Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

10 February, 2020

Studi Baru: Pujian dari Guru Bantu Siswa Lebih Fokus


Liputan6.com. Reporter: Jihan Fairuzzia. 31 Jan 2020. Liputan6.com, Utah - Menurut sebuah studi baru dari Universitas Brigham Young (BYU), anak akan lebih fokus mengerjakan tugas hingga 30 persen ketika guru memuji mereka atas perilaku yang baik, dibandingkan menegur. "Apa yang kami temukan adalah agar guru lebih banyak memuji dan kurangi menegur jika mereka ingin meningkatkan perilaku siswa di ruang kelas sekolah dasar," kata Dr. Paul Caldarella, pemimpin penelitian dari Sekolah Pendidikan David O. McKay di BYU, seperti dilansir ABC News, Kamis (30/1/2020).

Caldarella juga menambahkan bahwa penelitian sebelumnya sangat disayangkan karena menunjukkan bahwa guru lebih cenderung menegur siswa untuk perilaku bermasalah dibandingkan memuji siswa untuk perilaku yang baik. Hal itu akan berdampak negatif dan memperburuk perilaku siswa.

Ketika anak menerima pujian, hal itu mengaktifkan senyawa kimiawi terkait perasaan baik tertentu di otak. Senyawa kimiawi ini dapat meningkatkan fungsi di bagian otak yang bertanggung jawab untuk hal-hal seperti fokus, perhatian, perencanaan dan pemecahan masalah.

"Ketika hukuman digunakan, itu dapat mengaktifkan bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa takut," jelas psikiater itu, "Ketika respons rasa takut diaktifkan, senyawa kimiawi yang dilepaskan sebenarnya dapat mengaburkan bagian-bagian otak yang diperlukan untuk fokus." Para peneliti telah menghadiri 151 kelas di 19 sekolah dasar di Missouri, Tennessee, dan Utah. Selama periode tiga tahun mereka mengamati 2.536 siswa dari TK hingga kelas enam.

Studi ini menunjukkan bahwa pujian merupakan praktik penting bagi guru untuk dapat membantu memotivasi siswa agar bekerja lebih keras, terutama anak-anak yang cenderung mengganggu di kelas atau sedang berjuang secara akademis.

"Menggunakan pujian atas hukuman juga akan memberikan manfaat di lingkungan luar kelas. Siapa pun yang berperan sebagai pengasuh, harus memikirkan hal ini sehari-hari, mulai dari orang tua, pelatih, pembimbing setelah sekolah, hingga dokter anak," kata Chaudhary.  Sebagai ganti hukuman, kritik yang membangun dapat digunakan, tetapi harus diimbangi dengan pujian untuk menciptakan lingkungan yang aman, di mana anak-anak dapat termotivasi untuk fokus, belajar, dan tumbuh.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...