Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

27 May, 2008

Meruntuhkan Teori Evolusi, Harun Yahya Divonis Penjara

Senin, 26 Mei 2008

Untuk kesekian kalinya, Adnan Oktar alias Harun Yahya dipenjarakan. Inilah penindasan para ilmuwan yang berani mengungkap kekeliruan ilmiah teori evolusi

Hidayatullah.com--Penindasan terhadap para ilmuwan dan intelektual yang berani mengungkap kekeliruan ilmiah teori evolusi Darwin, dan berbagai sisi gelap teori itu tidak hanya berlaku di Amerika Serikat. Untuk kesekian kalinya, Adnan Oktar, dengan nama pena Harun Yahya, diganjar pengadilan Turki 3 tahun penjara, lantaran mengemukakan kebenaran bahwa teori evolusi Darwin tidaklah ilmiah.

Sebelum ini, Harun Yahya sudah dipenjara beberapa kali. Ia pernah dikurung di rumah sakit jiwa bersama para pasien penyakit jiwa berbahaya. Di tempat itu, beliau dicoba untuk dibunuh beberapa kali.

Meski demikian, Harun Yahya tetap tidak bergeming membongkar kepalsuan teori evolusi, beserta gerakan ideologis yang mendukungnya, termasuk Freemasonry.

Pembunuhan Karakter

Sebagaimana diketahui, ilmuwan Muslim yang karyanya sudah merambah dunia itu beberapa tahun terakhir ini mengagetkan dunia. Buku besar Harun Yahya berjudul Atlas Penciptaan muncul di Eropa, dan mengagetkan pihak berwenang di negara-negara seperti Perancis, Denmark, Austria, dan Italia.

Tidak mampu menanggapi balik secara ilmiah dan intelektual, organisasi dunia setinggi Dewan Eropa mengeluarkan resolusi yang melarang buku Atlas Penciptaan dan pemikiran kritis semacamnya atas teori evolusi diajarkan di sekolah-sekolah Eropa.

Lebih dari itu, tindakan penyusupan agen rahasia Freemasonry pun dilakukan demi membungkam kegiatan Harun Yahya.

Bisa ditebak, media massa pro evolusi memanfaatkan peristiwa ini untuk melakukan pembunuhan karakter Harun Yahya untuk kesekian kalinya dengan berbagai tuduhan negatif, tak terkecuali situs rujukan seperti wikipedia.

Menjawab putusan pengadilan ini, Harun Yahya menyampaikan pernyataan penting dalam sebuah konferensi pers.

“Ini adalah sebuah kasus yang mungkin akan tercatat dalam sejarah. Saya belum pernah mendengar, melihat atau membaca kasus yang penuh tipu daya semacam ini. Namun kami masih menaruh rasa hormat yang sepatutnya.

Kami menghormati sistem keadilan. Kami menghormati keputusan pengadilan. Ada suatu kebaikan dalam segala hal. Keputusan itu telah ditakdirkan dalam pandangan Allah sebelum para orang tua hakim itu dilahirkan. Mereka mengeluarkan pernyataan putusan hakim ketika saatnya tiba. Mereka mengeluarkan pernyataan putusan pengadilan yang ada dalam takdir mereka. Tak seorang pun dapat menentukan untuk dirinya sendiri, tidak pula membuat pernyataan apa pun sekehendaknya sendiri. Setiap orang membuat pernyataan yang telah ditetapkan dalam takdirnya. Mengapa ini terjadi dengan cara sedemikian itu? Sebab kebaikan akan muncul dengan takdir itu terjadi, “ ujarnya.

Harun Yahya menyebut pemenjaraan dirinya diibaratkan kasus Nabi Yusuf AS. “Insya Allah, kami juga berada pada jalan Nabi Yusuf AS. Kami berada pada jalan para nabi yang dirahmati. Kami menetapi sunnah mereka yang agung. Insya Allah kami melakukan apa yang mendatangkan kebaikan. Orang mukmin berada di jalan para nabi, dan di dalam Al-Quran,” katanya dikutip www.harunyahya.com. [as/cha/berbagai sumber/]

Sumber: Hidayatullah.com

25 May, 2008

Aborsi di Inggris


Ini berita menarik. Di Inggris ada usaha untuk mengurangi batas waktu untuk melakukan aborsi. Sekarang, batasnya 24 minggu. Ada usaha untuk kurangi batas waktunya menjadi 22 minggu saja. Usaha ini ditolak oleh anggota Parlemen Inggris, 304 suara lawan 233. Ternyata, bayi yang berumur di atas 24 minggu perlu dilahirkan. Tetapi kalau sebelumnya, silahkan dibuang saja.

Orang yang setuju dengan aborsi (disebut kaum “pro-choice”) mengatakan tidak ada alasan ilmiah untuk mengurangi waktunya. (Mereka inginkan waktu yang sebanyak mungkin bagi sang ibu untuk membuang bayinya). Tetapi yang lebih aneh lagi, 3 Menteri Kabinet yang beragama Katolik minta batas waktu dikurangi menjadi 12 minggu saja. (Saya kira sebagai orang Katolik, mereka akan menolak aborsi sama sekali. Ternyata tidak.)

Statistik pemerintah menunjukkan ada 193,737 wanita di Inggris dan Wales yang melakukan aborsi pada tahun 2006.

Kata mantan menteri Edward Leigh, yang punya 6 anak, “Tempat yang paling berbahaya di Inggris adalah di dalam kandungan ibu. Seharusnya menjadi tempat yang paling aman.”

Saya jadi berfikir, di Indonesia berapa banyak aborsi per tahun?

Di sini apakah ada yang kumpulkan statistiknya? Dan karena ilegal, apakah statistik itu bisa benar? Atau perkiraan saja?

Dan anak yang tidak diinginkan itu dibuang ke mana? Yang jelas tidak dimandikan dan dikuburkan di Tanah Kusir. Jadi, ke mana?

Kemarin saya ketemu dengan seorang teman (dokter), dan dia ceritakan berapa banyak wanita datang ke kliniknya setiap hari untuk minta aborsi. Dan itu di sebuah klinik kecil! Di satu kota kecil! Di luar pulau Jawa!

Bagaimana kondisi nyata di kota besar seperti Jakarta? Dan siapa yang peduli?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene

MPs back 24-week abortion limit

Story from BBC NEWS:

Published: 2008/05/20 23:26:39 GMT

© BBC MMVIII

23 May, 2008

Survei: 91% Warga Amerika Tak Anggap Penting Agama


Kamis, 22 Mei 2008

Survey terbaru yang dilakukan Gallup, 91 persen warga Amerika mengatakan bahwa agama "bukan sesuatu yang sangat penting" dalam kehidupan mereka

Hidayatullah.com -- Hampir 91 persen yang mengatakan bahwa agama "bukan sesuatu yang sangat penting" dalam kehidupan mereka dan perceraian "dapat diterima secara moral," menurut Gallup.

Suatu kekhawatiran terhadap 70 persen dari orang Amerika sekarang percaya bahwa perceraian secara moral dapat diterima, menurut jajak pendapat yang baru-baru ini dilakukan oleh Gallup's 2008 Values and Beliefs survey.

"Suatu pandangan baru - catatan tertinggi -menampilkan peningkatan sebesar 11 persen dari 7 tahun yang lalu dan sekitar 3 persen kenaikan dari 2 tahun lalu. Hanya 22 persen dari orang Amerika mengatakan mereka percaya perceraian salah secara moral," menurut hasil survei tersebut.

Penerimaan perceraian di antara orang Amerika menempati peringkat tertinggi dibandingkan dengan 16 masalah etis lainnya menurut survey-termasuk hukuman mati, perjudian, seks pra-nikah, homoseksualitas, aborsi dan penelitian medis terhadap hewan. Selain itu, perceraian meningkat cepat dan diterima secara moral diantara orang Amerika dibandingkan dengan permasalahan etis lainnya.

Walaupun hasilnya mengungkapkan penerimaan terhadap perceraian makin meningkat, dimana saat ini sudah berada pada titik "secara moril dapat diterima oleh mayoritas hampir setiap kategori pendudukan utama masyarakat Amerika. Namun mereka yang mengidentifikasikan dirinya sebagai "konservatif", "beragama", atau berusia lebih dari 65 tahun mengatakan bahwa perceraian "secara moral adalah salah. "

Namun di lain pihak mereka yang menyatakan dirinya sebagai "liberal", "bebas," dan "tidak percaya", sebagian besar menanggapi dan mengatakan perceraian secara moral "dapat diterima".

Survei itu juga menguatirkan kenaikan terhadap penerimaan isu-isu lain, dimana lebih dari 70 persen dari orang Amerika terus [menerima] bunuh diri, mengkloning manusia, poligami, dan laki-laki dan wanita yang telah menikah berselingkuh sebagai "suatu bentuk moral yang dapat diterima."

Hasil jajak pendapat Gallup berdasarkan survei telepon kepada lebih dari 1.000 orang dewasa. [chtp]

Sumber: Hidayatullah.com

22 May, 2008

Keyboard Komputer Lebih Kotor Dari WC


Riset menunjukkan sebagian keyboard komputer begitu penuh dengan bakteri dan kuman yang berbahaya sehingga dikatakan lebih kotor dari tempat duduk WC (di atas WC gaya barat).

Organisasi perlindungan konsumen bernama “Which?” mengatakan bahwa tes yang mereka lakukan di kantornya di London membuktikan ada keyboard yang begitu kotor sampai bakteri di atasnya bisa membuat orang keracunan (seperti bakteri e.coli).

Dari 33 keyboard yang dites, 4 di antaranya dikatakan sangat berbahaya terhadap kesehatan, dan 1 dari 5 dikatakan mempunyai lebih banyak bakteri daripada tempat duduk WC. Seorang ahli mikrobiologi, Dr. Peter Wilson, mengatakan keyboard komputer seringkali menjadi “cermin” dari apa yang ada di dalam hidung dan perut kita.

Pada saat tes yang dilaksanakan oleh Which? pada bulan Januari 2008, salah satu keyboard ditentukan begitu kotor oleh seorang ahli mikrobiologi sehingga dia perintahkan keyboard itu dikuarantin, dan wajib dibersihkan secara langsung. Keyboard itu mempunyai 150 kali lipat jumlah bakteri yang di atas batas normal, dan karena itu, dikatakan 5 kali lebih kotor daripada tempat duduk WC.

Semua keyboard diperiksa untuk bakteri seperti E.coli dan staphylococcus aureus yang bisa menimbulkan penyakit keracunan makanan (food poisoning). Kata Dr Wilson, kalau di kantor ada orang yang sakit flu atau sakit perut/diare, sangat mungkin anda bisa kena bila menggunakan keyboard yang sama.

Which? mengatakan salah satu penyebab keyboard yang kotor adalah karyawan yang makan siang di meja kerjanya, dan sisa makanan yang jatuh ke bawah (di atas keyboard) bisa membantu bakteri bertumbuh. Karyawan yang tidak cuci tangan setelah buang air di WC juga menjadi penyebab.

Which? menganjurkan agar komputer sering dibersihkan supaya tidak menjadi ancaman terhadap kesehatan. Debu dan sisa makanan yang ada di dalam keyboard bisa disikat dan keyboard bisa dilap dengan kain lap yang sedikit basah (lembab saja sudah cukup). Sebaiknya juga dilap dengan alkohol untuk membunuh kuman.

Riset pada tahun 2007 di universitas Arizona menunjukkan bahwa meja kerja yang biasa mempunyai 400 kali lebih banyak bakteri daripada tempat duduk WC yang biasa. Juga ditemukan kenyataan bahwa ada 3-4 kali lebih banyak kuman di meja kerja perempuan daripada di meja kerja laki-laki.

Keyboards Dirtier Than A Toliet

Story from BBC NEWS:
Published: 2008/05/01 09:26:12 GMT
© BBC MMVIII

19 May, 2008

Hati-Hati Bila Green Radio Masuk Sekolah Anak Anda

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Memperkenalkan Radio for Education.

Guru sekolah telah diseleksi untuk ikuti workshop yang dibuat oleh Yayasan Putera Sampoerna, di mana mereka akan dilatih untuk menggunakan program baru di dalam kelas. Sebagai dijelaskan di dalam surat berikut:

Dear Principal,

I am writing to inform you that the English teachers at your school have been selected by the Putera Sampoerna Foundation United schools program to join Radio for Education workshop on Tuesday, May 27th. Radio Ed is a partnership between the Putera Sampoerna Foundation and the radio program Asia Calling from KBR 68H Green Radio.

Participating schools will receive free classroom materials to share with their schools.

Introducing Radio for Education with Asia Calling

Where: Green Radio, Jl. Utan Kayu No. 68H, Jakarta Timur

Tapi ada organisasi lain yang juga punya pakai alamat yang sama:

Sekretariat Jaringan Islam Liberal (JIL): Jalan Utan Kayu No. 68-H, Matraman, Jakarta Timur. Dan juga menggunakan Radio 68H untuk siaran.

Jadi, Uang dari Yayasan Putera Sampoerna (non-Muslim) = akses ke sekolah = Green Radio 68H = Jaringan Islam Liberal (JIL).

Apakah ini masa depan pendidikan buat anak Muslim di Indonesia?

Murid di kelas, terpengaruh oleh yayasan swasta non-Muslim untuk mendengarkan siaran radio yang satu ini, yaitu Radio 68H. Guru dikasih latihan (gratis?) supaya bisa tahu bagaimana menggunakan Radio 68H di kelas, dan juga mendapatkan materi gratis. Secara automatis, mempromosikan Radio 68H.

Anak sekolah akan mendengarkannya di mana? Di dalam kelas saja? Di luar kelas juga?

Tetapi radio ini bukan saja untuk belajar bahasa Inggris di sekolah.

Dari website JIL:

“…Talk-show di Kantor Berita Radio 68H. Talk-show ini akan mengundang sejumlah tokoh yang selama ini dikenal sebagai “pendekar pluralisme dan inklusivisme” untuk berbicara tentang berbagai isu sosial-keagamaan di Tanah Air. Acara ini akan diselenggarakan setiap minggu, dan disiarkan melaui jaringan Radio namlapanha di 40 Radio…”

Jadi, ada juga siaran ceramah agama pada hari minggu pagi yang bisa disimak dengan baik. (Alhamdulillah). Nanti anak-anak sudah terbiasa mendengarkan Green Radio di sekolah. (Alhamdulillah). Masa dilarang orang tua mendengarkan ceramah agamanya pada akhir minggu? (Astagfirullah al adzim, itu ‘kan ILMU Ibu!). Bisa mendengarkan ceramah agama dari pemikir besar seperti… {isi nama sendiri}. (Alhamdulillah). Dan setelah itu, mendapatkan wawasan yang sangat bagus tentang agama. (Alhamdulillah). Sesuai dengan pemikiran JIL. (Alhamdulillah???).

Setelah menyimak ceramah agama pada hari minggu pagi, pada hari Senin di sekolah, anak bisa berdebat dengan guru agama, “Pak kemarin saya dengarin Radio 68H lagi karena sudah biasa di sekolah, ternyata ada ceramah agama. Katanya semua agama sama dan semua orang baik-baik akan masuk surga, walaupun kafir. Tidak apa-apa kalau kita murtad, katanya. Tetap bisa masuk surga. Benar kan Pak? Kan, itu radio yang kita cintai di sekolah. Kalau benar di sekolah, masa tidak benar di luar sekolah? Pasti benar Pak. Saya mau jadi orang Kristen saja Pak, atau orang ateis saja, katanya masih masuk surga Pak. Nggak usah shalat lagi. Terima kasih Pak guru!”

Ya, terima kasih Pak Guru.

Terim a kasih Pak Kepala Sekolah.

Terima kasih Yayasan Putera Sampoerna.

Terima kasih Green Radio.

Terima kasih JIL…

Majulah pencucian otak, ehh maaf, pendidikan anak Indonesia! (Yang penting gratis ‘kan? Karena ada yayasan yang siap bayarin semua…)

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

18 May, 2008

Hemat listrik = hemat BBM?


Kemarin saya ke Plasa Senayan. Sambil mutar-mutar di dalam, saya perhatikan jumlah lampu yang begitu banyak. Di Sogo, saya lihat di setiap 1-2m ada lampu lagi.

Kalau PLN menggunakan BBM untuk menghasilkan listrik, berarti tindakan apapun yang mengurangi penggunaan listrik akan menghemat BBM juga. Betul?

Dan kalau terjadi penghematan BBM, berarti suplai akan bertambah banyak, dan kalau suplai banyak, bukannya berarti bisa lebih murah, alias tidak perlu kurangi subsudi (bila memang ada – kata Kwik Kian Gie tidak ada).

Jadi, kalau setiap mall, dan sesudahnya setiap kantor, dan setiap rumah, mengurangi penggunaan lampu yang berlebihan, bukannya akan berarti penghematan listrik yang besar, dan karena itu, penghematan BBM? (Setiap lampu yang kedua bisa dicabut. Kayanya tidak akan punya dampak besar dan masih akan terang).

Dan kalau jumlah BBM yang dihemat itu besar, bukannya berarti tidak perlu mengurangi subsidi? Kalau tidak salah, suatu prinsip dari sistem perdagangan yang berkiblat ke pasar adalah suatu barang yang suplainya besar pasti akan murah. Betul?

Dan sekaligus, ACnya di Sogo juga terlalu dingin = penggunaan listrik lagi. Lebih dingin lagi di Senayan City, kaya kulkas, jadi malas ke sana kecuali pakai baju tebal. Tapi anehnya, banyak perempuan di situ bisa pakai rok pendek dan baju pendek, alias hampir telanjang. Kok nggak kedinginan???

Dan kalau saya salah, setiap perusahaan tetap akan meninggikan profitnya karena menghemat listrik, dan tentu saja mereka mau salurkan tambahan profit itu kepada orang miskin dan anak yatim. Hmmmm…. Hehehe.

15 May, 2008

Tidak ada subsidi BBM

Ini sangat menarik untuk dibaca. Kata penulis, silahkan diperbanyak dan disebarkan.

Ini situs penulisnya,

http://infoindonesia.wordpress.com/

Ini postnya: Tidak ada subsidi BBM

Bagi yang ingin download filenya (PPS) silahkan klik:

http://www.mediafire.com/?bdwgc1mxjcy

Saya juga simpan kopi di Google Docs (PPS).

14 May, 2008

Makanan Busuk Dibagikan Kepada Korban Topan Di Myanmar

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Associated Press dan BBC melaporkan bahwa korban topan Nargis masih dalam keadaan sangat mengerikan. Bantuan makanan yang masuk dari luar negeri (temasuk Indonesia) masih berada di bandara karena tidak ada petugas yang membagikannya. Biasanya ini akan menjadi tugas dari para pekerja LSM (termasuk petugas PBB) yang masuk ke daerah bencana bersama dengan bantuannya, dan merekalah yang langsung menjadi koordinator untuk membagikannya. Karena mereka dilarang masuk ke Myanmar oleh para jenderal, bantuan yang telah dikirim itu bertumpuk-tumpuk di bandara dan hanya sedikit yang telah dikirim kepada para korban.

Para petugas yang memang sudah berada di lokasi melaporkan bahwa pemerintah sedang membagikan makanan yang sudah busuk atau berkualitas rendah, daripada biskuit bertenaga tinggi yang telah dikirim oleh manca negara. Katanya, biskuit itu langsung dikirim ke gudang militer setelah masuk ke bandara. Kesimpulannya, pemerintah telah simpan kiriman makanan mahal itu untuk kepentingan diri sendiri dan makanan yang sudah busuk yang dibagikan kepada para korban. Juru bicara pemerintah menolak memberi komentar.

Beras yang dibagikan pemerintah juga dalam keadaan sangat buruk. Dijelaskan bahwa para korban diberi beras yang sudah busuk, berwarna abu-abu, dan sudah kelihatan tua.

Warga Myanmar lapor kepada BBC bahwa ada orang biasa yang datang ke daerah bencana naik mobil pribadi dan berusaha untuk membagikan air bersih dan makanan. Tetapi semuanya langsung disita oleh tentara. Seorang wartawan BBC yang sedang berada di sana, mengatakan bahwa di dalam sebuah desa yang dia kunjungi, di mana ¾ dari 400 rumahnya telah hancur, bantuan dari pemerintah telah sampai kepada para korban: bantuannya berupa 1 (satu) karung beras!

PBB telah mengeluarkan peringatan bahwa 2 juta orang sedang menghadapi keadaan rawan penyakit karena tidak punya akses terhadap air bersih, obat-obatan, makanan, ataupun tenda. Daripada membantu, tentara telah memasang tempat pemeriksaan di semua jalan masuk ke daerah bencana. Wartawan dan pekerja LSM ditolak untuk masuk, dan nama serta nomor paspornya dicatat.

Menurut pemerintah Myanmar, jumlah korban hanya 34.000 yang wafat. PBB perkirakan 100.000 orang. Tetapi bencana ini belum selesai. Joint Typhoon Warning Center dari AS sudah menyatakan ada kemungkinan sebuah topan baru akan menghantam Myanmar dalam waktu 24 jam dan lewat daerah bencana yang sama.

Dr. Thawat Sutharacha dari Depkes Thailand mengatakan dia telah dapat izin dari pemerintah Myanmar untuk mengirim 1 tim medis. Kalau izin tersebut memang keluar (masih ditunggu), berarti tim medis ini akan menjadi tim yang pertama yang diizinkan masuk ke daerah bencana. (Lumayan: 1 tim medis untuk 2 juta korban!)

Dan masalah bertambah lagi. PBB mengatakan bahwa para petani harus menanam padi dalam waktu 90 hari mendatang, sebelum musim hujan mulai. Kalau tidak, Myanmar akan segera mengalami kekurangan stok beras.

Anehnya, walaupun ada bahaya akan segera kehabisan stok beras, pada minggu ini pemerintah (yang punya monopoli untuk jual-beli beras) sedang mengekspornya! Di pelabuhan Thilawa, kapal container sedang diisi dengan karung beras untuk dieskpor ke negara lain (mungkin karena harga beras dunia sedang tinggi sekali).

Seorang warga Myanmar mengatakan, “Kemarin waktu ada demonstrasi, tentara kelihatan di mana-mana. Sekarang di mana mereka?”

Di dalam kondisi ini, apakah tepat bila Indonesia kirim bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan juga 1 juta dolar AS ke Myanmar?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

Dari berbagai sumber:

Burma Police Block Aid Workers, Food Piles Up

The Associated Press

Tuesday 13 May 2008

New Storm Heads Toward Myanmar,

The Associated Press

Wednesday 14 May 2008

'No access' to Burma cyclone zone

Story from BBC NEWS:

Published: 2008/05/14 15:09:34 GMT

Burma Exports Rice as Cyclone Victims Starve

By Ian MacKinnon

The Observer

Sunday 11 May 2008

Pelanggaran HAM, SMA 68 Diadukan ke Komnas HAM

Selasa, 13 Mei 2008 | 14:46 WIB

JAKARTA, SELASA - SMA Negeri 68, salah satu sekolah negeri terbaik di DKI Jakarta, diadukan ke Komnas HAM karena dugaan pelanggaran HAM terhadap siswa didik.

Selain dugaan pelanggaran HAM, Aliansi Orang Tua Peduli Pendidikan, Koalisi Pendidikan, dan Indonesia Corruption Watch (ICW) juga mengadukan dugaan korupsi di sekolah yang berada di kawasan Salemba tersebut. Selain SMA 68, SD Negeri Percontohan IKIP Jakarta pun diadukan untuk kasus serupa.

"ICW sebagai fasilitator yang menghubungkan antara aliansi orangtua peduli pendidikan dan koalisi pendidikan untuk menyelesaikan permasalahan ini," ujar peneliti pendidikan ICW, Febri Hendri, di Komnas HAM, Selasa (13/5).

Salah satu orangtua murid, Alex Yuswar, mengatakan, terjadi intimidasi kepada siswa, yang orangtuanya vokal dalam memeriksa laporan keuangan sekolah. "Apabila tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru, dikatakan bego, bodoh. Dan, gurunya ngomong, pantas anaknya bego, orangtuanya banyak omong," kata Alex. Selain itu, lanjut Alex, siswa yang belum membayar uang sekolah diumumkan melalui pengeras suara sehingga membuat siswa bersangkutan malu.

Sementara itu, perwakilan orangtua murid dari SD Percontohan IKIP, Handaru, mengatakan, siswa yang orangtuanya dianggap kritis terhadap laporan Anggaran Perencanaan Belanja Sekolah (APBS) rapornya dikosongkan. Rangkingnya pun diturunkan dan tidak diikutsertakan dalam tes susulan.

Hingga berita ini diturunkan, Komnas HAM yang diwakili oleh komisioner pemantauan penyelidikan, Nurcholis, masih mendengarkan runtutan laporan tersebut. (C5-08)

Sumber: Kompas.com

> Mau ngomong apa lagi? Selamat datang di dunia pendidikan Indonesia! Selamat deh!

Wassalam,

Gene

12 May, 2008

Kita Harus Cari Lebih Banyak Pejabat Negara Seperti Ini:


Assalamu’alaikum wr.wb.,

Akhirnya ada pejabat negara yang bisa memberikan contoh yang baik. (Sayangnya, baru satu orang). Ini pertama kali saya baca berita di mana ada seorang pejabat yang dapat makanan enak di sebuah acara, tetapi dia juga sempat berfikir tentang anak yatim yang lapar. Alhamdulillah ada satu orang seperti ini. Silahkan baca.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene

*****

Jakarta - Pasangan Hidayat Nur Wahid dan Diana Abbas Thalib, sangat sadar pernikahannya akan dihadiri banyak tamu. Maka disediakan waktu hampir 8 jam bagi para tamu untuk hadir dan menyampaikan ucapan selamat.

Prosesi pernikahan diawali pada pukul 08.30 WIB, Minggu (11/5/2008). Yaitu upacara penyerahan mempelai pria pada keluarga mempelai wanita di resepsi di Sasono Langen Budoyo, TMII, Jakarta.

Dilanjutkan langsung prosesi akad nilkah. Presiden SBY dan Wapres JK menyaksikan dua rangkaian acara ini dan baru kemudian meninggalkan tempat tanpa mengikuti acara resepsi.

Secara resmi resepsi baru dimulai pada pukul 10.00 WIB. Tapi para tamu sudah hadir di lokasi acara sejak satu jam sebelumnya dengan harapan dapat mengikuti acara ijab kabul.

Semakin mendekati tengah hari, makin banyak tamu yang hadir. Bukan hanya kader PKS dan sejawat dari dr Diana, tapi juga para tokoh politik, pemuka agama, menteri, dan pimpinan lembaga tinggi negara kolega Hidayat Nur Wahid.

Hadir pula perwakilan negara-negara sahabat dan mantan wakil PM Timor Leste, Marie Al Katiri. Sebanyak 350 anak yatim piatu dari Jakarta dan Bakasi, berbaur bersama mereka.

Keputusan menyediakan waktu resepsi sedemikian panjang, ternyata tepat. Cukup banyak tamu undangan yang baru tiba selepas tengah hari. Dua di antaranya adalah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan artis Irfan Hakim.

Tapi kebijakan bukan tanpa risiko. Tentu bukan harga sewa gedung yang jadi masalah, tapi kelelahan fisik Si Pengantin Baru karena berarti harus lama pula duduk dan berdiri untuk menerima jabat tangan dari tamu yang terus mengalir.

"Mohon maaf, mempelai sementara akan menerima jabat tangan sambil duduk," ujar penyanyi nasyid Agus Idwar Jumhadi yang bertindak sebagai MC di tengah acara. ( lh / nrl )

Sumber: Detik.com

Uang sebesar 1 juta dollar AS akan segera dikirim ke Myanmar


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta menyampaikan belasungkawa atas korban topan Nargis. Dua pesawat Hercules TNI berisi bantuan makanan dan obat-obatan bersama uang sebesar 1 juta dollar AS akan segera dikirim. (Kompas)

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Saya ingin bertanya kalau tindakan ini adalah tindakan yang benar. Indonesia akan mengirim 1 juta dolar AS serta bantuan makanan dan obat-obatan ke Myanmar. Kemarin saya nonton berita. Katanya, Amerika akan kirim 3 juta dolar, Australia siap kirim 3 juta dolar, Indonesia 1 juta dolar, tapi Perancis hanya mau kirim 300.000 dolar. Kenapa? Menteri Luar Negeri Perancis menjelaskan: mereka tidak percaya bahwa para jenderal di Myanmar, yang terkenal sebagai koruptor dan diktator militer, akan menggunakan uang tersebut dengan benar.

Jangankan uang, bantuan berupa makanan dan obat-obatan yang tiba di bandara Yangon, langsung disita oleh militer Myanmar. Katanya, mereka ingin bagikan sendiri tanpa bantuan dari siapapun. Anehnya, laporan dari dalam Myanmar menyatakan rakyat lebih banyak dibantu oleh para biksu dan anggota militer justru tidak kelihatan di jalan!

Berbagi juru bicara dari berbagi LSM sudah bicara di media massa. Katanya, untuk memindahkan bantuan yang besar dalam kondisi yang buruk butuh keahlian khusus. Sebagai LSM yang terbiasa membantu setelah bencana, mereka punya keahlian tersebut, dan siap masuk Myanmar untuk bantu-bantu, seperti yang dilakukan setelah tsunami di Indonesia.

Tetapi jenderal Myanmar tidak mau tahu dan tidak mau memberikan visa dengan cepat bagi para pekerja LSM tersebut.

Setelah mereka antarkan bantuan ke Yangon, semuanya langsung disita oleh tentara, dan setelah itu, tidak jelas dibagikan ke mana. Pekerja LSM harus langsung ke luar negeri lagi, dan tidak boleh turun dari pesawat untuk membantu.

Di dalam kondisi ini, di mana beberapa negara yang jauh lebih kaya dari kita tidak percaya pada jenderal Myanmar, apakah wajar kalau negara berkembang seperti Indonesia bertindak dengan cepat untuk membagikan makanan, obat-obatan dan juga membagikan 1 juta dolar kepada para koruptor yang berkuasa di Myanmar?

Ini ide siapa? Kenapa rakyat Indonesia terima?

Bukannya saya tidak ingin membantu orang malang di Myanmar yang kena musibah, tetapi saya berfikir “Kalau sebagian negara barat tidak mau memberikan uang atau bantuan yang banyak kepada para jenderal di Myanmar karena tidak jelas akan dibawa ke mana, kenapa Indonesia siap melakukannya?

Bagi saya, ini terasa aneh.

Saat kita baca tentang orang yang mati kelaparan di berbagi pelosok di Indonesia, kok tidak ada pesawat TNI yang diperintahkan terbang ke sana secara cepat untuk membagikan makanan dan dolar AS? Tapi untuk diktator Myanmar, ada! (Siapa bilang dolar itu akan digunakan untuk korban setelah disita oleh jenderal Myanmar?)

Dan pada saat kita baca tentang korban Lapindo yang akan dihentikan jatah makanan yang membantu mereka bertahan hidup setelah rumah dan bisnis mereka tenggelam di bawah lumpur panas (tanpa ada yang mau bertanggung-jawab), kok tidak ada pesawat TNI yang berangkat secara cepat ke Sidoarjo untuk membagikan makanan dan dolar AS kepada mereka? Tetapi untuk koruptor Myanmar, ada!

Mohon maaf kepada korban di Myanmar, tetapi ada warga Indonesia yang juga membutuhkan bantuan berupa makanan gratis, obat-obatan gratis, dan banyak sekali anak yatim yang lapar di Indonesia yang selalu siap terima dolar AS kalau SBY ingin membagikan (mungkin bisa diambil dari uang saku Aburizal Bakrie).

Kok orang asing yang tidak dikenal bisa dapat bantuan dengan cepat? Tetapi di lain sisi, ada anak yatim dan orang miskin, yang beriman kepada Allah, yang juga tidak punya kesalahan, yang merupakan warga negara Indonesia yang sah, tetapi tidak dapat bantuan dari pemerintah. Orang miskin yang sudah dewasa ikut dalam pemilu dan karena itu memberikan gaji kepada para pejabat negara. Sayangnya, pada saat mereka menderita dan perlu bantuan secara cepat supaya tidak mati kelaparan atau supaya tidak jatuh sakit, ternyata tidak ada pesawat TNI bagi mereka. Tidak ada makanan gratis bagi mereka. Tidak ada obat-obatan bagi mereka. Dan tentu saja tidak ada orang yang membagikan dolar AS buat mereka.

Tetapi untuk jenderal yang korup di Myanmar, ternyata ada! Dan bisa diadakan dengan cepat juga!

Kapan negara ini akan mendapat pemerintah yang peduli pada rakyatnya sendiri daripada mengejar gengsi internasional?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto

WFP spokesman Paul Risley said two flights of "critically-needed food aid" - including 38 tonnes of high-energy biscuits - arrived in Burma on Friday but was confiscated [= disita]. One aid official told him the Burmese government was "murdering their own people by letting them die".

The UN's World Food Programme says two more plane-loads have been impounded [=disita] by the authorities, who say they welcome aid but want to control distribution.

One aid worker said the agencies are having to work under the strict parameters set by the government. "The government wants total control of the situation although they can't provide much and they have no experience in relief efforts," he told the Associated Press, but did not want to be named.

State TV said the death toll had increased to 28,458, while 33,416 were still missing after the cyclone. Aid agencies, however, estimate that 100,000 have died and warn that this figure could rise to 1.5 million without provision of clean water and sanitation.

09 May, 2008

Situs Porno Indonesia Mulai Dihajar Depkominfo

Kamis, 8 Mei 2008 | 10:30 WIB

JAKARTA, KAMIS - Ancaman pemerintah menutup situs-situs porno di Indonesia bukan omong kosong. Sejak UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik disahkan 25 Maret lalu, Departemen Komunikasi dan Informatika mulai memburu situs-situs lokal yang memuat konten asusila.

Salah satu situs porno yang "dibredel" Depkominfo belum lama ini adalah dewasapass.com. Situs yang menyediakan layanan berbayar untuk mendapatkan kata sandi (password) layanan situs porno luar negeri itu tidak beroperasi lagi. Di halaman situsnya terpampang pengumuman:

This website is Closed by Depkominfo.go.id

Berkaitan dengan UU ITE yang diberlakukan sejak 01 April 2008, Dewasapass.com ditutup.

Due to local authorities restrictions, based on ITE Record Statement which issued April 1st, 2008,

Dewasapass.com is close down all services.

Memang, sejak pemerintah mengeluarkan ultimatum Maret lalu, beberapa situs lokal yang menampilkan aktivitas asusila tidak beroperasi lagi. Sebuah situs komunitas terbesar di Indonesia bahkan hingga hari ini tetap konsisten menutup kanal yang memuat pornografi. Sementara itu, situs-situs lain yang sempat tidak beroperasi kini ada yang mulai membandel lagi menayangkan muatan terlarang itu.

Sumber: Kompas.com

Penyedap Rasa Hambat Pertumbuhan Anak


Jumat, 09 Mei 2008

Makan tanpa penyedap? Hmm rasanya kurang pas. Tapi tahukah Anda? penggunaan penyedap berlebihan justru menghambat pertumbuhan anak

Hidayatullah.com--Vetsin atau monosodium glutamate (MSG) dan dikenal sebagai penyedap rasa saat memasak diyakini membahayakan dan akan menghambat pertumbuhan anak.

Vetsin, atau monosodium glutamate (MSG) terkandung asam sodium glutanik (glutanic acid sodium), yang dapat menguraikan asam glutanik selama proses pencernaan. Asam ini dalam jaringan otak atas dorongan asam glutanik yang dibantu oleh vitamin B6 bisa berubah menjadi δ (delta) - asam amino butyric, yaitu semacam zat pengekang syaraf penyalur. Bila kekurangan zat ini, akan mudah menyebabkan sistem kontrol syaraf menjadi terlalu tegang, misalnya timbul gejala kepanasan atau kejang-kejang. Karena itu, mengkonsumsi vetsin harusnya sedikit dan sewajarnya, sebab zat ini juga berguna untuk mempertahankan sistem syaraf.

Namun jika mengkonsumsi vetsin terlalu banyak, juga berbahaya bagi tubuh manusia. Banyak orang mempunyai pengalaman, setelah mereka makan terlalu banyak masakan yang enak, lalu timbul gejala sakit kepala dan pusing, tubuh bagian atas mati rasa, hati berdebar dan nafas menjadi pendek dan lain-lainnya, ini yang disebut “mabuk makan”. Penyebab utamanya juga karena terlalu banyak kandungan asam glutanik dalam daging dan vetsin yang dikonsumsi.

Konsumsi asam glutanik setelah dicerna oleh lambung dan usus dan masuk ke otak besar, maka pada bagian tertentu di jaringan otak akan dihasilkan δ (delta) – asam amino butyric yang bersifat menghambat syaraf , dapat menyelaraskan kemampuan kerja otak besar yang normal, tetapi asam glutanik yang berlebihan akan menjadikan δ (delta) – asam amino butyric juga jadi berlimpah. Jika penghambat saluran syaraf dalam otak banyak, berbagai fungsi syaraf akan berada dalam posisi terkekang.

Penelitian Tim Riset di Amerika terbaru menyebutkan, setelah menyuntikkan vetsin yang overdosis ke dalam tubuh tikus, mereka lalu menemukan bahwa selang beberapa waktu, pada retina tikus dan beberapa bagian sistem syaraf utama terlihat gejala kerusakan. Fungsi alamiahnya menurun, juga nampak penyakit kegemukan. Karena jumlah sel darah merah dan putih dalam tulang berkurang, di mana garam kalsium yang masuk ke sel mengalami kerusakan, jadi akan mempengaruhi sintesa sel-sel, sehingga pertumbuhan tulang juga ikut terhambat.

Riset selanjutnya menunjukkan bahwa seorang anak yang terlalu banyak mengkonsumsi vetsin atau makanan yang mengandung asam glutanik, maka bagian otak besar yang memproduksi δ (delta), akan dapat menghambat pengeluaran hypothalamic untuk menekan thyroxin melepaskan hormon dan menekan hormon parathyroid untuk membiarkan pelepasan hormon, akhirnya akan menyebabkan thyroxin dan parathyroid pengeluaran hormonnya berkurang.

Kurangnya pengeluaran thyroxin akan berdampak negatif bagi pertumbuhan tubuh manusia, akan tetapi hormon parathyroid adalah hormon penting untuk mengatur kalsium darah dan fosfor darah.

Hormon tersebut dapat mencegah hilangnya kalsium melalui air seni, serta membantu daya serap usus terhadap kalsium dan fosfor. Jika pengeluarannya tidak mencukupi, kalsium dan fosfor yang hilang akan sangat banyak, maka pertumbuhan tulang dan perkembangan tubuh manusia akan terhambat.

Untuk itu, anak yang dalam masa pertumbuhan selain harus diperhatikan jumlah konsumsi vetsinnya, yaitu setiap hari tidak boleh lebih dari 5 gram. Juga harus mencegah mereka makan dan minum terlalu banyak, khususnya dalam mengkonsumsi masakan yang enak. [chinesefood.net/ebr/www.hidayatullah.com]

Sumber: Hidayatullah.com

07 May, 2008

MUI tak Benarkan Kekerasan terhadap Ahmadiyah

Rabu, 07 Mei 2008 19:36:00

Jakarta-RoL -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyeru masyarakat, khususnya kaum muslim, supaya tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap anggota Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI).

"Kami selalu menyatakan kepada publik baik secara lisan maupun tertulis bahwa MUI sama sekali tidak membenarkan tindak kekerasan dilakukan terhadap jemaah Ahmadiyah," kata Amidhan, salah satu Ketua MUI, di Jakarta, Rabu (7/5).

MUI, kata dia, berpegang pada dalil Alquran dan Hadis Nabi yang menyatakan bahwa siapa saja yang menganiaya atau membunuh seseorang yang tidak berdosa tanpa alasan maka ia telah membunuh manusia seluruhnya.

Bahkan, ia melanjutkan, ada sebuah hadis yang menyatakan bahwa dalam keadaan perang sekalipun tidak diperbolehkan merusak atau membakar tempat ibadah umat agama lain dan menganiaya atau membunuh perempuan, anak dan penduduk lanjut usia.

"Berdasarkan dalil tersebut maka kami menyatakan bahwa tidak boleh ada kekerasan atau tindakan anarkis yang dilakukan atas nama agama," katanya.

Ia juga menyesalkan, akhir-akhir ini ada pihak tertentu yang melakukan tindak kekerasan dan mengaitkannya dengan fatwa MUI tentang kesesatan jemaah Ahmadiyah.

"Padahal fatwa MUI adalah satu hal, dan tindak kekerasan adalah hal yang lain," katanya.

Ia mencontohkan, dalam kasus perusakan aset jemaah Ahmadiyah di Sukabumi, Jawa Barat pada 28 April 2008 ada pihak tertentu yang menuding bahwa hal itu terkait dengan fatwa MUI.

Untuk menjernihkan masalah itu, kata dia, MUI kemudian membentuk Tim Pencari Fakta dan menurunkannya ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan data dan fakta tentang peristiwa tersebut.

"Kami tidak membenarkan kejadian itu dan kami ikut mencari aktor intelektual di balik kejadian itu dengan menurunkan Tim Pencari Fakta yang diketuai pak Achmad Cholil Ridwan," kata Amidhan.

Pihaknya, kata Amidhan, juga meminta aparat yang berwajib untuk memeriksa kasus itu dengan sungguh-sungguh dan menyampaikan hasilnya kepada masyarakat.

"Kepada yang terbukti melanggar, hukum juga harus ditegakkan supaya tidak ada individu atau pihak tertentu yang berusaha memanfaatkan peluang untuk menyusup dan melakukan provokasi yang memicu kerusuhan," katanya.

Kejadian di Parakan Salak

Pada 28 April 2008, masjid dan madrasah Al Furqon milik jemaah Ahmadiyah di Kampung Parakan Salak RT 02/RW 02, Desa/Kecamatan Parakan Salak, Kabupaten Sukabumi dirusak sekelompok warga yang diduga datang dari Kecamatan Cicurug, Cibadak, dan Parung Kuda.

Akibatnya, bangunan masjid berukuran sekitar 7X8 meter milik jemaah Ahmadiyah yang selama kekacauan terbakar tinggal dinding-dinding tembok yang runtuh pada beberapa bagian dan tidak lagi beratap. Jendela bangunan madrasahnya juga banyak yang pecah karena dilempari batu oleh massa yang marah.

Kejadian itu menimbulkan ketegangan antara jemaah Ahmadiyah dan masyarakat muslim sehingga MUI menurunkan Tim Pencari Fakta untuk mengetahui detil kejadian yang sebenarnya.

"Selama seharian kami menemui banyak pihak, termasuk aparat kepolisian, masyarakat setempat dan kalangan pesantren untuk mencari tahu kejadian yang sebenarnya," kata Ketua Tim Pencari Fakta MUI Achmad Cholil Ridwan.

Menurut data dan fakta yang dikumpulkan, Achmad menjelaskan, sebelum peristiwa itu terjadi, di Masjid At-Taqwa yang letaknya tidak jauh dari pemukiman komunitas Ahmadiyah di Parakan Salak, Forum Komunikasi Jamiatul Mubalighin (FKJM) melakukan istigotsah dan melalui Muspika setempat menyerahkan surat pernyataan sikap kepada jemaah Ahmadiyah.

Surat itu antara lain berisi permintaan kepada jemaah Ahmadiyah untuk menghentikan kegiatan dan menurunkan papan nama dengan tulisan Ahmadiyah, meminta jemaah Ahmadiyah menutup tempat peribadatannya dan melakukan ibadah bersama dengan umat Islam yang lain.

"Dalam surat itu juga disebutkan, 'jika dalam waktu dua hari surat itu tidak diindahkan maka kami tidak bertanggungjawab bila sesuatu terjadi'," kata Achmad.

Surat itu, kata dia, selanjutnya diserahkan kepada pimpinan jemaah Ahmadiyah dan jawabannya diserahkan kepada aparat berwenang namun tidak disampaikan kepada FKJM karena dikhawatirkan dapat memicu konflik.

"Menurut Kapolsek, isinya, jemaah Ahmadiyah tidak bisa memenuhi permintaan tersebut sampai waktu yang tidak ditentukan," katanya.

Meski surat itu tidak diserahkan kepada FKJM, namun ia melanjutkan, warga setempat menyaksikan pada pukul 23.00 WIB-24.00 WIB massa yang diangkut dengan satu hingga dua truk melewati jalanan menuju Parakan Salak.

Sebanyak 10 aparat kepolisian yang berjaga di beberapa lokasi untuk mengantisipasi terjadinya kekacauan tidak mampu membendung massa sehingga kemudian mereka masuk dan melakukan perusakan, kata Achmad.

"Tetapi tidak ada yang tahu secara pasti dari mana dan siapa massa yang datang itu. Ketua FKJM pun menyatakan tidak mengenali orang-orang tersebut," demikian Achmad Cholil Ridwan. antara/is

Sumber: Republika.com

Dosen IAIN Buktikan Nilai Unversal Islam di Australia

Rabu, 07 Mei 2008 20:04:00

Brisbane-RoL-- Dosen IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Fridiyanto, mengatakan, ia membuktikan kebenaran dari apa yang pernah dikatakan mantan Mufti Besar Mesir, Muhammad Abduh (1849-1905), tentang kehadiran nilai-nilai universal Islam di dunia Barat dalam kunjungannya ke Australia.

"Apa yang pernah dikatakan Muhammad Abduh bahwa dia tidak menemukan Islam di negara-negara Islam tapi justru menemukannya di negara-negara Eropa kini saya alami di Australia. Saya juga menemukan Islam hadir di Australia," katanya kepada antara yang menghubunginya dari Brisbane, Selasa malam.

Fridiyanto yang juga kepala peneliti di Yayasan GURU Jambi itu adalah salah satu dari tiga tokoh muda Muslim Indonesia yang mengikuti program Pertukaran Pemimpin Muslim Australia-Indonesia (AIME). Saat diwawancarai, dia dan kedua orang rekannya sesama peserta AIME sedang berada di Canberra.

Fridiyanto mengatakan, tertib berlalu lintas, mematuhi hukum, toleran, menghormati pejalan kaki, serta ketertiban dan kebersihan kota adalah beberapa nilai-nilai dalam ajaran Islam yang justru kental kehadirannya di dua kota yang telah dikunjunginya dalam rangka program AIME, yakni Melbourne dan Canberra.

Ia mengatakan, mengalami sendiri keindahan berlalu lintas yang tertib dan taat hukum itu ketika Koordinator Program AIME Canberra, Dr.Teddy Mantoro mengantarkan para peserta AIME untuk bertemu berbagai pihak dengan mobilnya. Teddy berusaha mencari tempat parkir yang sesuai dengan aturan sekalipun tidak mudah.

"Sebenarnya yang diinginkan Islam adalah terbangunnya masyarakat yang menyadari dan menghormati hukum seperti di Australia ini," kata dosen pendidikan bahasa Inggris dan agama Islam di IAIN Jambi itu.

Fridiyanto lebih lanjut mengatakan, ia pun menemukan keberhasilan internalisasi nilai-nilai Islam di ISIK College, sebuah lembaga pendidikan Islam yang sempat dikunjunginya bersama dua peserta AIME di Melbourne.

"Di sekolah itu, internalisasi nilai-nilai Islam sudah baik sekali. Kepala sekolahnya mewajibkan para guru untuk mempraktikkan nilai-nilai Islami. Nah kelemahan pendidikan kita di Indonesia justru pada internalisasi nilai-nilai ini karena kita cenderung hanya mempelajari saja isi kitab (buku) tapi tidak diamalkan," katanya.

Apa yang dikatakan Fridiyanto bahwa nilai-nilai universal Islam justru hadir di negara-negara Barat yang maju juga pernah diungkapkan Intelektual Muslim Indonesia, Dr.Eggi Sudjana,SH,MSi. Dalam konteks sistem, Eggi menilai Australia justru lebih Islami dari Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim karena keadilan, kebersihan, kemakmuran dan kedamaian justru hadir di negara benua itu.

"Dalam konteks sistem, Australia tampak sekali Islaminya. Artinya Islam secara fungsional terjadi di negara yang berpenduduk mayoritas bukan Muslim ini, sedangkan di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, nilai-nilai Islami justru tidak tampak," katanya kepada antara seusai berceramah tentang "Islam Fungsional" di forum pengajian bulanan Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB) Februari lalu.

Intelektual yang juga pelopor perjuangan buruh Muslim, politisi, peneliti, dan pengacara itu mengatakan, Australia berhasil mengfungsionalisasikan nilai-nilai Islami ke dalam sistem kehidupannya adalah satu kenyataan sehingga para penganggur sekalipun diberikan jaminan sosial di Australia.

Di Indonesia, kehidupan sebagian besar rakyatnya justru susah, angka pengangguran dan kriminalitas tinggi, pendidikan bermutu belum berpihak kepada rakyat kecil, dan bahkan penerapan upah minimum regional bagi para buruh pun berbeda-beda di setiap daerah padahal harga minyak sama dimana-mana, katanya.

Kondisi demikian tidak terjadi di Australia. Dalam kondisi kehidupan yang semakin berat di Indonesia itu, aksi perampokan dan pencurian semakin tampak biasa di negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia itu. Kondisi demikian tidak dapat dilepaskan dari tanggungjawab pemerintah, katanya.

Selain Fridiyanto, dua orang tokoh muda Muslim Indonesia lain yang ikut dalam program AIME gelombang kedua tahun 2008 itu adalah Ayi Yunus Rusyana asal Bandung (Jawa Barat), dan Amika Wardana (Yogyakarta).

Ayi Yunus Rusyana adalah dosen hukum Islam di IAIN Sunan Gunung Djati serta Sekretaris Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah Jawa Barat, sedangkan Amika Wardana adalah dosen sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta dan aktivis Muhammadiyah di kota itu. antara/mim

Sumber: Republika.com

Penelitian: ASI Meningkatkan IQ Anak

Rabu, 07 Mei 2008

Peneliti Universitas McGill menemukan bahwa bayi yang mendapat ASI memiliki hasil lebih baik pada tes IQ. Al-Quran telah memerintahkan Ibu menyusui ASI cukup lama

Hidayatullah.com--Pemerintah Inggris menyarankan ibu menyusui anaknya sampai enam bulan Bukti baru diungkapkan oleh para ilmuwan bahwa bayi yang mendapat air susu ibu (ASI) ketika besar akan lebih cerdas dari bayi yang diberikan susu formula.

Tim peneliti di Universitas McGill, Kanada, menemukan bahwa bayi yang mendapat ASI memiliki hasil lebih baik pada tes IQ pada usia enam tahun.

Tetapi para peneliti tidak yakin apakah hal itu disebabkan oleh air susu ibu itu sendiri atau dari kedekatan hubungan ibu dengan bayinya ketika menyusui.

Penelitian terhadap hampir 14.000 anak ini adalah yang terbaru dari serangkaian laporan yang menemukan kaitan positif ASI dan kecerdasan.

Tetapi, satu masalah yang dihadapi adalah sebagian penelitian kesulitan dalam menemukan apakah hasil itu terkait dengan kebiasaan menyusui di kalangan ibu dari keluarga yang lebih makmur dan apakah keadaan sebuah keluarga menjadi faktor sebenarnya yang menentukan pembentukan kecerdasan anak.

Namun studi terbaru ini memasukkan faktor tadi dengan mengikuti perkembangan anak-anak yang lahir sejumlah rumah sakit di Belarus, yang meluncurkan kampanye ASI.

Mereka menemukan bayi-bayi yang diberi ASI saja selama tiga bulan pertama - banyak diantaranya juga mendapat ASI sampai 12 bulan - mencapai angka rata-rata 5,9 [lebhi tinggi] dalam tes IQ.

Para guru juga menilai anak-anak itu memiliki kemampuan akademik lebih tinggi dalam membaca dan menulis, dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mendapat ASI, menurut laporan Archives of General Psychiatry.

Kepala penelitian itu Profesor Michael Kramer mengatakan, "Memberi ASI secara eksklusif dalam jangka panjang tampaknya mempertajam pengembangan daya pikir anak."

Tetapi dia menambahkan: "Meski perbedaan itu terlihat, masih belum jelas apakah keuntungan yang kami amati dari ASI itu disebabkan oleh zat yang terdapat di dalam air susu ibu atau terkait dengan kedekatan hubungan fisik dan sosial antara ibu dan bayi dalam proses menyusui."

Kecerdasan

Kandungan asam lemak (fatty acid) di dalam ASI diduga meningkatkan kecerdasan, tetapi laporan itu mengatakan aspek kedekatan fisik dan batin dalam proses menyusui mungkin mendorong perubahan permanen pada otak bayi yang sedang berkembang.

Para peneliti juga mengatakan menyusui bayi mungkin meningkatkan interaksi dengan kata-kata dari ibu ke anak, yang bisa membantu pengembangan kemampuan otak bayi.

Namun Profesor Kramer mengatakan pemberian ASI harus terus digiatkan.

Di Inggris, pemerintah merekomendasikan ibu untuk menyusui bayinya selama enam bulan pertama.

Tetapi penelitian itu memperlihatkan meski tiga perempat ibu pada awalnya memberikan ASI kepada bayinya, hanya satu dari empat ibu yang tetapi memberi ASI hingga enam bulan.

Rosie Dodds, dari organisasi kesehatan anak dan bayi, National Childbirth Trust, mengatakan, "Penelitian ini sudah jelas menambah bukti positif dari air susu ibu."

"Dan menurut saya, yang dibutuhkan sekarang adalah upaya lebih besar untuk mendukungnya."

Sebelumnya, Konvensi Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) tahun 1990 di mana pasal 6 dan pasal 24 pernah menetapkan upaya pemberian makanan yang terbaik terhadap anak, termasuk susu.

Sementara WHO, peneliti dan pegiat HAM baru mengusulkan dan mendesak memberikan ASI kepada anak, Islam telah menyatakan ini lebih dari 1400 tahun. Setidaknya ini tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah: 233 yang berbunyi, "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf….” [cha, berbagai sumber

Sumber: hidayatullah.com

Lihat juga: BBC News - Breastfeeding 'helps to boost IQ'

05 May, 2008

Para Guru di Inggris Menuntut Pekerjaan Rumah (PR) Dihapus

Para guru menuntut agar PR untuk anak SD dihilangkan.

Sebuah usulan dari Asosiasi Guru dan Dosen minta dibentuk sebuah Komisi Kerajaan (Royal Commission) untuk mencaritahu alasan kenapa anak begitu tidak bahagia di sekolah pada zaman ini.

Ketua asosiasi guru, Dr. Mary Bousted, mengatakan anak dari keluarga yang kurang mampu mengalami kesulitan untuk menyelesaikan PR dan hal itu menjadi lingkaran setan bagi mereka.

Kata pemerintah, PR tidak wajib, tetapi dianjurkan saja sebagai bagian dari proses pelajaran sekolah. Dalam petunjuknya, dianjurkan 1 jam perminggu untuk anak berumur 5 tahun, meningkat secara bertahap sampai mencapai 90-150 minit per hari untuk anak pada umur 16 tahun. Anak dari umur 10-11 sebaiknya mengerjakan 30 minit per hari, katanya.

Tetapi riset baru meragukan efektivitas dari PR, dan malah mengatakan bertentangan dengan tujuannya. Sebagian sekolah swasta sudah hilangkan PR sama sekali.

Sia-sia

Dr. Bousted mengatakan bahwa di dalam sekolah negeri, semua orang menganggap bahwa PR itu harus dikerjakan (dan oleh karena itu, diadakan). “Tetapi saya kira banyak dari PR itu hanya sia-sia saja. Guru harus memberikannya, jadi dia memberikan PR yang asal “menyibukkan” anak,” katanya.

Tetapi anak dari keluarga kurang mampu tidak punya fasilitas dan tidak dapat dukungan yang didapatkan oleh anak dari keluarga yang lebih mampu, dan ini menjadi lingkaran setan karena anak itu kena masalah di sekolah bila PR tidak diselesaikan.

Usulan dari para guru juga mengatakan bahwa banyak anak tampak “tidak bahagia dan cemas” sekarang ini.

“Anak seharusnya boleh berfikir bebas, bereksperimen dan menikmati proses belajarnya tanpa merasakan tekanan,” katanya. “PR telah menjadi suatu tekanan yang dibebankan kepada anak SD, dan juga anak SMP-SMA.

Usulan dari para guru itu minta para menteri “menghapuskan PR yang wajib bagi anak SD, dan membatasi jumlah/waktunya bagi anak pada tingkat SMA.”

Seorang juru bicara dari Department for Children, Schools and Families mengatakan bahwa PR memang tidak wajib, tetapi guru dianjurkan memberikan PR kepada semua anak.

Pemerintah juga punya rencana baru, disebut Children's Plan for England yang dibentuk karena ada survei dari para orang tua yang mengatakan mereka punya kesan ada suatu masalah yang sangat mendasar dengan keadaan para anak di zaman modern ini.

Read the full article here:

Teachers call for ban on homework

Story from BBC NEWS:

Published: 2008/03/10 15:07:18 GMT
© BBC MMVIII

Pornografi paling utama di HP remaja Saudi

Sebanyak 70% dari file yang ditukar antara anak muda di Saudi adalah file pornografi, menurut sebuah studi baru. Studi tersebut, yang dikutip di Arab News, berfokus pada HP yang diambil dari remaja yang ditahan polisi dengan tuduhan menganggu perempuan.

Kata periset, 88% dari remaja perempuan mengaku telah diganggu orang lain dengan menggunakan fasilitas Bluetooth di HP.

Kartu memori yang diambil dari HP para remaja menunjukkan bahwa 69,7% dari 1,470 file di dalamnya berisi gambar pronografi, dan 8,6% berkaitan dengan kekerasan, kata penulis laporan Profesor Abdullah al-Rasheed.

**************

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Kalau ini keadaan di Saudi, bagaimana di sini? Di Saudi ada “polisi moralitas”. Bagaimana keadaannya dengan anak remaja di Indonesia? Apakah sama, lebih baik, atau lebih parah?

Di sini, banyak anak punya HP tapi tidak diperiksa oleh orang tuanya. Bisa saja ada isi yang berupa gambar pornografi yang diambil dari internet, disimpan di HP dan dibawa ke sekolah.

Apakah ada orang tua atau guru yang pernah tahu tentang kasus di sekolah yang melibatkan anak remaja dan HPnya berisi gambar pornografi?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene

Read the full story here:

Porn dominates Saudi mobile use

Story from BBC NEWS:
Published: 2007/04/25 13:09:51 GMT
© BBC MMVIII

02 May, 2008

Ahli Fikih Himbau Pengecam MUI untuk Tahu Diri

Jumat, 02 Mei 2008

Kalangan ahli fikih (hukum Islam) meminta tokoh Islam dan pengecam fatwa MUI harus tahu diri. “Mohon tahu dirilah kalau bukan bidangnya,” ujar Prof Dr. Huzaemah

Hidayatullah.com—Kalangan ahli fikih dan hukum Islam beramai-ramai meminta para intelektual untuk lebih tahu diri terhadap segala komentar dan pernyataannya menyangkut fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap Ahmadiyah.

Seruan kalangan ahli fikih dan hukum Islam ini datang dari Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof Dr Huzaemah Tahido Yanggo, pakar hukum syariah dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr Muinudinillah, MA serta ahli fikih Dr. Zain an-Najah.

Ketika dihubungi oleh www.hidayatullah.com secara terpisah, mereka meminta agar kalangan intelektual dan tokoh Islam yang tak mengerti lebih jauh tentang hukum Islam untuk tak memberikan pernyataan, ucapan atau statemen yang membingungkan masyarakat, apalagi mengecam fatwa MUI menyangkut Ahmadiyah.

Prof Dr Huzaemah yang juga Ketua MUI bidang Komisi Remaja dan Perempuan kepada www.hidayatullah.com mengatakan, beberapa hari ini dirinya merasa sedih melihat media massa dan TV memuat pernyataan tokoh yang disebut intelektual dan bahkan tokoh-tokoh Islam menyangkut keputusan fatwa MUI tentang Ahmadiyah.

“Masyarakat harus tahu siapa-siapa yang berkomentar itu. Dan saya meminta, yang tak paham hukum Islam jangan bicara seenaknya,” ujarnya.

Menurut ahli fikih lulusan Universitas Al-Azhar Mesir ini, dalam prinsip hukum Islam, setelah Al-Quran dan Al-Hadits, sandaran hukum berikutnya adalah ijma’ ulama. Sebab 'Al ulama-u waratsatu al anbiya' (ulama adalah pewaris para Nabi), katanya.

“Kalau tidak kepada ulama, kita akan bertanya kepada siapa lagi menyangkut masalah berkaitan dengan hukum Islam ini,” ujarnya. Karena itu, tambah Huzaimah, apa yang telah dilakukan oleh MUI dalam kasus fatwa tentang Ahmadiyah adalah sudah benar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Muinudinillah. Pakar hukum Syariah lulusan Riyad ini mengatakan, jika ada perdebatan terhadap suatu masalah dalam masyarakat, maka, yang harus dijadikan sandaran adalah orang-orang yang lebih ahli. Baginya, sangat tidak sopan jika orang-orang diluar ahli, khususnya masalah yang berkaitan dengan hukum Islam tiba-tiba memberikan pernyataan seenaknya.

“Jika saya ditanya masalah ilmu sejarah atau soal yang tak ada kaitannya dengan hukum Islam saya juga akan tahu diri, “ tambahnya.

Direktur Pascasarjana Studi Islam UMS ini mengatakan, selama ini, para intelekual membela Ahmadiyah dengan alasan mereka ‘dizolimi’. “Lantas bagaimana dengan sikap Ahmadiyah yang “mendzolimi” akidah Islam soal kenabian Muhammad?” tambahnya.

Lebih jauh, Muinudinillah mempertanyakan sikap tokoh-tokoh Islam yang justru mengecam fatwa MUI. “Seharusnya mereka itu ber wala’ (loyalitas) kepada Islam. Mengapa justru sebaliknya?”.

Sebagaimana diketahui, menyusul pernyataan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan (Bakorpakem) yang menyatakan aliran Ahmadiyah menyimpang dari ajaran Islam dan harus dihentikan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut dituduh menjadi penyebab utama terjadinya aksi kekerasan.

Yang cukup mengagetkan, komentar dan pernyataan yang bernada serangan justru datang dari tokoh-tokoh Islam yang sesungguhnya tak punya latar belakang hukum Islam. Termasuk diantaranya Adnan Buyung Nasution dan Prof. Dr. Ahmad Syafii Ma’arif yang lebih dikenal pengamat sejarah.

Pelecehan Ulama

Menyangkut kecaman-kecaman terhadap fatwa MUI terhadap Ahmadiyah, Adian Husaini dari Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS) mengatakan, sudah tepat jika MUI mengeluarkan soal fatwa keagamaan dalam Islam. Lain halnya jika MUI mengeluarkan fatwa diluar bidangnya.

“Sudah benar jika MUI mengeluarkan fatwa. Apalagi masalah Ahmadiyah. Masa MUI mengeluarkan resep. Itu kan tugas dokter, “ jawabnya pandek.

Hal serupa juga dinyatakan Dr. Ahmad Zain An Najah. Mantan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid, PCIM Kairo Mesir ini mengatakan, fatwa itu adalah hak ulama, bukan perorangan. Dan yang mengerti urusan fatwa adalah mereka-mereka yang tahu dan mengerti secara baik hukum Islam. Karenanya, jika ada orang meskipun dikenal tokoh Islam, tapi bukan berlatar belakang hukum Islam atau fikih, mereka tak memiliki hak. Anehnya, menurut Zain, setiap ada fatwa MUI, semua media massa termasuk TV justru meminta komentar tokoh-tokoh yang tak ahli dalam hukum Islam.

“Nah, seharusnya media massa dan televisi mengerti. Ke mana seharusnya masalah fatwa ini ditanyakan. Tapi, kok, orang-orang yang tak paham hukum Islam diminta pendapat dan terus-menerus mendapatkan tempat. Ada apa ini?, “ujarnya.

Pria asal Klaten yang meraih predikat summa cumlaude dengan disertasi Al-Qadhi Husain wa Atsaruhu Al-Fiqhiyah ini cukup heran dengan kondisi di Indonesia.

Sekedar membandingkan, belum ada dalam sejarahnya fatwa ulama dikecam apalagi dilecehkan orang-orang awam dan bukan ahli dibidangnya kecuali di Indonesia. Ia mencontohkan, dalam kasus semua fatwa yang dikeluarkan Darul Ifta’ al-Mishriyyah (Lembaga Fatwa Mesir) atau Majma'ul Buhuts al-Islamiyyah di Al-Azhar, tak pernah masyarakat bahkan pihak pemerintah mempertanyakan atau mengotak-atik nya.

“Umumnya, semua masarakat Mesir paham dan menghormati, bahkan termasuk pihak pemerintah,” tambahnya. Berbeda dengan dengan di Indonesia di mana fatwa ulama ‘dilecehkan’ orang yang tak paham hukum Islam. [cha, berbagai sumber/ www.hidayatullah.com]

Sumber: Hidayatullah.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...