Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada beberapa komentar di blog saya dari orang yang inginkan hukum syariah diterapkan dengan cepat, dan mereka kecewa dengan PKS dan partai Islam lain karena tidak bicarakan syariah terus. Setelah membaca komentarnya, saya berusaha memberikan tanggapan saya sebagai berikut. Semoga bermanfaat.
Yang saya paham dari sikap PKS selama ini adalah mereka tidak mau “menjual syariah” sebagai tujuan utama mereka (pada saat ini) dalam pemilu. Yang saya paham, mereka inginkan masyarakat sendiri yang menjadi sadar atas pentingnya syariah, sehingga berkembang dari kemauan masyarakat, dan bukan dipaksakan dari atas. Dalam bahasa inggris, dari “bottom up”, bukan dari “top down”.
Artinya, mereka ingin berada di dalam posisi di mana mereka bisa mengajarkan masyarakat tentang syariah, dan kalau masyarakat siap menerima dan mendukung, maka bisa diterapkan secara bertahap dengan dukungan penuh dari masyarakat. Kalau bisa dilakukan dengan cara seperti itu, lebih mungkin didukung terus karena memang merupakan kemauan masyarakat yang berasal dari pengertian mereka.
(Ingat Wali Songo? Bagaimana kalau mereka ke sini, dan setiap hari teriak “kafir, haram, bidah, syariah”. Berapa banyak orang Jawa akan masuk Islam kalau pendekatan dilakukan dengan cara seperti itu?)
Mengajarkan syariah secara bertahap dan pelan2 sangat berbeda dengan konsep bahwa setelah meraih kekuasaan, sebuah partai akan memaksakan kehendaknya terhadap rakyat dengan segera, walaupun rakyat belum siap menerimanya. Kalau seandainya PKS hanya bicarakan syariah saja (seperti maunya sebagian orang di sini) dan tidak ada topik pembicaraan selain syariah, dan mereka mengatakan masyarakat akan dipaksakan nurut dengan kemauan pemimpin partai (setelah menjadi pemimpin bangsa), mungkin dukungan terhadap PKS dan partai Islam lain yang akan merosot secara cepat.
Perlu kita ingat bahwa mayoritas dari masyarakat Indonesia hanya lulus dari SD dan banyak dari mereka yang beragama Islam justru tidak paham Islam secara mendalam, dan mungkin cukup banyak yang juga tidak shalat.
Dalam kondisi tersebut, kalau ada sebuah partai Islam, yang mana saja, yang HANYA membicarakan syariah, dan bagaimana mereka akan memaksakan seluruh bangsa nurut dengan hukum tersebut setelah mereka menang dalam pemilu, maka sangat mungkin hanya minoritas saja dari ummat Islam yang akan mendukung mereka. Dan karena itu, partai tersebut akan kalah. Dan karena itu, sangat tidak mungkin ada partai lain yang ingin membahas syariah apalagi menerapkannya.
Kalau ada partai seperti PKS yang hanya bicarakan syariah, dan lupakan semua persoalan yang lain, mungkin hanya minoritas saja yang senang. Orang awan justru sangat mungkin tidak mau mendukungnya karena mereka tidak paham syariah itu apa.
Kemarin, MUI mengeluarkan fatwa bahwa merokok haram untuk wanita hamil dan anak, dan di tempat umum. Kenapa tidak langsung haramkan secara mutlak?
Alasannya: Karena masyarakat belum siap menerimanya. Jadi, karena tidak mau mengganggu masyarakat dan karena ingin mengajarkan mereka secara bertahap, MUI tidak langsung mengatakan haram, tetapi ambil langkah kecil dulu. Setelah itu, mereka akan lihat perkembangannya dalam tahun2 yang datang. Kalau masyarakat mulai berubah, MUI akan memberikan fatwa yang lebih lengkap lagi. Dan seterusnya.
Cara bijaksana untuk mengubah masyarakat secara pelan dan secara bertahap, supaya tidak ada gejolak sosial, justru berasal dari Allah dan Al Quran, di mana Allah turunkan ayat yang mengharamkan alkohol dalam 3 tahap. (Semua ustadz dan anak pesantren belajar tentang ini, dan saya juga diajarkan guru saya.) Karena Allah tidak mau langsung membuat masyarakat reseh dan gelisah, alkohol tidak langsung diharamkan, dan ada proses adaptasi. Yang penting, alkohol dibicarakan dulu, dan masyarakat dianjurkan untuk berpaham bahwa alkohol itu tidak baik. Setelah sekian tahun, ayat terakhir turun dan alkohol menjadi haram.
Di dalam konteks pemilu, kalau PKS dan partai Islam lain langsung teriak “Syariah NOW!” dan tidak ada kompromi, maka sangat mungkin kebanyakan orang Indonesia yang awam akan takut. Di dalam konteks Indonesia, di mana kebanyakan masyarakat sangat awam dalam urusan agama, untuk memilih sebuah partai ISLAM sebagai partai terbesar sudah menjadi langkah yang sangat BESAR. Sebelumnya, ummat Islam lebih cenderung memilih Golkar dan PDIP! Kalau sebagai langkah pertama, dan sebagai awal dari proses dakwah, PKS dan partai Islam lain berusaha untuk meraih kekuasaan dulu, dan mendapatkannya, maka itu sudah merupakan suatu kemenangan yang besar.
Umpamanya, PKS menjadi partai terbesar setelah Pemilu 2009. Berarti mereka juga dapat kekuasaan terhadap anggaran negara, bisa bantu KPK dan Polisi yang baik dalam tugasnya memberantas korupsi, bisa angkat Menteri yang layak dan bukan asal orang kaya saja, dan bisa membentuk berbagai macam program pendidikan dan dakwah yang akan mengajarkan masyarakat tentang Islam dan syariah secara bertahap, dan seterusnya.
Hasilnya, sangat mungkin bahwa setelah 10 tahun, masyarakat Indonesia menjadi lebih islamiah, mengerti Islam secara mendalam, lebih rajin shalat, tingkat perzinaan dan narkoba turun, semua anak bangsa bisa lulus dari SMA, semua orang miskin bisa berobat gratis, dan seterusnya. Lalu, Indonesia akan dicap sebagai negara maju.
Dalam konteks itu, dan dengan masyarakat yang berpendidikan tinggi yang hidup secara sejahtera, justru akan sangat mudah untuk mengadakan seminar dan diskusi tentang bagaimana hukum negara bisa diubah sedikit (dengan izin penuh dari masyarakat secara luas) untuk mengakomodasi hukum syariah juga.
Dakwah adalah proses yang lewat beberapa tahap. Dan kalau kita maju terlalu cepat, tujuan kita bisa hancur. Kalau bicara dengan orang non-Muslim tentang Islam (dan saya sudah sering melakukan itu), belum tentu dia bisa langsung terima, jadi kita perlu ambil jalan bijaksana untuk mengajak dia berfikir secara pelan dan bertahap. Kita perlu memikirkan tahap2 yang perlu dia lewati sebelum dia bisa lihat apa yang sudah jelas bagi kita. Kalau ada orang non-Muslim yang sangat anti-Islam (kata temannya), tetapi dia bersedia untuk bertemu dengan saya, dan dengar penjelasan saya tentang Islam, maka itu sudah merupakan langkah yang sangat besar bagi dia. Kemudian, dibuat rencana untuk mendidik dia secara pelan, sesuai dengan sikap dan kepribadian dia. Ada yang bisa terima Islam dengan cepat, ada yang masih bersikap keras dan kritis. Karena itu, cara kita bicara dengan mereka harus disesuaikan. Tidak mungkin kita bertemu mereka dan langsung teriak “kafir, haram, syariah” dan sebagianya. Kita perlu berfokus pada tujuan akhir, dan bukan pada langkah pertama.
Ada dulu yang minta ketemu saya untuk diskusi ttg Islam, tetapi hanya mau ketemu di kafe. Dia kira saya akan takut atau menolak masuk kafe dan bicarakan Islam di situ. Dia salah, dan saya terima karena saya lihat tujuan akhir, bukan tempat pertemuan pertama.
Begitu juga politik. Untuk mengubah 220 juta orang tidak mudah. Dan kalau ada orang yang mengatakan, “Kalian hanya boleh melakukan perubahan terhadap bangsa ini dengan cara yang saya setujui, yaitu harus teriak ‘Syariah NOW!’” maka itu justru berarti orang yang membuat rencana jangka panjang tidak bisa bertindak, karena langkah strategis yang mereka susun menjadi hancur dan tidak didukung dari awalnya.
Kalau ada orang yang hanya mau lihat 1 langkah di depan kaki dan teriak “Syariah NOW” walaupun berisiko akan membuat banyak orang Muslim yang awam mundur dan tidak mendukung partai Islam, silahkan. Tetapi kalau anda bisa bersabar, dan merasa yakin bahwa teman2 kita di PKS dan partai Islam lain bukan orang bodoh, bukan orang kafir, dan bukan orang yang tidak peduli pada kualitas agama Islam di negara, maka tolong berikan kesempatan kepada mereka dan mendukung mereka dalam mengejar kekuasaan sebagai langkah pertama.
Kalau dalam 10 tahun mendatang, PKS dan partai Islam lain sudah menjadi partai2 terbesar di negara ini (Golkar, PDIP, dll menjadi partai kecil), dan masyarakat sudah berubah menjadi lebih islamiah dan lebih sejahtera, tetapi anda masih tidak puas terhadap langkah2 yang diambil partai2 Islam untuk memperbaiki bangsa ini, maka pada saat itu anda berhak memprotes dengan keras dan anda akan benar!
Teatpi untuk sementara ini, tolong jangan terlalu buruk sangka, tetapi memberikan kesempatan, dan melihat sendiri hasilnya nanti…
Masa depan banga Indonesia ada di tangan anda. Ada pilihan percaya pada para ahli agama dalam partai Islam seperti PKS dan lain-lain, atau Golput saja (karena tidak ada partai yang bicarakan syariah).
Silahkan pilih sendiri.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene