Assalamu’alaikum wr.wb.,
Sudah berkali-kali saya berkomentar tentang pemerkosaan anak
sekolah. Sekitar seminggu yang lalu, saya tulis di Facebook “Tunggu saja
seminggu, nanti akan ada kasus pemerkosaan anak sekolah yang baru”. Dan sesuai
jadwal, pemerkosaan terjadi lagi. Lima anak SD memperkosa teman kelas. Katanya tidak
bisa menahan nafsunya setelah sering nonton film porno di HP.
Orang tua, guru dan para pejabat masih belum merasa ini
merupakan suatu masalah darurat yang perlu diperhatikan pada skala nasional. Setiap
kasus pemerkosaan (yang dilaporkan) dianggap sebagai “kasus” saja. Pelaku
dianggap “anak nakal” saja, dan tentu saja hanya mereka saja yang “nakal”…
sampai kasus berikut. Dan kita tidak bisa tahu berapa banyak kasus tidak
dilaporkan karena keluarganya malu!
Kapan pemerintah, Menteri Pendidikan, para guru dan orang
tua akan sadar bahwa sedang terjadi peningkatan jumlah kasus pemerkosaan anak
sekolah, baik oleh teman kelas, maupun oleh remaja atau orang dewasa? Kapan hal
ini akan mulai dibahas sebagai masalah nasional yang perlu ditanggapi dengan
segera? Berapa banyak anak Indonesia perlu diperkosa dulu sebelum ada yang
merasa “sudah cukup” dan siap bertindak untuk mencegahnya? Apa cucu presiden
perlu diperkosa dulu sebelum bisa menjadi perkara yang serius?
Pemerkosaan bisa terjadi di mana saja, dan kalau kita
melihat foto 100 anak sekolah, calon pelaku pemerkosaan tidak akan bisa
ditunjuk oleh siapapun. Tapi kebanyakan orang dewasa masih merasa “malu”
membahas seks dengan anaknya, begitu juga banyak guru.
Mau kita tunggu sampai berapa ribu anak diperkosa, sebelum
ada tindakan nyata untuk memberantas masalah ini? Sekali saya saya mengatakan, “Tunggu
saja. Minggu depan akan terjadi kasus pemerkosaan anak sekolah lagi.” Mungkin
orang tua berharap semua anak bisa belajar tentang seks dari nonton film dan
baca berita tentang pemerkosaan saja. Apa sudah cukup semua anak Indonesia belajar
tentang badan mereka dengan cara itu?
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
*************
Pakaian dan Celana Dalam 5 Bocah SD Pemerkosa Temannya
Disita Polisi
Rabu, 03/04/2013 12:06 WIB
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Makassar - Polisi terus mendalami kasus pemerkosaan yang
melibatkan bocah-bocah SD di Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Mereka menyita pakaian dan celana dalam pelaku. Kapolres Gowa AKBP Lafri Prasetyono
menyatakan, polisi masih memeriksa saksi, pelaku, dan korban sambil menunggu
hasil visum dari rumah sakit. Pemeriksaan dilakukan oleh Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak (PPA).
Di hadapan polisi, pelaku menyatakan sebelum mencabuli temannya sendiri secara bergiliran, mereka bermain bersama di sekitar sekolahnya. Pelaku mengaku tidak mampu mengendalikan nafsunya akibat keseringan menonton rekaman video mesum di ponselnya. Atas laporan korban, pelaku langsung diamankan, Selasa (2/3/2013). "Pakaian dan celana dalam pelaku kami sita," kata Lafri saat dihubungi detikcom, Rabu (3/4/2013).
Meski pelaku adalah anak di bawah umur, polisi akan mengancamnya dengan Undang-undang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara. Selama pemeriksaan, pelaku didampingi Lembaga Perlindungan Anak. (try/nrl)
Di hadapan polisi, pelaku menyatakan sebelum mencabuli temannya sendiri secara bergiliran, mereka bermain bersama di sekitar sekolahnya. Pelaku mengaku tidak mampu mengendalikan nafsunya akibat keseringan menonton rekaman video mesum di ponselnya. Atas laporan korban, pelaku langsung diamankan, Selasa (2/3/2013). "Pakaian dan celana dalam pelaku kami sita," kata Lafri saat dihubungi detikcom, Rabu (3/4/2013).
Meski pelaku adalah anak di bawah umur, polisi akan mengancamnya dengan Undang-undang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara. Selama pemeriksaan, pelaku didampingi Lembaga Perlindungan Anak. (try/nrl)
No comments:
Post a Comment