Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

17 March, 2014

Sedekah dari Luar Negeri, Pahala Buat Pencipta Facebook?

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Saya pernah terima kiriman sedekah di rekening sosial saya dari Kanada!! Pembaca Facebook saya berasal dari manca negara, dan alhamdulillah percaya pada saya untuk bantu menyalurkan amal mereka untuk anak yatim dan dhuafa. Saya pertama mulai galang dana untuk anak yatim pada tahun 1996, ketika baru masuk Islam. Dimulai dengan cara minta sumbangan tunai dari teman2 dan rekan kantor saja. Dulu itu, hanya dapat ratusan ribu sampai 1 juta saja.

Sekarang sudah berkembang sampai punya rekening khusus anak yatim dan dhuafa, dan sudah salurkan lebih dari 1,5 milyar rupiah dalam 3 tahun terakhir. Dan sekarang sudah mendirikan yayasan sendiri (dengan bantuan teman saya Dr Irwan), sehingga nanti bisa bikin program sosial yang lebih besar, dan insya Allah dapat dana CSR dari perusahaan.

Kalau seandainya Facebook dibuat oleh orang Muslim, maka tentu saja dia akan ikut dapat pahala sebagai hasil dari sistem yang dia buat. Sayangnya, Facebook, internet, komputer, listrik, dan ratusan kemajuan teknologi yang lain diciptakan oleh orang non-Muslim. Di negara2 sana, yang sering dihinakan oleh orang Muslim sbg “negara kafir”, banyak orang berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menciptakan barang2 berkualitas dan bermutu yang bisa digunakan di seluruh dunia. Banyak di antaranya disediakan secara gratis (Facebook, internet, Wikipedia, dsb.) Yang lain ada yang berbayar seperti Microsoft. Tapi setelah mendapat kekayaan luar biasa dari Microsoft, Bill Gates juga dicatat sebagai manusia paling dermawan di seluruh dunia.

Sedangkan ketika orang Muslim di Indonesia dapat kekayaan yang sangat besar, yang dilakukan adalah berlomba2 masuk politik dan berusaha menjadi presiden, berusaha menjadi lebih kaya lagi dgn menghabiskan semua kekayaan alam Indonesia secepat mungkin. Yang mereka “ciptakan” hampir tidak ada. Yang disediakan secara gratis utk seluruh dunia tidak ada. Tidak pernah ada seorang Muslim yang tercatat sebagai dermawan paling besar di dunia. (Tapi untuk menjadi koruptor paling besar di dunia sangat mungkin).

Bagaimana kalau umat Islam menjadi sibuk melebihi contohnya orang kafir itu, dan berlomba-lomba dalam kebaikan juga? Kalau seandainya ajaran dari Rasulullah SAW dipraktekkan di Indonesia, saya sangat yakin seluruh dunia akan mau datang ke Indonesia untuk BELAJAR dan akan bertanya kenapa negara ini begitu baik dan begitu maju. Tapi malah sebaliknya. Setelah kerja di sini setahun, dan mengenal umat Islam secara dekat, banyak pengusaha asing ingin segera kabur dari Indonesia. Dan saya pernah bantu seorang muallaf yg mau murtad dan bunuh diri setelah setahun tinggal di sini, karena kondisi nyata (alias “keburukan”) umat Islam membuat dia begitu kecewa dan sakit hati, sampai tidak mau hidup di dunia lagi.

Dari Jabir yang berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan SEBAIK-BAIK MANUSIA adalah orang yang PALING BERMANFAAT BAGI MANUSIA.” (HR. Thabrani)

13. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya ALLAH TIDAK MERUBAH KEADAAN SESUATU KAUM SEHINGGA MEREKA MERUBAH KEADAAN YANG ADA PADA DIRI MEREKA SENDIRI. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
(QS. Ar-Rad 13:11)

96. Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, PASTILAH Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS. Al Araf 7.96)

Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

01 March, 2014

Pengalaman Bule Muallaf di Indonesia: Setahun Di Sini Mau Murtad Dan Bunuh Diri!

Assalamu'alaikum wr.wb. Saya diminta bertemu dengan orang Eropa yang sudah masuk Islam dan menetap di sini bersama istrinya (WNI) selama beberapa tahun. Pada awalnya, dia mulai belajar tentang Islam karena berniat menikah, lalu dia menjadi serius dan rajin shalat. Pada waktu adzan, dia langsung pergi ke masjid karena tidak mau ada shalat yang telat. Sayangnya, setelah menetap di tengah komunitas Muslim, kondisinya berubah. Dia berhenti shalat, menjadi depresi, dan bahkan ingin bunuh diri. Dari pengalamannya dengan saudara istrinya, tetangga, dan teman bisnis, dia merasa bahwa apa yang "diajarkan oleh Islam" dan apa yang "dilakukan oleh orang Muslim" di Indonesia bertolak belakang.

Pertanyaan dia: "Kalau Islam memang benar, kenapa umat Islam seperti ini?"

Kalau ada yang mengatakan "insya Allah" kepadanya, dia marah. Bagi dia, artinya adalah: "Saya sedang bohongi anda, dan saya tidak akan melakukannya." Mendengar komentar itu, saya menjelaskan budaya Indonesia. Banyak orang tidak enak menolak, jadi mengatakan "insya Allah" tanpa niat penuhi janjinya. Dia menolak kebiasaan itu, karena dianggap kebohongan dan kemunafikan.

Katanya, kebanyakan orang yang ketemu dia seolah-olah bermuka dua. Dia bertanya, apa Islam mengajarkan kita untuk bermuka dua? Kalau tidak, kenapa begitu umum?

Dalam bisnis, semua orang Muslim juga begitu, katanya. Berbohong, munafik, dan bermuka dua. Dia menunggu berbulan-bulan: Ada kontrak yang disetujui dan "insya Allah siap berjalan". Ternyata tidak. Janjinya seorang Muslim tidak bisa dipercayai. Dia datang ke sini sebagai orang kaya, tapi dalam waktu singkat, seluruh hartanya dihabiskan oleh saudara dan teman dari istrinya, yang ajak dia berbisnis, pinjam uang untuk "investasi", lalu mengaku "bangkrut" dan tidak bisa bayar kembali. Karena merasakan hal-hal seperti itu terus, akhirnya dia putus asa. Buat apa beragama Islam terus kalau kualitas Muslim seperti ini? Menyesal bergabung dengan "mereka".

Dia mencari penjelasan yang logis tentang hal-hal yang berkaitan dengan Islam, tapi tidak dapat. Kebanyakan orang menjawab, "disuruh orang tua" atau "ustadz bilang begitu". Contohnya, dia bertanya kenapa Shalat Jumat 2 rakaat dan bukan 4? Alasan logisnya? Dikasih jawaban, "Karena disuruh begitu." Dia bertanya kenapa tidak boleh bunuh diri? Alasan logisnya? Semua orang Muslim hanya menjawab, "Tidak boleh," tanpa penjelasan. Dia bilang, "Katanya Allah Maha Kuasa! Kalau iya, kenapa Allah tidak halangi saya dari bunuh diri? Kenapa Allah tidak hilangkan semua kejahatan? Kenapa Allah izinkan Setan mengganggu kita?" Dia mencari penjelasan yang logis, tapi semua orang Muslim, termasuk ustadz, tidak bisa jelaskan. Dia tambah bingung dan depresi.

Karena tidak lancar dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, dia sulit belajar. Dia sudah tua, tidak pakai internet, jadi sulit cari info online. Dan setelah melihat umat Islam dan perilakunya secara umum, dia hanya merasa makin depresi, makin tidak paham Islam, dan tidak mau hidup lagi, jadi shalat menjadi tidak penting. Ketika saya menjawab semua pertanyaannya, dan jawaban saya sederhana dan logis, alhamdulillah dia berubah. Saat masuk dzuhur, dia tiba-tiba dia mengatakan, "Ayo, kita harus shalat dzuhur!" (Malah dia yang ajak saya! Hehe). Saya suruh dia duduk lagi, dan tanya KENAPA dia mau shalat, dan dia harus berikan penjelasan logis. Alhamdulillah, dalam 3 jam dia sudah berubah secara total.

Kesulitan utama bagi dia adalah betapa sedikitnya orang Muslim yang bisa menjelaskan Islam secara logis, dan betapa sedikitnya ustadz yang bisa menjelaskan Islam secara logis dalam Bahasa Inggris. Banyak ustadz berilmu tinggi, tapi ilmu mereka tidak bisa keluar dari Indonesia. Dia ingin memahami Islam lewat pertanyaan dan penjelasan yang logis karena hal itu yang membuat dia masuk Islam. Sayangnya, sebagian Muslim menjadi emosi, dan menghina dia karena tidak mau "asal nurut saja, tanpa berpikir". Hasilnya, dia menjadi malas belajar.

Berkali-kali saya menegaskan, kalau mau yakin pada Islam, harus pelajari dasar-dasar Islam dari Al Qur'an, hadits, dan buku (dan butuh guru juga). Kalau menilai Islam dari perilaku orang Muslim, maka dijamin akan kecewa. Dalam kata lain, "KALAU MAU MENGENAL ISLAM, JANGAN MELIHAT ORANG MUSLIM". Sekarang, alhamdulillah, si bule muallaf itu sudah shalat 5 waktu lagi. Sudah berkali-kali saya bertemu dengan calon muallaf, dan diskusinya selalu mirip. Mereka selalu bertanya, "Kalau Islam memang benar, kenapa umat Islam seperti ini?"

Alhamdulillah satu orang berhasil diselamatkan (untuk saat ini). Insya Allah tidak jadi murtad, tidak bunuh diri, sudah kembali shalat, dan insya Allah bisa dapat ketenangan setelah dia pindah ke negara lain dan tidak lagi tinggal di tengah umat Islam yang mengganggu hatinya di Indonesia. Saya ingin sekali mengatakan kepada muallaf, "Kalau mau merasakan contoh nyata dari Rasulullah SAW, tinggal di tengah umatnya." Tapi sayangnya, banyak orang bule yang tinggal di tengah umat Islam malah merasakan yang sebaliknya, karena justru umat Islam yang membuat mereka ingin kabur jauh dari Islam!

Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

Ada Adegan di Sekolah dalam Video Porno Anak-anak yang Dijual di Website




Selasa, 25/02/2014 15:33 WIB
Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Sub Direktorat Cyber Crime Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipid Eksus) Bareskrim Polri membekuk seorang pengelola situs porno. Terdapat 120 ribu film ditemukan termasuk yang libatkan anak-anak. Bahkan ada video yang tampak dibuat di sekolah. "Paling banyak umur belasan tahun, ada yang baru lepas 10 tahun, dan dilakukan di sekolah," kata Kasubdit Cyber Crime Kombes Rahmad Wibowo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2014).

Penyidik menemukan 120 ribu video porno saat menangkap Deden Marta Kusumah (28) di Pasir Kaliki, Bandung, Senin (24/2) kemarin subuh. Video-video itu rata-rata dibuat dengan menggunakan telepon seluler dengan format file 3GP. "Ada yang sengaja dibuat, ada yang candid," kata Rahmad saat ditanya mengenai tayangan ratusan ribu video itu.

"Dan ada yang kelihatannya dilakukan dalam keadaan terpaksa dalam keadaan tidak sadar," imbuhnya. Menambahkan usianya berkisar di bawah umur, berdasarkan seragam yang digunakan para pemain film. Mengenai VIDEO ANAK yang ada di situs tersebut, Rahmad mengatakan ADA SEKITAR SERATUSAN LEBIH.

Penyidik menerapkan pasal 29 junto pasal 4 ayat 1 UU 44/2008 tentang Pornografi, Pasal 4 ayat 5 junto pasal 27 ayat 1 UU 11/2008 tentang ITE, dan pasal 3, 4, dan 5 UU 8/2010 tentang tindak pidana pencucian uang. (ahy/mpr)

Kasus Website Porno Anak, Menag Minta Orangtua Awasi Anaknya Berinternet 

23 February, 2014

Peta Online: Kehancuran Hutan Secara Global



Organisasi bernama Global Forest Watch , dengan dukungan dari Google, menggunakan ratusan juta foto satelit dan informasi tambahan dari orang di lapangan, untuk membuat peta kehancuran hutan secara global. Di seluruh dunia, kehancuran hutan kelihatan dengan jelas sebagai titik merah (penanaman hutan baru ditanda dengan titik biru). Coba buka di komputer, dan zoom pada bagian Indonesia, khususnya Kalimantan dan Sumatera….
Buka Peta di sini: 

[Berita dari BBC]
New Online Tool Tracks Tree Loss In 'Near Real Time'
A new global monitoring system has been launched that promises "near real time" information on deforestation around the world. Global Forest Watch (GFW) is backed by Google and over 40 business and campaigning groups. It uses information from hundreds of millions of satellite images as well as data from people on the ground.

Sedekah 100 Dolar Untuk Anak Yatim Dibalas Dalam 1 Jam




Assalamu’alaikum wr.wb.,
Saya dapat sedekah 100 dolar US dari seorang teman. Katanya saya bisa pakai untuk apa saja, untuk diri sendiri, atau untuk sedekah. Pas banget karena saya lagi butuh uang. Tapi saya tiba-tiba memikirkan anak teman saya yang anak yatim. Jadi di saat masih terima uang itu, saya langsung berniat untuk kasih kepada anak yatim itu saja, untuk menghibur hatinya. (Kapan lagi dia bisa pegang 100 dolar US di tangan? Hehehe. Saya sendiri yang sering keluar negeri dan punya banyak teman kaya baru sekali itu saja, apalagi dia. hahaha)

Saya bikin janji untuk ketemu dan kasih 100 dolar itu kepadanya. Pas melihatnya, senyumnya lebar sekali. Dipegang seperti barang antik seolah-olah takut “pecah” atau jadi rusak. Dia tidak percaya semuanya mau dikasih kepada dia, dan kira harus dibagi sama saya juga. Saya menolak. Buat dia semua. Saya bilang, nanti insya Allah ada lagi buat saya. Saya sarankan agar dia simpan dulu, dan jangan langsung dibelanjakan. Tapi dia malah tunjukkan sepatu yang dia pakai yang “kebetulan” sudah rusak. (Apakah ada kebetulan di dunia ini?) Jadi sepertinya sudah menjadi takdir dia untuk dapat uang agar bisa beli sepatu baru. Jadi kami pergi lihat sepatu dulu.

Masuk Sekolah Lebih Siang Dongkrak Prestasi Remaja



Jumat, 21 Februari 2014 , 18:24:00
FAKTOR apakah yang mempengaruhi kualitas dan hasil belajar para remaja? Dari beberapa penelitian memiliki kesimpulan di luar dugaan. Memulai jam sekolah remaja lebih awal ternyata kurang bermanfaat dibanding dengan memulainya lebih siang. Metode pembelajaran yang terpaku pada papan tulis, guru, atau buku rupanya bukan yang paling baik. Jam mulai sekolah yang lebih siang, memainkan musik, dan permainan selama pelajaran justru merupakan cara potensial untuk mendongkrak performa akademik remaja. Demikian berdasar sebuah riset dengan biaya sekitar Rp 120 miliar.

Mengapa jam sekolah yang lebih siang justru lebih ampuh meningkatkan performa akademik remaja? Penyebabnya adalah karena jam tubuh remaja bekerja dua hingga empat jam di belakang jam tubuh orang dewasa. Dari informasi ini, diketahui bahwa jam mulai sekolah yang berbeda menghasilkan perkembangan siswa yang juga berbeda. Sarah-Jayne Blakemore, ilmuwan saraf dari University College London mengatakan bahwa penelitian mengenai durasi belajar terlihat sangat menjanjikan. Pasalnya remaja mengalami pergeseran jam tubuh sehingga sulit terjaga pada pagi hari dan sulit tidur pada permulaan malam. Mereka cenderung tidur larut malam dan bangun lebih siang.

21 February, 2014

Dua Siswa SD Mencopet untuk Beli Seragam dan Buku Sekolah



Jumat, 21 Februari 2014 15:40 WIB
Laporan Wartawan Sriwijaya Post Sugih Mulyono
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kisah Li (13) dan La (10) ini bisa jadi tragedi sekaligus ironi dunia pendidikan Indonesia. Betapa tidak, kedua bocah Kota Palembang, Sumatera Selatan, tersebut nekat mencopet demi mendapatkan uang untuk membeli seragam sekolah. Kedua siswa SD tersebut, mencopet dompet seorang ibu yang tengah berbelanja di Pasar Lemabang, Kamis (20/2/2014).

Namun, upanya keduanya justru berakhir pahit. Mereka berhasil ditangkap warga pasar saat mencoba mengambil dompet ibu bernama Nur (24). Li dan La yang tercatat sebagai warga Lorong Kedemangan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, itu akhirnya diserahkan ke Polsekta Ilir Timur (IT) II. Saat diamankan, dari kedua tangan tersangka berhasil diamankan uang sebesar Rp 20 ribu dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik korban, yang sudah dibuang saat diamankan petugas.

30 January, 2014

Kenapa Kita Harus Shalat?

Pak Gene, saya punya beberapa pertanyaan tentang shalat. Minta tolong dijawab:
 
(1). Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya tetapi Allah tidak butuh disembah melainkah manusia sendirilah yang butuh menyembah/ beribadah kepadaNya. Lalu, menurut Pak Gene, beribadah itu fungsinya untuk apa? Apakah sebagai tanda bahwa kita tunduk kepada Allah? Untuk terhindar dari perbuatan-perbuatan yang buruk? Namun, bukankah perbuatan-perbuatan yang buruk tetap dapat dilakukan tanpa adanya penyembahan? Contohnya pada orang-orang yang punya sisi spiritulitas yang tinggi namun ia tidak religius/ religiusitasnya rendah (mereka tahu makna hidup, berinteraksi baik dengan orang lain, dan menghayati sekali arti alam untuk mereka namun mereka tidak melaksanakan sholat ataupun ritual ibadah sejenisnya).

[Gene]: Ya, shalat dibutuhkan oleh manusia, bukan oleh Allah. Mengingatkan kita bahwa kita diciptakan dan ada tujuan di kehidupan ini, yaitu lulus dari ujian Allah dan masuk sorga.
Orang yang spiritual dan berbuat baik tidak akan dapat manfaat apapun dari perbuatannya, tanpa menjadi Muslim dan menyembah Allah.

Amal Tidak Diterima Dari Orang Yang Tidak Beriman:
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
(QS. Al Kahfi 18:103-106)

23 January, 2014

Kekayaan Yang Kita Miliki Berasal Dari Allah

Assalamu'alaikum wr.wb. Ada orang yang mengatakan bahwa dia tidak pernah kasih uang kepada keponakannya yang anak yatim. Uangnya dipakai dulu untuk membangun usaha, dan diniatkan akan bantu anak yatim itu NANTI setelah menjadi kaya. Sebaliknya, Rasulullah SAW malah merasa "tidak tenang" kalau simpan uang di rumah daripada dibelanjakan di jalan Allah untuk menolong orang lain.

Sepertinya banyak orang selalu takut uangnya akan "hilang". Hasilnya, mereka simpan uangnya terus, dan keberatan membantu anak yatim dan dhuafa. Alasannya: Takut jatuh miskin. Alasan lain: Uang itu "milik mereka" (hasil usaha keras mereka). Tetapi kalau mau dipahami, semua uang di dunia ini sebenarnya "milik Allah". Semua atom dalam tubuh kita, dan di seluruh alam semesta, juga milik Allah. Tapi banyak orang tidak sadar. Mereka anggap bahwa kekayaan mereka muncul disebabkan mereka sangat pintar dan kerja keras. Tetapi pola pikir ini keliru. Ada banyak orang yang sangat pintar tapi tidak kaya. Banyak orang kerja keras seumur hidup tapi masih miskin. Jadi selalu ada "faktor lain" di belakang kekayaan seorang manusia.

Banyak orang berkomentar: "Saya akan lebih banyak bersedekah SESUDAH menjadi kaya". Tapi berapapun kekayaan mereka, selalu terasa "belum cukup". Pekerja biasa merasa hidup pas-pasan (uangnya habis untuk makan, rokok, transportasi, dan baju). Manajer juga merasa hidup pas-pasan (uangnya habis untuk beli mobil baru, renovasi rumah, liburan ke luar kota, umrah lagi, dsb.). Jadi berapapun yang mereka dapatkan dari Allah, selalu terasa "belum cukup", dan mereka belum mau pedulikan anak yatim dan dhuafa. Harus menjadi "kaya" dulu, lalu bantu anak yatim sesudah itu.

Ajaran dari Rasulullah SAW adalah yang sebaliknya. Berikan kepada anak yatim dan dhuafa SEKARANG, dengan janji akan dapat balasan berlipat ganda dari Allah. Dan uang itu yang sebenarnya menjadi harta kekayaan kita, karena sudah dicatat di sisi Allah dan para malaikat, dan tidak ada yang bisa merampas harta itu dari kita. Sudah disimpan dalam sistem investasi yang paling aman dan makmur di dunia. Jadi kalau anda belum merasa berani untuk bantu banyak orang, mulai dengan satu saja. Cari satu anak yatim atau satu orang dhuafa. Tanya dia ingin dibelikan apa, atau membutuhkan apa, dan berusaha menolongnya. Atau berjanji akan menolongnya kalau dapat rezeki baru, dan mohon dia bantu berdoa kepada Allah agar anda dapat rezeki. Coba dulu dengan satu orang, dan yakinlah bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.  

245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA YANG BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)

Rasulullah SAW bersabda, "Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya." (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Daud)

Semoga bermanfaat. Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...