Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

06 July, 2009

Sungguh Luar Biasa Sombongnya Partai Demokrat

Assalamu'alaikum wr.wb.,
Saya kaget setengah mati membaca komentar ini di Detik.com.

  • Partai Demokrat (PD) berpendapat isu DPT hanyalah persoalan di tingkat elite. "Masyarakat kebanyakan menerima, hanya elite saja yang ribut. Bagi mereka (masyarakat) tidak memilih tidak apa-apa. Dengan adanya kejadian begini seolah-olah rusaklah dunia ini," ujar Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie saat berbincang melalui telepon dengan detikcom, Senin (6/7/2009). "Mereka (masyarakat) lebih baik berkebun kok, daripada mengecek nama mereka ke kelurahan atau datang ke TPS," tambah Marzuki.

Jadi, meurut Partai Demokrat, yang menginginkan DPT yang akurat dan sah hanya elit partai, yang mungkin berjumlah sekian ratus orang saja. Sedangkan 170 JUTA warga Indonesia yang dewasa tidak peduli kalau dikasih hak pilih atau tidak???
Apakah benar begitu?
Menurut Partai Demokrat, masyarakat tidak begitu peduli pada hak memilihnya dan lebih baik berkebun daripada peduli pada politik dan hak-haknya sebagai warga negara.

Biar semuanya lebih mudah lagi, bagaimana kalau kita tidak-adakan Pilpres sama sekali? SBY bisa diangkat sebagai Presiden seumur hidup dan Pilpres ditidakadakan karena warga negara memang tidak peduli padanya. Apakah begitu maunya Partai Demokrat?
Astagfirullah al adzim.

Sungguh luar biasa kesombongan pengurus Partai Demokrat yang bisa begitu tidak peduli pada keadilan dan hak warga negara untuk menentukan masa depannya sendiri. Setiap kali saya bicara dengan orang lain tentang pemilu, baik dia karyawan biasa, ibu rumah tangga, kuli bangunan, office boy, sopir taksi, teman pribadi dan sebagainya, menjadi sangat jelas bahwa mereka semua sangat peduli pada hak memilihnya dan sangat ingin berperan dalam memilih presiden yang terbaik bagi masa depan bangsa ini.

Tetapi menurut Partai Demokrat, masyarakat tidak peduli. Jadi kalau DPT memang sangat bermasalah, tidak perlu dipikirkan. Mungkin Partai Demokrat berharap Pilpres bisa dihilangkan saja dan SBY bisa menjadi presiden seumur hidup karena masyarakat tidak bisa berfikir sendiri, dan hanya bisa berkebun! Semoga masih ada partai politik di bangsa ini yang sangat peduli pada keadilan dan tidak akan terima sikap Partai Demokrat ini yang merasa paling berhak mengatur semua urusan negara secara sepihak.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,

Gene
********

PD: Yang Ribut DPT Hanya Elite
Senin, 06/07/2009 08:34 WIB
Wacana Penundaan Pemilu

Hery Winarno – detikPemilu
Jakarta - Daftar pemilih tetap (DPT) menjadi isu panas di masa tenang ini. Partai Demokrat (PD) berpendapat isu DPT hanyalah persoalan di tingkat elite.

"Masyarakat kebanyakan menerima, hanya elite saja yang ribut. Bagi mereka (masyarakat) tidak memilih tidak apa-apa. Dengan adanya kejadian begini seolah-olah rusaklah dunia ini," ujar Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie saat berbincang melalui telepon dengan detikcom, Senin (6/7/2009).

Menurutnya, persoalan DPT disebabkan kesadaran politik masyarakat kita yang masih rendah. Ini tercermin dalam pemilu kali ini yang menggunakan stelsel aktif.

"Mereka (masyarakat) lebih baik berkebun kok, daripada mengecek nama mereka ke kelurahan atau datang ke TPS," tambah Marzuki.

Marzuki melihat, isu DPT dengan mengatakan SBY dan Boediono curang sangatlah tendensius dan mengarahkan masyarakat.

"Siapa yang curang. KPU itu yang ngangkat DPR. Dan tidak ada orang-orang kita di KPU," argumen Marzuki. ( her / nrl )

Sumber: pemilu.detiknews.com

5 comments:

  1. Wah beneran parah nih... kalo sudah dihinggapi penyakit sombong, yah tunggu aja perilaku berikutnya.

    Gene, sebenarnya yang pertama kali mengaitkan DPT bermasalah dengan sby-boed main curang siapa ya ?

    Seingat aku semalam di tv itu cuman soal indikasi dan temuan DPT yang bermasalah dan soal logistik pemilu yang belum juga terpenuhi di semua tempat menjelang hari H. Kemudian dari pertemuan di kantor muhammadiyah, Pak Din beserta 2 capres juga hanya meminta KPU untuk menindaklanjuti dan memberikan solusi untuk semua permasalahan supaya pilpres berlangsung baik dan jujur.

    Berita pertama yang menyinggung sby-boed main curang dimana ?
    Aku missed.

    ReplyDelete
  2. Mas Gene jgn terus2an menghujat partai Demokrat, kasihan PKS. Orang2 yang dulu terpengaruh dengan tulisan Mas Gene untuk mendukung PKS jadi semakin kecewa dan menyesal.

    Suara PKS + Suara P Demokrat = Suara Koalisi.

    Suara Islam + Suara Sekuler/Nasionalis = Suara Sekuler.

    Islam = Halal
    Sekuler = Haram

    Kesimpulannya:
    Suara Halal + Suara Haram = Suara Haram.

    Jadi analisa teman2ku semua salah, hemmm masih jatuh hati dengan Partai yg mengaku2 Islam yg tak berjuang untuk Syariah?

    ReplyDelete
  3. kesimpulannya>>> huihhh arif bisa kasih fatwa halal haram juga ya.....

    ReplyDelete
  4. Selama Indonesia nga punya data kependudukan yang akurat, selama itu juga masalah DPT ky gini akan jadi masalah.

    Karena mas2 dan Mba2 menyinggung soal PKS, saya juga ingin ikut komentar. Saya bukan kader, ataupun JURKAM mereka, bahkan sy nga ada nama di DPT. Ada kekecewaan mungkin karena beberapa keputusan PKS yang tidak sesuai dengan pandangan Mas2 dan Mba2 sekalian, tapi jujur aja deh, apa ada partai lain di Indonesia yg lebih baik dari PKS untuk saat ini ?? GOLKAR ?? PDIP ??? PD ???? preeet jauh banget...

    ReplyDelete
  5. Di sebuah milis, ada yang salah paham maksud saya dengan komentar di post ini. Jadi saya kasih komentar tambahan, supaya lebih jelas.>>

    Mungkin maksud saya disalahpahami. Yang saya maksudkan adalah sebagai partai yang dapat hasil paling besar dalam pemilu legislatif, dan sepertinya akan menang dalam pilpres, kenyataan bahwa masih banyak orang (mungkin sebanyak 50 JUTA) belum terdaftar di DPT seharusnya membuat mereka merasa stress atau kecewa atau sedih hati (apa reaksi yang tepat ya?).

    Seharusnya mereka sebagai partai presiden kita dan juga partai dengan suara terbesar sekarang punya niat untuk memperbaiki bangsa, dan buktikan kepada dunia bahwa orang Muslim dan bangsa Indonesia bisa mengikuti sistem demokrasi dengan baik dan benar.

    Seharusnya PD sangat peduli pada DPT, karena dari itu SBY dapat legitimasi. Kalau ternyata masih ada 50 juta orang yang tidak dapat hak untuk menolak SBY (ataupun mendukungnya) berarti ada yang tidak beres, dan kemenangan SBY menjadi kurang sah. Seharusnya PD sangat peduli pada masalah ini sebagai suatu prinsip dalam demokrasi, bahwa rakyat punya hak untuk memilih pemimpinnya, dan semua orang di sekitar SBY seharusnya memiliki ideologi tinggi dan niat untuk mengembangkan sistem demokrasi yang baik dan kokoh supaya kita tidak bisa kembali ke zaman diktator lagi.

    Tetapi malah orang dekat SBY bilang DPT hanya dipedulikan elit partai, yang bakalan kalah. Seharusnya PD sangat peduli. Dan kalau banyak anggota masyarakat kurang peduli pada politik, maka menjadi tugas dari semua partai poliitk (khususnya partai terbesar dan partai presiden kita) untuk MENGAJAK masyarakat pada semua lapisan berpartisipasi dalam politik untuk mencapai hasil yang terbaik bagi semua.

    Malah orang dekat SBY bilang DPT hanya dipedulikan elit partai lain. Jadi kalau masih ada 50 juta nama yang belum masuk, emang gue pikirin?

    Sikap seperti itulah yang saya nilai sangat sombong, sangat tidak adil, tidak profesional, dan sangat jauh dari nilai2 yang seharusnya dimiliki oleh orang tinggi di bangsa ini.

    Kurang lebih begitulah. Saya sangat paham bahwa tidak semua anggota PD dan simpatisannya seperti itu. Tetapi pemimpin dan orang dekat pemimpin seharusnya memberikan contoh yang TERBAIK.

    Wassalam,
    Gene

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...