Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

08 November, 2018

Gadis 11 Tahun di Mojokerto Dibunuh kemudian Diperkosa Tetangganya

Sangat mudah mencari anak untuk dicabuli di Indonesia. Cukup panggil calon korban, dan anak itu akan datang sendiri karena dipanggil. “Diam dan taat” diajarkan di kebanyakan sekolah sebagai prinsip mutlak. Siswa diajarkan untuk diam, jangan berani protes, dan jangan berbeda pendapat. Guru selalu benar, orang dewasa selalu benar. Harus diam dan taat, dan takut dihukum. (Dan kebanyakan guru dan orang tua juga diam dan taat pada pemerintah.)

Lalu, ketika ada orang yg ingin perkosa anak, tidak sulit mencari calon. Panggil saja anak di jalan. Janjikan mau belikan makanan. Berikan perintah belikan sesuatu di warung. Tawarkan 2 ribu rupiah. Banyak sekali modusnya. Tapi hasilnya sama. Anak kecil itu datang sendiri (tidak perlu diculik), diam dan taat pada orang dewasa yang memanggilnya.

Banyak orang tua dan guru sangat idolakan seorang anak yang diam dan taat dan tidak sulit diperintahkan. Dan mereka kesal dengan anak yang mandiri, berani berpikir sendiri, banyak protes, sulit diatur, dan tidak mau asal taat tanpa dijelaskan dulu alasannya. Tetapi justru anak seperti itu yang malah lebih mungkin selamat dari bahaya dunia.

Setiap minggu, makin banyak anak Indonesia menjadi korban kekerasan, pemerkosaan, sodomi, dan pembunuhan. Dan sering terbaca dari berita bahwa perkara bermulai ketika seorang anak taat pada orang dewasa yang tidak dikenal. Kalau mau selamatkan anak Indonesia dari bahaya kekerasan yang jelas ada, mungkin pola pendidikan di sini perlu diperiksa kembali.
-Gene Netto

Gadis 11 Tahun di Mojokerto Dibunuh kemudian Diperkosa Tetangganya
Agregasi Sindonews.com, Jurnalis · Jum'at 17 Agustus 2018, MOJOKERTO - Tindakan yang dilakukan Rosat (48), sungguh sadis. Demi ingin memerkosa bocah tetangganya, ia harus membunuhnya terlebih dahulu. Pembunuhan disertai pemerkosaan yang dilakukan Rosat ini berhasil diungkap jajaran Polres Mojokerto Kota sebulan lebih setelah kejadian pada 13 Juli lalu.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany mengungkapkan, setelah menemukan jenazah korban Elsa Marsiah (11) terapung di aliran Sungai Brantas, Kota Mojokerto, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil visum, diketahui korban yang masih duduk di bangku kelas 1 SD ini adalah korban pembunuhan. Terungkap, tersangka terlebih dahulu membunuh korban sebelum melakukan pemerkosaan. Setelah berhasil menyalurkan hasrat seksualnya di rumah Nur Ali, tetangganya, tersangka lalu membuang jenazah korban di sungai.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...