[Pertanyaan]:
Assalamualaikum
wr wb, pak Gene, ada orang Eropa yg ateis, yg sekarang tinggal di sini. Dia
terganggu oleh suara yg terlalu keras dari toa masjid. Mesjid itu sedang direnovasi
jadi ada suara2 petugas pengumpul shodaqoh yang dikeraskan melalui toa di
mesjid. Dan hal ini berlangsung setiap hari dari pagi sampai malam. Dia sudah
coba beli penutup telinga, namun tidak berhasil meredam suara kerasnya dari
toa. Dia tidak bisa bekerja, karena dia seorang freelance jadi kerja sendiri di
rumah dan terganggu setiap hari. Dia sudah coba meminta bantuan kepada semua
orang, bahkan polisi yg berjaga disekitaran mesjid, untuk menolong dia
berbicara dengan DKM mesjid ttg hal ini. Tapi tidak ada yg mereka lakukan.
Menurut bapak, apakah yang mesti dilakukan orang ini? Terimakasih.
Wassalamualaikum.
[Gene]:
Wa alaikum salam. wr.wb. Kemungkinan besar, dgn cara apapun, dia tidak akan
bisa dapat solusi. Memang begitu di Indonesia. Yang mengurus masjid tidak
peduli pada tetangga, dan tidak menganggap tetangga punya hak apapun utk tidur,
istirahat, atau kerja tanpa gangguan dari toa masjid. Yang menjadi pemilik toa
masjid adalah raja, dan semua perbuatannya langsung dianggap sah dan sakral. Tidak
boleh digugat, dikritik atau dilawan. Kalau ada yang berani mencoba, harus siap
hadapi kemarahan atau penghinaan dari pengurus masjid. Apalagi
dia orang kafir. Orang Muslim saja tidak bisa mohon bantuan dari pengurus
masjid utk matikan toa agar bayi atau orang
sakit boleh
tidur atau istirahat.
Mungkin
solusinya hanya pindah rumah, atau cari negara lain tanpa ada orang Muslim agar
bisa dapat hak sebagai tetangga. Di sini, kebanyakan pengurus masjid tidak
menganggap tetangga punya hak. Biasanya orang kafir di negara maju yang yang
berpikir begitu, dan mau hormati tetangga dan berikan hak kepada tetangga. Kebanyakan
orang Muslim sibuk memikirkan diri sendiri, jadi merasa tidak perlu berbuat
baik kepada tetangga. Dan sebagai mayoritas, banyak orang Muslim selalu merasa
dalam kebenaran, jadi tidak boleh dilawan. Walaupun diberikan hadiths
Rasulullah SAW ttg pentingnya berbuat baik kepada tetangga, tetap tidak ada
pengaruh.
Semoga
orang ateis itu bisa pindah rumah. Atau
pindah negara. Mungkin suatu hari dia akan dapat
hidayah dari Allah, dan menjadi tertarik pada Islam setelah baca
Al-Qur’an. Soalnya, sudah jelas kebanyakan orang kafir hanya mau kabur dari
Islam setelah tinggal di tengah umat Islam di Indonesia. Dia tidak akan bisa
tertarik pada Islam kalau berusaha menilai Islam dari
contoh orang Muslim di sekitarnya. Di saat ini, dia belum bertanya ttg ajaran
Islam dan sudah merasa jenuh dan terganggu oleh ketidakpedulian orang Muslim
terhadap haknya. Begitulah umat Islam.
Harap maklum (dan kalau tidak maklum, umat Islam tetap tidak akan peduli).
Wassalamu’alaikum
wr.wb.,
-Gene
Netto
No comments:
Post a Comment