4/2013).

Meski pelaku adalah anak di bawah umur, polisi akan mengancamnya dengan Undang-undang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara. Selama pemeriksaan, pelaku didampingi Lembaga Perlindungan Anak. (try/nrl)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...