[Komentar]: Saya sangat setuju bahasa Inggris dan coding menjadi wajib dari SD, panggil saja guru2 dari sekolah mahal, bagus n berkualitas spt [sekolah A,B,C,D] dsb. karena mereka sudah proven membuat murid2nya fasih berbahasa Inggris.
[Gene]: Saya berikan contoh dari dua sekolah saja. Saya tidak bisa sebutkan nama sekolahnya. Bisa masuk penjara kalau bicara dgn jujur. Sekolah A jual diri sebagai sekolah bilingual, tapi tidak ada ahli Bahasa Inggris atau kurikulum belajar Bahasa Inggris utk menjadi bilingual. Mereka pakai kurikulum yang salah (utk native speaker).
Semua anak dikasih ujian, dan pemilik sekolah minta dibuat ujian yang sangat mudah. Lalu, seluruh sekolah gagal dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika dan Sains. Nilai rata2 di bawah 50%. Hasil ujian itu langsung dirahasiakan dari orang tua, untuk menjaga kepentingan bisnis sekolah. Orang tua sudah bayar puluhan juta. Jangan sampai mereka tahu anaknya gagal belajar.
Di sekolah B, ada guru bahasa dari Inggris. Dia tidak punya ilmu apapun tentang pendidikan, dan DO di tahun pertama kuliah dulu. Dia berlibur ke Indonesia, dapat pacar, menetap, dan simsalabim bisa menjadi "guru bahasa Inggris". (Dapat izin mengajar dengan kasih CV dan gelar palsu ke Kemdikbud.) Orang yang memantau dia di kelas menjadi stres melihat anak dikasih "pelajaran" buruk. Selain itu, hampir semua guru bukan lulusan fakultas pendidikan, dan dikasih pekerjaan karena bisa "berbahasa Inggris". Sekolah itu juga jual diri sebagai sekolah bilingual.
Perlu dipahami bahwa kemampuan bicara dan ilmu mendidik adalah dua hal yang terpisah. Seperti halnya seorang ahli anatomi tubuh tidak diizinkan melakukan operasi. Dia tahu letaknya organ tubuh, tapi bukan dokter bedah. Begitu juga antara "bisa pakai bahasa Inggris" dan "bisa mengajar 30 anak di kelas". Skil itu berbeda.
Ini hanya dua contoh saja. Hal serupa terjadi di banyak sekolah swasta. Sayangnya, para orang tua tidak mengerti bagaimana anak mereka dirugikan, dengan guru yang bukan guru, dan pelajaran yang tidak tepat yang bisa menimbulkan kesulitan jangka panjang. Yang penting adalah nilai di atas kertas, betul? Akhirnya (semoga) anak akan dapat nilai tinggi juga. Dan kalau tidak, bisa pindah sekolah, dan anak lain akan masuk (dan bayar puluhan juta juga!) Sayangnya, rakyat tidak mengerti apa yang terjadi di sekolah2 itu, dan orang yang tahu bisa masuk penjara menyebutkan secara jujur (kena UU ITE atau pencemaran nama baik). Jadi mau belajar apa tentang "program bahasa Inggris" dari sekolah2 itu?
Kalau ada pilihan guru "native" yang tidak mengerti pendidikan bahasa, atau guru Indonesia yang bukan "native" tapi seorang guru profesional, saya akan pilih guru Indonesia 1000%! Coba cek: Guru "native" yang dibanggakan di sekolah swasta adalah guru benaran atau tidak? Atau apa yang penting hanyalah mereka "bisa berbahasa Inggris"?
-Gene Netto
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(318)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(587)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(373)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(324)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment