Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

25 February, 2021

Kesempatan Bersedekah Bagi Yatim-Dhuafa di Garut

Mohon Disebarkan

Assalamu’alaikum wr.wb. Teman saya Ust Entang bantu puluhan yatim dan dhuafa di sekitar Desa Cigedug, Kec. Cigedug, Kab. Garut, Jawa Barat. Mereka sering perlu biaya utk SPP sekolah, buku, sepatu, transportasi, beras, sembako dll. Silahkan kirim zakat atau sedekah kapan saja. Ust Entang adalah teman lama saya yang dulu mengurus panti asuhan di Jakarta Selatan sebelum pulang kampung.
Terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
 
Rekening Sosial Ust Entang Dahlan (Garut)

Bank: BRI
No: 416101023942536
Nama: Entang Dahlan



19 February, 2021

Nikmat Kubur

Dari Al-Barra' bin Azib ra. dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda tentang orang mukmin jika dapat menjawab pertanyaan dua malaikat di dalam kuburnya. Sabdanya, "Ada suara dari langit, 'Hamba-Ku memang benar. Oleh karenanya, berilah dia alas dari Surga. Lalu datanglah kenikmatan dan keharuman dan Surga, dan kuburnya dilapangkan sejauh pandangan mata.'" (HR. Ahmad dan Abu Daud, dalam hadits yang panjang.)

30. Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu."
(QS. Fussilat 41:30)

83. Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan,
84. dan kamu ketika itu melihat,
85. dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat,
86. maka mengapa jika kamu memang tidak dikuasai (oleh Allah),
87. kamu tidak mengembalikannya (nyawa itu) jika kamu orang yang benar?
88. Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah),
89. maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.
 (QS. Al-Waqi'ah 56:83-89)

*******************
Dari Anas bin Malik ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba bila diletakkan di dalam kuburnya dan para pengantarnya telah kembali pulang, sungguh dia akan mendengarkan gesekan sandal-sandal mereka. Datang kepadanya dua malaikat, maka keduanya mendudukkannya dan bertanya kepadanya, 'Apa pendapatmu tentang orang ini (yakni Nabi kita Muhammad SAW)?' Adapun seorang yang mukmin akan menjawab, 'Aku bersaksi bahwasanya dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.' Maka dinyatakan kepadanya, 'Lihatlah kepada tempatmu di neraka, sungguh telah digantikan oleh Allah dengan sebuah tempat di surga.'" [Artinya, kalau dia tidak bisa menjawab, maka ada tempat baginya di neraka, tetapi karena bisa menjawab, maka tempat di neraka diganti dengan tempat di surga]. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian dia melihat kedua tempat tersebut." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

*******************
27. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
(QS. Ibrahim 14:27)

*******************

Dari Al-Bara' bin 'Azib, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Seorang hamba yang Muslim bila ditanya di dalam kuburnya, niscaya dia akan bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah. Maka itulah yang dimaksud dengan firman Allah Ta'ala: 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.'" (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

*******************
Rasulullah SAW bersabda: "Maka bentangkanlah permadani dari Surga, hiasilah ia dengan pakaian dari Surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke Surga, maka sampailah kepadanya bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: 'Berbahagialah dengan perkara yang menyenang¬kanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan.' Dia pun bertanya: 'Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan.' Dia menjawab: 'Aku adalah amalanmu yang soleh…" (HR. Ahmad dan Abu Daud)

*******************

Diriwayatkan dari Abu Hurairah dalam Al Musnad Imam Ahmad dan lainnya, serta yang diriwayatkan Abu Hatim bin Hibban dalam Shahihnya dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jika mayat telah diletakkan di kuburnya, mampu mendengar suara sandal mereka (yang menguburnya). Jika ia seorang Mukmin, shalatnya hadir menemani di daerah kepalanya. Puasa di samping kanan dan zakatnya di samping kirinya. Perbuatan lain seperti infak, silaturahmi, amar makruf dan akhlak baiknya ada di kakinya.
Kemudian dua Malaikat datang dari sebelah kepala. Shalatnya berkata, "Tak ada yang bisa masuk dari arah ini". Malaikat tadi pindah ke sisi kanannya, dan dicegat oleh puasanya, "Tak ada yang bisa masuk dari arah ini". Mereka pindah ke samping kiri. Dijawab oleh zakat, "Tak ada yang bisa masuk dari arah ini".
Lalu mereka mendatangi dari sebelah kiri. Shadaqah, silaturahmi, amar makruf dan akhlak baiknya mencegat, "Tak ada yang bisa masuk dari arah ini". Akhirnya mereka berkata, "Duduklah". Ia duduk mendekat seperti matahari yang hendak tenggelam. "Biarkan aku shalat", pintanya.
"Kamu mau shalat? Beritahu kami tentang beberapa hal yang akan kami tanyakan. Apa yang aku ketahui tentang lelaki yang dahulu pernah bersamamu? Apa yang kau katakan tentangnya, dan bagaimana kesaksianmu terhadapnya?" Ia menjawab, "Dia adalah Muhammad. Kami bersaksi bahwa dia Rasulullah. Datang membawa kebenaran dari Allah." Dikatakan kepadanya, "Atas keyakinan itu kamu hidup dan atas keyakinan itu kamu akan dibangkitkan, Insya Allah." Kemudian dibukakan pintu surga. Dikatakan padanya, "Inilah tempat yang telah Allah janjikan kepadamu."
Ia menjadi gembira dan bertambah riang. Kuburnya diluaskan hingga tujuh puluh hasta dan disinari cahaya terang. Jasadnya dikembalikan sebagaimana semula. Ruhnya diletakkan dalam hembusan burung yang bergantung di surga. (HR. Ahmad)

*******************

Rasulullah SAW berdoa:  "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur." Beliau membacakannya tiga kali. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin, jika ia terputus dari kehidupan dunia lalu menuju kehidupan akhirat, niscaya akan turun kepadanya malaikat dari langit dengan wajah yang putih bersinar, sehingga seakan-akan wajah mereka ialah matahari, di mana mereka membawa kain kafan dan kamper dari surga dan mereka duduk sejauh mata memandang. Tidak lama kemudian datang malaikat maut dan duduk di samping kepalanya, seraya berkata, "Wahai ruh yang baik (di dalam riwayat yang lain: ruh yang tenteram) keluarlah kamu menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya." Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian ruh itu keluar menetes bagaikan tetasan air yang keluar dari mulut cerek, dan malaikat maut mengembalinya (di dalam riwayat yang lain: hingga ketika ruh itu keluar) maka setiap malaikat yang ada di antara langit dan bumi dan juga setiap malaikat yang ada di langit mendoakannya, kemudian dibukakan baginya pintu-pintu langit, dan tidak ada satu pun malaikat penjaga pintu langit kecuali mereka berdoa kepada Allah supaya menaikkan ruhnya dari arah mereka.
Ketika malaikat maut mengambilnya, maka ruh itu tidak dibiarkan berada dalam genggaman tangannya sekejap matapun melainkan mereka segera mengambilnya dan meletakkannya di atas kain kafan yang mereka bawa (dari surga) yang telah ditaburi kamper (dari surga), sebagaimana disinyalir oleh Allah SWT dalam firman-Nya, "…sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya." (QS. Al-An'am 6:61). Kemudian menyebar dari dalam kain kafan tersebut bau harum bagaikan bau harum minyak kasturi yang pernah kamu temukan di bumi. Rasulullah SAW bersabda, "Selanjutnya para malaikat membawanya naik (ke langit), dan tidaklah ruh itu dibawa melewati seorang malaikat pun, kecuali malaikat tersebut akan bertanya, "Ruh siapakah yang menyebarkan bau harum ini?" Para malaikat yang membawanya menjawab, "(Ruh) fulan bin fulan", seraya mereka menyebutkan sejumlah nama panggilan yang baik yang biasa dipanggilkan kepadanya sewaktu di dunia hingga mereka tiba di pintu langit dunia, mereka meminta dibukakan pintu kepada penjaganya, lalu penjaganya membukakannya untuk mereka, sementara seluruh malaikat penghuni setiap langit turut menghantarkannya hingga tiba di pintu langit berikutnya, dan mereka berhenti di langit ketujuh. Kemudian Allah berfirman, "Catatlah buku catatan amal hamba-Ku ini di 'Illiyyin." "Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu? (Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal), yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah)." (QS. Al-Muthaffifin 83:19-21). Setelah buku catatan amalnya dicatatkan di 'Illiyyin, maka Allah berfirman, "Kembalikan ruh ini ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka, bahwa darinya Aku menciptakan mereka, padanya Aku mengembalikan mereka dan darinya Aku mengeluarkan mereka pada kesempatan yang lain." Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian ruh itu dikembalikan lagi ke bumi, dan ruh itu dikembalikan ke dalam jasadnya." Rasulullah SAW bersabda, "Ia (jenazah itu) mendengar bunyi sandal sahabat-sahabatnya ketika mereka kembali (dari kuburannya)."
Selanjutnya akan datang kepadanya dua malaikat yang keras bentakannya, seraya membentaknya serta mendudukkannya. Kemudian keduanya bertanya kepadanya, "Siapa Rabb-mu?" Ia menjawab, "Tuhanku Allah." Keduanya bertanya, "Apa agamamu?" Ia menjawab, "Agamaku Islam." Keduanya bertanya, "Bagaimana mengenai seorang laki-laki yang telah diutus di tengah-tengah kamu?" Ia menjawab, "Ia adalah Rasulullah SAW." Keduanya bertanya, "Apa yang telah kamu lakukan?" Ia menjawab, "Aku membaca Kitab Allah (Al-Qur`an), kemudian aku mengimani serta membenarkannya." Kemudian salah satunya membentaknya, seraya bertanya, "Siapa Rabbmu?" Apa agamamu? Siapa Nabimu?" Hal itu merupakan fitnah (ujian) terakhir yang dihadapi seorang Mukmin, seperti diisyaratkan Allah dalam firman-Nya: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia." (QS. Ibrahim 14:27). Ia menjawab, "Rabbku Allah, agamaku Islam dan Nabiku Muhammad SAW."
Kemudian terdengar suara penyeru yang berseru dari langit, "Sungguh benar hamba-Ku, maka hamparkanlah untuknya permadani dari surga, pakaikanlah kepadanya pakaian dari surga serta bukakanlah untuknya pintu menuju surga." Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian ia mencium bau harum dan wewangian surga dilapangkan baginya kuburannya sejauh matanya memandang."
Rasulullah SAW bersabda, "Setelah itu datang kepadanya (dalam riwayat lain: diserupakan kepadanya) seorang lelaki berwajah tampan, berpakaian bagus serta menebarkan bau harum, seraya berkata, "Aku akan mengabarkan sesuatu kabar yang akan menggembirakanmu. Aku akan mengabarkan keridhoan dari Allah serta surga-surga yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan yang kekal. Ini adalah harimu yang dahulu engkau dijanjikan." Ia (jenazah itu) berkata, "Juga bagimu, semoga Allah mengabarimu dengan kabar yang baik, siapakah anda ini sesungguhnya? Di mana wajahmu mencerminkan wajah orang yang bersegera dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah serta menahan diri dalam maksiat kepada Allah, sehingga Allah membalasmu dengan kebaikan." Setelah itu dibukakan kepadanya pintu surga dan pintu neraka, seraya dikatakan, "Ini tempatmu kelak, jika kamu berbuat maksiat kepada Allah, kemudian Allah menggantinya dengan tempat ini, dan ia melihat tempatnya kelak di surga, seraya berkata, "Wahai Tuhanku, segerakanlah kiamat supaya aku dapat berkumpul kembali dengan keluargaku dan hartaku." Kemudian dikatakan kepadanya, "Diamlah dengan tenang." (HR. Ahmad, Abu Daud)

*******************

18 February, 2021

Kenapa Islam Tidak Dibahas Dari Sisi Logika?

[Komentar]: Saya ingin sekali mendengar dakwah yang based on science tp di Indonesia ini jarang sekali ada. Jadi saya rasa kebanyakan org Indonesia mengikuti ibadah berdasarkan keyakinan adanya surga atau mendapat pahala saja. Saya pernah ditanya orang Swedia soal logika dalam Islam dan saya berusaha sebisanya. Dalam hal ini perlu juga org Indonesia mempelajari ini supaya kalau western people bertanya akan lebih mudah diterima..

[Gene]: Seorang ibu pernah minta saya bantu pemuda asing yang ingin memahami Islam. Sudah ada tujuh ustadz (sebelum saya) yang dipanggil berturut-turut ke rumahnya. Semuanya jelaskan rukun Islam, rukun Iman, dan selesai begitu saja. Tapi orang asing itu tidak tertarik, jadi apa boleh buat, dan mereka pulang.

Akhirnya keluarga itu ingat saya. Saya ketemu pemuda itu, dan bertanya ttg latar belakangnya dulu, dan pengertiannya terhadap dunia, akhirat, kehidupan, dan agama. Setelah dia jelaskan latar belakangnya di agama Kristen (yg sudah tidak diyakini lagi), saya bertanya kepadanya: Nabi Ibrahim diganti Nabi Musa. Nabi Musa diganti Yesus. Lalu Yesus diganti oleh siapa?

Dia diam, menatap saya terus, dan tidak bisa jawab. Saya teruskan: Setiap Nabi Allah sejak Adam ada penggantinya, dan tidak ada dari mereka (yang dia kenal) yang menyatakan mereka yang terakhir. Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dsb. tidak pernah menyatakan dirinya "terakhir". Begitu juga Yesus. Jadi sikap yang logis bagi kita semua adalah selalu "menunggu Nabi berikutnya", sampai suatu saat ada yang menyatakan dirinya merupakan yang terakhir. Jadi siapa penggantinya Yesus? Dia diam terus dan tidak bisa jawab. Saya juga diam. Kami sama-sama diam selama beberapa menit sampai akhirnya air matanya mulai keluar. Lalu dia minta saya jelaskan tentang Nabi Muhammad SAW (karena dia baru tahu namanya saja).

Saya tidak bahas rukun Islam dan rukun iman. Saya hanya bahas logika, dan bagaimana kita dikasih akal yang sehat untuk mencari kebenaran, jadi merupakan tanggung jawab kita semua utk pakai akal itu dan mencari jalan Allah yang benar. Sayangnya, dia pulang ke negara asalnya besok, jadi saya tidak ketemu lagi. Saya hanya diskusi agama dengan orang yang mau hubungi saya dan terlihat ingin mencari kebenaran. (Jadi saya tidak cari dan bujuk orang yang tidak tertarik.) Tidak ada kabarnya lagi, jadi sepertinya dia berhenti belajar dan tidak masuk Islam. Tapi minimal dia sudah mulai berpikir secara jernih pada satu hari itu, mungkin suatu hari nanti akan mulai lagi.

Dari banyak pengalaman seperti itu, saya sudah saksikan bagaimana banyak Muslim dan non-Muslim terpengaruh sekali oleh diskusi tentang agama Islam yang berlandasan logika. Sayangnya, hal seperti itu cukup jarang di Indonesia dan belum menjadi prioritas dalam program pendidikan di pesantren, sekolah, dan masjid, padahal manfaatnya sangat luas.
-Gene Netto

Berita Kekerasan Seks Terhadap Anak Bikin Resah!

[Komentar]: Pak Gene, berita kekerasan seks terhadap anak selalu itu2 saja, bikin miris, bikin kita takut akan anak2 kita nantinya, bikin resah, gk usahlah spt itu terus, minta beritanya yg manfaat.

[Gene]: Komentar anda sangat umum di sini. Mari kita masuk ke ranah berita yang lain, sebagai renungan. Contoh Berita Yang Lain: Seorang anak diculik dari jalan; Beberapa anak tenggelam di sungai saat ikut Pramuka; Banyak anak keracunan makanan dari kaki lima depan sekolah; Banyak anak di suatu wilayah kena demam berdarah; dan sebagainya.

Apakah terhadap masalah2 lain seperti itu, banyak orang tua bersikap begini: "Walaupun bahaya itu nyata, saya tidak mau tahu! Selama anak saya masih aman, kenapa saya harus peduli? Biarkan saja anaknya orang lain jadi korban terus. Jangan suruh saya peduli pada anak tetangga. Biarkan mereka menderita sendiri tanpa saya harus memikirkannya. Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya!"

Apa begitu sikapnya para orang tua dalam semua kasus buruk yang menimpa anak Indonesia? Ternyata tidak. Ketika ada berita "bahaya terhadap anak" yang umum, kebanyakan orang tua malah perhatikan dan prihatin, dan takut bahaya itu bisa menimpa anaknya sendiri. Ketika satu anak diculik, atau beberapa anak tenggelam dalam kegiatan sekolah, atau beberapa anak keracunan makanan, atau banyak anak kena demam berdarah, banyak orang tua bagikan info itu dan ingatkan semua temannya untuk waspada.

TETAPI ketika ada berita tentang anak Indonesia yang diperkosa, disodomi, atau menjadi korban kekerasan, tiba-tiba banyak orang tua menjadi marah… terhadap saya (karena saya sebarkan berita itu). Sikap ini beda sekali dengan semua kondisi yg lain. Kalau anaknya orang lain menjadi korban dalam semua kasus yang lain, banyak orang tua siap PEDULI. Mereka prihatin dengan anak itu, dan memikirkan anaknya sendiri dan anak teman yang juga bisa menjadi korban kapan saja.

Tetapi dalam kasus pencabulan terhadap anak, sikap aneh muncul: "Jangan ganggu saya dengan informasi tentang penderitaan anak kecil, atau informasi tentang bahaya terhadap anak saya! Saya tidak mau tahu!"

Mohon maaf, tapi saya tidak akan berhenti memberikan peringatan kepada semua orang tua di Indonesia bahwa ada bahaya terhadap anak mereka, setiap hari, di mana saja, dari siapa saja. Kalau anda tidak suka, silahkan tinggalkan saya. Dan semoga tidak terjadi anak anda menjadi korban, lalu anda menyatakan, "Saya tidak menyangka!" padahal saya sudah memberi tahu anda setiap hari. Saya mau berusaha selamatkan anak anda, dan 80 juta anak Indonesia yang lain, agar tidak pernah menjadi korban. Kenapa anda malah kesal dengan saya? Begitu kecil kepedulian anda terhadap masa depan anak Indonesia?
-Gene Netto

Kenapa Gene Netto Mau Tinggal Di Indonesia?

Assalamu’alaikum wr.wb. Sebagian orang bingung kenapa saya mau tinggal di Indonesia, daripada di negara barat yang nyaman. Mungkin sebabnya adalah begitu banyak "kebetulan" yang mendorong saya untuk tinggal di sini, jadi terasa seperti Kehendak Allah. Saya lahir di Selandia Baru, dan setelah SMA, orang tua pindah ke Australia. Awalnya, saya tidak mau ikut tapi niat saya berubah. Di Australia niat saya berubah lagi, sampai ingin kuliah. Saya berniat pilih Fakultas Psikologi Anak tapi malah berubah masuk Hubungan Internasional. Saya ambil fokus terhadap Indonesia, cepat menjadi lancar dalam bahasa Indonesia, dan dapat nilai tinggi. Saya berniat pindah ke Psikologi Anak setelah 1 tahun, tapi niat saya berubah setelah dapat 2 beasiswa untuk kuliah di Jakarta (tahun 1991 dan 1995). Saya menjadi penasaran terhadap Islam karena semua teman saya Muslim. Sebelumnya saya ateis dari usia 10 tahun karena yakin semua agama tidak logis.

Saya diberitahu ada Shalat Tarawih dari Masjidil Haram di bulan Ramadhan. Saya nonton sendirian jam 2 pagi, setiap hari, selama bulan puasa itu, sambil baca teks terjemahan ayat-ayat Al Quran. Saya kaget karena belum pernah lihat kegiatan manusia yang setara. Saya mulai pelajari Islam dari buku, dan ceramah di TV (dari Zainuddin MZ, Quraish Shihab, Amien Rais, dll.). Setelah saya yakin bahwa Islam adalah agama satu-satunya yang logis di dunia, akhirnya saya merasa "terpaksa" masuk Islam (karena Islam terlalu logis).

Jadi ada banyak "kebetulan" dan hal yang terjadi tanpa perencanaan yang membawa saya ke Indonesia, dan bantu saya masuk Islam. Dalam ceramah, saya jelaskan Islam dari sisi logika, dan dari pengalaman saya yang berbeda dari kebanyakan orang, dan sering dapat komentar bahwa ceramah saya unik dan membuka wawasan baru. Jadi dari pengalaman menulis, berceramah, dan berdiskusi, saya merasa bisa bantu banyak Muslim dapat keimanan yang lebih kuat. Dari diskusi dengan saya, beberapa orang yang murtad kembali ke Islam, dan orang yang tidak shalat 30 tahun langsung shalat 5 waktu lagi (walaupun puluhan atau ratusan orang sebelum saya gagal membantu mereka).

Saya merenung tentang masa depan umat Islam dan Indonesia. Saya yakin kemajuan di sini butuh perubahan sistem pendidikan, jadi saya mulai merancang program pelatihan guru nasional yang gratis. Tetapi sulit untuk dapat dukungan, dan ketika mau kembali kerja saja, juga sulit dapat pekerjaan baru. (Misalnya, ada tawaran kerja, tetapi orang itu kena serangan jantung satu jam sebelum ketemu saya untuk teken kontrak, dan tawaran kerjanya dibatalkan.) Berkali-kali saya cari bantuan dana, tidak dapat, lamar kerja, juga tidak dapat. Ketika memutuskan mau pindah negara, selalu muncul tawaran baru, atau halangan, yang "mendorong" saya untuk tetap di sini. Dan terjadi puluhan kali selama beberapa tahun.

Saya punya cita-cita Indonesia menjadi lebih kuat dari Amerika, teknologinya lebih maju dari Jepang, kondisi negara lebih teratur dari Singapura, sistem pendidikan lebih maju dari Finlandia, jaminan kesehatan dan sosial lebih bagus dari Inggris, hukum ditegakkan, dan ada keadilan, kesejahteraan, dan kerukunan yang nyata. Langkah pertama adalah usaha "membangun kesadaran". Suatu "penyakit" hanya bisa diobati setelah ada niat untuk mengobatinya. Tetapi banyak Muslim ingin dipuji saja, agar merasa bahagia sebagai "kaum yang benar". Di saat yang sama, anak yatim dan dhuafa lapar, miskin, dan tidak punya banyak harapan. Dan masyarakat penuh dengan kriminalitas tinggi, kekerasan terhadap anak, dan keributan antara sesama Muslim yang haus kekuasaan dan uang.

Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membangun negara yang kuat dan sejahtera sudah ada di sini. Sumber daya alam, sumber daya manusia, tanah yang subur, laut yang luas, keimanan, ketakwaan, dan milyaran malaikat yang siap mendoakan kita, kalau kita bersatu. Kita sendiri yang belum mau bertindak. Allah sudah ciptakan umat Islam di Indonesia dalam kondisi "siap saji" untuk menjadi pemimpin dunia. Tinggal kita bersatu, sadar, mau "mengobati diri", dan kembangkan semua yang sudah Allah sediakan bagi kita.

11. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra'd 13:11)

Saya yakin umat Islam di Indonesia bisa berubah, bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia. Tapi banyak Muslim belum mau hadapi masalah yang nyata. Kita harus tafsirkan ayat di atas, menjadi: "Allah tidak akan mengubah keadaan [umat Islam di Indonesia] sehingga [umat Islam di Indonesia] mengubah keadaan diri mereka sendiri!" Semoga anda bisa memahami kenapa saya semangat untuk tinggal di sini. Dan insya Allah semua harapan saya bagi umat Islam bisa terwujud dalam waktu yang dekat. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal 'Aalamiin.

Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

17 February, 2021

Jokowi: Kalau UU ITE Tak Bisa Beri Keadilan, Saya Minta DPR Revisi

Setuju! Tapi mungkin lebih baik ada penghapusan, bukan revisi. Di UU 45 ada pasal yang berikan hak bicara bebas kepada rakyat. Kenapa tidak menjadi landasan hukum yang paling kuat? Lalu hanya perlu pelatihan baru bagi polisi, jaksa, dan hakim agar tidak ada lagi yang bisa dilaporkan dgn UU ITE, atau pencemaran nama baik, atau penistaan agama. Pemerintah bisa berikan kebebasan kepada rakyat, lalu membuat batas yang jelas, yang sudah terbukti manfaatnya di banyak negara.

Contohnya: Kalau ajak orang melakukan kekerasan, ilegal. Tapi kalau sebatas bilang "membenci" sesuatu, silahkan saja. Hak pribadi. Dan kalau menjadi berita, rakyat juga punya hak untuk menegur, dan boleh boikot usaha orang itu, dsb. Dan pasal pencemaran nama baik perlu bukti yang sangat kuat, seperti kerugian yang jelas (bisnisnya bangkrut). Tidak cukup perasaan "sakit hati" atau malu di depan umum. Selain itu, bebas berpendapat. Dan sekaligus rakyat dididik untuk berdiskusi dan berdebat dengan cara terbuka, untuk menerima pendapat yang berbeda yang tidak disenangi. Mudah sekali, dan bisa dikembangkan di sini dengan cepat.

Kondisi ini belum umum di Indonesia karena satu sebab saja: Peninggalan sistem Orde Baru, yang kembangkan pola pikir "militer", dan masih berlaku di banyak sekolah, kampus, organisasi, dan keluarga. Guru selalu benar, jangan berani berbeda pendapat, "diam dan taat" adalah sikap terbaik. Kata "guru" bisa diganti dengan siapa saja yang berkuasa: Pemerintah, pemda, pejabat, ketua, atasan, bapak, ustadz, dll. Diam dan taat, jangan berani melawan, walaupun dia salah. Yang berkuasa selalu benar.

Tapi tidak harus begitu. Rakyat bisa dididik untuk membuka pikirannya, mencari wawasan, berdiskusi secara bebas, menerima pendapat yang tidak disenangi, dan insya Allah umat Islam dan bangsa Indonesia akan bisa maju dengan cepat. Kenapa? Karena pola pikir itu adalah pola pikir dewasa yang dimiliki kebanyakan dewasa di seluruh dunia dan terbukti membawa kemajuan karena semua pendapat jadi ketahuan oleh semua orang, jadi kita bisa saring sendiri dan berpikir secara luas. Kepercayaan pada sistem demokrasi dibangun di atas hak berbeda pendapat. Ketika perbedaan pendapat, kritikan, dan bahkan penghinaan tidak boleh, maka hasilnya adalah negara diktator.
-Gene Netto

Jokowi: Kalau UU ITE Tak Bisa Beri Keadilan, Saya Minta DPR Revisi
https://news.detik.com

Ratusan Petani Tuban Dikasih 10 Miliar Per Keluarga, Apa Yang Mereka Lakukan?

Di Tuban, 225 kepala keluarga dapat dana pembebasan tanah yang dibayar oleh Pertamina. Rata-rata mereka terima 8-10 miliar. Langsung dibuat santunan massal bagi semua tetangga yang anak yatim dan dhuafa, dan mereka dijamin biaya nafkah hidup dan pendidikan sampai lulus SMA. Dibuka dapur umum untuk rakyat yang sedang menderita di tengah pandemi. Dibuka taman baca untuk cerdaskan anak bangsa. Dibuka banyak usaha baru seperti warung, rumah makan, dan toko kecil, untuk menciptakan lapangan kerja, dan juga supaya dana yang mereka terima bisa berkembang dan tahun depan bisa lebih banyak bersedekah lagi…

Ehh, maaf, salah, ralat. Itu hanya terjadi di dunia mimpi saja. Faktanya, yang terjadi adalah 225 kepala keluarga langsung borong mobil mewah, beli rumah, dan menikmati kekayaan itu tanpa pedulikan masa depan, atau anak yatim, atau penderitaan saudara dan tetangga. Anak yatim tidak kaget. Mereka sudah merasakan kondisi nyata di negara ini, dan sudah tidak berharap bisa dipedulikan dan diutamakan oleh tetangganya sendiri. Berharap dapat santunan? Menunggu bulan puasa dulu deh! Bahkan saudara kandung juga banyak yang cuek. Merdeka! Kapan umat Islam akan bersatu untuk bangun negara yang kuat, maju dan sejahtera?
-Gene Netto

Selain Borong 176 Mobil, Ini yang Dilakukan Ratusan Warga Desa dengan Uang Miliaran Rupiah yang Didapat
https://regional.kompas.com

Viral Ratusan Petani Tuban Borong Mobil Mewah
https://www.cnnindonesia.com

14 February, 2021

Mimpi Buruk Diabaikan Saja, Jangan Dianggap Penting

Kalau dapat mimpi buruk, maka tidak perlu dipikirkan, tidak perlu merasa takut hal itu akan terwujud, dan jangan diceritakan mimpi itu kepada orang lain.

Mimpi Ada Tiga Macam

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati (memikirkan sesuatu, lalu hal itu masuk ke dalam mimpi), ditakuti setan (mimpi buruk), dan kabar gembira dari Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jangan Ceritakan Mimpi Buruk Kepada Orang Lain

Dari Jabir radhiallahu 'anhu, ada seorang Arab Badui yang datang menemui Nabi kemudian bertanya, "Ya Rasulullah, aku bermimpi kepalaku dipenggal lalu menggelinding kemudian aku berlari kencang mengejarnya." Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada orang tersebut, "Jangan kau ceritakan kepada orang lain ulah setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi". Setelah kejadian itu, aku mendengar Nabi menyampaikan dalam salah satu khutbahnya, "Janganlah kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan dirinya di dalam alam mimpi." (HR. Muslim)

Yang Perlu Dilakukan Ketika Dapat Mimpi Buruk

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Mimpi yang baik itu dari Allah. Sedangkan mimpi yang buruk itu dari setan. Jika salah seorang dari kalian bermimpi yang tidak ia sukai, maka hendaknya ia meniup ke sebelah kirinya tiga kali dan membaca ta'awwudz (a'udzu billahi minas-syaithanir-rajiim) sebanyak tiga kali. Kemudian setelah itu hendaknya ia membalik tubuhnya ke sisi yang lain, dengan demikian tidak ada lagi yang membahayakan dan jangan ceritakan kepada seorang pun mimpi tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kalian mengalami mimpi yang dibenci (mimpi buruk) hendaklah meludah ke sebelah kiri tiga kali, dan memohon perlindungan dari Allah dari godaan setan tiga kali, kemudian mengubah posisi tidurnya dari posisi semula." (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Mimpi itu ada tiga macam: mimpi baik merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi buruk yang berasal dari syaitan, dan mimpi biasa yang dialami seseorang. Maka jika salah seorang dari kalian melihat mimpi yang tidak disukai, hendaklah ia bangun dan mengerjakan shalat, serta jangan menceritakan mimpi itu kepada orang lain." (HR. Muslim)

13 February, 2021

Boleh Hapus Hutang Teman Menjadi Sedekah?

[Pertanyaan]: Assalamu'alaikum. Saya beberapa kali minjemin uang ke temen saya, nah tapi saya lupa brapanya, dan slain itu saya mikir saya nggak butuh jg sih buat dibalkin, itu kalo diikhlaskan apakah boleh ya Gene?

[Gene]: Wa'alaikum salam. Sangat boleh, bahkan dianjurkan di dalam Islam. Lebih baik anda memberitahu orang itu bahwa hutangnya sudah dihapus dan menjadi sedekah. Kalau tidak diberitahu, mungkin hutang itu akan dipikirkan terus dan menjadi beban dalam hatinya.

280. Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah TANGGUH sampai dia berkelapangan. Dan MENYEDEKAHKAN (SEBAGIAN ATAU SEMUA UTANG) ITU, LEBIH BAIK BAGIMU, jika kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah 2:280)

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa ingin dinaungi Allah dengan naungan-Nya [pada hari kiamat], maka hendaklah ia menangguhkan waktu pelunasan utang bagi orang yang sedang kesulitan, atau HENDAKLAH IA MENGGUGURKAN UTANGNYA." (HR. Ibnu Majah)

Jadi keputusan untuk menunggu hutang itu dibayar kembali, atau disedekahkan, ada di tangan anda. Dan juga perlu diingat ada perbedaan antara hutang yang dibayar kembali oleh manusia dan sedekah yang dibayar kembali oleh Allah SWT. Kalau orang itu berhutang 10 juta dan bayar kembali, maka anda akan terima 10 juta. Tetapi kalau anda sedekahkan dana itu, maka Allah yang akan balas 10 juta itu dengan berlipat ganda.

245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA YANG BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)

Rasulullah SAW bersabda : "Tak ada suatu hari pun seorang hamba berada di dalamnya, kecuali ada dua orang malaikat akan turun; seorang di antaranya berdoa, "Ya Allah berikanlah GANTI bagi orang yang BERINFAQ". Yang lainnya berdoa, "Ya Allah, berikanlah kehancuran bagi orang yang menahan infaq." (HR. Bukhari dan Muslim )

8. Dan sesungguhnya dia (manusia) sangat berlebihan dalam kecintaannya kepada harta." (QS. Al 'Adiyat 100:8)

Rasulullah SAW bersabda: "Shadaqah itu memadamkan (menghapuskan) kesalahan sebagaimana air memadamkan api." (HR. Ahmad dan Abu Ya'laa.)

Semoga bermanfaat. Wabillahi taufik walhidayah. Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

Istri Bantu Suami Perkosa Rekan Kerja, Diancam Diceraikan jika Tak Menurut

Salah satu hal yang paling ditakuti para istri Indonesia adalah ancaman "diceraikan oleh suami". Termasuk nasib yang paling buruk dan memalukan. Hampir dijamin akan menjadi bahan gosip dan sindiran semua saudara, teman, dan tetangga. Kenapa tidak menjadi istri yang baik? Kenapa tidak layani suami terus sampai suami puas? Kalau sudah jadi istri yang benar, tidak mungkin suaminya mau berdosa dengan perempuan lain, apalagi ceraikan istri. Pasti si istri yang salah.

Jadi di dalam konteks kehidupan "normal" itu yang penuh dengan penekanan sosial, ada sebagian istri yang sampai menjadi "gila" dan siap taat dengan apapun yang dinginkan suaminya, setelah diancam akan diceraikan kalau tidak nurut. Mau perkosa anak kandung sendiri atau anak tiri? Mau perkosa rekan kerja? Mau cabuli beberapa anak tetangga? Istri siap diam, bahkan siap membantu, asal tidak diceraikan.

Kondisi ini muncul terus karena nyaris tidak ada dukungan bagi para istri yang merasa perlu berpisah dengan suaminya. Jangankan bantuan dana, nafkah hidup untuk anak, atau tempat tinggal, dukungan moral secara lisan saja seringkali tidak ada. Malah dikecam dan disalahkan terus, dan disuruh "memperbaiki diri" agar bisa diterima kembali oleh suami. Hasilnya adalah banyak sekali orang dirugikan. Dan dalam kondisi paling parah seperti di berita ini, seorang istri bisa sampai "gila" dan tidak wajar dalam "mendukung" kejahatan suaminya terhadap orang lain, hanya karena takut diceraikan. Kasus buruk seperti ini akan muncul terus selama rakyat Indonesia, khususnya umat Islam, selalu sibuk menyalahkan perempuan.
-Gene Netto

Istri Bantu Suami Perkosa Rekan Kerja, Diancam Diceraikan jika Tak Menurut
PADANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial N di Bukittinggi Sumatera Barat membantu suaminya yang berinisial AF melakukan pemerkosaan terhadap S. pelaku AF dan korban merupakan rekan kerja di salah satu toko di Bukittinggi.
https://regional.kompas.com

Ini Penampakan Suami-Istri Tersangka Pemerkosa Wanita di Sumbar
https://news.detik.com  

Kapan Boleh Kita Sebarkan Aib Orang Lain?

[Pertanyaan]: Apa hukumnya menyebarkan aib orang lain? Seperti misalnya kasus pencabulan guru ngaji ke muridnya, lalu di sebar luaskan ke media.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Ada bedanya antara aib yang tidak boleh disebarkan, dan aib yang malah wajib disebarkan. Hukum Islam penuh dengan pengecualian. Statusnya suatu hukum bisa berubah, tergantung konteksnya. Secara umum, kita dilarang sebarkan "aib pribadi" orang lain.

12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat 49:12)

Rasulullah SAW bersabda, "Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim sewaktu didunia, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat." (HR. At-Tirmidzi)

Contoh kasus: Teman saya berjudi saat main kartu pada malam minggu. Itu dosa pribadi dia, dan tidak ada pengaruh apapun terhadap kehidupan dia di luar konteks itu. Kalau saya memberitahu orang lain, berarti saya sebarkan aib dia dan menjadi dosa bagi saya.

Tapi ada juga konteks lain. Contoh kasus: Seorang guru ngaji sudah sodomi 10 anak laki2. Dia berbahaya, melanggar hukum, dan merusak masa depan anak itu. Jadi "aib" bapak itu merupakan masalah serius yang wajib dilaporkan, dan dilarang kita rahasiakan. Orang itu berbahaya, jadi wajib dicegah, dilawan, ditangkap dan dipenjarakan. Kita berdosa sekali kalau malah "melindungi" bapak itu dgn alasan "rahasiakan aib".

Dalam konteks ini, ada dua hal yang bertentangan: 1) Kewajiban rahasiakan "aib pribadi", dan 2) Kewajiban MELINDUNGI ANAK. Jadi ketika ada bahaya yang jelas, maka kita wajib utamakan yang lebih penting, yaitu usaha melindungi anak. Dan larangan sebarkan aib secara otomatis menjadi tidak berlaku.

Dari Abu Sa’id Al Khudry ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah." (HR. Muslim No. 49)

Dari hadits ini, orang Muslim diberi izin melawan keburukan dengan tangannya (selama tidak melanggar hukum negara), dan juga secara lisan. Kita boleh, bahkan bisa wajib, membahas suatu hal yang buruk untuk pastikan orang lain paham ada bahaya. Jadi hukum "rahasiakan aib pribadi" menjadi tidak berlaku KETIKA aib itu merusak dan mengancam kehidupan Muslim lain. Dan tentu saja lebih penting dalam usaha melindungi anak kecil.

Secara logis, kalau kita dilarang membahas aib orang, tanpa pengecualian, maka mustahil ada penjelasan kasus kriminal di pengadilan. Masa seorang tersangka divonis 15 tahun penjara, tapi jaksa dilarang membahas alasannya? Tidak masuk akal. Jadi jelas bahwa pembukaan aib itu boleh, dan bahkan wajib, dalam konteks tertentu. Dan usaha menyelamatkan anak sangat jelas menjadi konteks yang benar di mana kita malah wajib membuka aib pelaku yang jahat itu, agar umat Islam sadar dan bisa waspada untuk melindungi semua anak di sekitarnya. Semoga jelas.
Wa billahi taufiq wal hidayah, Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

10 February, 2021

Cara Mendapat Ketenangan Bagi Orang Muslim Yang Mengalami Kesulitan

Assalamu'alaikum wr.wb. Bagi orang Muslim yang sedang menderita dan hadapi kesulitan, ujian, atau cobaan yang berat, Allah dan Rasulullah SAW sudah berikan petunjuk. Jalan keluar adalah dengan berserah diri kepada Allah, dan yakin bahwa segala sesuatu yang kita alami adalah bagian dari kehidupan kita, dan jalan menuju Surga, selama kita berpegang teguh pada Allah dan Islam. Jangan sampai gangguan yang dirasakan dalam kehidupan ini merusak keimanan kita dan membuat kita menjauhi Allah. Justru kita dikasih kesulitan agar kita tambah dekat kepada Allah, tambah berdoa dan memperbanyak ibadah, dengan rasa yakin Allah akan berikan kemudahan dan solusi bagi kita dalam waktu yang dekat. Apapun yang terjadi, tetap tenang, dan berserah diri kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat.
-Gene Netto

Allah Tidak Bebani Orang Melebihi Kemampuannya

2. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
(QS. Al-Baqarah 2:286)

Allah Menyuruh Pena Menulis Taqdir Segala Sesuatu

Rasulullah SAW bersabda: "Yang pertama kali Allah ciptakan adalah Qalam (pena), lalu Allah berfirman kepadanya: 'Tulislah!' Ia menjawab: 'Wahai Rabb-ku, apa yang harus aku tulis?' Allah berfirman: 'Tulislah taqdir segala sesuatu sampai terjadinya Kiamat.'"
(HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)

Allah Akan Berikan Jalan Keluar

2. […] Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
3. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
4. […] Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
5. Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu, dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.
(QS. At-Thalaq 65:2-5)

Jika Allah Menolong Kita, Tidak Ada Yang Bisa Kalahkan Kita


160. Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.
(QS. Ali 'Imran 3:160)

Allah Akan Menguji Kita Dengan Sedikit Ketakutan

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un.
157. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS. Al-Baqarah 2:155-157)

Berapa Lamanya Kita Tinggal Di Bumi?


112. Dia (Allah) berfirman, "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
113. Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada mereka yang menghitung."
114. Dia (Allah) berfirman, "Kamu tinggal (di bumi) hanya sebentar saja, jika kamu benar-benar mengetahui."
115. Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu dengan main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
(QS. Al-Mu'minum 23:112-115)

Dunia Ini Tidak Nyata


64. Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
(QS. Al-Ankabut 29:64)

20. Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
(QS. Al-Hadid 57:20)

Kalau Kita Bersyukur, Allah Akan Menambahkan Nikmat Kita

7. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim 14:7)
[Berdzikir terus, ucapkan "alhamdulillah" terus, dan insya Allah rahmat dari Allah akan ditambahkan terus-terusan, tanpa batas.]

Kita Tidak Bisa Hitung Nikmatnya Yang Allah Berikan


18. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.
(QS. An-Nahl 16:18)

Banyak Bersedekah Untuk Menolak Bencana Dan Penyakit


Rasulullah SAW bersabda, "Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah." (HR. Imam Baihaqi)

Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo)." (HR. Thabrani)

Rasulullah SAW bersabda, "Bentengilah diri kalian dari siksa api neraka meskipun dengan separuh buah kurma." (Muttafaqun 'alaih)

Berdoa Dalam Keadaan Yakin Diterima

Rasulullah SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin diterima dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR Tirmidzi)

Ujian Dari Allah Sesuai Kadar Agama

Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Sa'd bin Abi Waqqash: "Ya Rasulullah! Siapakah yang paling berat ujiannya?" Beliau menjawab, "Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya."
(HR. At-Tirmidzi no. 2398, An-Nasai no. 7482, Ibnu Majah no. 4523)

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya."
(HR. At-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Majah no. 4031)

Kesulitan Atau Kenikmatan Di Dunia Akan Dilupakan Ketika Rasakan Surga Atau Neraka Untuk Sesaat Saja

Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah SAW bersabda, "Kelak pada hari kiamat akan didatangkan penduduk neraka yang pernah merasakan kenikmatan paling lezat selama di dunia lalu dia dicelupkan di neraka sekali celupan. Kemudian ditanyakan kepadanya, 'Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?' Maka dia menjawab, 'Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku.' Dan juga didatangkan penduduk surga yang hidupnya paling susah selama di dunia, lalu dicelupkan sekali celupan di dalam surga. Kemudian ditanyakan kepadanya, 'Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesusahan? Apakah kamu pernah merasakan kesulitan?' Maka dia menjawab, 'Sama sekali tidak pernah, wahai Tuhanku. Aku belum pernah merasakan kesusahan dan belum pernah melihat kesulitan.'" (HR. Muslim)

[Artinya: Kesulitan dan kesedihan dunia seperti apa pun yang dirasakan oleh orang Muslim yang menjaga keimanan mereka, akan terlupakan semuanya hanya dengan satu celupan di dalam kenikmatan surga. Sebaliknya, selezat apa pun kenikmatan duniawi yang dirasakan oleh orang kafir di dunia, maka akan terlupakan semuanya dengan satu celupan di dalam siksa di neraka. Na'udzu billahi min dzalik!]

Jangan pernah putus asa terhadap rahmat dari Allah. Pertolongan Allah selalu dekat. Berserah diri, dan bersabar terus. Semoga ayat dan hadits di atas bermanfaat untuk membawa ketenangan.
Wa billahi taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum wr.wb.
-Gene Netto


09 February, 2021

Jokowi Minta Masyarakat Lebih Aktif Sampaikan Kritik dan Masukan

Orang asing boleh ikut mengritik pemerintah? Tentu saja dengan niat yang baik utk membangun kesadaran ttg hal2 yang perlu diperhatikan dan diperbaiki. Soalnya, yang saya alami selama ini, ketika orang asing membahas pemerintah Indonesia, banyak orang menjadi sensi. Memang ada sejarah penjajahan, dan ada sebagian orang barat yang ingin menguasai bisnis dan politik dunia. Tapi juga ada banyak orang asing yang berniat baik dan merasa yakin Indonesia bisa bangkit dan menjadi pemimpin dunia. Di sini, 200 juta Muslim yg buktikan bahwa Islam dan sistem demokrasi bisa jalan dengan baik. Menjadi contoh bahwa orang Muslim juga peduli pada konsep baik seperti demokrasi, supremasi hukum, keadilan, kebenaran, dsb.

Jadi saya setuju dengan presiden bahwa rakyat harus aktif dan terlibat dalam sistem demokrasi, dan perlu aktif mengritik. Sudah saya lakukan selama 25 tahun di sini, dengan selalu ajak umat Islam introspeksi, berpikir, melakukan analisis, buka hati untuk terima kritikan dari mana saja (termasuk dari non-Muslim, dan orang asing), dan selalu mencari jalan yang lebih baik. Dan insya Allah ada banyak orang asing yang juga bisa terlibat dalam proses itu, kalau siap didengarkan. Rakyat Indonesia hanya perlu buka hati dan buang rasa sensi dan gensi. Jangan selalu curiga bahwa semua orang asing ingin merusak Indonesia. Coba terima masukan dan kritikan dari seluruh dunia, dan kaji apa yang dikatakan, bukan siapa yang bicara. Dan insya Allah umat Islam akan dapat manfaat yang luas, dan bisa bangkit, bersatu, dan menjadikan Indonesia pemimpin dunia dalam waktu yang dekat. Kalau kita terbuka untuk terima masukan dan belajar terus!
-Gene Netto

Jokowi Minta Masyarakat Lebih Aktif Sampaikan Kritik dan Masukan
Kompas.com - 08/02/2021
https://nasional.kompas.com

Banyak pihak yang mengatakan Jokowi lebih baik mencabut lebih dulu UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Selain itu, ada pula yang mengatakan untuk lebih baik hapus lebih dahulu Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik.
https://depok.pikiran-rakyat.com

02 February, 2021

Bagaimana Bisa Tinggalkan Narkoba?

[Pertanyaan]: Pak ustad.., jujur sudah mulai susah saya lepaskan narkoba skg..Saya sudah aktif satu tahun, hidup saya kacau jd nya ustad, bagaimana saya bisa berubah? Semoga saya diberi petunjuk dan hidayah. amiiiin.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Tidak ada yang bisa mengubah kehidupan anda selain diri anda sendiri: "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d 13:11)

Apa anda mau punya kehidupan yang kacau atau kehidupan yang baik? Mau punya keluarga, pekerjaan, rumah, dan lakukan kegiatan menyenangkan dengan keluarga dan teman? Atau mau hidup di dalam kondisi sulit dan buruk, di mana hanya pecandu narkoba yang mau berteman dengan anda? Semuanya merupakan pilihan anda sendiri. Kalau mau berubah, anda harus berusaha terus, dan juga perlu mencari bantuan. Mulai dengan buang semua narkoba. Lalu tingkatkan semua bentuk ibadah anda. Lakukan shalat hajat 2 rakaat setelah shalat wajib, atau bangun untuk shalat tahajjud di tengah malam. Berdoa, dan mohon bantuan dari Allah untuk berhenti pakai narkoba, dan yakin Allah akan bantu.

Rasulullah SAW bersabda, "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin diterima dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai." (HR. Tirmidzi)

Sepanjang hari, berdzikir sebanyak mungkin. Ucapkan "Alhamdulillah" terus. Ingat bawah Allah sudah berikan anda badan yang baik, jadi seharusnya malu membuatnya merusak. Ucapkan "Astagfirullah" terus, dan berpikir tentang bagaimana anda dikasih kehidupan yang penuh dengan rahmat Allah, lalu anda sendiri yang merusaknya. Sering berdoa di dalam hati, "Ya Allah, tolong bantu saya untuk tidak pakai narkoba hari ini!" Kalau berhasil lewati satu hari, tulis di kalender. Lalu teruskan menjadi 2 hari, dan 3 hari. Kalau gagal dan pakai narkoba, mulai lagi dari nol, sampai bisa 1 minggu, 2 minggu, dan 1 bulan.

Semua teman lama yang pakai narkoba harus ditinggalkan Berteman dengan orang buruk akan membuat kehidupan anda buruk. Blokir nomor mereka di HP, dan jangan mau ketemu lagi. Kalau mereka marah, bilang saja mau mengubah kehidupan anda. Cari kegiatan baru. Misalnya, gabung dengan komunitas pemain futsal, sepeda, dll. Cari tempat baru, orang baru, dan ikut kegiatan yang positif. Memperbanyak olahraga. Anda tidak bisa pakai narkoba dan sekaligus lari cepat dalam futsal. Cari pengajian di masjid dekat rumah, atau yang di masjid besar. Ikut pengajian rutin, dan tambahkan ilmu agama.

186. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah 2:186)

Kalau anda mau berusaha sekuat mungkin untuk berubah, insya Allah dalam hitungan HARI anda bisa berubah, dengan bantuan dari Allah. Allah selalu siap menolong kita, tapi kita sendiri yang wajib minta tolong kepada-Nya. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Pelayanan Bahasa Inggris Akademis dari Native Speaker

Orang yang kerja di lingkungan akademis sering perlu bantuan dalam bahasa Inggris, untuk tugas kampus, laporan riset, dsb. Sekarang anda bisa dapat bantuan Academic English dari Ibu Amber, seorang Native Speaker dari Australia. Yang disediakan:

•    Editing and proofreading
•    Copywriting and ghost writing
•    English Language Classes
•    Public speaking training
•    Translation
•    VIP Coaching
•    TOT and Program Development
•    Group Sessions
•    Workshops and Seminars
•    Management training
•    And more

Harga (nego): 500 ribu/jam
Jadwal: Senin-Jumat (lewat Zoom)
Waktu: Sesuai perjanjian

Hubungi:
Email: admin@thecommunicationfactory.id
HP: + 62 0812 8000 6276 (Call and WA)
Website: www.thecommunicationfactory.id
Twitter: @TCFJkt
Instagram: thecommunicationfactory
Facebook: @TCFJkt

[MOHON DISEBARKAN. TERIMA KASIH]

Some Previous English Clients:
Bank Mandiri, Bank BCA, HSBC, Citibank, ANZ, Bank Mandiri Syariah, BNI, The Ministry of Agriculture, The Ministry of Education, The Ministry of Information and Technology, ASEAN Secretariat and ASEAN Energy, The Norwegian Embassy, Business Sweden, The Indonesian Stock Exchange, MABESAD TNI AD, The Ritz Carlton Hotel, Patra Jasa Hotel, Cigna Insurance, AXA Mandiri, Coca Cola, Manulife, Jiwasraya, Traveloka, Tiga Berlian Motor, XL, Elnusa, Astra, Universitas Terbuka, and many others.

31 January, 2021

Samuel Shropshire, Pastor yang jadi Mualaf Setelah Menerjemahkan Al Qur'an

Jan 26, 2021, Cindy Aulia SilniKaffah, Journey to Islam - Muslimahdaily - Seorang pastor berkewarganegaraan Amerika yang kini tinggal di Arab Saudi membagikan ceritanya masuk Islam setelah menerjemahkan Al Qur'an pada kanal YouTube Vertizone TV.

Samuel Shropshire, pastor yang memberikan kesaksiannya tentang Islam, ia memutuskan untuk menjadi mualaf setelah perjalanannya dimulai dari panggilan Dr. Safi Kaskas yang memintanya untuk datang ke Arab Saudi dan melaksanakan Project Q. Proyek tersebut bertujuan untuk menerjemahkan Al Quran dalam bahasa Arab ke Bahasa Inggris yang kemudian akan diteruskan kepada anak-anak muda di Amerika.
Karena tak bisa berbahasa Arab, Samuel harus menerka-nerka isi di dalam Al Qur'an. Meskipun tidak diminta untuk mentah-mentah menerjemahkan dari Bahasa Arab, Samuel diminta untuk mengoreksi kembali keakuratan terjemahan Bahasa Inggris dari Al Qur'an.

Setelah menetap di Arab Saudi untuk menyelesaikan proyek yang dipercayakan kepadanya itu, Samuel belum begitu beradaptasi dengan suasana Islam di sana. Seringkali ia terheran-heran dan memikirkan doktrin negatif dalam dunia pertelevisian berita Amerika yang selalu memberitakan hal-hal negatif tentang Islam. Sejak saat itulah, ia tidak begitu mencintai gambaran Islam.

"Saya datang ke sini (Arab Saudi) pada November tahun 2011. Tidak mengetahui apa itu Islam dan apa kaitannya dengan Nabi Muhammad SAW. Yang saya dengar (mengenai agama Islam) hanya tentang aksi-aksi teror yang disiarkan setiap 30 menit di TV berita Amerika. Bahkan ada pula seorang muslim yang bertarung dengan kelompok muslim lainnya, suka melakukan hal-hal mengenai pertumpahan darah, pemenggalan dengan mengucapkan Allāhu Akbar, Allah Maha Besar," ujarnya dalam cuplikan Video yang dimuat oleh Vertizone TV.

Hidup dan perspektifnya akan Islam mulai berubah setelah 3 hari berada di Arab Saudi. Ia menenangkan diri dengan membaca terjemahan-terjemahan Bahasa Inggris Al Qur'an yang dikoreksinya. Seringkali ia melamun dan mempertanyakan kemiripan ajaran Kristen dengan Islam.

"Bagaimana bisa Isa Al Masih disebutkan di dalam Al Qur'an secara berulang, bahkan hari kelahirannya juga tertulis di dalam Kitab Suci tersebut. Mukjizat yang diberikan Tuhan kepada (Nabi) Isa juga ditulis dan itu sangat jelas," ungkapnya setelah membaca beberapa halaman terjemahan dan menemukan ajaran-ajaran Islam yang mirip dengan apa yang dia pelajari di agama Kristen.

Terbiasa mendengar suara adzan membuat Samuel kembali dengan perasaan yang penuh tanda tanya. Dari balik jendela kamar yang disediakan oleh Dr. Kaskas, Samuel melihat betapa sibuknya orang-orang yang mendengar panggilan untuk sholat itu berbondong-bondong pergi ke Masjid dengan nama Masjid At-Taqwa, entah itu perempuan ataupun laki-laki, menurut Samuel mereka seolah-olah berlomba untuk bertemu dengan Tuhan. Berbanding terbalik dengan kondisi gereja yang kosong.
Setelah melihat hal itu, keesokan harinya Samuel memilih untuk pergi ke masjid tersebut. Sebagai orang yang awam dengan ajaran Islam, ia mengetuk pintu masjid sebelum akhirnya memperkenalkan diri kepada seorang mu'azzin yang menyambutnya.

"Saya memutuskan untuk pergi ke masjid itu (Masjid At-Taqwa), saya ketuk pintu masjidnya, saya pikir apakah ini cara mereka memasuki masjid, dengan mengetuk pintu? Lalu seseorang bernama Shafiq yang mengumandangkan adzan menemui saya dan bertanya 'Ada yang bisa saya bantu?' lalu saya memperkenalkan diri dengan menyebut bahwa saya adalah orang Kristen yang berasal dari Amerika. Shafiq kemudian mempersilakan saya untuk masuk dengan memeluk saya layaknya saudara," ujar Samuel menerangkan cara masuknya ke dalam masjid.

Di dalam masjid, Shafiq mengajarkan banyak hal kepada Samuel mulai dari membaca surah Al Fatihah, yang menurutnya tidak berbeda dengan ajaran Kristen yang dipelajarinya. Dalam surat Al Fatihah dijelaskan bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang, begitupula dalam ajaran Kristen.

Setelah belajar banyak dengan Shafiq, 3 hari kemudian Samuel diantarkan oleh seseorang bernama Shadik Malki ke Yayasan Pendidikan Islam di Jeddah untuk mengucap syahadat.

Dalam kesaksiannya, Samuel mengaku tersentuh dengan pelajaran-pelajaran serta prinsip hidup dalam Islam. Menurutnya Islam menganggap semua orang sama, meskipun seseorang adalah ulama, itu merupakan urusan tentang pendidikan, namun ketika urusan Allah dengan hamba-Nya itu urusan pribadi dan langsung.

Menurut Samuel, Islam juga merupakan kepercayaan yang sederhana dan jelas.
"Kepercayaan Islam begitu jelas dan sederhana dengan 6 perkara, Iman kepada Allah bahwa Ialah Tuhan Semesta Alam dan tidak ada yang dapat menyerupai-Nya ataupun sebanding dengan-Nya. Dia tidak beranak tidak pula diperanakkan, tidak pula melahirkan atau dilahirkan, Dia Maha Kuasa, Maha Mengetahui Segala Sesuatu, lagi Maha Sempurna dan Maha Penyayang," tutur Samuel menjelaskan rukun Iman yang pertama.

Sebelum mantap memutuskan menjadi mualaf, Samuel sempat bertanya bagaimana ia akan menjadi seorang Islam. Sampai akhirnya ia menemukan pedoman akan Rukun Iman dan Islam, hingga kini ia dapat menghafalnya dengan jelas. Tak hanya itu, ia juga memberikan kesaksian bahwa pencariannya akan 'Tuhan' sudah dimulai sejak kecil.
Ibunya seringkali membacakannya buku mengenai kisah Nabi Ibrahim ketika dipaksa untuk meninggalkan ibu dan bapaknya yang menyembah berhala. Bagaimana ketaatan dan kepatuhan Nabi Ibrahim kepada Tuhan sampai akhirnya, Samuel menemukan Tuhan Nabi Ibrahim dalam ajaran Islam yang memberikannya kedamaian dan makna saudara-kesatuan dan keluarga satu iman, Islam.
https://muslimahdaily.com


27 January, 2021

Gejala COVID-19 "Kehilangan Kemampuan Mencium Bau" Diyakini Paling Khas dan Bertahan Paling Lama

Rabu, 27 Jan 2021 Zintan Prihatini - detikHealth Jakarta - Gejala COVID-19 sangat beragam, mulai dari demam, batuk, sakit tenggorokan, hingga sesak napas. Kehilangan kemampuan mencium dan perasa atau anosmia menjadi salah satu gejala khas yang juga mengindikasikan infeksi virus Corona. Dikutip dari NDTV, penelitian menemukan bahwa KEHILANGAN KEMAMPUAN MENCIUM BAU mungkin menjadi prediktor terbaik COVID-19 di antara pasien dengan gejala penyakit pernapasan.

Dua studi internasional lainnya yang diterbitkan dalam jurnal Chemical Senses menunjukkan bahwa sering terjadi kondisi hilangnya kemampuan mencium bau pada pasien COVID-19 yang seringkali berlangsung dalam waktu lama. Studi tersebut meneliti lebih dari 4.500 pasien yang terinfeksi virus Corona di seluruh dunia, dan menemukan bahwa hilangnya kemampuan indra penciuman rata-rata memengaruhi penciuman hingga 79,7 persen.

"Ini menekankan betapa pentingnya mewaspadai gejala ini, yang mungkin satu-satunya gejala penyakit ini," kata peneliti dari Aarhus University di Denmark, Alexander Wieck Fjaeldstad. Pada penelitian yang sama, ditemukan bahwa hanya sekitar setengah dari pasien dengan kehilangan kemampuan mencium yang mendapatkan kembali kemampuan itu setelah 40 hari.
https://health.detik.com

21 January, 2021

Anak Inggris Usia 9 Tahun Masuk Islam

Seorang anak Inggris bernama Rudy (9 tahun) ikuti acara pembagian makanan kepada tunawisma, bersama komunitas Muslim di kota Manchester. Karena terpengaruh oleh kebaikan hati orang2 Muslim itu, dan suka melihat mereka shalat, dia minta izin kepada Ibunya utk masuk Islam, dan diizinkan. Kemarin hanya ada foto, sekarang ada juga video Rudy baca syahaddat, ganti nama menjadi Muhammad Muzammil, dan ikut shalat berjemaah di masjid.
-Gene Netto

Muhammad Muzammil (Rudy’s) new Journey in Islam
https://www.instagram.com/tv/CKRv6XggP9m/

Alhamdulillaah it’s been an absolute honour to be a part of this amazing child’s journey in his new Deen Al Deen Al Islam) Ma Shaa Allaah. So before I go for my charity work to the blessed lands of Yemen we thought we’ll make this special video for Muhammad Muzammil (Rudy) of his early journey in Islam his first words, first Letters of the Quran, first lesson, first Wudhu and first prayer at Jummah Ma Shaa Allaah. Please share this video widely as much as possible and let’s all make it even more special for our little Rudy In Shaa Allaah.

15 January, 2021

Kenapa Shalat Jumat Harus Lama Di Tengah Pandemi Corona?

Shalat Jumat membuat saya sedih. Di tengah pandemi corona, ribuan jemaah duduk di masjid selama 1 jam. Banyak ustadz dan kyai terkesan santai, walaupun DKI sudah menjadi zona merah. Tapi di dalam masjid, suasananya biasa saja (walaupun jaga jarak), dan tidak akan ketahuan ada masalah kesehatan global. Semua "kebiasaan" Shalat Jumat tetap dijalankan, tanpa berpikir. Ada adzan kedua yang tidak wajib. Ada khutbah pertama yang lamanya 20-30 menit. Pada saat shalat, dibaca surah yang panjang juga.

Kalau ada kemauan, khutbah dan shalat bisa selesai dalam 10-15 menit, daripada 1 jam. Tapi tidak ada niat. Topiknya juga begitu2 saja, sama seperti tahun kemarin, dan 90% dari bapak yang hadir tundukkan kepala, tidak mendengar. Sebagian orang di belakang main HP, dan anak2 ngobrol dan bercanda. Jadi khutbah 30 menit yang membosankan, tentang "kemenangan di dunia dan akhirat", yang tidak terasa ada kaitan dgn kehidupan sehari-hari, bermanfaat untuk siapa? Seharusnya ambil kesempatan itu untuk ingatkan jemaah bahwa banyak orang menderita di saat ini, dan mereka butuh bantuan, motivasi, dan sedekah dari kita. Ini saatnya kita buktikan persatuan kita dengan saling tolong menolong. Tapi shalat malah terasa "normal dan santai".

Di saat pandemi corona ini, ada hal2 yang tidak bisa dihindari, seperti belanja, kerja, dll. Shalat Jumat juga wajib, tapi tidak wajib berlangsung selama 1 jam. Itu merupakan pilihan, dan kurang bijaksana. Daripada berikan contoh nyata kepada ribuan muslim untuk hadapi pandemi secara serius, dan memikirkan kesehatan diri dan tetangga, dan batasi waktu di masjid, banyak orang bersikap santai. Dan jumlah kasus corona per hari meningkat terus di DKI. Kita sendiri yang "memilih takdir ini", dan sayangnya ada pemimpin agama tidak merasa harus memberikan contoh yang baik kepada umat Islam.
-Gene Netto

22 December, 2020

I Converted to Islam Because Of Santa Claus!

A teacher in America was fired for telling schoolchildren that Santa Claus is not real. In many countries, all adults must lie to all children. If you say that Santa is not real, other adults will get angry because they are still busy lying. When I was a child, I remember a serious argument with my mother because we were staying at my uncle's house, but there was no chimney. How would Santa get into the house and deliver my presents? My mother laughed and said she would open a window. My logical brain was confused. If Santa could use a window, then why not use a door, and why use a small and dirty chimney? That was illogical! Something strange was going on.

A few years later, my older brother showed me all the presents in our parents' room, and he told me Santa Claus was a lie. I was so shocked! Why did my parents lie to me?! Whenever I told a lie, I would be punished. But they were bigger liars than me, and so they could not be trusted! I began to examine everything I had learned from my "lying parents". I found out that the Easter Bunny and the Tooth Fairy were also not real, and then I started reading adult books about the origins of Christianity when I was 10 years old.

I learned that Jesus was not born on the 25th of December, and no one knows who wrote the Bible, and the writers probably never met Jesus. There was nothing in the original language of Jesus (Aramaic), and no one knows who translated those stories into Greek. But then I also discovered that Jesus never went to a "church", on a "Sunday", to read "the Bible", and say "Mass", in a "foreign language", while staring at a "Cross", and praying "to Jesus" (as Almighty God). So, all the things that Christians did to "follow Jesus" were never actually done by Jesus. So, who were they following?

Nothing that I had been told was based on truth and reality, and so, I became an atheist. When I finally met a Muslim 10 years later, he explained that Islam is a logical religion. I was surprised. I thought all religions were illogical. After I studied Islam for 5 years, I felt "forced to become a Muslim" (by my own brain) because there was a clear and logical basis in the teachings of Islam.

So, I was able to convert to Islam because of Santa Claus! More precisely, after knowing that all adults had lied about Santa, I began a search for "the Truth" about everything else, especially religion. I wanted religious teachings that were logical, true, and free from lies or corruption. Everything I was looking for is available in Islam. Muslim parents teach their children to be honest, and they explain Islam honestly, without any need for lies. But the most important thing is that we have one clear example to follow: The Prophet Muhammad PBUH!

Santa Claus entering hundreds of millions of houses, through chimneys, delivering tens of billions of presents, to all Christian children, in one night is illogical! And eventually, all Christian parents are forced to admit that they had been lying to their children for years. I hope that everyone who does not like being lied to will be able to find the clear and logical Truth of Islam, just like I did. So, thank you Santa, for helping me convert to Islam!
-Gene Netto

21 December, 2020

Kalau Tidak Banyak Orang Mati Setiap Hari, Apa Berarti Covid-19 Tidak Berbahaya?

Ada yang menganggap virus Corona tidak berbahaya karena sedikit yang mati setiap hari. Pendapat ini keliru. Yang perlu dipikirkan bukan "berapa yang mati setiap hari", tapi bahayanya virus itu KALAU menyebar secara liar. Sudah ada contoh: Flu Spanyol tahun 1918. Diperkirakan 50-100 juta orang mati, dan 500 juta orang terinfeksi, pada saat penduduk dunia hanya 1,7 milyar. Jadi sepertiga dari semua manusia di bumi kena virusnya. Itu yang disebut pandemi. Ada tingkat kematian tinggi dan banyak menjadi sakit jangka panjang. "Sembuh" dari virus itu tidak berarti kembali sehat sempurna. Banyak orang menjadi sakit bertahun-tahun, atau wafat lebih cepat.

Jadi KONDISI ITU yang mau dihindari. Jangan sampai terulang lagi. Ilmuwan menyatakan Covid-19 terbukti sangat menular dan berbahaya. Tingkat kematian dan bahayanya terhadap kesehatan di jangka panjang BELUM bisa dipastikan. Butuh penelitian 1-5 tahun untuk tentukan bahayanya sebuah "virus baru". Efek jangka panjang tidak diketahui secara langsung.

Jadi untuk MENCEGAH 200 juta orang mati tahun ini, dinyatakan sebagai pandemi global, dan disarankan lockdown. Sudah berhasil di Selandia Baru. Seluruh negara lockdown. Hasilnya: Tingkat kematian rendah, dan sudah dinyatakan bebas dari Covid-19. Indonesia dan negara lain seperti Brazil, India, Amerika dsb. belum berhasil karena penyebaran masih tinggi.

Coba bayangkan dua kondisi yang berbeda pada tahun 2020 ini. Kondisi A) 60 juta orang terinfeksi dan 3 juta orang mati, atau Kondisi B) 3 milyar orang terinfeksi dan 200 juta orang mati. Kalau anda bisa memilih, mau pilih yang mana? Itu perbandingan yang dipikirkan oleh para dokter dan ilmuwan, ketika mereka suruh kita lockdown, pakai masker, hindari keramaian orang (termasuk di tempat ibadah), dll. Mereka mau selamatkan nyawa sebanyak mungkin, pada saat mereka tidak tahu banyak tentang virus ini, dan takut virusnya bisa bermutasi dan menjadi lebih berbahaya.

"Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (QS. Al Maidah 5:32)

Tolong berpikir dengan akal yang sehat. Kalau belum paham tentang masalah medis, lebih baik dengarkan DOKTER dan ilmuwan yang pelajari ilmu medis. Kalau ada seorang ustadz yang suruh umat "jangan takut" masuk masjid, lebih baik pelajari pendapat para ulama yang sejalan dengan para dokter. Orang yang berilmu mau selamatkan nyawa manusia sebanyak mungkin. Dan Allah mewajibkan kita menggunakan akal yang sehat dan dengarkan pendapat orang yang berilmu.
-Gene Netto

Apa Allah Yang Menyesatkan Manusia, Atau Manusia Yang Mau Sesat?

[Pertanyaan]: Pak Gene, di Surah Al-An'am ayat 4, disebutkan "mereka" (manusia kafir) berpaling. Sedang di Surah Ibrahim ayat 4 disebutkan Allah yang menyesatkan siapa yang dikehendaki. Bagaimana manusia bisa berpaling kalau Allah-lah yang menyesatkan?

[Jawaban]: Assalamu'alaikum wr.wb. Bagaimana mereka bisa berpaling sendiri, kalau Allah yang menyesatkan? Insya Allah ini bisa dipahami secara mudah dan logis. Sebelum kita lahir, Allah tahu sebagian orang akan memilih jalan yang sesat. Orang itu sudah ditentukan akan sesat, dan Allah yang "sesatkan" mereka, di atas keinginan mereka sendiri. Ini setara dengan orang yang sengaja pilih jalan yang salah (misalnya pakai narkoba, dan tidak mau berhenti). Kita tahu mereka akan ikuti jalan yang salah itu. Dinasihati, mereka tetap salah dan tidak mau diluruskan. Kalau kita fasilitasi mereka (misalnya, berikan tempat aman untuk pakai narkoba), atau tidak fasilitasi, mereka akan tetap memilih jalan itu.

Contoh: Ada anak yang mau ikut konser band metal. Dilarang oleh orang tuanya karena mereka tahu dia akan pesta narkoba di sana. Kalau mereka larang, dia pergi. Kalau mereka izinkan dan kasih uang, dia juga pergi. Jadi apabila mereka kasih izin dan uang, atau tidak kasih izin dan uang, dia tetap pergi dan tidak mau dilarang.

Allah juga tahu orang-orang kafir itu akan memilih jalan yang sesat, jadi Allah kasih tiket gratis naik bis ke Kota Sesat, karena mereka memang mau ke sana. Jadi, mereka "disesatkan" oleh Allah ( = diberi kemudahan untuk menjadi sesat), karena Allah sudah tahu mereka akan tetap pilih jalan itu. Ada orang lain yang bisa dapat hidayah, dan mereka adalah orang-orang yang Allah tahu akan bersedia menerima hidayah. Kita anggap semua orang punya "kesempatan yang sama". Tapi Allah Maha Tahu: Semua orang tidak sama. Sebelum kita lahir, Allah sudah tahu siapa yang mau memilih untuk beriman dan siapa yang tidak.

Dalam sebuah eksperimen, orang tua taruh kue di depan anaknya, dan melarang dia makan, lalu anak itu ditinggalkan sendirian di dalam kamar. Orang tua tahu karakter anaknya dan tahu apakah anaknya akan makan atau tidak. Mungkin 95% lebih dari prediksi orang tua tentang anaknya terbukti benar. Tapi dalam beberapa kasus, anaknya diyakini tidak akan makan, tetapi dia makan dan membuat orang tuanya kaget. Orang tua salah prediksi, walaupun sangat kenal karakter anaknya.

Sedangkan, ALLAH TIDAK PERNAH SALAH. Kalau Allah catat bahwa orang A akan menjadi kafir, sebelum diciptakan, maka orang itu (apapun yang terjadi) akan tetap MEMILIH untuk menjadi kafir. Dan sebaliknya, kalau Allah catat bahwa orang B akan beriman (dari lahir, atau masuk Islam), maka orang itu akan MEMILIH menjadi orang yang beriman. Allah Maha Tahu, dan Maha Benar, dan Allah tidak bisa dibuat kaget dengan pilihan kita. Semua manusia tidak sama. Kita anggap sama, tapi Allah Lebih Tahu.

Tetapi masih KITALAH (manusia) yang MEMILIH dalam kehidupan di dunia ini untuk menjadi beriman atau kafir. Dan bahasa "Allah menyesatkan" adalah bahasa metaforis. Jangan dipahami dengan makna orang itu ingin sekali beriman, lalu Allah menolak dan memaksakannya menjadi sesat. Lebih tepat dianggap orang itu sudah memilih sesat, dan Allah sudah tahu dia tidak pernah akan mau beriman, lalu Allah kasih tiket bis yang gratis ke Kota Sesat, dan mengatakan, "Naik saja kalau mau. Gratis!" Lalu, orang itu pilih sendiri untuk naik bis, dan senang, karena sesuai dengan keinginannya sendiri untuk menjadi sesat dan menolak aturan hidup yang Allah berikan kepada umat manusia. Jadi Allah "menyesatkan dia" dengan cara mempermudah dia jalan ke tujuannya, ke jalan yang sesat, karena orang itu memang mau ke sana. Allah kasih perjalanan gratis, atau tidak, orang itu akan tetap memilih untuk pergi ke Kota Sesat. Jadi kita yang memilih sendiri untuk menjadi orang beriman atau menjadi kafir.
Semoga bermanfaat. Semoga bisa dipahami sebagai kondisi yang jelas dan logis.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Apa Penggunaan Logika Perlu Dilarang Dalam Islam?

[Komentar]: Saya tdk setuju dg ust gene. Tdk perlu dicari2 logikanya utk yg memang kita tdk tahu alasannya, hanya demi memuaskan hasrat orang agar semua harus sesuai logika. Takutnya malah jadi bahan tertawaan jika salah.

[Gene]: Mohon maaf, tapi ini menjadi salah satu masalah besar di tengah umat Islam: Ketakutan pada logika, seakan-akan kalau manusia pakai logika, keimanan akan runtuh dalam sekejap jadi logika perlu dibuang, dan dianggap sebagai musuh. Cukup "taat" saja, tanpa perlu paham kenapa harus taat atau perlu taat pada "apa". Yang penting taat saja secara taqlid buta.

100. Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
(QS. Yunus 10.100)

Ketika orang asing melihat Islam, salah satu hal yang membuatnya menjadi "tidak tertarik" untuk belajar adalah karena mereka mengamati umat Islam. Ketika non-Muslim bertanya kenapa mesti begini dan begitu, orang Muslim (dan banyak ustadz) menjawab kita harus taat saja, tanpa perlu paham. Otak dibuang jauh-jauh, logika dimatikan, dan jangan didengarkan. Diam dan taat saja. Jangan coba paham. Paham dengan logika adalah jalan kesesatan. Taat saja pada perintah mana saja dari siapa saja. Yang penting taat. Tidak perlu menggunakan otak dan akal yang Allah berikan.

Hasilnya apa? Banyak Muslim merasa nyaman dengan kondisi itu. Orang Muslim lain malah bingung karena pertanyaan mereka tidak mau dijawab, dan mereka disuruh diam dan taat, padahal Allah berikan mereka daya pikir yang sangat tajam dengan suatu tujuan. Mereka disuruh matikan keahlian berpikir logis yang Allah berikan karena "logika" adalah musuh. Jadi sebagian dari mereka menjadi bingung, kecewa, atau frustrasi, dan murtad.

Lalu, beberapa dari pemuda itu dibawa ke saya oleh orang tuanya utk konsultasi. Orang tuanya, dan banyak ustadz, sudah mendidik pemuda itu untuk abaikan logika dan hal itu membantunya menjadi murtad. Jadi, saya balas dengan jelaskan Islam secara logis, menjawab semua pertanyaan mereka secara logis, dan tidak menolak pertanyaan mereka yang sebelumnya ditanggapi dengan kemarahan. Hasilnya? Mereka jadi senang diizinkan gunakan logika lagi, senang pertanyaan mereka diterima dan dijawab, lalu mereka kembali ke Islam dan menjadi lebih kuat dalam keimanannya karena tahu bahwa logika boleh (dan perlu) digunakan dalam memahami agama.

114. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa membaca Al Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku."
(QS. Thaha 20:114)

Jangan salah paham. Kita tidak tunduk pada logika, dan tempatkan di atas agama, tapi malah sebaliknya: Kita taruh fondasi logis yang kuat di posisi bawah dan bangun ilmu agama yang berkualitas di atasnya. Allah berikan Islam kepada manusia yang mau berpikir dengan akal yang sehat. Jadi tidak ada alasan untuk merasa takut pada akal.

Banyak orang masuk Islam setelah mereka menggunakan AKAL yang sehat yang Allah berikan kepadanya. Sedangkan banyak orang yang Muslim dari lahir malah ketakutan pada akal dan logika, dan anggap kita lebih baik taat saja tanpa perlu paham. Kemajuan umat Islam hanya bisa tercapai kalau kita kaji kembali hubungan antara kita dan logika, dan siap menggunakan akal sehat yang Allah berikan kepada kita di dalam mempelajari agama dan juga semua ilmu yang ada di dunia.
-Gene Netto

Nabi Muhammad SAW Terkenal Sebagai Orang Jujur Sebelum Menjadi Nabi

Sejak masa mudanya, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai orang yang jujur dan benar, dan diberi julukan "Al-Amin" (yang dapat dipercaya) dan juga dikenal sebagai "Al-Sadiq" (yang jujur). Dan dalam beberapa hadits (riwayat) dilaporkan bahwa orang yang hidup di sekitar Muhammad SAW menganggapnya sebagai orang yang sangat jujur.

Diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas: Ketika ayat ini diturunkan: "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat…" [QS. As-Shu'ara 26:214], Rasulullah SAW berangkat dan dia naik Gunung Safa', dan panggil dengan keras: "Waspadalah!" [Orang-orang] berkumpul di sekitar dia, […] dan dia berkata: "Jika saya memberitahu kalian bahwa ada penunggang kuda yang sedang muncul dari kaki gunung ini, apakah kalian akan percaya?" Mereka berkata: "Kami tidak pernah mendapatkan kebohongan dari kamu." […]. (HR. Muslim)

Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan pengikutnya bahwa kebenaran adalah bagian penting dari keimanan mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Diriwayatkan oleh 'Abdullah: Rasulullah SAW bersabda, "Senantiasalah kalian jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan, dan kebajikan membawa kepada surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur. Dan jauhilah kedustaan karena kedustaan itu membawa kepada kemaksiatan, dan kemaksiatan membawa ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan selalu berdusta, hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta." (HR. Muslim)

Muhammad SAW dikenal oleh orang-orang di komunitasnya sebagai "orang yang jujur" sebelum ia menjadi nabi, dan kemudian, ia mengajarkan pengikutnya untuk bersikap jujur juga. Namun, beberapa orang menyebutnya pembohong atau orang gila karena mereka tidak mau menerima apa yang dikatakannya tentang Allah dan Islam, dan bukan karena ia dikenal sebagai orang yang berbohong. Mereka yang telah mengenal Muhammad SAW selama bertahun-tahun sebagai seorang pedagang sudah mengetahui bahwa dia sangat jujur dan terpercaya dalam bisnis.

33. Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.
(QS. Al-An'am 6:33)

Semoga bermanfaat bagi orang yang menjadi kejujuran dalam agama, dan mencari agama yang tidak berisi rekayasa manusia, tapi murni berasal dari Allah SWT dan Nabi-Nya Muhammad SAW. Allah berikan kita akal, tapi kita yang harus pilih untuk memakai akal itu, atau mematikannya.
-Gene Netto

Tidak Ada "Banyak Jalan" Menuju Tuhan: Hanya Ada Islam!

[Komentar]: Gene mau pindah agama y pindah aj, ngga ngaruh, banyak jalan menuju Allah, kendaraannya agama, jd ngga usah diributin kendaraannya pake yg mana....

[Gene]: Itu pendapat pribadi anda, dan bukan pendapat Tuhan Yang Maha Esa. Anda bebas menyatakan "banyak jalan", tapi percuma kalau Tuhan bilang anda salah, dan hanya ada 1 jalan. Anda juga bebas menyatakan "banyak jalan" ttg apa saja di dunia ini, tapi tetap juga tidak benar. Misalnya, ada "banyak jalan untuk bayar pajak". Tinggal lempar uang ke jalan di depan rumah, dan suruh Ditjen Pajak ambil sendiri dari got. Tidak usah isi formulir. Jumlahnya tidak perlu dihitung. Lempar saja. Yang penting anda merasa "sudah bayar". Ada banyak cara utk bayar pajak. Tidak usah peduli pada konsep sah, tidak sah, benar, tidak benar, sesuai hukum, melanggar hukum, dan tidak usah peduli siapa yang berhak menentukan kebenaran dan menciptakan hukum. Lempar saja uang ke jalan, dan merasa benar sendiri.

Begitu juga banyak orang "datang ke Tuhan". Mereka merasa bebas tentukan jalannya sendiri, dan cuek 100% terhadap hak Allah utk tentukan apa yang benar dan salah atau membuat hukum. Itu hanya perasaan hati manusia yang sesat, dan membawa mereka ke jalan yang sesat. Hanya ada waktu singkat di dunia ini utk menjadi sadar, berubah, dan mencari kebenaran Islam. Dan kl tidak mau, nanti akan kena balasan dari Allah di Neraka. Manusia dikasih peringatan dari Allah. Tidak ada "banyak jalan" menuju Tuhan. Hanya ada satu: Islam. Kalau tidak suka, silahkan saja. Neraka sangat luas, dan Allah bisa menampung semua orang kafir di dalamnya tanpa menjadi penuh. Semoga anda mau gunakan akal sehat yang Allah berikan, sebelum terlambat.

84. Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri".
85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
(QS. Ali Imron 3:84-85)

102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam
(QS. Ali Imran 3:102)

-Gene Netto

Anak Tidak Bisa Diselamatkan Karena Rakyat Tidak Punya Ilmu P3K

Dua anak sentuh tiang listrik yang koslet, tersetrum, lalu tewas langsung. Tapi yang terjadi sesudahnya lebih menyedihkan lagi. Seorang tetangga melihat. Apa tindakannya? Langsung melakukan kompresi dada (CPR) dan beri napas buatan, seperti telah dipelajari di sekolah, dan sering dilihat di tivi? Tidak! Karena tidak ada pelajaran seperti itu di semua sekolah Indonesia, walaupun sangat umum di mancanegara. (Mungkin ada yg belajar di Pramuka, tapi belum tentu dipedulikan setelah lulus ujian.)

Jadi sang tetangga lari. Pertama, lari mencari orang tua anak. Setelah panggil mereka, lari kembali ke anak2 itu, dan periksa kondisinya. Masih tewas. Lalu mayatnya dilarikan ke puskesmas, hanya untuk diberitahu bahwa mereka sudah tewas. Saya tidak salahkan tetangga itu karena tidak ada kesalahan yang disengaja. Tapi ada kesalahan disebabkan kebodohan, yang bisa terjadi karena dia, dan 250 juta orang Indonesia yang lain, tidak diajarkan cara SELAMATKAN NYAWA.

Seorang anak tidak bernapas. Yang dibutuhkan adalah bantuan untuk bernapas. Bukan bantuan "lari panggil orang tua". Setelah kembali, dan ternyata masih tidak bernapas (aneh ya!), yang masih dibutuhkan adalah bantuan bernapas, bukan dilarikan sekian kilometer ke puskesmas. Ini tindakan "bodoh" tapi dilakukan oleh orang yang tidak pernah diberi ilmu dari pemerintah, pemda, kurikulum sekolah, iklan masyarakat di tivi, poster di tempat umum, dll. Ada banyak cara untuk mendidik rakyat. Tapi harus dimulai dengan kepedulian. Dan karena di sini tidak ada kepedulian untuk mendidik rakyat, dua anak itu tewas.

Mungkin dalam kondisi lain, seorang tetangga yang berilmu akan langsung melakukan kompresi dada dan napas buatan, dan ada harapan bisa selamatkan mereka. Mungkin. Tapi tidak diusahakan, karena hampir semua rakyat Indonesia tidak tahu caranya, karena tidak ada yang begitu peduli pada 80 juta anak Indonesia dan 200 juta orang dewasa sampai memastikan pelajaran P3K menjadi umum. Padahal sangat dibutuhkan di negara ini, di mana kecelakaan terjadi terus, dan bantuan medis selalu jauh. Seharusnya tetangga yang berilmu yang menjadi sumber pertolongan pertama. Tapi yang selalu dilakukan adalah "lari"… dengan membawa mayat. Kondisi ini bisa berubah. Kalau ada kepedulian. Tapi siapa yang mau peduli pada anak Indonesia yang belum menjadi korban?
-Gene Netto

Dua Anak Polisi Sragen Tewas Kesetrum Tiang Lampu Jalan
Minggu, 20 Desember 2020 - Dua anak Aiptu Suwito, yakni NWA (8) dan HWA (10), tewas setelah tersetrum tiang listrik di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
https://www.tribunnews.com

14 December, 2020

Renungan Tentang Umat Islam Dari Sisi Bola: Mengapa Indonesia Peringkat 173 Di FIFA?

Saya melihat berita yang bahas peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 173, dan juga tidak bisa bersaing di Piala Dunia. Ini beberapa negara di atas Indonesia dalam Peringkat FIFA. Jumlah penduduk = jumlah total, jadi kalau di Kroasia ada 4 juta warga, maka pria dewasa yang bisa main bola akan kurang dari 1 juta. Tapi mereka di urutan 11 di FIFA. Sedangkan Indonesia, dengan sekitar 90 juta pria dewasa, berada di urutan 173.

11. Kroasia – populasi 4 juta (total, jadi kurang dari 1 juta pria dewasa).
17. Swiss – populasi 8 juta.
20. Senegal - populasi 15 juta.
26. Tunisia – populasi 11 juta.
42. Republik Ceko – populasi 10 juta.
47. Jamaika – populasi 3 juta (hanya ada 870 ribu pria dewasa).

Dan begitu seterusnya. Coba berpikir dengan akal yang sehat. Jamaika, sebuah negara berkembang, dengan hanya 870 ribu pria dewasa (tapi tidak semuanya sehat, dan tidak semuanya bisa berolahraga) bisa mencapai ranking 47 di FIFA. Sedangkan Indonesia, dgn stok 90 JUTA pria dewasa, hanya bisa mencapai ranking 173, dan tidak sanggup masuk Piala Dunia… KENAPA?

Mungkin banyak orang akan bersikap "nrimo". Ini takdir saja, dan Allah tidak izinkan Indonesia dapat prestasi di dunia bola. Mungkin banyak orang akan mengatakan 1.000 tahun yang lalu ada orang Muslim bernama Al-Messi yang ciptakan bola pertama di negara Arab, jadi prestasinya harus diterima sebagai kebanggaan umat Islam di Indonesia sampai sekarang.

Bagi saya, kegagalan orang Indonesia, khususnya umat Islam yang mayoritas, untuk dapat pencapaian yang tinggi di dunia bola adalah sebuah simbol. Jangankan hebat di dunia komputer, robot, sains, atau medis, untuk tendang bola ke gawang saja tidak bisa. Manusia yang lain dikasih kaki oleh Allah, dan dengan stok 870 ribu pria dewasa saja, Jamaika bisa bentuk tim bola yang berprestasi. Umat Islam di Indonesia punya hampir 90 juta pria dewasa, dan Allah kasih mereka kaki yang sama dengan orang asing, otak yang sama, dan jam per hari yang sama, tapi ternyata kita tidak sanggup menemukan 11 orang yang lebih hebat dari orang Jamaika itu. Padahal di semua sekolah, kota, dan kampung, ada puluhan juta anak yang selalu sibuk main bola setiap minggu.

Ini merupakan suatu kegagalan yang jelas, yang tidak mau dihadapi. Di Indonesia, ada 200 juta Muslim yang sibuk banggakan diri atas prestasi zaman dulu dari beberapa orang Arab. Atau banggakan diri karena yakin masuk Surga, jadi tidak usah peduli pada dunia ini. Usahanya untuk mencari prestasi demi kemajuan umat manusia tidak banyak. Dan untuk urusan tendang bola ke gawang, ternyata tidak bisa dan juga tidak malu. Allah kasih orang non-Muslim badan, otak, fasilitas, dan kesempatan yang sama dengan kita, dan mereka pakai yang Allah berikan untuk mencari kemajuan dan prestasi. Tanpa berdoa kepada Allah, mereka bisa melebihi kita. Kita dikasih kesempatan yang sama, dan juga bisa berdoa, dan pencapaian kita tetap saja nol.

Banyak sekali orang Muslim senang hidup di dunia mimpi, dan kalau melihat cermin, bukannya diangkat untuk introspeksi, tapi malah dipakai utk banggakan diri saja, dan tidur kembali. Kapan umat Islam akan bangun dari dunia mimpi? Kapan bisa ketemu 11 orang yang sanggup main bola? Bagaimana mau menjadi pemimpin dunia kalau dalam urusan tendang bola saja tidak bisa dapat prestasi? Orang non-Muslim seharusnya bisa tertarik pada Islam kalau melihat kita, tapi mereka malah ketawa dan kabur. Kita yang perlu berubah. Jadi kapan kita mau bangun, bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia?
-Gene Netto

Mengapa Indonesia Terus Tertahan di Peringkat 173 FIFA?
https://sport.detik.com

FIFA/Coca-Cola World Ranking
https://www.fifa.com

Umat Islam Di Indonesia Setara Batu Berlian atau Batu Bara?

[Komentar]: Maaf Om Gene, kami fokus dgn agama saja, urusan dunia yg merupakan wujud dari pemahaman keagamaan kami, tidak kami pedulikan. Kami fokus masuk surga tidak peduli caranya. Prestasi sepakbola?? Ke laut saja.

[Gene]: Yakin orang Muslim di Indonesia fokus pada Surga? Pejabat yang ditangkap karena korupsi rata2 bergelar Haji. Dua Menteri Agama yg Muslim masuk penjara. Dana BOS di banyak sekolah dikorupsi oleh Muslim. Dana di Dinas Sosial dan banyak dinas lain dikorupsi oleh PNS Muslim.

Seorang kawan yang Muslim keluar dari Kementerian Sosial karena tidak tahan melihat korupsi massal di situ, tapi juga tidak berani laporkan. Bukan urusan dia kl 80 juta anak yg mayoritasnya Muslim dirugikan. Berapa juta PNS dan pejabat Muslim juga begitu? Ada yang terlibat, dan yang lain hanya "tahu" saja, tapi ikut rahasiakan. Kalau Nabi Muhammad SAW ada di sini, dan ajak umat Islam berjihad, berapa persen yang berani? Sedangkan utk laporkan atasan atau rekan saja tidak berani?

Orang Indonesia melakukan pencarian pornografi dengan peringkat paling besar ketiga di dunia (statistik Google). Tempat pelacuran paling besar se-Asia Tenggara ada di Surabaya dulu, dgn 10 ribu pelacur di dalamnya, dan sering dikunjungi anak SMP, SMA, dan mahasiswa. Setiap hari sekarang ada orang Muslim yang ditangkap karena narkoba. Pasar shabu2 di sini termasuk paling besar di dunia. Dulu ada hampir 200 orang yang tewas karena minum miras yang mengandung racun, dan banyak dari korbannya adalah anak SMP, SMA, dan pemuda yang Muslim. Banyak anak mengaku minum miras sebelum masuk sekolah. Banyak anak Muslim masih tawuran. Berusaha membunuh anak Muslim lain dgn alasan "sekolahnya beda". Mau saya teruskan dengan puluhan contoh lain?

Orang Muslim di Indonesia mencari Surga? Mungkin sebagian kecil dari totalnya Muslim di sini serius mencari Surga setiap hari. Yang lain? Kapan umat Islam mau bangun dari dunia mimpi dan sadari kondisi nyata di negara ini? Kuantitas Muslim terbesar di dunia, tapi kualitasnya tidak mau dibahas. Apa ini yang diharapkan Allah dan Rasulullah SAW? Kita menjadi banyak tapi bernilai rendah?

Ibaratnya manusia menjadi "batu", di negara lain ada banyak batu berlian. Itu kemajuan dan prestasi yang diciptakan oleh orang non-Muslim, dan menjadi kebanggaan mereka. Tanpa beriman, tanpa berdoa kepada Allah, negara mereka penuh batu berlian. Indonesia juga penuh batu. Kita beriman, kita juga berdoa, tapi orang lain melihat kita sebagai batu bara saja, dan nyaris tidak ada berlian. Banyak Muslim di sini banggakan diri atas kuantitas batunya, walaupun banyak yang hanya batu bara saja.

Orang non-Muslim menjadi tidak tertarik pada Islam karena ketika memandang kita, mereka mencari masyarakat penuh "berlian", yaitu orang Muslim yang berakhlak mulia, sangat cerdas, dan terlihat bermanfaat untuk kemajuan umat manusia. Mereka cari bukti dari perilaku kita bahwa agama Islam membawa manusia ke jalan hidup yang benar. Mereka malah melihat masyarakat kita penuh batu bara, dan sulit ditemukan berlian, jadi mereka gelengkan kepala dan tinggalkan Islam. Kita yang membuat mereka kabur karena kita selalu gagal mencontohkan kebenaran Islam lewat perilaku kita. Tolong bangun dari dunia mimpi dan menjadi siap berpikir dan diskusi secara serius tentang peran umat Islam di dunia ini. Apa yang Allah harapkan dari kita sebagai "khalifah" di muka bumi? Banyak batu bara? Atau berlian?
-Gene Netto


12 December, 2020

Anaknya Ikut Pelatihan, Dicabuli, Orang Tua Selalu "Tidak Menyangka"

Lima anak perempuan dicabuli oleh pelatih silatnya. Ada dua hal penting dari kasus ini yang perlu dibahas. Pertama, seperti yang selalu terjadi, orang tua kaget dan "tidak menyangka". Frase ini muncul terus dalam hampir semua berita pencabulan terhadap anak. Orang tua tidak menyangka. Tidak ada orang tua yang sudah tahu anaknya akan dicabuli oleh bapak kandung, bapak tiri, paman kandung, tetangga, guru sekolah, guru ngaji, pelatih olahraga, dll. Orang tua selalu "berbaik sangka" tapi sikap baik sangka itu, tanpa sikap waspada, berakhir dgn sebagian orang tua menangis dan mengaku mereka "tidak menyangka". Kalau setiap hari ada berita anak digigit buaya di sungai, saya yakin semua orang tua akan waspada dekat sungai. Tapi kalau "hanya" dicabuli saja, banyak orang tua buang muka, dan anggap ini "masalah bagi orang lain". Bukan anak saya, jadi bukan urusan saya. Hanya sedikit yang mau ambil pelajaran.

Kedua, seperti sering terjadi, organisasi yang terkait dengan pelaku berusaha menutupi kejadian itu, dan minta orang tua tanda tangani surat dan berjanji tidak akan bicara dgn media. Pelaku dipecat, dan kalau pergi ke tempat lain dan cabuli anak lain, bukan urusan kita. Yang penting berita itu ditutupi agar nama baik organisasi bisa dijaga. Sikap ini sering ditunjukkan oleh sekolah umum dan swasta, pesantren, perusahaan, dan organisasi yang lebih utamakan kepentingan bisnis mereka di atas keselamatan anak Indonesia. Jangan sampai orang tua waspada terhadap mereka. Jangan sampai penghasilan mereka berkurang. Anak Indonesia tidak sepenting itu. Bisnis yang utama.

Semoga orang tua mau bangun dari dunia mimpi dan sadari faktanya ada masalah besar terkait kekerasan terhadap anak di negara ini. Dari semua orang tua yang merasa anak mereka aman, akan ada sekian persen orang tua yang nanti juga menangis dan mengaku mereka tidak menyangka. Hal yang sama terulang terus karena orang tua tidak mau berubah. Anak anda tidak aman.
-Gene Netto

Miris, Begitu Tahu Putrinya Ikut Jadi Korban Pencabulan Oknum Pelatih, Orangtua Salah Satu Siswi PSHT Sragen Sempat Nangis Gulung-Gulung
https://joglosemarnews.com

Pelaku Mutilasi di Bekasi adalah Yatim Piatu

Awalnya saya tidak berniat membahas kasus ini karena pembunuhan dan mutilasi sering terjadi di Indonesia. Lalu saya baca bahwa ternyata pelaku menjadi anak yatim sejak usia 10 tahun, dan ibunya wafat ketika dia berusia 14 tahun. Ada dua kakak yang sudah berkeluarga, dan sepertinya mereka kurang mengurusnya karena dia tinggal di kontrakan dan menjadi pengamen. Saya menunggu informasi ttg riwayat sekolahnya, tapi belum ada. Mungkin sudah lama putus sekolah dan cari nafkah hidup di jalan.

Apa ini hasil dari tidak pedulinya pemerintah terhadap seorang anak yatim? Putus sekolah, hidup di jalan, diabaikan oleh keluarga sendiri, dan terpaksa terima tawaran disodomi agar bisa dapat 100 ribu rupiah? Dari mana lagi bisa dapat 100 ribu? Dari Menteri Sosial jelas tidak mungkin. Banyak orang tidak mau pedulikan nasib anak yatim dan dhuafa di negara ini, jadi dengan tenang mereka ceritakan "adanya" kementerian sosial, dinas sosial, serta banyak lembaga amal dan organisasi agama Islam, yang "katanya" menolong rakyat miskin. Tapi tidak ada yang tahu persentase orang yang "dibantu". Dan kekayaan negara dikorupsi terus, dijual ke pihak asing, dan dimanfaatkan untuk mendanai kegiatan politik dan bisnis bagi orang yang punya kekuasaan dan keluarganya.

Lalu anak yatim yang hidup di jalan menerima kesempatan disodomi, asal bisa dapat 100 ribu. Ini kondisi nyata yang dialami banyak sekali anak yatim dan dhuafa di seluruh negara. Orang tawarkan mereka uang untuk terima perbuatan asusila, dan mereka setuju. Karena tidak ada harapan bisa dapat kepedulian dari pemerintah dan umat Islam.
-Gene Netto

Polisi: Pelaku Mutilasi Dicabuli Korban hingga 50 Kali Sejak Juli 2020
Kompas.com - 10/12/2020 - Dalam kesehariannya, A diketahui bekerja sebagai manusia silver. "Pekerjaanya ngamen dan manusia silver. Berstatus yatim piatu sejak umur 10 tahun," kata Wakapolres.
https://megapolitan.kompas.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...