Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

15 November, 2018

Kalau Negara Yang Tidak Beragama Bisa Maju, Buat Apa Agama?

[Pertanyaan]: Assalamu’alaikum wr.wb., Pak Gene, saya sering mendengar orang2 berpendapat kalau agama tidak dibutuhkan karena contohnya Jepang saja bisa lebih "civilized" tanpa agama.. bagaimana menanggapi hal seperti ini Pak?

[Gene]: Wa alaikum salam wr.wb., di Jepang juga ada agama, seperti Shinto dan Buddha. Tapi mereka tidak melakukan ibadah setiap hari, jadi mungkin tidak nampak. Sifatnya spiritual, bukan berdasarkan ibadah sehari-hari seperti shalat. Jadi kl kunjungi kuil, mungkin setahun sekali, atau pada perayaan tertentu.

Selain itu, mereka “berhasil” karena sangat peduli pada pendidikan dalam budayanya. Eropa juga sama. Sangat mendukung pendidikan dan penelitian. Sebaliknya di Indonesia, para pemimpin sangat mendukung korupsi, kolusi dan nepotisme. Jadi hasil yang berbeda dalam mengelola negara disebabkan sikap, budaya dan kepedulian terhadap pendidikan yang berbeda.

Lalu, bagaimana dengan agama? Agama punya dua sisi: dunia dan akhirat. Jadi agama juga (seharusnya) penting di dunia, tapi sayangnya sulit dilihat contoh kemajuan di tengah umat Islam, yang bisa dapat sorotan dari dunia. Agama dibutuhkan karena tanpa agama, kita hanya bisa akali aturan sosial dan negara sendiri, sedangkan kita bisa sangat salah dalam apa yang dibuat. Contohnya, kalau manusia berpikir sendiri, membantu kematian orang yg tua atau sakit (eutanasia) boleh2 saja. Aborsi dianggap kebaikan (daripada anak itu hidup dalam kemiskinan). LGBT dianggap benar karena merupakan hak pribadi. Dan banyak contoh lain. Tapi dalam hukum agama Islam, semuanya tidak boleh.

Jadi ada banyak pelajaran yang didapatkan dari hukum agama Islam. Dan kl kita ikuti hukum itu, dan juga prinsip2nya (seperti melindungi setiap nyawa), akan berikan kebaikan di dunia dan juga di akhirat. Sedangkan bagi orang2 yang tidak beragama, mereka merasa sudah mencapai kebaikan di dunia, tetapi nanti di akhirat mereka akan alami kerugian yang sangat besar. Karena apa yang mereka anggap “baik” di dunia ini akan dicap “kejahatan” oleh Allah di akhirat, dan mereka akan diwajibkan tanggung jawab, lalu dihukum dengan keras.

Jadi kalau dianggap agama tidak penting karena rakyat yang tidak beragama bisa maju, maka itu menjadi buktinya bahwa kita yang beragama perlu berusaha lebih keras untuk melebihi mereka. Contohnya, kalau korupsi di Indonesia 0,1%, DISEBABKAN kita Muslim dan tidak mau mencuri, maka saya jamin orang di negara maju, termasuk orang ateis, akan tertarik utk pelajari Islam. Sayangnya, korupsi di negara sekuler yang 0,1% dan di negara mayoritas Muslim hampir 100%. Jadi jelas dalam kondisi itu mereka tidak mau tahu ttg Islam dan hukumnya, karena kami sendiri yang belum berhasil membuktikan manfaatnya di dunia ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...