Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

04 November, 2020

Marah Karena Kartun Nabi Muhammad SAW Dan Mau Boikot Perancis?

Assalamu’alaikum wr.wb. Banyak Muslim marah dan mau boikot Perancis. Apa ada manfaatnya? Mungkin iya, mungkin tidak. Minimal orang itu dapat perasaan "bertindak". Tapi kalau diharapkan gangguan terhadap ekonomi Perancis, mungkin tidak akan ada efek yang luas.

Pada 2005, koran Jyllands-Posten di Denmark terbitkan 12 kartun Rasulullah SAW. Ada demo di seluruh dunia, penyerangan, kerusakan, dan beberapa orang yang tewas, lalu boikot terhadap Denmark. Langsung ada kerugian 50% ekspor ke Timur Tengah, sebanyak $US 170 juta. Lalu, orang Amerika dll. mulai beli produk2 Denmark, dan penjualan meningkat lagi. Setelah diboikot Muslim, dan dibela non-Muslim, ekonomi mereka tidak berubah. Yang paling dirugikan adalah pengusaha Muslim yang sudah beli barang yang tidak bisa dijual.

Pada tahun 2006, majalah Charlie Hebdo di Perancis terbitkan ulang kartun dari Jyllands-Posten. Lalu tahun 2011, 2012, dan 2013 Charlie Hebdo terbitkan kartun yang lain juga. Tahun 2015, kantor Charlie Hebdo diserang, 12 orang dibunuh, 11 luka-luka. Lalu ada demo jutaan orang Perancis yang dukung Charlie Hebdo, dan mengutuk teroris Muslim. Selain kartun, juga ada aksi membakar Al Qur'an. Pada tahun 2010 dan 2011, pastor di Amerika membakar Al Qur'an. Di Denmark, tahun 2019, Al Qur'an dibakar oleh politikus Rasmus Paludan.

Artinya, boikot belum tentu efektif, tapi boleh dilakukan. Demo juga belum tentu efektif, tapi boleh dilakukan. Sayangnya, hasilnya selalu sama: Tidak ada perubahan pada UU negara di sana. Daripada ulangi hal yang sama terus, tanpa hasil, boleh kita coba bentuk protes yang berbeda?

Bagaimana kalau semua Muslim di dunia kirim surat setiap hari ke Presiden Perancis? Ada 1,8 miliar Muslim di dunia. Kalau hanya setengah yang kirim surat, ada 900 juta per hari, 6,3 miliar per minggu, 25 miliar per bulan, dan 302 miliar surat per tahun yang harus dibuka, dibaca, dan disimpan (surat ke pejabat wajib disimpan). Apa yang terjadi duluan? 1) Sistem kantor pos di Perancis lumpuh, atau 2) Umat Islam jadi malas dan berhenti kirim surat?

Kita minta mereka berdialog, bahas UU-nya, dan minta perlindungan bagi Nabi. Tapi apa mungkin 900 juta Muslim siap? Kalau diajak demo sehari, banyak yang mau, padahal tidak ada hasil. Diajak boikot, ada yang mau, untuk beberapa minggu, sampai lupa, dan juga tidak ada hasil. Kalau ada pilihan "pedang" atau "pena", mungkin saja di zaman ini pena lebih cepat berhasil. Kita tidak perlu mengancam mereka. Cukup kirim surat setiap hari, dan menunggu mereka menyerah.

Kita bisa utamakan "pedang" (tindakan keras dan tegas), atau bisa angkat pena. Dan insya Allah mereka akan siap diskusi dengan kita, setelah kantor pos mereka lumpuh. Mau coba?
Wassalamu’alaikum wr.wb. -Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...