Search This Blog
Labels
24 March, 2009
Beginilah Israel di Atas Tanah Palestina
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Ini menarik. Karena ada bantuan setiap tahun senilai milyaran dolar dari Amerika, selama beberapa dekade, Israel sudah terlihat sebagai negara maju, yang memiliki fasilitas dan prasarana modern.
Sebaliknya, Palestina, khususnya Gaza, hancur sekali. Lihat selengkapnya di sini:
Beginilah Israel di Atas Tanah Palestina
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
Siap-siap menghadapi jalan macet pd Senin 30 Maret
Anak-anak Dilarang Ikut, PKS Putihkan Jakarta pada 30 Maret
Indra Subagja – detikPemilu
Jakarta - PKS akan all out pada kampanye putaran kedua di Jakarta. Rencananya pada 30 Maret 2009, 500 ribu warga Jakarta akan dikerahkan untuk memutihkan Ibukota. Kampanye dipusatkan di kawasan Senayan.
"Kami pernah menggalang kekuatan sebanyak itu pada kampanye tahun 2004, Pilkada tahun 2007, dan Milad PKS tahun 2008," kata Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Triwisaksana dalam siaran pers yang diterima detikcom, Senin (23/3/2009).
Dalam kampanye itu, rencananya akan dihadiri oleh para calon anggota legislatif dari PKS, di antaranya Adang Daradjatun, Rama Pratama, Akhmad Faradis dan para caleg tingkat DPR serta DPRD lainnya.
"Putihkan Jakarta dan hadirkan DPR/D bersih. Target 500 ribu peserta kampanye bukanlah target ambisius," tutur pria yang akrab dipanggil Sani ini.
Sedang menurut mantan kandidat Gubernur DKI Jakarta Adang Daradjatun asal PKS, yang juga ketua panitia pelaksanaan kampanye ini mengimbau agar para kader dan simpatisan PKS menjaga aturan main kampanye.
"Seperti tertib lalu lintas dan menghindari membawa anak-anak," jelasnya.
( ndr / anw )
Sumber: detiknews.com
23 March, 2009
Situs baru
Juga ada informasi lalulintas dgn cctv di LewatMana.com
22 March, 2009
The Real News
http://therealnews.com/t/ (Bagi yg bisa bahasa Inggris.)
Saya ketemu situs ini. Mereka hidup dari sumbangan, jadi beritanya (menurut mereka) lebih jujur, adil, terbuka, dan tidak terpengaruh oleh kemauan partai politik atau pengusaha yang jadi pemilik perusahaan media. Saya baru nonton satu tayangan, dan sepertinya cukup menarik.
Silahkan nonton.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
Demokrasi dan Khilafah, apakah tepat diperbandingkan?
Ada sebuah polemik menarik di sebuah khilafah tentang Demokrasi dan Khilafah. Satu dua orang anggota milis itu menilai demokrasi sebagai "barang najis yang harus dijauhi." Lalu menyodorkan konsep Khilafah yang Islam, hingga mutlak harus diikuti oleh setiap muslim. Sedang demokrasi harus ditinggalkan, termasuk pemilu sebagai alat dari demokrasi.
Pertanyaannya disini: Apakah DEMOKRASI pantas dilawankan dengan KHILAFAH? Bukankah DEMOKRASI itu lebih sebagai cara atau sistem pengaturan terhadap kekuasaan? Sementara KHILAFAH itu lebih sebagai bentuk negara atau pemerintahan?
KHILAFAH mungkin lebih tepat kalau dilawankan dengan KERAJAAN dan REPUBLIK. Sementara DEMOKRASI lebih tepat dilawankan dengan OTORITARIANISME, DIKTATORSHIP, dan sejenisnya.
Apakah mungkin kalau bentuk negaranya adalah KHILAFAH ISLAMIYAH, tapi pemerintahnya menganut sistem demokratis? Artinya, pemilihan seorang khalifah itu dilakukan dengan cara yang demokratis, tidak dengan keturunan. Bukankah zaman khalifah rasyidah seperti itu?
Kekuasaan juga harus dibagi dalam tiga bagian (trias politica), yaitu kekuasaan eksekutif sebagai penyelenggara negara (khalifah dan perdana menteri, serta amir-amir daulah); kekuasaan legislatif (parlemen sebagai wakil aspirasi rakyat); dan peradilan yang bebas dari intervensi pemerintah?
Konsep trias politica itu bagian paling penting dari demokrasi, disamping konsep pemilihan pemimpin yang diserahkan kepada rakyat atau perwakilan rakyat (parlemen atau ahlul halli wal aqdi).
Ini yang membedakan antara DEMOKRASI dengan sistem OTORITARIAN. Kalau soal kritik bahwa dalam Demokrasi kita harus mengikuti apa yang menjadi suara rakyat, meski bertentangan dengan hukum Allah, maka itu debatable. Karena, bisa dibuat sebuah lembaga khusus yang wewenangnya adalah mem-VETO UU yang bertentangan dengan hukum Allah tersebut.
Ini sudah ada contohnya di Iran (ini sekedar contoh, tolong tidak dilarikan ke soal Sunni-Syiah). Disana ada lembaga khusus yang kerjanya mengevaluasi semua produk hukum yang dikeluarkan parlemen, dan bisa membatalkan UU yang bertentangan dengan Islam. Lembaga tersebut berisi para fuqaha senior, yang dipilih oleh pemimpin spiritual mereka, Ayatollah Ali Khamanei.
Kalau kita tak mau dengan lembaga-lembaga baru seperti itu, fungsi VETO tersebut bisa berada di tangan Khalifah. Bukankah Presiden Amerika Serikat juga punya HAK VETO seperti itu? Seluruh produk UU yang dikeluarkan Kongres atau Senat AS bisa batal berlaku kalau di-VETO oleh Presiden AS.
Lagipula, kekhawatiran itu mestinya tidak perlu dibesar-besarkan kalau para ulama dan tokoh umat serius mendidik umatnya. Umat yang sudah terdidik baik akhlak dan agamanya, pasti akan memilih wakilnya di parlemen dan atau amir (presiden) mereka yang baik-baik, yang amanah, dan yang komitmen agamanya kuat.
Tapi, kalau rakyat memilih yang sebaliknya, berarti para ulama atau tokoh umat itu lah yang GAGAL melaksanakan amanah yang diberikan oleh Allah Ta'ala. Termasuk para tokoh gerakan Islam manapun.
Wallahu'alam bish shawab
Mohon maaf kalau ada salah kata akibat minimnya ilmu.
Mansyur Alkatiri
*******
[Tambahan komentar dari orang lain]:
Assalamu'alaikum wr.wb.
Demokrasi sebenarnya tidak punya definisi yang jelas. Banyak yang menganggap demokrasi berarti "vox populi vox dei" (suara rakyat adalah suara tuhan), sebuah ungkapan oleh Alcuin. Padahal keduanya tidak berhubungan langsung. Salah satu keberatan teman-teman yang kontra-demokrasi (KD) adalah mengenai adagium suara rakyat = suara tuhan. Padahal suara rakyat adalah suara rakyat dan suara tuhan adalah suara tuhan.
Demokrasi (demos=rakyat kratos=kekuatan) tidak punya definisi universal. Ada yang mengartikan KEDAULATAN di tangan rakyat. Lagi-lagi temen-temen yang KD tidak sepakat dengan hal ini. Kata mereka: kedaulatan ada di tangan Allah, kekuasaan (boleh ada) di tangan rakyat. Padahal, kalau demokrasi mau diartikan kekuasaan ada di tangan rakyat, boleh-boleh saja. Sekali lagi tidak ada definisi yang *saklek* tentang demokrasi.
Masing-masing negara punya definisinya sendiri-sendiri yang berbeda-beda. Tapi setidaknya ada 2 prinsip yang disepakati oleh semua negara penganut demokrasi:
1. Rakyat diakui kebebasan dan kemerdekaannya
2. Rakyat punya akses ke kekuasaan
Tetapi, 2 hal di atas pun untuk tiap negara didefinisikan secara berbeda. TIDAK ADA yang menganut kebebasan mutlak. TIDAK ADA bahwa hukum apapun bisa dibuat jika disetujui oleh suara terbanyak. Selalu ada batasan-batasan. Batasan ini dinamakan undang-undang dasar (constitution). Iran bagi saya merupakan *contoh ideal* bagi sebuah pemerintahan islam yang *mengadopsi* demokrasi.
Silahkan lihat konsitusi iran:
http://www.iranonline.com/iran/iran-info/Government/constitution.html
Kalau mendambakan kehadiran khilafah, sistem suksesi kekhalifahan mana yang mau diambil sebagai contoh?
- pemilihan Abu Bakar bin Abu Quhafa ra adalah lewat *rembukan* di Tsaqifah
- pemilihan Umar bin Khattab ra lewat penunjukkan oleh Abu Bakar ra
- pemilihan Ustman bin Affan ra lewat panitia kecil bentukan Umar ra.
- pemilihan Ali bin Abi Thalib kw dipilih oleh rakyat
Atau apakah mau pakai sistem dinasti umayyah, abbasiyah dll?
Persoalan memilih pemimpin adalah sangat penting sehingga itu pula yang menjadikan muslimin terpecah belah sejak kematian Rasulullah saw.
Wassalaam,
Tatang Sonjaya
20 March, 2009
Prajurit Israel Mengakui Pelanggaran HAM Di Gaza
Salah satu pembicara dalam sebuah seminar menyatakan bahwa dia menyaksikan pembunuhan tanpa alasan terhadap wanita Palestina. Tentara Israel menyatakan bahwa tentaranya tidak bersalah selama perang berlangsung, tetapi mereka akan meyelediki tuduhan tersebut.
Pengakuan2 itu diterbitkan oleh akademi militer Oranim College. Lulusan dari akademi ini terlibat dalam perang di Gaza, dan mereka kembali ke akademi untuk bicara dengan angkatan terbaru. Kata direktur akademi, pengakuan mereka memberi kesan bahwa mereka merasa telah diberikan kebebasan untuk menggunakan kekerasan tanpa batas terhadap warga Palestina. Perang Gaza berlangsung selama 3 minggu dan berakhir pada tanggal 18 Januari 2009.
Para wartawan mengatakan bahwa pengakuan ini menghancurkan pernyataan resmi tentara Israel yang mengatakan mereka berusaha untuk melindungi warga sipil dan Hamas-lah yang bertanggung jawab atas kematian warga sipil karena berperang di wilayah sipil. Ibu Palestina dan kedua anaknya tersebut dibunuh setelah mereka salah jalan (salah paham perintah) untuk tinggalkan rumah dan jalan kaki pada arah yang ditentukan. Kata salah satu ketua pasukan, “Suasananya secara umum… saya tidak tahu bagaimana bisa digambarkan… nyawa warga Palestina, katakanlah, sangat, sangat tidak sama pentingnya bila dibandingkan dengan nyawa prajurit kita.”
Dalam salah satu kasus lain, seorang ketua pasukan menyuruh anak buah membunuh seorang Ibu tua yang sedang berjalan kaki di tengah jalan, walaupun sudah sangat jelas bahwa dia memang sudah tua dan sama sekali tidak berbahaya.
Pengakuan yang lain juga menggambarkan kerusakan pada rumah-rumah warga Palestina. “Kita membuang semuanya keluar lewat jendela untuk membentuk ruangan kosong di dalam rumah. Semuanya… kulkas, piring, perabotan. Perintah adalah membuang segala sesuatu keluar,” kata seorang prajurit.
Salah satu ketua pasukan menceritakan di dalam seminar tentang seorang ibu tua yang sedang menyebrang salah satu jalan raya saat ibu itu ditembak. “Saya tidak tahu apakah dia mencurigakan, tidak mencurigakan, saya tidak tahu. Saya tidak tahu apa-apa tentang dia. Yang saya tahu hanya bahwa atasan saya mengirim orang naik ke atap rumah untuk tembak dia. Itu memang pembunuhan,” kata prajurit tersebut.
Transkrip dari seminar di akademi militer yang telah selesai pada bulan lalu, diterbitkan di dalam majalah akademi. LSM yang peduli pada HAM di Israel sudah mengritik tentara Israel karena belum melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran-pelanggaran hukum perang yang dikatakan terjadi dalam Perang Gaza, walaupun sudah banyak sekali bukti bahwa telah terjadi kejahatan perang.
Pengakuan oleh para prajurit di akademi juga menceritakan bahwa ada “intervensi” yang cukup tinggi dari para rabbi (pendeta Yahudi), baik rabbi dari kalangan militer, maupun sipil. Para rabbi itu menyebarkan tulisan mereka yang menggambarkan perang itu sebagai perang berlandasan agama. Kata seorang prajurit, “Semua artikel punya hanya satu pesan yang jelas, yaitu kita adalah orang Yahudi, dan kedatangan kita ke tanah ini ibaratnya sebuah mujizat, dan sekarang kita harus berperang untuk menyingkirkan kaum non-Yahudi yang akan mengganggu kita dalam proses merampas kembali Tanah Suci.”
Tambahnya, “Banyak prajurit merasa bahwa ini adalah perang antar agama.”
Menteri Pertahanan Ehud Barak mengatakan bahwa semua tuduhan tersebut akan diselediki secara serius. Katanya, “Kita punya tentara yang paling bermoral di dunia. Tentu saja ada oknum, tetapi saya yakin ini akan diselediki kasus demi kasus.”
Para dokter di Gaza mengatakan bahwa lebih dari 1.300 warga Palestina dibunuh selama Perang Gaza yang berlangsung 22 hari. Jumlah itu termasuk 440 anak, 110 wanita dan puluhan warga tua. Tujuan perang yang dinyatakan oleh Israel adalah untuk mengakhiri serangan roket dari Gaza terhadap wilayah Israel dari Palestina. Tiga belas warga Israel wafat selama perang Gaza, termasuk 3 warga sipil.
Sumber: Israel troops admit Gaza abuses
Story from BBC NEWS
17 March, 2009
Air Ponari Dijual di Bojonegoro, 1 Kantong Rp 5000
Raisya Ayu - detikSurabaya
Surabaya - Air yang konon menjadi sakti mampu menyembuhkan segala penyakit setelah dicelupi batu Ponari merambah hingga ke Kabupaten Bojonegoro.
Air tersebut dikirim dalam jumlah besar, hingga ribuan liter dengan truk tanki. Awalnya air yang sudah dicelupin batu milik Ponari ini akan dibagikan kepada jamaah Pengajian Taman Sholaya yang beralamat di Desa Pungpungan Kec Kalitidu membagikan air Ponari secara gratis.
Namun jamaah yang akan menggelar pengajian akbar dalam rangka Maulud Nabi Muhammad SAW, Selasa (17/3/2009) akhirnya gigit jari. Sebab sebelum dibagikan, air sebanyak 2 ribu liter keburu habis.
Air mujarab itu telah habis menjadi rebutan oleh warga dari desa setempat maupun luar desa. Mahfud (40) panitia pengajian mengatakan pengambilan air itu dilakukan secara diam-diam.
Namun terlebih dahulu warga memergoki, akhirnya air yang berada di truk tangki diminta oleh warga dengan berbagai alasan. Akhirnya diputuskan air tersebut dijual per kantong plastik.
"Kalau kemarin gratis, sore ini kami jual lima ribu per plastik. Airnya juga sudah ludes," kata Mahfud saat ditemui wartawan. Dia tak kuasa menolak desakan warga karena khawatir terjadi amuk massa.
Untuk mendapatkan air itu, panitia akhirnya memberikan kupon antrean. Sebagian besar warga langsung meminum air yang telah didapatnya dengan diawali membaca kalimat syahadat.
"Kami juga dapat saran, untuk tidak minum air Ponari ini sekaligus, tapi bisa disimpan dan dan dimanfaatkan untuk memasaka dengan cara meneteskan air Ponari dicampur dengan air masakan. Jadi biar awet," kata Sholekhan (37) warga Desa Kenongosari Kec Soko Kab Tuban yang datang ke lokasi pembelian air Ponari.(gik/gik)
Sumber: Surabaya.detik.com
Apakah masyarakat boleh berubah secara bertahap?
Ini tanggapan dari saya terhadap komentar di sini: Kenapa-pks-tidak-bicarakan-syariah.
Gunawan berkata:
Bagimana mungkin bisa beriman dan bertakwa klo kita mencampakkan hukum2 Allah dan mengambil hukum buatan manusia. Hukum pidana buatan manusia, hukum tata pemerintahan buatan manusia, hukum ekonomi buatan manusia, bahkan turan pornografi aja harus dikompromikan dulu dlm forum parlemen, bukankah Allah telah menentukan batasan yg jelas tentang pornografi?
"Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah maka mereka itulah orang-orang yang kafir." (Al-Maidah: 44)
Ini komentar yang menarik, jadi saya ingin berusaha untuk tanggapi. Di zaman Nabi SAW, semua orang terbiasa minum alkohol. Mereka masuk Islam dan mau nurut dengan Nabi SAW, tetapi mereka masih senangi alkohol. Mereka Muslim, tetapi hati mereka masih terpengaruh oleh kehidupan sebelumnya. Karena itu, dan karena Allah Maha Penyayang, alkohol tidak langsung diharamkan, tetapi terjadi secara bertahap dalam beberapa tahun. Kenapa Allah tidak langsung haramkan dari ayat pertama? Apakah berarti Allah “tidak memhahami hukum Allah”? (Catatan: Saya katakan “tidak memahami hukum Allah” hanya untuk menggarisbawahi bahwa kita akan katakan demikian terhadap seorang manusia kalau dia bertindak dengan cara yang sama, yang kita anggap “tidak pantas”. Tolong jangan ditafsirkan dengan macam2 arti yang lain.)
Allah sudah tahu hukum Allah yang mengharamkan alkohol. Kenapa Allah tidak mau langsung jelaskan demikian? Allah Maha Tahu bahwa alkohol itu sangat buruk dan juga haram, tetapi manusia malah dikasih waktu penyesuaian dulu. Kenapa?
Apakah berarti bahwa Allah sungguh “tidak paham” dan “tidak nurut” dengan hukum Allah?!?! Apa benar? Apa mungkin begitu? Apakah komentar anda akan seperti itu kalau saya tanya kenapa alkohol yang haram tidak langsung dibuat haram oleh Allah? Allah yang Maha Tahu, dan Allah yang tidak langsung bertindak untuk mengharamkan alkohol secara paksa, dan cuek saja kalau masyarakat bisa terima atau tidak.
Apakah berarti Allah “tidak paham” karena Allah tidak langsung tegas dan memaksa semua orang terima sesuatu, padahal mereka belum sanggup? Mungkin sebagian orang (yang merasa sangat beriman, mungkin sangat lebih beriman daripada yang lain) mau melakukan hal yang sama sekarang, dan memaksa masyarakat yang mungkin saja “belum siap” untuk langsung berubah dan menerima segala sesuatu yang “Islamiah” secara paksa. Mungkin dalam berbagi hal, kita memang perlu bersikap begitu dan tidak ada kompromi, misalnya, kalau ada yang membunuh banyak orang, kita berikan hukuman mati dan tidak ada kompromi, sesuai dengan hukum Allah. Langsung tegas dan masyarakat juga bisa terima. Pertanyaan saya bukan apakah sikap seperti itu bisa diterapkan (karena memang bisa), tetapi apakah sikap itu memang yang terbaik untuk SEMUA keadaan yang kita hadapi di bangsa ini?
Jadi, pada saat kita membahas alkohol yang tidak langsung diharamkan, ada dua kemungkinan: Pertama, Allah memang “tidak paham” terhadap hukum Allah, atau dua, Allah memberikan contoh bahwa suatu perubahan bisa terjadi secara bertahap. Sesuatu yang haram bisa menjadi “tidak haram” (atau “belum haram”) untuk sementara, karena barangkali masyarakat belum sanggup menerimanya.
Kita bisa melihat bahwa dari dulu Islam belum diperbolehkan berkembang dengan baik di Indonesia. Di zaman Belanda, dan zaman Orde Baru, Islam ditekan, bukan dikembangkan. Beberapa tahun yang lalu, PNS dilarang memakai jilbab pada masa kekuasaan Soeharto!!! Baru belakangan ini ada banyak perubahan di dalam masyarakat kita. Kelihatan bahwa lebih banyak wanita di jalan dan di televisi memakai jilbab (tanpa dipaksa). Kelihatan lebih banyak pengajian kantor yang dibuat oleh karyawan sendiri (tanpa dipaksa). Kelihatan bahwa ada sekian banyak perubahan lain, seperti syariah banking, makanan halal, dan lain-lain, yang secara pelan dan bertahap muncul dan langsung didukung oleh masyarakat, tanpa ada yang memaksa. Bentuk-bentuk syirik yang begitu umum di zaman lalu, secara pelan dan bertahap ditinggalkan secara bertahap setelah masyarakat sadar bahwa yang mereka lakukan itu adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan hukum Islam. Jadi jelas bahwa kalau masyarakat diberikan waktu untuk berubah secara bertahap, dan dengan ajakan yang lembat dan baik hati, dalam waktu hanya 10 tahun banyak sekali perubahan bisa terjadi. Tanpa masyarakat harus dipaksa secara cepat dan tegas oleh pihak lain.
Jadi, ada dua pilihan bagi kita. Satu: mengakui bahwa Islam (secara keseluruhan) belum menempati posisi tertinggi di dalam hati banyak anggota masyarakat Muslim yang masih agak awam. Artinya, masih ada banyak orang yang mengaku Muslim, tetapi sebenarnya mereka hanya pahami sedikit. Buktinya, ada banyak orang yang berzina, mabuk, berjudi, suka tarian dangdut, ziarah untuk syirik (minta kepada mayat), melakuan syirik dengan berbagai ritual dan upacara, dan seterusnya. Karena kita memahami bahwa masyarakat memang seperti itu kondisinya, kita bisa mengambil contoh yang Allah berikan dengan mengharamkan alkohol, dan kita bisa berdakwah untuk mengubah mereka secara bertahap. Hal itu bisa kita lakukan dengan sikap yang baik hati, lembut, hindari konflik, dan ajak mereka belajar dengan harapan pada suatu saat nanti, hal2 yang buruk akan ditinggalkan oleh masyarakat Muslim sendiri karena mereka sudah sadar. Artinya, kita melakukan perubahan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat yang lebih memahami Islam dan sanggup tinggalkan perkara yang tidak islamiah. Itulah contoh yang Allah berikan dengan mengharamkan alkohol secara bertahap.
Atau Dua: kita bisa menegaskan bahwa Alllah memang “tidak paham hukum Allah” karena tidak langsung mengharamkan alkohol saat itu juga. Allah seharusnya lebih nurut dengan hukum Allah dan memaksakan semua orang tinggalkan alkohol secara langsung, tanpa syarat, tanpa tahap, tanpa rasa kasih sayang dan ajakan lembut untuk berubah dan memperbaiki diri. Cukup mengharamkan dan melarang, dan mengancam dan menghukum bagi yang tidak nurut. Karena Allah sangat “tidak paham” terhadap hukum Allah, kita tidak boleh mengikuti “contoh buruk” yang diberikan, dan kita harus mengubah masyarakat sekarang juga, secara paksa, dengan menyebarkan rasa takut, tindakan represif, ancaman hukuman, dan hukuman mati bagi yang tidak langsung berubah. Itu lebih benar, itu lebih Islamiah, dan sangat tidak benar kalau kita mengikuti contoh Allah yang terbukti “tidak paham” hukum Allah.
Terserah mau pilih yang mana. Saya pilih pendapat yang pertama. Saya tidak pernah bisa menganggap bahwa Allah “tidak paham hukum Allah”, dan kalau ada contoh dari Allah bahwa masyarakat BOLEH berubah secara pelan, secara bertahap dan dengan sikap kasih sayang, maka insya Allah itu termasuk yang baik, benar, dan bermanfaat di jangka panjang (untuk keadaan tertentu).
Kalau anda mau setuju dengan pendapat kedua, dan mau mulai memaksakan kehendak saat ini juga, supaya anda terbukti menjadi orang yang paling benar, paling beriman dan paling mengerti hukum Allah, silahkan. Mohon maaf, saya tidak bisa setuju karena saya kuatir masyarakat Indonesia yang sangat awam belum sanggup menjalankan apa yang anda harapkan. Saya hanya bisa berserah diri kepada Allah dan terima semua contoh dan ajaran yang diberikan kepada kita dari Allah SWT lewat Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.
Kalau keadaan di Indonesia berbeda dengan sekarang, dan masyarakatnya juga berbeda dengan kenyataan yang kita lihat di kampung-kampung dan pinggir jalan, maka saya kira pendapat saya akan berubah juga.
Wallahu a’lam bish-shawab. Mohon maaf bila ada kesalahan.
Wa billahi taufiq wal hidayah, Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto
11 March, 2009
Profit atau Kesehatan Anak? Gaya Bisnis Versi AS
Enam perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka tidak akan menjual botol bayi seperti itu yang dibuat dari zat plastik polycarbonate (yang mengandung bisphenol A) di Amerika Serikat. Salah satu perusahaan tersebut, Avent, yang dimiliki oleh Philips Group, menyatakan bahwa mereka akan berhenti menjual produk tersebut di AS. Tetapi juru bicara juga mengatakan bahwa mereka akan “TETAP MENJUAL BOTOL ITU DI NEGARA-NEGARA LAIN.”
(“The company will continue to sell polycarbonate baby bottles elsewhere in the world, she said.”)
Sebuah koran harian bernama The Chronicle melakukan testing sendiri, dan menemukan bisphenol A di dalam lapisan plastik pada buku anak (waterproof cover), dalam berbagai mainan bayi, dalam mukanya sebuah boneka, dalam boneka kuda, dan juga dalam botol susu untuk bayi.
Studi-studi yang telah dilakukan tidak menunjukkan kerusakan besar pada binatang percobaan atau manusia, tetapi ada juga lebih dari 150 studi dari pemerintah dan universitas yang menunjukkan berbagai masalah, walaupun pada dosis yang rendah. Berbagai studi menunjukkan bahwa jumlah kecil bisphenol A bisa menyebabkan kerusakan otak, kerusakan sistem reproduksi, mengubah kelenjar dada dan prostat, dan bisa menimbulkan penyakit jantung, obesitas, dan diabet.
KESIMPULANNYA:
Perusahaan di AS, kalau diberitahu ada masalah dengan produknya, yang bisa membahayakan anak dan bayi, menjadi bersedia menghentikan penjualan dari produk tersebut… DI AMERIKA, di mana semua orang kenal pengacara dan setiap tahun ada perusahaan besar yang diganggu dengan tuntutan hukum dari konsumen yang dirugikan.
Tetapi di lain negara, misalnya, di Indonesia, di mana banyak orang asal beli produk-produk impor, dan seringkali tidak tahu kalau apa yang mereka beli itu baik untuk kesehatan atau tidak, maka perusahaan AS ternyata sama sekali tidak peduli pada perkembangan dan kesehatan anak dan bayi.
Sumber: Truthout.org
Six Firms Stop Sales of Hard-Plastic Baby Bottles
Di AS, Ciri-Ciri Bayi Anda Bisa Dipesan
Pelayanan ini didasarkan pada sebuah proses bernama preimplantation genetic diagnosis, atau PGD. Dalam proses ini, sebuah sel diambil dari embrio sebelum implantasi di dalam kandungan ibunya. Dengan periksa sel tersebut, dokter bisa mengetahui kalau embrio itu mempunyai gen-gen yang diinginkan dan, setelah itu, ibunya bisa memutuskan untuk teruskan kehamilan (dengan implantasi embrio di dalam kandungan) atau membuang embrionya dan memeriksa embrio yang lain. Kata Dr Steinberg, orang tua bisa menggunakan pelyanannya untuk alasan medis ataupun kosmetik. Barangkali orang tua ingin memastikan bahwa anak mereka tidak kena penyakit tertentu, tetapi juga mungkin bahwa mereka inginkan anak dengan rambut pirang saja.
Tetapi Dr Gillian Lockwood, seorang ahli fertilitas di Inggris, bertanya apakah cukup bermoral kalau kita menggunakan ilmu sains dengan cara seperti ini. Katanya, pelayanan ini menjadikan bayi setara dengan sebuah komoditas yang bisa dibeli ibarat barang-barang dagangan lain.
Dalam berita lain, ada UU baru di Inggris yang akan disahkan pada bukan April 2009, yang mengizinkan seorang Ibu yang melahirkan lewat inseminasi (IVF) untuk mencatat nama siapa saja sebagai “bapak” dari anaknya, bahkan dia boleh mencantumkan nama perempuan lain (misalnya, pasangan lesbinya).
Sumber: BBC News
Designer baby row over US clinic
10 March, 2009
Vatikan: Perbankan Barat Harus Melihat Sistem Keuangan Islam
ROMA, KAMIS — Vatikan mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Vatikan bilang, perbankan dunia seharusnya melongok pada peraturan keuangan Islam untuk meningkatkan kembali kepercayaan para nasabahnya di tengah krisis global seperti sekarang ini.
“Prinsip yang beretika yang diusung perbankan Islam dapat mendekatkan pihak bank dengan para nasabahnya. Selain itu, spirit kejujuran harus tecermin dalam setiap jasa layanan yang diberikan,” demikian seperti yang tertulis dalam artikel harian Vatikan Osservatore Romano, Selasa (3/3) waktu setempat.
Loretta Napoleoni dan Claudia Segre, Abaxbank Spa Fixed Income Strategist, dalam artikel tersebut menulis, perbankan barat dapat menggunakan sejumlah alat, seperti obligasi syariah yang lebih dikenal dengan sukuk sebagai jaminan (collateral). “Sukuk juga dapat digunakan untuk mendanai industri otomotif atau pekan Olimpiade di London nanti,” tulis mereka.
Sebelumnya, pada 7 Oktober lalu, Paus Benedict XVI berpidato, konklusi dari hancurnya pasar finansial saat ini merefleksikan tidak ada yang abadi selain keberadaan Tuhan. Vatikan juga selalu menyoroti kondisi perekonomian global dan merilis sejumlah artikel yang mengkritik model pasar bebas yang banyak berdampak buruk dalam dua dekade terakhir ini.
Sementara itu, Editor Osservatore Giovanni Maria Vian mengatakan, “Agama yang hebat selalu memiliki atensi yang penuh terhadap dimensi perekonomian masyarakatnya.” (Barratut Taqiyyah/Kontan)
Sumber: Kompas.com
08 March, 2009
Maulid Nabi Yang Kurang Tepat (Atau Mubazir)
Assalamu’alaikum wr.wb.,
2. Memberikan makanan kepada anak yatim dan fakir miskin yang hampir mati kelaparan?
Kita sangat sayang pada rasa nikmat yang kita dapatkan ketika kita menghabiskan jutaan, puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah untuk mengadakan sebuh “pesta ulang tahun” untuk Nabi kita. Tetapi kita sangat tidak peduli pada “rasa nikmat” yang akan kita dapatkan pada saat kita menghabiskan jutaan, puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah untuk memberikan makanan kepada anak yatim dan fakir miskin.
Mohon jangan salah paham! Saya bukan orang anti-Maulid. Saya bukan orang “garis keras” yang menolak maulid. Saya sebatas merasa sedih karena di dalam satu negara, kita bisa menghabiskan banyak sekali uang (ratusan milyar di seluruh nusantara?) untuk merayakan hari kelahiran Nabi SAW, sedangkan ada manfaat yang lebih utama dari uang itu. Bukannya dengan menyantuni anak yatim kita juga “ingat kepada Nabi SAW”? Bukannya dengan memberikan makanan kepada orang miskin kita juga “ingat kepada Nabi SAW”? Kenapa kita utamakan suatu bentuk perayaan dengan niat “ingat kepada Nabi SAW” pada saat banyak sekali orang (yang juga sayangi Nabi SAW) menderita dan tidak bisa makan? Bukannya mereka lebih utama dari “pesta” kita?
Kalau suatu saat negara ini makmur, dan tidak ada lagi anak yatim yang mati kelaparan, bunuh diri karena sering kelaparan sehingga putus asa, putus sekolah dan terpaksa kerja, kena penyakit terus-terusan karena tidak ada biaya pengobatan, maka saya siap menghadiri acara Maulid dengan senang hati dan rasa tenang, karena saya akan merasa puas bahwa usaha kita untuk menyantuni anak yatim ATAS NAMA NABI telah berhasil.
Gene
04 March, 2009
Kenapa PKS Tidak Bicarakan Syariah Untuk Pemilu?
Ada beberapa komentar di blog saya dari orang yang inginkan hukum syariah diterapkan dengan cepat, dan mereka kecewa dengan PKS dan partai Islam lain karena tidak bicarakan syariah terus. Setelah membaca komentarnya, saya berusaha memberikan tanggapan saya sebagai berikut. Semoga bermanfaat.
Yang saya paham dari sikap PKS selama ini adalah mereka tidak mau “menjual syariah” sebagai tujuan utama mereka (pada saat ini) dalam pemilu. Yang saya paham, mereka inginkan masyarakat sendiri yang menjadi sadar atas pentingnya syariah, sehingga berkembang dari kemauan masyarakat, dan bukan dipaksakan dari atas. Dalam bahasa inggris, dari “bottom up”, bukan dari “top down”.
Artinya, mereka ingin berada di dalam posisi di mana mereka bisa mengajarkan masyarakat tentang syariah, dan kalau masyarakat siap menerima dan mendukung, maka bisa diterapkan secara bertahap dengan dukungan penuh dari masyarakat. Kalau bisa dilakukan dengan cara seperti itu, lebih mungkin didukung terus karena memang merupakan kemauan masyarakat yang berasal dari pengertian mereka.
(Ingat Wali Songo? Bagaimana kalau mereka ke sini, dan setiap hari teriak “kafir, haram, bidah, syariah”. Berapa banyak orang Jawa akan masuk Islam kalau pendekatan dilakukan dengan cara seperti itu?)
Mengajarkan syariah secara bertahap dan pelan2 sangat berbeda dengan konsep bahwa setelah meraih kekuasaan, sebuah partai akan memaksakan kehendaknya terhadap rakyat dengan segera, walaupun rakyat belum siap menerimanya. Kalau seandainya PKS hanya bicarakan syariah saja (seperti maunya sebagian orang di sini) dan tidak ada topik pembicaraan selain syariah, dan mereka mengatakan masyarakat akan dipaksakan nurut dengan kemauan pemimpin partai (setelah menjadi pemimpin bangsa), mungkin dukungan terhadap PKS dan partai Islam lain yang akan merosot secara cepat.
Perlu kita ingat bahwa mayoritas dari masyarakat Indonesia hanya lulus dari SD dan banyak dari mereka yang beragama Islam justru tidak paham Islam secara mendalam, dan mungkin cukup banyak yang juga tidak shalat.
Dalam kondisi tersebut, kalau ada sebuah partai Islam, yang mana saja, yang HANYA membicarakan syariah, dan bagaimana mereka akan memaksakan seluruh bangsa nurut dengan hukum tersebut setelah mereka menang dalam pemilu, maka sangat mungkin hanya minoritas saja dari ummat Islam yang akan mendukung mereka. Dan karena itu, partai tersebut akan kalah. Dan karena itu, sangat tidak mungkin ada partai lain yang ingin membahas syariah apalagi menerapkannya.
Kalau ada partai seperti PKS yang hanya bicarakan syariah, dan lupakan semua persoalan yang lain, mungkin hanya minoritas saja yang senang. Orang awan justru sangat mungkin tidak mau mendukungnya karena mereka tidak paham syariah itu apa.
Kemarin, MUI mengeluarkan fatwa bahwa merokok haram untuk wanita hamil dan anak, dan di tempat umum. Kenapa tidak langsung haramkan secara mutlak?
Alasannya: Karena masyarakat belum siap menerimanya. Jadi, karena tidak mau mengganggu masyarakat dan karena ingin mengajarkan mereka secara bertahap, MUI tidak langsung mengatakan haram, tetapi ambil langkah kecil dulu. Setelah itu, mereka akan lihat perkembangannya dalam tahun2 yang datang. Kalau masyarakat mulai berubah, MUI akan memberikan fatwa yang lebih lengkap lagi. Dan seterusnya.
Cara bijaksana untuk mengubah masyarakat secara pelan dan secara bertahap, supaya tidak ada gejolak sosial, justru berasal dari Allah dan Al Quran, di mana Allah turunkan ayat yang mengharamkan alkohol dalam 3 tahap. (Semua ustadz dan anak pesantren belajar tentang ini, dan saya juga diajarkan guru saya.) Karena Allah tidak mau langsung membuat masyarakat reseh dan gelisah, alkohol tidak langsung diharamkan, dan ada proses adaptasi. Yang penting, alkohol dibicarakan dulu, dan masyarakat dianjurkan untuk berpaham bahwa alkohol itu tidak baik. Setelah sekian tahun, ayat terakhir turun dan alkohol menjadi haram.
Di dalam konteks pemilu, kalau PKS dan partai Islam lain langsung teriak “Syariah NOW!” dan tidak ada kompromi, maka sangat mungkin kebanyakan orang Indonesia yang awam akan takut. Di dalam konteks Indonesia, di mana kebanyakan masyarakat sangat awam dalam urusan agama, untuk memilih sebuah partai ISLAM sebagai partai terbesar sudah menjadi langkah yang sangat BESAR. Sebelumnya, ummat Islam lebih cenderung memilih Golkar dan PDIP! Kalau sebagai langkah pertama, dan sebagai awal dari proses dakwah, PKS dan partai Islam lain berusaha untuk meraih kekuasaan dulu, dan mendapatkannya, maka itu sudah merupakan suatu kemenangan yang besar.
Umpamanya, PKS menjadi partai terbesar setelah Pemilu 2009. Berarti mereka juga dapat kekuasaan terhadap anggaran negara, bisa bantu KPK dan Polisi yang baik dalam tugasnya memberantas korupsi, bisa angkat Menteri yang layak dan bukan asal orang kaya saja, dan bisa membentuk berbagai macam program pendidikan dan dakwah yang akan mengajarkan masyarakat tentang Islam dan syariah secara bertahap, dan seterusnya.
Hasilnya, sangat mungkin bahwa setelah 10 tahun, masyarakat Indonesia menjadi lebih islamiah, mengerti Islam secara mendalam, lebih rajin shalat, tingkat perzinaan dan narkoba turun, semua anak bangsa bisa lulus dari SMA, semua orang miskin bisa berobat gratis, dan seterusnya. Lalu, Indonesia akan dicap sebagai negara maju.
Dalam konteks itu, dan dengan masyarakat yang berpendidikan tinggi yang hidup secara sejahtera, justru akan sangat mudah untuk mengadakan seminar dan diskusi tentang bagaimana hukum negara bisa diubah sedikit (dengan izin penuh dari masyarakat secara luas) untuk mengakomodasi hukum syariah juga.
Dakwah adalah proses yang lewat beberapa tahap. Dan kalau kita maju terlalu cepat, tujuan kita bisa hancur. Kalau bicara dengan orang non-Muslim tentang Islam (dan saya sudah sering melakukan itu), belum tentu dia bisa langsung terima, jadi kita perlu ambil jalan bijaksana untuk mengajak dia berfikir secara pelan dan bertahap. Kita perlu memikirkan tahap2 yang perlu dia lewati sebelum dia bisa lihat apa yang sudah jelas bagi kita. Kalau ada orang non-Muslim yang sangat anti-Islam (kata temannya), tetapi dia bersedia untuk bertemu dengan saya, dan dengar penjelasan saya tentang Islam, maka itu sudah merupakan langkah yang sangat besar bagi dia. Kemudian, dibuat rencana untuk mendidik dia secara pelan, sesuai dengan sikap dan kepribadian dia. Ada yang bisa terima Islam dengan cepat, ada yang masih bersikap keras dan kritis. Karena itu, cara kita bicara dengan mereka harus disesuaikan. Tidak mungkin kita bertemu mereka dan langsung teriak “kafir, haram, syariah” dan sebagianya. Kita perlu berfokus pada tujuan akhir, dan bukan pada langkah pertama.
Ada dulu yang minta ketemu saya untuk diskusi ttg Islam, tetapi hanya mau ketemu di kafe. Dia kira saya akan takut atau menolak masuk kafe dan bicarakan Islam di situ. Dia salah, dan saya terima karena saya lihat tujuan akhir, bukan tempat pertemuan pertama.
Begitu juga politik. Untuk mengubah 220 juta orang tidak mudah. Dan kalau ada orang yang mengatakan, “Kalian hanya boleh melakukan perubahan terhadap bangsa ini dengan cara yang saya setujui, yaitu harus teriak ‘Syariah NOW!’” maka itu justru berarti orang yang membuat rencana jangka panjang tidak bisa bertindak, karena langkah strategis yang mereka susun menjadi hancur dan tidak didukung dari awalnya.
Kalau ada orang yang hanya mau lihat 1 langkah di depan kaki dan teriak “Syariah NOW” walaupun berisiko akan membuat banyak orang Muslim yang awam mundur dan tidak mendukung partai Islam, silahkan. Tetapi kalau anda bisa bersabar, dan merasa yakin bahwa teman2 kita di PKS dan partai Islam lain bukan orang bodoh, bukan orang kafir, dan bukan orang yang tidak peduli pada kualitas agama Islam di negara, maka tolong berikan kesempatan kepada mereka dan mendukung mereka dalam mengejar kekuasaan sebagai langkah pertama.
Kalau dalam 10 tahun mendatang, PKS dan partai Islam lain sudah menjadi partai2 terbesar di negara ini (Golkar, PDIP, dll menjadi partai kecil), dan masyarakat sudah berubah menjadi lebih islamiah dan lebih sejahtera, tetapi anda masih tidak puas terhadap langkah2 yang diambil partai2 Islam untuk memperbaiki bangsa ini, maka pada saat itu anda berhak memprotes dengan keras dan anda akan benar!
Teatpi untuk sementara ini, tolong jangan terlalu buruk sangka, tetapi memberikan kesempatan, dan melihat sendiri hasilnya nanti…
Masa depan banga Indonesia ada di tangan anda. Ada pilihan percaya pada para ahli agama dalam partai Islam seperti PKS dan lain-lain, atau Golput saja (karena tidak ada partai yang bicarakan syariah).
Silahkan pilih sendiri.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
Deklarasi Antikorupsi Parpol di KPK Sekadar Seremoni
Anggota DPR Ditangkap
Indra Subagja - detikPemilu
Jakarta - Masih segar dalam ingatan. Pentolan partai politik (parpol) peserta pemilu berkumpul di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka berikrar menolak praktek korupsi dan suap. Tapi apa lacur, belum genap 1 minggu janji sudah diingkari, anggota DPR untuk kesekian kali tertangkap tangan menerima suap.
"Itu menjadi sekadar seremoni. Kita khawatir acara deklarasi itu justru menjadi kampanye gratis partai politik (parpol) menjelang pemilu," kata anggota Badan Pekerja Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho saat berbincang di Jakarta, Rabu (4/3/2009).
Tercatat sejumlah politisi Senayan yang menjadi pesakitan KPK yakni Anthony Zeidra Abidin asal Partai Golkar, Al Amin Nur Nasution asal PPP, Yusuf Erwin Faisal asal PKB, Hamka Yandhu asal Partai Golkar, Sarjan Taher asal Partai Demokrat, Bulyan Royan asal PBR, dan yang masih hangat Abdul Hadi Djamal asal PAN.
"Posisi KPK melemah, mestinya tidak hanya sekadar deklarasi antikorupsi, tetapi juga pernyataan dan komitmen agar tidak segan-segan mengusut tuntas dugaan korupsi," jelas Emerson.
Deklarasi yang dilakukan pada 25 Februari 2009 di KPK itu dihadiri antara lain Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, Sekjen PDIP Pramono Anung, Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir, Sekjen Partai Demokrat Marzuki Ali, Ketua Umum PPP Suryadarma Ali dan lainnya.
Dalam kesempatan itu para pimpinan partai dengan semangat berlomba-lomba memberikan usulan dan rangkaian kata mengenai pemberantasan korupsi yang mesti dilakukan KPK. Misalnya saja yang disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat Amir Syamsudin.
"Membasmi korupsi itu jangan hanya pandai berorasi dan beretorika. Tapi kita laksanakan. Membasmi korupsi itu tidak karena kita pandai berorasi, yang perlu dilakukan adalah tindakan nyata," kata Amir saat itu.
Mungkin yang menarik dan dikaitkan dengan isu yang masih gres yakni apa yang disampaikan Soetrisno Bachir (SB). "PAN itu sejak dulu antikorupsi. PAN, Partai Anti Norupsi (no korupsi)," ujar SB yang lantas disambut gelak tawa hadirin saat itu.
Kini sepertinya bukan hanya sekadar deklrasi, janji dan kata-kata saja yang diperlukan, tapi tindakan konkret dan nyata yang lebih mengena untuk menggaet suara rakyat.
"Rakyat butuh bukti, bukan acara seremonial," tutup Emerson. ( ndr / iy )
03 March, 2009
CIA Hancurkan 92 Rekaman Tersangka Teroris
Selasa, 03 Maret 2009 pukul 07:40:00
Badan Pusat Intelijen Amerika (CIA) menghancurkan 92 rekaman video wawancara yang dilakukan terhadap para tersangka teroris, demikian pengakuan seorang pengacara bagi pemerintah Amerika.
Badan itu sebelumnya mengatakan bahwa mereka hanya menghancurkan dua rekaman video.
Organisasi hak-hak sipil Amerika ACLU melancarkan gugatan hukum terhadap CIA untuk mendapatkan rincian interogasi terhadap para tersangka teroris.
Teknik-teknik yang digunakan dikatakan termasuk water-boarding, simulasi dimana seorang tersangka merasa seakan-akan tenggelam, yang oleh pemerintahan Obama dikatakan sebagai penyiksaan.
Pengakuan bahwa 92 rekaman interogasi telah dihancurkan dinyatakan secara tertulis dalam sepucuk surat kepada hakim yang memimpin sidang gugatan ACLU.
"CIA sekarang sudah dapat mengumumkan jumlah rekaman video yang dihancurkan," demikian menurut sepucuk surat yang dikirim oleh pejabat sementara Pengacara Amerika Lev Dassin, yang didapat oleh BBC. "Sembilan puluh dua rekaman video dihancurkan."
Rahasia?
Surat yang bertanggal 2 Maret itu mengatakan CIA sedang mengumpulkan lebih banyak rincian bagi gugatan hukum itu, seperti daftar catatan yang dihancrukan, segala catatan yang berisi gambaran mengenai video-video itu, dan identitas orang-orang yang mungkin telah menonton atau memiliki copy video itu sebelum dihancurkan.
Para pengacara pemerintah Amerika mengatakan, sebagian informasi itu adalah rahasia.
"CIA berniat menyediakan semua informasi yang diminta oleh pengadilan dan menyediakan sebanyak mungkin informasi bagi catatan publik kepada pihak penggugat," demikian dikatakan dalam surat itu.
Tahun 2005 seorang hakim memerintahkan agar semua bukti mengenai perlakukan terhadap para tahanan di Teluk Guantanamo disimpan.
Bulan Desember 2007, CIA membeberkan bahwa dua rekaman video wawancara sudah dihancurkan lima bulan setelah putusan itu.
Tetapi badan itu mengatakan, putusan pengadilan itu tidak berpengaruh terhadap rekaman-rekaman video yang sudah dihancurkan, karena keduanya memenyimpan informasi insiden yang terjadi sebelum para tersangka dipindahkan ke Guantanamo.
Kepala CIA saat itu mengatakan berbagai rekaman tersebut dibuat tahun 2002 untuk keperluan internal, dan dihapus karena rekaman-rekaman itu tidak lagi memiliki nilai intelijen dan dapat menyebabkan para agen CIA teridentifikasi.
Bulan Januari 2008 Departemen Kehakiman melakukan penyelidikan untuk mencari jawaban dari berbagai pertanyaan mengenai rekaman-rekaman itu.
Video-video itu menjadi isu yang hangat selama sidang pengadilan salah satu pelaku serangan Sebelas September Zacarias Moussaoui, yang dijatuhi hukuman penjara atas perannya dalam serangan itu.
Tim jaksa penuntut awalnya mengklaim bahwa tidak ada rekaman video interogasinya, tetapi kemudian mengakui bahwa rekaman video dan audio wawancara dengan Moussaoui ada.bbc/kpo
Sumber: Republika.co.id
Dukung Penyidikan Terhadap Tindakan Ilegal Bush
LSM bernama Avaaz sedang kumpulkan tanda tangan online pada petisi untuk mendukung pembentukan Komisi Independen yang akan melakukan penyelidikan tehadap “War on Terror” yang diciptakan oleh Bush. Komisi Independen tersebut sedang direncanakan oleh Senat AS, dan diharapkan dengan dukungan terhadap petisi ini, warga dunia bisa memberikan semangat pada anggota Senat untuk teruskan rencana ini dan membentuk Komisi yang akan meyelediki semua tindakan ilegal Bush selama 8 tahun.
Kalau mau mendukung, klik pada link di bawah dan isi nama dan alamat email di situs Avaaz.
http://www.avaaz.org/en/end_the_war_on_terror
Avaaz sering membentuk gerakan online lewat petisi digital, dan beberapa kali telah berhasil mengubah kebijakan di berbagai negara.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
01 March, 2009
Mama Lauren: Banyak Caleg Minta Diramal
PAGAR rumah berlantai dua yang berlokasi di kompleks Cipinang Indah II Jalan Kasuari Blok GG Jakarta itu terkunci. Namun, sejumlah mobil mewah terlihat berjajar di pinggir jalan depan rumah bercat abu-abu tersebut.
Tidak ada tanda-tanda aktivitas dalam rumah tersebut. Yang terlihat, hanya seorang warga sedang asyik menyiram air ke taman di depan rumah yang mengelilingi patung ganesa tersebut.
"Maaf pak, tuan rumah tidak menerima tamu. Sudah beberapa hari ini, kondisi kesehatannya menurun sehingga tidak menerima tamu," kata pria itu kepada Persda Network.
Ya, pemilik rumah berlantai dua tersebut adalah Mama Lauren. Tokoh supranatural Indonesia yang hasil ramalannya kerap disiarkan media massa. Beberapa hari terakhir ini kondisi kesehatannya menurun. Selain faktor usia juga karena terlalu capek, banyak warga yang datang membutuhkan bantuannya.
Untungnya saat Persda Network datang, perempuan berusia 77 tahun tersebut mau menemuinya. Menjelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) legislatif, dia termasuk tokoh yang kebanjiran tamu. Rata-rata tamu yang datang adalah para caleg yang akan berebut simpati masyarakat dalam pemilu 9 April mendatang. Kedatangannya tidak lain untuk meramal perjalanan politiknya dalam pesta demokrasi kali ini.
"Banyak caleg yang datang ke sini minta diramal, gimana pemilu nanti," katanya singkat sambil menunjukkan beberapa lembar foto yang ada dalam laci meja kerjanya.
Menurutnya, sesuai dengan keahlian dan kemampuannya, dia memberikan ramalan tersebut. Namun, hasil ramalan itu hanya untuk kepentingan tamu yang bersangkutan dan tidak bisa disampaikan kepada orang lain.
Bahkan, saat ditanya caleg dari partai mana saja yang datang minta ramalan, Mama Lauren enggan mengutarakan. Menurutnya, itu privasi orang yang harus dijaga. Tidak lain, itu adalah amanat sebagai bentuk kepercayaan orang lain terhadap dirinya.
"Yang datang ya dari berbagai daerah di Indonesia. Saya tidak mau menyampaikan partai apa saja yang datang ke sini dan orangnya siapa saja," tukasnya.
Menurut sekretaris pribadinya, setiap hari tiga tamu yang dilayani untuk konsultasi pribadi tersebut. Adapun waktunya mulai pukul 09.30 hingga pukul 13.00. Sebab setelah itu, ia langsung istirahat hingga malam.
Terkait kondisi politik nanti, menurut Mama Lauren, bakal terjadi kerusuhan pascapelaksanaan pemilu legislatif, yakni sekitar bulan Mei hingga Juli. Namun, itu semua mampu diatasi dan diredam oleh petugas keamanan. "Bukan besar atau kecil kerusuhan tersebut. Yang penting kejadian itu bisa diatasi dan diredam oleh petugas keamanan," ujarnya.
Kemudian, para politisi yang ada di negeri ini masih mempertahankan gaya lamanya serta selalu meng-counter bila ada serangan dari pihak luar institusi. Dengan demikian, seolah-olah tidak ada tempat lagi bagi anggota Dewan untuk berbuat baik.
Selain itu, Mama Lauren juga meramal bakal banyak orang yang tidak berkualitas dan tidak sesuai kemampuannya bakal menduduki jabatan sehingga kekacauan akan terjadi. Untungnya, petugas keamanan mampu mengatasinya. (persda network/coi)*
Sumber: Kompas.com
Bubarkan Pasien Dukun Cilik Ponari, Polisi Dilempar Lumpur
Tamam Mubarrok – detikSurabaya
Jombang - Pasien dukun cilik Ponari di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, memrotes polisi yang membubarkan mereka, Minggu (1/3/2009). Para pasien itu kecewa, karena sudah bermalam di lokasi, tapi malah diusir.
"Kami sudah berhari-hari. Tapi kenapa bapak-bapak malah mengusir kami. Seharusnya kami dibiarkan di sini," teriak Sumpinah (45), pasien perempuan asal Madiun, yang sudah di lokasi itu sejak 2 hari lalu.
Bahkan, karena kecewa dengan pengusiran itu, seorang pasien sempat melempar polisi dengan lumpur sebanyak 2 kali saat hendak diusir. "Jangan melempar begitu bu. Nanti malah ibu malah susah," kata seorang anggota Dalmas Polres Jombang kepada seorang
perempuan paruh baya.
Sejak ditutup beberapa hari lalu, ribuan pasien masih mendatangi tempat praktik dukun cilik Ponari. Namun setiap 2 hari sekali, polisi datang dan mengusir para pasien. Sehingga banyak pasien yang kecewa, karena tidak bisa bertemu Ponari.
Menurut Kapolres Jombang AKBP Tomsi Tohir, aksi pengusiran ribuan pasien berdasar permintaan keluarga Ponari. "Kami tetap berkomitmen pada permintaan keluarga Ponari, untuk mengamankan lokasi ini," kata Tomsi kepada wartawan di lokasi.
Selain mengusir ribuan pasien, polisi juga membongkar tempat berjualan para pedagang yang ada di sepanjang jalan Dusun Kedungsari. Pembongkaran ini dimaksudkan, agar para pasien tidak mengira jika Ponari masih membuka praktik pengobatan.
Tak hanya itu, tandon air yang akan digunakan untuk menyalurkan air dari Ponari ke jalan-jalan dusun, juga dibongkar polisi. "Ini karena kami diminta keluarga Ponari, untuk menutup lokasi ini selamanya," pungkas Tomsi.(bdh/bdh)
Sumber: Surabaya.detik.com
Megawati Soekarnoputri Tak Inginkan Pemujaan
[Teks di bawah ini ditinggalkan di blog saya sebagai komentar. Di bawahnya lagi ada komentar dari saya.]
Setelah membaca surat Bung Tomas Aquino (Kompas, 11/10), pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kritik yang membangun. Namun, ada beberapa substansi penting yang perlu dijelaskan agar "acara minum bekas cucian" bisa dilihat secara proporsional.Memang betul, pada acara peresmian Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada 17 September 2006 terjadi insiden yang jelas-jelas tidak dikehendaki oleh Ibu Megawati Soekarnoputri. Di akhir acara, ribuan kader dan Simpatisan yang setia kepada PDI Perjuangan menerobos masuk untuk bisa bersalaman dengan Ibu Megawati.
Seperti halnya di setiap acara yang dihadiri Ibu Megawati di berbagai daerah, kecintaan kader dan Simpatisan yang Militan termasuk rakyat kecil yang kecewa dengan kondisi berbangsa dan bernegara saat ini sepertinya ingin disampaikan langsung dengan bertatap muka atau bisa sekadar bersalaman.
Di saat kondisi yang serba ramai, tiba-tiba ada salah seorang Simpatisan yang Militan menerobos langsung sembari memaksa membasuh kaki Ibu Megawati. Dalam kondisi terdesak, Ibu Megawati sebetulnya tidak ingin mengalami perlakuan aneh tersebut.
Karena "Bapak" tadi memaksa dan berjanji hanya membasuh kaki saja, itu pun hanya menghabiskan seperempat botol isi air mineral ukuran kecil, Ibu Megawati terpaksa mengabulkan permintaan tersebut.
Namun, sangat disayangkan, di luar sepengetahuan Ibu Megawati, karena harus meninggalkan lokasi acara, "Bapak" tadi meminum bekas basuhan kaki yang telah ditambah air mineral lagi.
Ibu Megawati sepakat dengan Bung Tomas Aquino bahwa cara-cara pemujaan atau kultus individu terhadap pemimpin di luar nalar sehat harus ditinggalkan.
Ketika menerima penghargaan dari Kerajaan Gowa, 11 Juni 2006, sebagai I Fatimah Daeng Takontu Karaeng Campagaya yang berarti "Macan Betina dari Timur", Ibu Megawati mempertimbangkannya lama sekali untuk menerima gelar tersebut. Secara pribadi, terhadap hal-hal yang bersifat pujian, Ibu Megawati sangat tidak berkenan.
Prinsip Ibu Megawati adalah "Sepi ing pamrih, rame ing gawe". Hal ini sudah terbukti dari "dipinjamnya" angka-angka statistik data kemiskinan di era kepemimpinan Megawati oleh pemerintahan sekarang.
Monggo diliat di Link berikut, Berita dan Foto yg dibuat oleh Harian Rakyat Merdeka:
########
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Penjelasan:
>>>Karena "Bapak" tadi memaksa dan berjanji hanya membasuh kaki saja, itu pun hanya menghabiskan seperempat botol isi air mineral ukuran kecil, Ibu Megawati terpaksa mengabulkan permintaan tersebut.
Komentar saya:
Wah, terima kasih atas pencerahannya. Sangat menarik. Ternyata Ibu Mega tidak menginginkan semuanya. Alhamdulillah. Memang tidak pantas. Ternyata dia dipaksakan. Tetapi ada suatu hal yang tidak saya pahami. Ibu Mega seorang mantan Presiden. Jadi, kalau tidak salah, masih dijaga oleh Paspamres dan polisi. (Atau mungkin tidak lagi?). Tetapi pasti ada semacam pengawal dan adjudan. Walaupun begitu, ternyata masih bisa dipaksa-paksakan diuar kehendaknya.
Ibu Mega dipaksa menuju kursi. Dipaksa duduk. Lalu dipaksa buka sepatu. Dipaksa buka kaos kaki. Dipaksa taruh kakinya di dalam ember. Dipaksa menahan posisi tersebut selama beberapa menit supaya kakinya bisa dicuci, walaupun semuanya di luar kehendaknya.
Kasihan sekali Ibu Mega kalau sering dipaksa-paksakan begitu.
Mungkin lebih baik kalau Ibu Mega tidak diangkat menjadi Presiden lagi. Takutnya nanti dipaksakan menjual aset negara dengan harga yang muruh, padahal tidak mau. Takutnya dipaksakan memberikan kemerdekaan pada Papua, Maluku, Aceh, dan lain lain, padahal tidak mau. Kasihan Ibu Mega yang tidak bisa membela diri terhadap “paksaan” orang yang tidak dikenal. Dan ternyata, dari ratusan simpatisan di sekitarnya, tidak ada satupun yang berani menyelamatkan Ibu tercinta mereka yang sedang dipaksakan di luar kehendaknya. Kok mereka begitu cuek pada penderitaan Ibu Mega yang sedang dipaksa-paksakan?
>>>Ibu Megawati sepakat dengan Bung Tomas Aquino bahwa cara-cara pemujaan atau kultus individu terhadap pemimpin di luar nalar sehat harus ditinggalkan.
Alhamdulillah. Mudah-mudahan pada lain kesempatan, Ibu Mega bisa berhasil untuk tidak duduk, tidak buka sepatu dan kaos kaki, tidak taruh kaki di dalam ember, dan tidak berdiam diri selama beberapa menit pada saat kakinya dicuci (dalam keadaan terpaksa). Dan semoga pada lain waktu, Ibu Mega bisa dilindungi oleh kader dan simpatisan yang lebih sayang kepadanya, sehingga pada saat mereka melihat pemimpin mereka “dipaksakan” di luar kehendaknya, mereka akan maju untuk membelanya dan menyuruh orang yang mengganggunya untuk tidak “mengkultuskan Ibu Mega” karena ternyata Ibu Mega tidak setuju (kecuali sedang “dipaksakan” tentu saja).
>>>Ketika menerima penghargaan dari Kerajaan Gowa, 11 Juni 2006, sebagai I Fatimah Daeng Takontu Karaeng Campagaya yang berarti "Macan Betina dari Timur",
Ibu Megawati mempertimbangkannya lama sekali untuk menerima gelar tersebut.
Alhamdulillah. Sayangnya dia tidak mempertimbangkannya lama sekali juga pada waktu memutuskan untuk menjual aset negara dengan harga murah selama menjadi Presiden dulu. Mungkin kalau masih ada BUMN yang baik seperti Indosat, yang sudah terlanjur dijual oleh Ibu Mega, negara ini akan lebih makmur sekarang. Dan hal itu berarti pada saat rakyat miskin bertemu dengan Ibu Mega, mereka tidak akan “kecewa dengan kondisi berbangsa dan bernegara”, tetapi mereka malah sudah bisa hidup dengan sejahtera. Sayangnya, Ibu Mega tidak memikirkan kesejahteraan mereka pada saat dia sibuk menjual aset negara dulu.
Atau mungkin Ibu Mega dipaksakan pada waktu itu juga!
Hanya ada satu komentar lagi dari saya. Dalam penjelasan di atas, dikatakan bahwa orang itu bisa minum air bekas cucian kaki Mega “…di luar sepengetahuan Ibu Megawati, karena harus meninggalkan lokasi acara, [jadi] ‘Bapak’ tadi meminum bekas basuhan kaki yang telah ditambah air mineral lagi.” (Ini fotonya) .
Kalau melihat foto ini, ada dua orang yang duduk di belakang Ibu Mega. Seorang Ibu yang memakai baju dan celana hitam, dan seorang bapak yang memakai jaket merah. Sepertinya agak aneh kalau Ibu Mega bisa tinggalkan lokasi, tetapi ibu dan bapak tersebut tidak pindah dari kursinya sama sekali. Di dalam foto yang kedua, mereka masih kelihatan duduk dalam posisi yang sama. Baju hitam dan sepatu hitam dari ibu itu masih kelihatan di posisi yang sama, dan jaket merah yang dipakai oleh bapak itu masih kelihatan juga.
Artinya, (kalau penjelasan di atas itu benar) Ibu Mega berdiri dan tinggalkan ruangan, dan bapak yang mencuci kakinya tetap berlutut di depan kursi kosong tanpa begerak, dan kedua kader PDIP di belakang bapak itu juga tidak tidak berdiri dan mengantarkan Ibu Mega keluar dari ruangan. Mereka berdua diam saja di kursi, dan memperhatikan si bapak yang meminum air cucian kaki Ibu Mega. Berarti bapak yang minum itu sedang menghadapi kursi kosong, dan ibu dan bapak di belakangnya begitu terpesona, mereka tidak begerak sama sekali saat Ibu Mega pergi.
Mungkin ada penjelasan yang lain, yaitu, bapak itu masih minum air cucian kaki Mega dihadapannya, dan Ibu Mega belum pergi ke mana-mana. Bapak yang berlutut masih berlutut di depannya, dan kedua kader di sebelahnya juga belum begerak karena pemimpin mereka belum bergerak dari kursinya. Wallahu a’lam.
Tetapi apapun yang terjadi, kita tidak perlu menyalahkan Ibu Mega. Dia dalam kondisi dipaksakan di luar kehendaknya. Semoga di masa depan Indonesia mendapat Presiden yang sanggup membela diri terhadap paksaan dari orang yang tidak dikenal.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
28 February, 2009
Warga "Tonton" Klinik Aborsi Johar Baru
Laporan wartawan Inggried Dwi Wedhaswary
JAKARTA, SABTU — Klinik aborsi milik Hj Atun dikerumuni puluhan warga, Sabtu (28/2). Klinik yang berlokasi di Jalan Percetakan Negara II Blok B 20, Johar Baru, Jakarta Pusat, itu digrebek pihak Kepolisian Sektor Johar Baru kemarin. Pemiliknya, Hj Atun serta dokter yang melakukan praktik aborsi, Dr Agung, sudah diamankan pihak kepolisian.
"Pengin tahu aja, lihat di TV kok heboh," ujar Riska, warga Senen, Jakarta Pusat, yang datang bersama suaminya.
Riska mengatakan ingin melihat proses penggalian yang kabarnya akan dilakukan pada hari ini. Warga lainnya, Dodi, mengaku tenang dengan terungkapnya praktik ilegal itu. Selama ini, dikatakan Dodi, warga resah dengan praktik klinik yang telah berjalan 10 tahun itu.
"Kan banyak juga calonya berkeliaran. Warga resah, tapi enggak tau mau gimana," ujarnya.
Hingga pukul 14.30, aparat kepolisian belum terlihat di lokasi. Kabarnya, polisi akan kembali melakukan penggalian di klinik yang berplang praktik Dr Abdullah itu. Selain di klinik, kemungkinan penggalian juga akan dilakukan polisi di rumah Hj Atun, yang hanya berjarak beberapa rumah dari klinik tersebut.
Sumber: Kompas.com
Penyidikan Aborsi Lanjut ke Dua Rumah Mewah
Jumat, 27 Februari 2009 | 21:38 WIB
JAKARTA, JUMAT — Penyidik dari Polsek Johar Baru tidak hanya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di klinik aborsi yang terletak di Jalan Percetakan Negara II Jakarta Pusat. Setelah melakukan pemeriksaan dan pembongkaran saluran air, malam ini penyidikan juga dilanjutkan ke dua rumah mewah milik Atun.
Salah satunya terletak tak jauh dari klinik aborsi berada. Polisi masih mencari barang bukti praktik aborsi yang diperkirakan telah berlangsung 10 tahun dan melayani 1000 kali aborsi per tahun.
Sejauh ini, tim Polsek Johar Baru telah membongkar tiga titik di klinik milik Atun. Dua titik itu adalah saluran air di teras dan WC di lantai dua. Selain itu, tim juga membongkar saluran air yang terhubung ke ruang eksekusi di lantai tiga. Di saluran air itu, ditemukan embrio-embrio yang telah membusuk.
Sementara itu, salah satu tersangka yang juga pemilik klinik, Atun alias Siska, dipindahkan ke Polsek Johar Baru karena mengalami depresi. Sebelumnya, Atun diinterogasi oleh pihak kepolisian karena bersikap tidak kooperatif kepada tim penyidik dalam proses olah TKP.
Namun, Kapolsek Johar Baru menyangsikan kondisi Atun. "Ah, itu hanya permainan otak saja. Saya tidak percaya," ujar Kapolsek Johar Baru Kompol Theresia kepada wartawan, Jakarta, Jumat (27/2) malam.
Sumber: Kompas.com
26 February, 2009
Kak Seto Dukung Penutupan Praktik Dukun Cilik Ponari
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Solusinya sederhana sebenarnya. Ponari diabwa ke sebuah danau atau bendungan. Dengan sekali celup batu, mudah-mudahan semua air itu menjadi air khusus yang berkhasiat. Heheheheh. Tinggal diminum.
Besok hari Aqua bangkrut. Hahahah.
Just kidding. Poor Ponari.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Kak Seto Dukung Penutupan Praktik Dukun Cilik Ponari
Kamis, 26/02/2009 22:54 WIB
Tamam Mubarrok – detikSurabaya
Jombang - Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi mendatangi rumah Ponari di Jombang. Usai bertemu Ponari, Kak Seto menyatakan mendukung langkah Polres Jombang, menutup praktik dukun cilik itu.
Pria yang akrab disapa Kak Seto ini datang, Kamis (26/2/2009) sore dengan didampingi sejumlah polisi.
Berbeda dengan kedatangan yang pertama pada Minggu (15/2/2o09) lalu, kehadiran Kak Seto petang tadi berjalan lancar. Kak Seto tidak harus melintasi antrean ribuan pasien. Sebab sejak hari ini, praktik dukun Ponari ditutup polisi.
Sesampai di rumah dukun cilik ini, Kak Seto ditemui kedua orangtua Ponari, Muhammad Kosim dan Mukarromah. Saat pertemuan berlangsung, para wartawan diminta meninggalkan ruang pertemuan untuk beberapa saat.
Usai bertemu Ponari, Kak Seto menyatakan mendukung langkah Polres Jombang, menutup praktik dukun cilik itu. "Pada prinsipnya, kami berharap hak-hak Ponari selaku anak
tetap terjaga dan tidak hilang," kata Kak Seto.
Menurut Kak Seto, kasus pengobatan dukun cilik Ponari juga dilematis. Di satu sisi,
tenaga Ponari dibutuhkan ribuan orang. Namun di sisi lain, Ponari juga harus bersekolah dan bermain seperti halnya anak-anak seusianya.
Karena itu, Kak Seto meminta panitia mengoptimalkan tandon air yang sudah dikirim
Pemkab Jombang, untuk pengobatan para pasien. Sehingga Ponari tidak perlu mencelupkan batu ke dalam air yang dibawa ribuan pasien.
Rencananya, hari Jumat (27/2/2009) besok, Kak Seto akan mengantar Ponari bersekolah.
Hal itu dilakukan Kak Seto, untuk menumbuhkan kembali kondisi kejiwaan dan semangat
Ponari setelah lama tidak duduk di bangku sekolah.(bdh/bdh)
Sumber: Surabaya.detik.com
Tommy Soeharto Dijaga Polisi?
Beberapa hari yang lalu saya menjadi terkejut saat membaca Jakarta Post. Di halaman depan, ada artikel yang mengatakan bahwa pada saat Tommy Soeharto datang untuk rapat bisnis pribadinya, dia dijaga dan dilindungi oleh beberapa petugas polisi.
Saya carikan berita ini di koran Indonesia dan dapat keterangan yang sama. (Teksnya di bawah.)
Yang membuat saya terkejut adalah kenyataan bahwa seorang pembunuh Hakim Agung masih bisa dapat hak untuk dilindungi oleh polisi. Bagaimana dengan keluarga Hakim Agung yang dibunuh, yaitu Syafiuddin Kartasasmita? Bukannya mereka merasa tersinggung sekali kalau mereka buka koran dan membaca bawa orang yang membunuh Syafiuddin Kartasasmita malah DIJAGA oleh polisi?
Setelah baca berita ini, saya tunggu beberapa hari. Saya kira akan ada protes.
Saya kira akan ada protes dari anggota DPR yang peduli pada keadilan. Mereka berhak memanggil Kapolri dan bertanya kenapa polisi bisa menjaga seorang penjahat dan pembunuh yang pernah menunjukkan ketidakpedulian pada hukum negara dengan cara membunuh seorang hakim agung yang berusaha menegakkan hukum.
Saya kira akan ada protes dari LSM yang peduli pada keadilan. Mereka bisa mengadakan konperensi pers dan bertanya kenapa seorang pembunuh malah dilindungi oleh polisi.
Saya kira akan ada protes dari partai politik yang peduli pada keadilan. Mereka bisa berprotes kepada media, di televisi, koran dan majalah. Mereka bisa menolak keras kalau seorang pembunuh hakim agung berhak dilindungi oleh polisi.
Saya kira akan ada protes dari tokoh-tokoh nasional yang peduli pada keadilan. Mereka bisa bersuara dan membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka peduli pada bangsa ini dan merasa tersinggung kalau polisi diberi tugas melindungi penjahat, siapapun dia.
Saya kira akan ada protes dari Presiden atau Wapres yang peduli pada keadilan. Makin mendekati waktu Pemilu, saya kira mereka akan mau membuktikan bahwa mereka tidak ingin membela dan meneruskan Orde Baru, dan akan serius untuk menegakkan hukum di negara ini.
Ternyata, tidak ada yang berprotes.
Kalau seandainya dulu Tommy membunuh Presiden RI (dan bukan sekedar Hakim Agung saja, yang ternyata di Indonesia tidak punya nilai tinggi), apakah mungkin Tommy masih dijaga dan dilindungi oleh polisi pada saat dia mengurus bisnis pribadinya?
Besok, kalau rumah anda dirampok, jangan coba telfon polisi. Takutnya nanti anda hanya dapat rekaman suara seperti ini: “Terima kasih anda telah menghubungi Polsek kami. Maaf, semua petugas kami sibuk melindungi dan melayani para pembunuh dan penjahat. Kalau perlu bantuan dari kami, tolong membunuh seorang Hakim Agung dulu, dan kami akan segera datang untuk melayani anda. Kalau anda hanya sekedar ‘korban’ saja, maaf kami tidak punya waktu untuk melayani dan melindungi anda.”
Perwira polisi yang ambil keputusan untuk melindungi Tommy Soeharto saat dia menjalankan bisnis pribadinya seharusnya dihentikan sebagai polisi. Sepertinya dia tidak paham konsep “melayani dan melindungi”.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Tommy sacks Humpuss boss
Two years after walking out of prison, Hutomo “Tommy” Mandala Putra is fully back in the business world and running at full throttle.
Guarded by several police officers, the youngest son of the late former President Soeharto led a shareholders meeting of his publicly listed shipping company PT Humpuss Intermoda Transportasi (HIT) to discharge the existing company board of directors.
RUPSLB PT Humpuss Intermoda Tbk Diamankan Polisi
Senin, 16 Februari 2009 | 13:44 WIB
JAKARTA, SENIN — Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk, Senin (16/2), tidak hanya didatangi pemegang saham dan media, tetapi hadir juga beberapa polisi dari Kepolisian Sektor Metro Menteng untuk mengamankan acara. Tommy Soeharto selaku pemegang saham di HIT, juga datang dalam acara tersebut.
Awalnya, beberapa orang mengira pengamanan ketat ini karena Tommy Soeharto ingin menghadiri acara tersebut. "Biasanya kalau RUPS aja enggak ada polisi seperti ini. Mungkin gara-gara Tommy ikut datang," jelas salah seorang rekan wartawan yang juga hadir dalam kesempatan itu.
Ketika Kompas.com melakukan konfirmasi pada pihak penyelenggara, Sapto, Coorporate Sekretaris HIT, mengatakan ini bukan permintaan dari pihaknya. "Kita tidak meminta pengamanan seperti ini, pengamanan seperti ini adalah standar dari pihak hotel, yah...mungkin pihak kepolisian menambah personel karena Mas Tommy datang," jelas Sapto.
Salah seorang anggota kepolisian yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, ia mendapatkan perintah dari Kepala Polsek Menteng untuk mengamankan jalannya acara.
"Kewajiban kita kan memenuhi permintaan warga, makanya kita penuhi. Tadi pagi Bapak Kapolsek hanya memerintahkan mengamankan ini, tapi tidak menyebutkan siapa yang mau datang," jelas polisi tersebut.
25 February, 2009
Demokrasi Haram? Golput Wajib? Dari Mana Ide Ini?
Pada hari minggu kemarin, saya bertemu dengan Prof. Dr. Ali Mustafa Yaqub, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Wakil Ketua Komisi Fatwa di Majelis Ulama Indonesia.
Pada kesempatan itu, saya penasaran untuk bertanya tentang demokrasi dan anjuran golput karena sudah berkali-kali ada orang yang berkomentar di blog saya atau kirim email yang menyatakan bahwa demokrasi itu haram hukumnya dan ummat Islam diwajibkan golput. Saya minta pendapat Dr. Ali Mustafa karena saya ingin memahami perkara ini lebih dalam.
Berikut ini, saya akan coba menjelaskan kembali semua yang disampaikan Dr. Ali Mustafa dalam dialog kami pada malam itu.
Kesimpulan dari diskusi kami adalah: pendapat bahwa Islam bertentangan dengan demokrasi sehingga haram untuk diikuti tidak ada landasan dalam ajaran Islam.
Dr. Ali Mustafa juga berpendapat bahwa opini ini berasal dari musuh-musuhnya Islam, termusuk kaum Zionis. Mereka sangat inginkan agar ummat Islam tinggalkan demokrasi sehingga bisa dipecah-belahkan dan menjadi lemah.
Dr. Ali Mustafa bertanya, “Apa yang akan terjadi di negara seperti Indonesia kalau semua orang Muslim menjadi golput dan tinggalkan demokrasi? Yang jelas, kita sangat mungkin mendapatkan Presiden dan Wapres yang non-Muslim!” Dan mereka akan diakui oleh dunia sebagai pemimpin yang sah karena mereka mendapatkan hak berkuasa lewat pemilu! Kejadian seperti itu akan merupakan suatu kemenangan yang besar bagi kaum non-Muslim, terutama missionaris yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara Kristen.
Kemudian, Dr. Ali Mustafa menjelaskan ada 3 kelompok orang yang mendukung sikap golput:
1. Skeptis: dia tidak yakin negara ini bisa diperbaiki jadi dia tidak mau terlibat dalam prosesnya
2. Kecewa: dia sudah merasa kegagalan “demokrasi” selama puluhan tahun di Indonesia (di bawah Soeharto) dan karena itu dia tidak mau terlibat lagi dengan pemerintahan manapun.
3. Ideologi (kelompok ini dipecah lagi):
a. Ideologi Islam
b. Ideologi Sekuler
Insya Allah 1 dan 2 sudah jelas.
Untuk 3A, yaitu Ideologi Islam, mereka anggap bahwa Indonesia harus berubah menjadi negara Islam yang berdasarkan hukum syariah saja. Karena tidak demikian pada saat ini, maka dianggap demokrasi haram dan ummat Islam harus golput.
Menurut Dr Ali Mustafa, kalau kita ikuti anjuran orang ini, maka orang kafir bisa menjadi kaum yang paling berkuasa di sini, dan ummat Islam harus nurut dengan hukum yang mereka buat. Pendapat ini bahwa demokrasi haram untuk orang Muslim berasal dari “aktor intelektual” dan mungkin juga dari kaum Zionis, katanya. Mereka inginkan agar ummat Islam menjadi lemah, dipecah-belahkan, dan kaum non-Muslim bisa berkuasa di atasnya.
Untuk pendapat 3B, yaitu Ideologi Sekuler, mereka anggap bahwa tidak ada kandidat yang 100% sekuler, jadi karena itu mereka memilih untuk tidak dukung semua. Mereka merasa bahwa Indonesia sudah terlalu islamiah, dan mereka inginkan negara yang 100% sekuler seperti negara barat, dan tidak boleh lagi ada hukum syariah di Aceh, Perda Syariah, UU Zakat, UU Pernikahan (yang islamiah), UU Wakaf, obligasi syariah (di bidang keuangan), UU Syariah Banking, dan sebagainya. Mereka anggap bahwa hukum-hukum seperti ini melanggar asas sekuler negara yang mereka harapkan, dan selama tidak bisa dihapus, mereka tidak anggap Indonesia sebagai negara sekluer yang sesungguhnya, dan karena itu demokrasi di sini harus ditinggalkan, alias mereka mau golput. Tidak ada kandidat yang layak dipilih karena tidak ada kandidat yang janji untuk menghapus semua UU tersebut dan mengubah Indonesia menjadi negara sekuler yang bersih dari UU yang islamiah.
Saya bertanya lebih dalam tentang pendapat 3A, yaitu Ideologi Islam. Saya ingin lebih paham kenapa ada begitu banyak orang Muslim yang anti-demokrasi. Dr. Ali Mustafa menjelaskan, ada 4 jenis hukum di dalam Islam:
1. Ibadah (shalat, haji, dll.)
2. Muamalah (kegiatan yang dilakukan antara manusia, jual-beli, sewa-menyewa, dll.)
3. Munakahat (hukum perkawinan, warisan, wakaf, dll.)
4. Jinayah (hukum kriminal, atau hukum syariah)
Dari 4 jenis hukum ini, 3 yang pertama sudah diaplikasi di dalam negara Indonesia. Jadi, sebenarnya, Indonesia sudah 75% menjadi negara Islam. Hanya yang ke-4 yang belum diaplikasi secara mutlak. Lalu, Dr. Ali Mustafa menjelaskan bahwa apa yang kita pahami sebagai demokrasi (rakyat bisa memilih pemimpin sendiri) tidak masuk ke bagian Ibadah. Sedangkan dalam hukum fiqih, kita wajib mengikuti contoh dari Rasulullah SAW dalam urusan Ibadah karena yang lain dari contoh Nabi SAW adalah haram. Sedangkan dalam semua urusan yang lain, apa yang kita kerjakan berstatus halal, selama tidak ada alasan yang jelas untuk membuatnya haram.
Urusan dunia diserahkan kepada kita untuk memutuskan lewat musyawarah (saling berdiskusi dan berkonsultasi). Kalau ada suatu contoh atau tindakan dari Nabi SAW, yang bukan ibadah, kita boleh aplikasikan dan juga boleh membentuk cara yang baru. Untuk semua urusan baru itu, selama tidak berhubungan dengan ibadah, dan tidak ada alasan untuk mengharamkan, maka kita bebas membentuk tindakan dan cara kerja yang baru yang sesuai dengan kebutuhan kita di dunia ini.
Saya bertanya tentang system Khilafa yang ada di zaman Nabi SAW dan bertanya apakah kita wajib menerapkan sistem yang sama karena kita akan berdosa kalau tidak “mengikuti Nabi SAW”. Dr. Ali Mustafa menjelaskan bahwa kita tidak wajib menggunakan sistem yang sama (artinya, boleh dipakai dan tidak dilarang, tetapi juga tidak wajib bagi kita) karena hal ini bukan termasuk urusan hukum ibadah. Oleh karena itu, Nabi SAW sendiri memberikan izin kepada ummatnya untuk mengatur urusan dunia dengan ilmu yang kita miliki, tanpa membatasi kreativitas kita untuk menciptakan sistem dan cara kerja yang baru.
Tetapi kalau ada orang yang hanya inginkan Khilafa, dan karena belum bisa mendapatkannya dia golput saja dulu, maka, menurut Dr. Ali Mustafa Yaqub, hal itu berarti dia justru “membantu” musuh-musuh Islam dalam keinginan mereka untuk berkuasa di atas ummat Islam. Kita boleh saja membahas sistem khalifa kalau kita semua menginginkannya, tetapi tidak jelas bagaimana kita bisa pindah dari sistem demokrasi yang sudah mengakar pada sistem khilafa. Dan apa yang akan dilakukan kepada semua warga negara non-Muslim yang tiba-tiba dipaksakan terima sistem khilafa padahal mereka inginkan demokrasi terus? Kalau hal seperti itu terjadi, mungkin akan ada perang sipil di sini, dengan orang non-Muslim dibantu oleh negara-negara barat untuk mengembalikan demokrasi di sini. Jadi, yang akan dihasilkan malah perang sipil (barangkali) bukan kejayaan bagi ummat Islam dan bangsa Indonesia.
Kata Dr. Ali Mustafa, di zaman Nabi SAW, wilayah kekuasaan Nabi SAW disebut “Jazirah Arab” sebagai nama suatu wilayah spesifik, dan itu tidak berbeda dengan wilayah yang bernama “Indonesia”. Jadi, kekuasaan kita di dalam wilayah Indonesia tidak berbeda dengan kekuasaan Nabi SAW di dalam Jazirah Arab. Oleh karena itu, di dalam wilayah Indonesia ini, kita bisa menerapkan sistem pemerintahan mana saja yang kita inginkan. Dan kalau rakyat mendukung demokrasi, dan bangsa bisa maju dan diterima oleh semua negara lain, maka tidak ada alasan untuk mengharamkan demokrasi. Dan karena itu, tidak ada alasan untuk memilih golput. Kalau kita masih mau golput saja, tanpa berfikir tentang dampaknya, jangan heran kalau pada akhir tahun ini Presiden, Wapres dan semua Menteri adalah orang non-Muslim!
Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Kalau mau berbeda pendapat, silahkan.
Mohon maaf bila ada kesalahan atau kekurangan.
Wallahu a’lam bish-shawab,
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Santuni anak yatim? Atau beli tas mewah?
Alangkah enaknya kalau isteri dari pejabat Indonesia terkenal sebagai orang dermawan yang suka santuni anak yatim dan fakir miskin. Sayangnya, isteri pejabat lebih terkenal gila belanja yang suka borong tas mewah untuk menjadi oleh-oleh bagi saudaranya.
Negara ini perlu gantikan semua anggota DPR, anggota pemerintahan dan pejabat dengan orang yang lebih peduli pada anak yatim dan orang miskin. Insya Allah akan ada kesempatan pada tahun 2009 ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
########
Mengintip Gila Belanja Orang Kaya Indonesia
Rabu, 25/02/2009 10:32 WIB
Nurul Hidayati - detikNews
Jakarta - Gila belanja orang kaya Indonesia selama ini hanya diobrolkan di kalangan terbatas. Yang bukan komunitas sosialita, hanya bisa mendengar dari sas-sus.
Namun untunglah ada Amelia Masniari. Ikon shopaholic Indonesia ini mengabadikan kegilaan belanja orang kaya Indonesia di bukunya yang masuk deretan "buku laris" di toko buku terkemuka: Miss Jinjing.
Dalam bukunya, lulusan S2 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia ini menuturkan kegilaan belanja orang kaya Indonesia. Dia mengutip Survey Singapore Tourism Board yang menunjukkan bahwa pengunjung Singapore Great Sale terbesar adalah orang Indonesia.
"Makanya tidak usah heran kalau iklan Uniquely Singapore nyaris setiap hari muncul setengah halaman koran nasional," tulis perempuan yang berprofesi sebagai personal private buyer ini.
Lalu mengapa orang Indonesia doyan belanja ke Singapura? Jawabnya, bukan karena harga murah atau lebih beragam, namun karena lebih bebas. Dandan seadanya oke saja, tanpa harus dilirik dengan pandangan sinis oleh orang lain dan sales attendant butik.
"Coba kalau di Indonesia, berpenampilan seadanya pasti malah dipandang sebelah mata, melecehkan. Pokoknya harus rapi, wangi dan niat dandan," tulis ibu 3 anak ini.
Belanja di Singapura juga bebas pelukan atau cipokan di pinggir jalan. Coba di Indonesia!
Hong Kong Tourism Board, Malaysian Tourism Board dan Thailand Tourism Board, juga sangat menyadari bahwa rakyat Indonesia pangsa potensial. Karena itulah mereka rajin pasang iklannya. Hasilnya jelas.
"Orang Indonesia di Cina terkenal sangat heboh jika melihat barang bagus. Apalagi mereka tidak terlalu sering menawar harga. Jelas aja ini bikin para penjual senang melihat tampang Indonesia lewat di depan tokonya. Malah sering dipanggil, Miss...miss Indonesia, let's have a look..." cerita pengasuh blog belanja-sampai-mati.blogspot.com ini.
Penggila belanja Indonesia juga eksis di Eropa. Suatu ketika Amelia ke gerai Chanel di Saks Fifth Avenue, New York. Begitu melangkahkan kaki masuk, si Beauty Assistant yang tahu Amelia orang Indonesia langsung bilang begini,"Mrs XXX baru aja tadi dari sini."
Bahkan, sales assistant Chanel di BGM bisa menyebutkan dengan sangat fasih nama keluarga pejabat yang nyonya besarnya (TS) seminggu lalu habis beli tas di butik tersebut. Pelanggan lainnya ada nyonya TAB dan DP.
Amelia juga menceritakan, butik Etienne Aigner di Muenchen pernah mengalami kehebohan gara-gara seorang ibu pejabat Indonesia setingkat menteri -- plus rombongan, datang memborong. Sebanyak 80 tas dibeli oleh si Nyonya dan rombongannya pasti ikut beli, entah berapa.
"Sampe-sampe tuh butik Aigner kehabisan barang dan minta diambil dari gudang lagi," tulis Amelia.
Ketika iseng ditanya oleh seorang penjaga butik tentang keperluan tas tersebut, dengan entengnya si ibu itu menjawab, "Untuk oleh-oleh keluarga di kampung."
Jelas oleh-oleh yang supermahal! Sebab jika tas Aigner satu bijinya paling murah Rp 8 juta, berarti 80 tas itu sejumlah Rp 640 juta. Hanya untuk oleh-oleh?
"Ditambah lagi nih, denger-denger sebelum tiba di Muenchen, mereka terlebih dulu ke Paris. Mereka juga melahap butik Hermes, memborong setidaknya 40 tas - birkin, garden tote bag, lindy bag, kelly bag dan lain-lain," tulis Amelia yang jadi ngiler.
Info Amelia yang satu ini tak boleh dilewatkan: dari sales assistant di Hermes, salah satu kolektor tas Hermes terlengkap di dunia adalah seorang ibu mantan pejabat setingkat menteri asal Indonesia. Konon, beliau ini mempunyai koleksi tas Hermes yang tergolong sangat lengkap dari segi model dan warna. Sedikitnya dia punya 30 pieces!
"Coba bayangkan jika harga Hermes rata-rata 50 juta/pcs, artinya nilai koleksinya minimal 1,5 miliar!" tulis Amelia. Uhuk, uhuk, bikin keselek! (nrl/iy)
21 February, 2009
Air Cucian Kaki Mega
Assalamu’alaikum wr.wrb.,
Saya dapat email ini dari teman. Awalnya saya meragukan kebenarannya, karena saya kira pasti bagian dari black campaign untuk menjatuhkan Mega. Ternyata, sebagian benar, sebagian tidak. Email yang disebarkan menyebutkan bahwa untuk menjadi kader PDIP harus minum air cucian kaki Ibu Megawati. Ternyata, itu bukan syarat untuk menjadi kader dan hanya dilakukan sebagian orang saja yang merasa sangat kagum dengan Ibu Mega. Hal ini dibenarkan oleh Wasekjen PDIP Hasto Kristianto dan mantan anggota FPDIP di DPR Permadi.
Wassasalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
########
Aroma Mistis Air Cucian Kaki Mega
Politik
Abdullah Mubarok
18/02/2009 - 09:29
INILAH.COM, Jakarta – Email yang memuat foto simpatisan PDIP sedang meminum air cucian kaki Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dianggap sebagai kampanye negatif. Sebab, PDIP tidak pernah menyaratkan kader yang ingin menjadi caleg untuk meminum air tersebut.
"Kejadian itu hanya sebuah bentuk kekaguman yang luar biasa terhadap Bung Karno dan Ibu Mega karena bisa membangun kekuatan seperti membawa ketenangan atau kesejahteraan," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristianto kepada INILAH.COM, Jakarta, Rabu (18/2).
Sebagian masyarakat Indonesia, diakui Hasto, masih memiliki kepercayaan mistik yang tinggi. Peristiwa lain seperti pencucian benda-benda pusaka di Yogyakarta, masyarakat berebutan untuk menengak air bekas cuciannya. Bahkan kotoran sapi Kiai Slamet pun diambil warga Solo ketika memperingati malam satu syuro.
"Dampaknya tergantung kepercayaan bagi seseorang," ujarnya.
Hasto mengakui, menjelang pemilu suhu politik semakin memanas. Banyak pihak mengunakan cara-cara yang tidak etis. Namun, partai bernomor urut 28 ini siap menghadapi dengan cara yang sehat.
Dalam email itu terpampang foto Megawati yang sedang dicuci kakinya oleh seseorang berjenggot putih berkaos merah. Setelah disiram dengan air botol mineral yang ditadahkan di sebuah baskom, kemudian air cucian kaki tersebut di minum oleh pria tersebut.
Email yang berjudul 'mau...mau...mau jadi caleg PDI-P???' pengirim yang ditulis Mega Sijabat itu menuliskan "Hanya orang yang bodohlah yang akan mengikuti jejak ini....Semoga kita bukan termasuk didalam golongannya." [bar/ana]
Sumber: Inilah.com
####
Permadi: Saya Minum Air Kaki Ibu
Vina Nurul Iklima
Politik
18/02/2009 - 13:17
INILAH.COM, Jakarta - Ritual yang mempercayai air basuhan kaki Megawati Soekarnoputri untuk 'kesuksesan' dinilai wajar. Bahkan Permadi mengaku meminum air basuhan kaki ibunya.
"Itu karena orang saking fanatismenya. Saya juga sering lakukan itu pada Ibu saya. Kan ada istilah sorga ada di bawah telapak kaki Ibu. Jadi nggak ada masalah," kata mantan anggota FPDIP Permadi kepada INILAH.COM, Jakarta, Rabu (18/2).
Menurut Permadi, mumpuninya air basuhan kaki Megawati itu tergantung kepercayaan orang yang meminumnya. Di PDIP, hal tersebut bukan suatu yang aneh. Bahkan ada ritual lain yang dulu sempat dilakukan kader PDIP.
"Ada juga, cap jempol darah. Cap jempol darah itu maksudnya pernyataan ikut Mega," ujar Permadi.
Permadi menjabarkan, jempol kader PDIP di tusuk jarum, kemudian dicapkan di atas surat pernyataan fanatik untuk mendukung Mega, itu saking fanatiknya. Ritual itu diketahui PDIP sudah dilakukan di Jakarta, dan Surabaya.
"Mega tahu. Pernah ia melarang itu, tapi sulit tetap saja seperti itu. Itu kan hak setiap orang," imbuh Permadi. [ana]
Sumber: Inilah.com
19 February, 2009
Astaga! Anak 13 Tahun Sudah Jadi Ayah
Jumat, 13/02/2009 10:50 WIB
Rita Uli Hutapea – detikNews
London - Astaga! Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun telah menjadi ayah. Pacar anak tersebut baru saja melahirkan seorang bayi buah hubungan mereka.
Alfie Patten, anak asal Inggris itu merasa senang memiliki bayi. "Saya pikir akan menyenangkan memiliki bayi," kata Alfie yang wajahnya tampak jauh lebih muda dari usianya, seperti dilansir tabloid Inggris, The Sun, Jumat (13/2/2009).
Kekasih Alfie, Chantelle Steadman (15) melahirkan seorang bayi perempuan di Rumah Sakit Eastbourne, Sussex Timur, Inggris. Bayi tersebut diberi nama Maisie Roxanne.
Alfie berumur 12 tahun saat Chantelle mengandung bayi mereka. Keduanya memutuskan untuk tidak melakukan aborsi. Mereka terus merahasiakan kehamilan tersebut hingga saat usia kehamilan Chantelle 18 minggu, ibunya mencurigai tubuh putrinya yang semakin gemuk.
"Kami ingin memiliki bayi itu namun kami khawatir bagaimana orang akan bereaksi," tutur Alfie yang tinggal bersama ibunya. Ayah Alfie, Dennis telah berpisah dari ibunya.
Senada dengan Alfie, Chantelle pun yakin akan menjadi orangtua yang baik bagi anak mereka. "Saya akan menjadi ibu yang hebat dan Alfie akan menjadi ayah yang hebat," tutur Chantelle.
Meski usianya baru 13 tahun namun Alfie bukan ayah termuda di Inggris. Ayah termuda di Inggris adalah Sean Stewart. Dia menjadi ayah pada umur 12 tahun ketika kekasihnya yang juga tetangga sebelah rumahnya, Emma Webster (15), melahirkan anak mereka pada tahun 1998. Namun keduanya berpisah enam bulan kemudian. (ita/nrl)
Sumber: Detiknews.com