Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

10 January, 2018

Bangun Rumah? Butuh Izin! Bangun Rumah Tangga Yg Rusak? Bebas!!



Dalam banyak hal, kita diwajibkan punya suatu izin. Harus daftar, memenuhi semua syarat, kadang perlu ikut kursus dan belajar dulu, lalu akhirnya dapat izin. Misalnya, mau bangun rumah saja, harus ada izin dan ada pemeriksaan. Kalau salah bangun rumah, bisa merugikan banyak orang. Rumah bisa ambruk atau kebakaran, jadi keluarga sendiri terancam dan para tetangga juga terancam.

Tapi kalau mau bangun “rumah tangga” serusak apapun, yang bisa sangat mengganggu keluarga, tetangga dan masyarakat, bahkan juga merusak masa depan bangsa, maka tidak perlu izin apapun. Bebas menikah dan melahirkan anak sepuasnya (dan tanpa menikah juga bisa). Lalu kalau anak itu dipaksakan membuat film porno oleh ibunya sendiri, kebanyakan orang hanya bisa istighfar. Para pejabat hanya bisa mengaku prihatin. Tapi tidak ada yang bahas pencegahan agar anak lain bisa dilindungi.

Dalam satu minggu ini saja, ada kasus seperti ini: Di Bandung dua anak laki-laki dipaksakan ibunya menjadi pemeran film porno dengan perempuan dewasa. Di Jakarta Pusat ada suami yang injak dan tendang perut isteri yang hamil tua. Bayinya dilahirkan secara darurat tapi wafat. Dan di Surabaya ada seorang bapak yang banting balitanya usia 16 bulan ke lantai sampai tewas. Dan jangan bertanya ttg kasus bapak kandung dan bapak tiri yang perkosa anaknya sendiri. Setiap hari ada berita itu. Belum ditambahkan berbagai bentuk kekerasan yang lain terhadap anak Indonesia yang tidak berdosa.

Pencegahan? Tidak bisa kecuali dengan program pendidikan. Satu mata pelajaran penting yang tidak ada di sekolah, tapi nanti akan dibutuhkan kebanyakan orang dewasa adalah PARENTING! Pemerintah bisa membuat program parenting yang wajib di sekolah sejak SD. Lalu juga bisa menyediakan kursus gratis untuk dewasa tentang parenting, pernikahan, rumah tangga berkualitas, gizi, psikologi anak, dll. Orang tua yg lulus kursus itu bisa ditawarkan sesuatu dari pemerintah, misalnya gratis melahirkan anak di RSUD dan lain-lain agar orang tua semangat belajar.

Walaupun makin banyak anak menjadi korban kekerasan sekarang, sikap kebanyakan pemimpin dan anggota masyarakat sebatas menjadi penonton saja. Tidak ada yang membahas solusi atau pencegahan. Kasihan anak Indonesia dapat orang dewasa seperti kita yang sibuk utamakan diri sendiri, dan tidak punya waktu untuk memikirkan masa depan yang sejahtera bagi semua anak Indonesia.
-Gene Netto 

1 comment:

  1. sepemikiran sama Om Jin...bahwa materi parenting itu perlu banget
    bikin anak?hampir semua bisa
    mengasuh anak dengan baik?belum tentu
    mengasuh anak sesuai sunnah?apalagi...

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...