Biasanya pelaku sodomi
terhadap anak di pesantren adalah gurunya, atau kadang ada santri senior.
Sekarang juga ada tambahan juru masak. Makin banyak anak menjadi korban
kekerasan seks di seluruh negara. Tapi tidak ada perubahan pada tingkat
nasional untuk melakukan pencegahan, atau mencari korban yang belum terdeteksi (dengan
survei, program pendidikan, dsb.). Semua pemimpin hanya menunggu kasus baru
terjadi, lalu serahkan ke polisi, dan kembali menunggu kasus baru. Tidak ada usaha
nasional untuk menghentikan atau mengurangi kejadian seperti ini. Masa depan
anak Indonesia bagaimana kalau untuk mengali ilmu di sekolah dan pesantren,
harus selalu was-was?
-Gene Netto
Sodomi
13 Santri di Ponpes, 3 Predator Anak Ditangkap (Lampung)
Heri Fulistiawan, Kamis, 18 Januari 2018
- KALIANDA - Jajaran Polres Lampung Selatan menangkap tiga pelaku predator
kasus pencabulan dan sodomi terhadap 13 anak yang terjadi di salah satu pondok
pesantren di Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Ketiga tersangka berinisial
Ms, Au dan Sa merupakan juru masak di salah satu pondok pesantren di Natar
Lampung Selatan.
“Motif
yang dilakukan pelaku dengan cara melakukan pemijatan namun disalah gunakan
dengan pelaku dengan cara merangsang alat kelamin korban bahkan melakukan
oral. Pelaku juga meminta korban untuk melakukan sodomi kepadanya,” kata
Kapolres, Kamis (18/1/2018). Korban dicabuli
dari 2013
hingga sekarang. Saat ini polisi telah membentuk satgas khusus untuk mengungkap
kemungkinan adanya pelaku lain.
No comments:
Post a Comment