Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

25 January, 2018

Non-Muslim Terganggu Oleh Toa Masjid, Apa Solusinya?



[Pertanyaan]: Assalamualaikum wr wb, pak Gene, ada orang Eropa yg ateis, yg sekarang tinggal di sini. Dia terganggu oleh suara yg terlalu keras dari toa masjid. Mesjid itu sedang direnovasi jadi ada suara2 petugas pengumpul shodaqoh yang dikeraskan melalui toa di mesjid. Dan hal ini berlangsung setiap hari dari pagi sampai malam. Dia sudah coba beli penutup telinga, namun tidak berhasil meredam suara kerasnya dari toa. Dia tidak bisa bekerja, karena dia seorang freelance jadi kerja sendiri di rumah dan terganggu setiap hari. Dia sudah coba meminta bantuan kepada semua orang, bahkan polisi yg berjaga disekitaran mesjid, untuk menolong dia berbicara dengan DKM mesjid ttg hal ini. Tapi tidak ada yg mereka lakukan. Menurut bapak, apakah yang mesti dilakukan orang ini? Terimakasih. Wassalamualaikum.

[Gene]: Wa alaikum salam. wr.wb. Kemungkinan besar, dgn cara apapun, dia tidak akan bisa dapat solusi. Memang begitu di Indonesia. Yang mengurus masjid tidak peduli pada tetangga, dan tidak menganggap tetangga punya hak apapun utk tidur, istirahat, atau kerja tanpa gangguan dari toa masjid. Yang menjadi pemilik toa masjid adalah raja, dan semua perbuatannya langsung dianggap sah dan sakral. Tidak boleh digugat, dikritik atau dilawan. Kalau ada yang berani mencoba, harus siap hadapi kemarahan atau penghinaan dari pengurus masjid. Apalagi dia orang kafir. Orang Muslim saja tidak bisa mohon bantuan dari pengurus masjid utk matikan toa agar bayi atau orang sakit boleh tidur atau istirahat.

Mungkin solusinya hanya pindah rumah, atau cari negara lain tanpa ada orang Muslim agar bisa dapat hak sebagai tetangga. Di sini, kebanyakan pengurus masjid tidak menganggap tetangga punya hak. Biasanya orang kafir di negara maju yang yang berpikir begitu, dan mau hormati tetangga dan berikan hak kepada tetangga. Kebanyakan orang Muslim sibuk memikirkan diri sendiri, jadi merasa tidak perlu berbuat baik kepada tetangga. Dan sebagai mayoritas, banyak orang Muslim selalu merasa dalam kebenaran, jadi tidak boleh dilawan. Walaupun diberikan hadiths Rasulullah SAW ttg pentingnya berbuat baik kepada tetangga, tetap tidak ada pengaruh.

Semoga orang ateis itu bisa pindah rumah. Atau pindah negara. Mungkin suatu hari dia akan dapat  hidayah dari Allah, dan menjadi tertarik pada Islam setelah baca Al-Qur’an. Soalnya, sudah jelas kebanyakan orang kafir hanya mau kabur dari Islam setelah tinggal di tengah umat Islam di Indonesia. Dia tidak akan bisa tertarik pada Islam kalau berusaha menilai Islam dari contoh orang Muslim di sekitarnya. Di saat ini, dia belum bertanya ttg ajaran Islam dan sudah merasa jenuh dan terganggu oleh ketidakpedulian orang Muslim terhadap haknya. Begitulah umat Islam. Harap maklum (dan kalau tidak maklum, umat Islam tetap tidak akan peduli).
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...