Mengucapkan satu kata seperti "idiot" dan pelaku bisa masuk penjara 1 tahun, bersama pembunuh, perampok dan pemerkosa. Pemerintah melindungi rakyat dari perasaan sakit hati, seperti halnya orang tua melindungi balita dari perasaan sakit hati. Orang tua tahu anak mereka ber-IQ rendah, tidak bisa berlapang dada, dan tidak bisa kontrol emosinya karena belum dewasa. Lalu pemerintah mengharapkan apa dari rakyat kalau sikapnya sama seperti orang tua terhadap balita? Kapan boleh menjadi dewasa?
Sayang sekali kalau tidak boleh ada hak bicara bebas di negara ini. UUnya sudah ada, tetapi dipangkas oleh DPR dan pemerintah! Membahas agama lain masuk penjara, membahas agama sendiri masuk penjara, menyampaikan pendapat pribadi secara jujur masuk penjara. Rakyat diharapkan selalu takut bicara jadi lebih baik rakyat berbohong terus. Itu lebih aman daripada ungkapkan pendapat dan perasaan secara jujur. 
Pasal pencemaran nama baik dan pasal2 lain selalu menanti kalau ada yang berani bahas apa yang dipikirkan secara jujur. Terbukti satu kata sudah cukup untuk menjadi penyebab masuk penjara! Di negara2 maju, orang yang paling berbahaya yang masuk penjara. Di Indonesia, orang yang membuat satu orang lain merasa sakit hati juga bisa masuk penjara! Aneh betul. Tapi rakyat takut protes. Di negara barat, ada hak bicara bebas, dan hal itu menghasilkan perdebatan pro dan kontra. Di Indonesia, diam dan taat lebih diutamakan daripada berpikir sendiri dan banyak bertanya. 
Korea Utara, Rusia dan Cina akan kirim pujian bagi pemerintah Indonesia! Mereka sudah duluan membuat rakyatnya takut bicara! Tapi apa ada yang bisa menjelaskan kenapa Indonesia mau meniru mereka? Yang sangat takut pada hak bicara bebas selalu membahas "kerukunan". Tapi yang mereka puji adalah kerukunan palsu, di mana orang senyum di depan muka kita (karena terpaksa, karena takut jujur) dan menghujat kita di belakang punggung. Itu bukan kerukunan. 
Terlihat di negara maju. Orang naik panggung, saling menghujat dan menghinakan dan mengatakan ide2 pihak lawannya jelek dan buruk. Lalu setelah acara selesai, mereka ngopi bersama dan diskusi sebagai kawan. Kenapa? Karena ada kerukunan yang benar. Mereka saling tidak setuju, tapi bisa menghargai hak orang lain. Di Indonesia tidak. Kita harus pura2 rukun, padahal membenci orang lain, tapi kebencian itu tidak boleh diungkapkan. Kasihan anak Indonesia yang tidak mau dikasih kebebasan dari pemerintahnya sendiri. Apa ini hasil perjuangan kemerdekaan? Rakyat yang takut bicara? Apa bedanya dengan zaman penjajahan?   
-Gene Netto 
Ahmad Dhani Bebas dari Penjara
https://www.kompas.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
- 
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
- 
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
- 
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
- 
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
- 
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
- 
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
- 
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
- 
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
- 
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
- 
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
 
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment