Anak usia 2,5 tahun di Bogor diperkosa dan dibunuh oleh
tetangganya. Ada yang mau "nyalakan lilin"? Tidak? Mungkin ada
baiknya kita membaca mantra sakti Indonesia "Memprihatinkan ya!" dan
sesudahnya bisa pasrah dan nrimo. Setiap hari ada berita yang spt ini. Tapi bukan
anak pejabat atau orang elit, jadi mrk kurang peduli. Lalu rakyat? Rakyat juga
kurang peduli. Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya. Tidak ada lagi rasa
komunitas di Indonesia. Tidak ada lagi gotong royong, kecuali dalam kasus
pemerkosaan bergilir, krn ada gotong royong yang sangat kuat antara para pelaku
yang rata2 juga anak sekolah dan pemuda. Semua orang tanya dalam kebingungan
"Apa solusinya?" Tapi dari pengalaman saya selama 20 tahun di sini,
sekalipun diberikan solusi, orang Indonesia tetap tidak akan bertindak. Semuanya
menunggu "orang lain" bertindak. Menunggu orang lain selesaikan
masalah. Kita cukup diam saja di rumah dan menunggu negara ini diperbaiki oleh
"orang lain" itu.
Berkali-kali saya katakan, "TIDAK ADA ORANG LAIN. Hanya
ada KITA." Jadi kita yang harus bersatu dan segera mendidik anak perempuan
untuk berhati-hati dan mendidik anak laki-laki untuk menghormati perempuan. Dan
KITA yang harus menjaga anak tetangga dan peduli pada nasibnya, dan berani
lapor ke orang tua atau polisi kl kita curiga ada masalah. Apakah rakyat Indonesia
mau BERSATU? Atau mau tunggu sampai ANAK ANDA menjadi korban pemerkosaan juga?
-Gene Netto