Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
12 October, 2009
Beberapa Berita Gempa Padang 4
Korban Gempa Keluhkan Beras Tak Layak Konsumsi
PALEMBANG, KOMPAS.com - Sejumlah korban gempa di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengeluh saat mereka menerima beras bantuan yang dinilai tidak layak konsumsi.
Pengungsi di Padang Pariaman Mulai Terserang Penyakit
PADANG, KOMPAS.com — Para pengungsi di Dusun Kapalo Koto, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, mulai terserang berbagai penyakit.
"Kondisi masyarakat di pengungsian Dusun Kapolo Koto menderita berbagai penyakit," kata Nurani B Prapdanu, warga setempat, Sabtu (10/10). Nurani yang sengaja pulang kampung dengan membawa bantuan itu mengungkapkan, penyakit yang menyerang pengungsi di Dusun Kapalo Koto antara lain diare, demam, dan penyakit kulit. "Para pengungsi yang ada di daerah Dusun Kapalo Koto, Kecamatan Patamuan, saat ini masih membutuhkan bahan makanan dan obat-obatan," ucapnya.
Truk Bawa Bantuan Gempa Dijarah Warga
Informasi yang diterima Pos Kota,Minggu malam, dari Sekretariat Satkorlak Penanggulangan Bencana di Jalan Sudirman, Padang, tindakan warga yang terkena bencana menjarah bantuan tersebut dikarenakan mereka sama sekali belum menerima bantuan pasca gempa.
Gempa Akan Terus Terjadi, Semua Harus Siaga
Pemerintah Persingkat Masa Tanggap Darurat Gempa
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mempersingkat masa tanggap darurat penanganan bencana di Sumatra Barat (Sumbar) yang sebelumnya ditetapkan selama dua bulan sejak 1 Oktober 2009, menjadi hanya sekitar satu bulan. "Masyarakat sudah mulai menjalankan aktifitas normal karena itu penanganan tanggap darurat dipercepat supaya rehabilitasi dan rekonstruksi bisa segera dimulai," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif di Jakarta, Selasa (6/10).
14 Tim SAR Asing Bantu Tangani Dampak Gempa Sumbar
Jakarta - Sejumlah negara sahabat dan organisasi internasional mengirimkan tim SAR untuk membantu penanganan darurat gempa di Sumatera Barat. Saat ini mereka bekerjasama dengan tim SAR tanah air untuk melakukan evakuasi terhadap korban gempa yang belum ditemukan.
Negara yang paling banyak mengirimkan personel adalah Swiss, yang membawa 108 personel serta 18 anjing pelacak. Yang paling sedikit mengirimkan personel tim adalah Kanada yang mengirimkan dua personel.
Terancam Kelaparan, Satu Kapal Bantuan Dikirim ke Mentawai
PADANG, KOMPAS.com - Pascagempa berkekuatan 7,9 Skala Richter, ribuan warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, terancam kelaparan. Untuk pertama kalinya, satu kapal bantuan hari Selasa (6/10) dikirim ke kepulauan yang berjarak sekitar 12 mil laut itu.
1.240 Tempat Ibadah Rusak Karena Gempa Sumbar
PADANG, KOMPAS.com-Sebanyak 1.240 unit tempat ibadah di Sumatera Barat (Sumbar) telah terdata mengalami kerusakan dan banyak di antaranya rata dengan tanah serta tidak dapat digunakan lagi akibat guncangan gempa 7,9 SR, Rabu (30/9).
Duh, 1.247 Gedung Sekolah Luluh Lantak
PADANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Barat, Gamawan Fauzi, mengatakan, Sumbar membutuhkan dana Rp12,5 miliar untuk infrastruktur pendidikan di masa darurat pascagempa.
Dia mengatakan, gempa tektonik berkekuatan 7,6 pada Skala Richter, Rabu (30/9), telah menyebabkan 1.247 gedung sekolah mengalami rusak berat, 919 rusak sedang, dan 670 rusak ringan.
Gempa Enggak Gempa, Cari Untung Jalan Terus
PADANG, KOMPAS.com - Derita korban gempa 7,6 SR di Sumatera Barat (Sumbar) ternyata belum mampu menyentuh hati sejumlah oknum warga yang selamat untuk bersimpati meringankan dampak musibah ini. Sebaliknya, mereka malahan justru menangguk untung berlipat dengan menjual kebutuhan pokok jauh di atas harga wajar.
Garuda Sudah Angkut 170 Ton Bantuan
Garuda Indonesia telah membantu pengangkutan 170 ton barang-barang bantuan. yang disampaikan lewat PMI ataupun institusi lainnya. Di samping itu, Garuda Indonesia juga akan mengangkut dan membantu kelancaran pendistribusian barang-barang bantuan dari luar negeri sebanyak lebih kurang 240 ton yang akan tiba di Jakarta. Barang-barang bantuan tersebut di antaranya datang dari para donatur dari negara Kanada dan Eropa.
Akhirnya, Listrik di Padang Menyala Lagi
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemakaian listrik di Kota Padang dan sekitarnya sudah kembali normal dengan berfungsinya semua gardu PLN, termasuk di Kabupaten dan Kota Pariaman.
10 October, 2009
Miyabi ke Indonesia
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Hebat ya. Undang satu artis porno asal Jepang untuk bikin film di Indonesia, dan dvd pornonya langsung menjadi laris sekali di Glodok. (Sayangnya, setiap kali polisi datang untuk mencari dvd porno di Glodok, mereka tidak bisa temukan, makanya masih ada.)
Dan kata pemerintah, “Kita tidak bisa melarang dia untuk datang….”
Emang pemerintah buat apa? Bukannya punya tanggung jawab untuk menjaga masyarakat dari hal-hal yang tidak baik? Ternyata tidak. Pajak kita digunakan untuk bayar pejabat yang tidak bisa melindungi ummat Islam dari pornografi.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
********
Demam Miyabi (2): Mereguk Untung dari Keping Bajakan
Jumat, 9 Oktober 2009 | 11:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana kedatangan Miyabi ke Indonesia mengubah top chart" DVD film dewasa paling dicari di Glodok, Jakarta Barat. Artis kelahiran Hokkaido, 8 Januari 1986, ini pun langsung menggeser posisi puncak sejumlah bintang porno kenamaan lainnya.
[…] Seorang penjual lain, Edi, bukan nama sebenarnya, mengatakan mampu menjual DVD Miyabi lebih dari 100 keping pada hari Sabtu dan Minggu. Sementara pada hari biasa dirinya mampu menjual minimal 50 keping. "Omzet dari penjualan DVD Miyabi saja bisa mencapai Rp 1 juta per hari," ujar Edi yang ditemui Kompas.com, di Glodok, Kamis.
[…] Berdasarkan perhitungan konservatif, dari DVD Miyabi saja para pedagang dapat menikmati laba sekitar Rp 3,6 juta pada bulan ini.
Ah, Miyabi...
Sumber: kompas.com
Lihat juga:
Demam Miyabi (1): Memburu "Miyabi" di Glodok...
Hebat ya. Undang satu artis porno asal Jepang untuk bikin film di Indonesia, dan dvd pornonya langsung menjadi laris sekali di Glodok. (Sayangnya, setiap kali polisi datang untuk mencari dvd porno di Glodok, mereka tidak bisa temukan, makanya masih ada.)
Dan kata pemerintah, “Kita tidak bisa melarang dia untuk datang….”
Emang pemerintah buat apa? Bukannya punya tanggung jawab untuk menjaga masyarakat dari hal-hal yang tidak baik? Ternyata tidak. Pajak kita digunakan untuk bayar pejabat yang tidak bisa melindungi ummat Islam dari pornografi.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
********
Demam Miyabi (2): Mereguk Untung dari Keping Bajakan
Jumat, 9 Oktober 2009 | 11:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana kedatangan Miyabi ke Indonesia mengubah top chart" DVD film dewasa paling dicari di Glodok, Jakarta Barat. Artis kelahiran Hokkaido, 8 Januari 1986, ini pun langsung menggeser posisi puncak sejumlah bintang porno kenamaan lainnya.
[…] Seorang penjual lain, Edi, bukan nama sebenarnya, mengatakan mampu menjual DVD Miyabi lebih dari 100 keping pada hari Sabtu dan Minggu. Sementara pada hari biasa dirinya mampu menjual minimal 50 keping. "Omzet dari penjualan DVD Miyabi saja bisa mencapai Rp 1 juta per hari," ujar Edi yang ditemui Kompas.com, di Glodok, Kamis.
[…] Berdasarkan perhitungan konservatif, dari DVD Miyabi saja para pedagang dapat menikmati laba sekitar Rp 3,6 juta pada bulan ini.
Ah, Miyabi...
Sumber: kompas.com
Lihat juga:
Demam Miyabi (1): Memburu "Miyabi" di Glodok...
Bos Pengemis Tinggal Nikmati Hidup
[ Kamis, 12 Juni 2008 ]
Cak To, begitu dia biasa dipanggil. Besar di keluarga pengemis, berkarir sebagai pengemis, dan sekarang jadi bos puluhan pengemis di Surabaya. Dari jalur minta-minta itu, dia sekarang punya dua sepeda motor, sebuah mobil gagah, dan empat rumah. Berikut kisah hidupnya.
---
Cak To tak mau nama aslinya dipublikasikan. Dia juga tak mau wajahnya terlihat ketika difoto untuk harian ini. Tapi, Cak To mau bercerita cukup banyak tentang hidup dan ''karir''-nya. Dari anak pasangan pengemis yang ikut mengemis, hingga sekarang menjadi bos bagi sekitar 54 pengemis di Surabaya.
Setelah puluhan tahun mengemis, Cak To sekarang memang bisa lebih menikmati hidup. Sejak 2000, dia tak perlu lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak buahnya, uang mengalir teratur ke kantong. Sekarang, setiap hari, dia mengaku mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Berarti, dalam sebulan, dia punya pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 9 juta.
Cak To sekarang juga sudah punya rumah di kawasan Surabaya Barat, yang didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi. Di kampung halamannya di Madura, Cak To sudah membangun dua rumah lagi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk emak dan bapaknya yang sudah renta. Selain itu, ada satu lagi rumah yang dia bangun di Kota Semarang. Untuk ke mana-mana, Cak To memiliki dua sepeda motor Honda Supra Fit dan sebuah mobil Honda CR-V kinclong keluaran 2004.
***
Tidak mudah menemui seorang bos pengemis. Ketika menemui wartawan harian ini di tempat yang sudah dijanjikan, Cak To datang menggunakan mobil Honda CR-V-nya yang berwarna biru metalik. Meski punya mobil yang kinclong, penampilan Cak To memang tidak terlihat seperti ''orang mampu''. Badannya kurus, kulitnya hitam, dengan rambut berombak dan terkesan awut-awutan. Dari gaya bicara, orang juga akan menebak bahwa pria kelahiran 1960 itu tak mengenyam pendidikan cukup. Cak To memang tak pernah menamatkan sekolah dasar.
Dengan bahasa Madura yang sesekali dicampur bahasa Indonesia, pria beranak dua itu mengaku sadar bahwa profesinya akan selalu dicibir orang. Namun, pria asal Bangkalan tersebut tidak peduli. ''Yang penting halal,'' ujarnya mantap. Cak To bercerita, hampir seluruh hidupnya dia jalani sebagai pengemis. Sulung di antara empat bersaudara itu menjalani dunia tersebut sejak sebelum usia sepuluh tahun. Menurtu dia, tidak lama setelah peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI.
Maklum, emak dan bapaknya dulu pengemis di Bangkalan. ''Dulu awalnya saya diajak Emak untuk meminta-minta di perempatan,'' ungkapnya. Karena mengemis di Bangkalan kurang ''menjanjikan'', awal 1970-an, Cak To diajak orang tua pindah ke Surabaya. Adik-adiknya tidak ikut, dititipkan di rumah nenek di sebuah desa di sekitar Bangkalan. Tempat tinggal mereka yang pertama adalah di emprean sebuah toko di kawasan Jembatan Merah. Bertahun-tahun lamanya mereka menjadi pengemis di Surabaya. Ketika remaja, ''bakat'' Cak To untuk menjadi bos pengemis mulai terlihat.
Waktu itu, uang yang mereka dapatkan dari meminta-minta sering dirampas preman. Bapak Cak To mulai sakit-sakitan, tak kuasa membela keluarga. Sebagai anak tertua, Cak To-lah yang melawan. ''Saya sering berkelahi untuk mempertahankan uang,'' ungkapnya bangga. Meski berperawakan kurus dan hanya bertinggi badan 155 cm, Cak To berani melawan siapa pun. Dia bahkan tak segan menyerang musuhnya menggunakan pisau jika uangnya dirampas. Karena keberaniannya itulah, pria berambut ikal tersebut lantas disegani di kalangan pengemis. ''Wis tak nampek. Mon la nyalla sebet (Kalau dia bikin gara-gara, langsung saya sabet, Red),'' tegasnya.
Selain harus menghadapi preman, pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika dia atau keluarga lain terkena razia petugas Satpol PP. ''Kami berpencar kalau mengemis,'' jelasnya. Kalau ada keluarga yang terkena razia, mau tidak mau mereka harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk membebaskan.
***
Cak To tergolong pengemis yang mau belajar. Bertahun-tahun mengemis, berbagai ''ilmu'' dia dapatkan untuk terus meningkatkan penghasilan. Mulai cara berdandan, cara berbicara, cara menghadapi aparat, dan sebagainya. Makin lama, Cak To menjadi makin senior, hingga menjadi mentor bagi pengemis yang lain. Penghasilannya pun terus meningkat. Pada pertengahan 1990, penghasilan Cak To sudah mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. ''Pokoknya sudah enak,'' katanya.
Dengan penghasilan yang terus meningkat, Cak To mampu membeli sebuah rumah sederhana di kampungnya. Saat pulang kampung, dia sering membelikan oleh-oleh cukup mewah. ''Saya pernah beli oleh-oleh sebuah tape recorder dan TV 14 inci,'' kenangnya. Saat itulah, Cak To mulai meniti langkah menjadi seorang bos pengemis. Dia mulai mengumpulkan anak buah.
Cerita tentang ''keberhasilan'' Cak To menyebar cepat di kampungnya. Empat teman seumuran mengikutinya ke Surabaya. ''Kasihan, panen mereka gagal. Ya sudah, saya ajak saja,'' ujarnya enteng. Sebelum ke Surabaya, Cak To mengajari mereka cara menjadi pengemis yang baik. Pelajaran itu terus dia lanjutkan ketika mereka tinggal di rumah kontrakan di kawasan Surabaya Barat. ''Kali pertama, teman-teman mengaku malu. Tapi, saya meyakinkan bahwa dengan pekerjaan ini, mereka bisa membantu saudara di kampung,'' tegasnya.
Karena sudah mengemis sebagai kelompok, mereka pun bagi-bagi wilayah kerja. Ada yang ke perumahan di kawasan Surabaya Selatan, ada yang ke Surabaya Timur. Agar tidak mencolok, ketika berangkat, mereka berpakaian rapi. Ketika sampai di ''pos khusus'', Cak To dan empat rekannya itu lantas mengganti penampilan. Tampil compang-camping untuk menarik iba dan uang recehan.
Hanya setahun mengemis, kehidupan empat rekan tersebut menunjukkan perbaikan. Mereka tak lagi menumpang di rumah Cak To. Sudah punya kontrakan sendiri-sendiri. Pada 1996 itu pula, pada usia ke-36, Cak To mengakhiri masa lajang. Dia menyunting seorang gadis di kampungnya. Sejak menikah, kehidupan Cak To terus menunjukkan peningkatan...
***
Setiap tahun, jumlah anak buah Cak To terus bertambah. Semakin banyak anak buah, semakin banyak pula setoran yang mereka berikan kepada Cak To. Makanya, sejak 2000, dia sudah tidak mengemis setiap hari. Sebenarnya, Cak To tak mau mengungkapkan jumlah setoran yang dia dapatkan setiap hari. Setelah didesak, dia akhirnya mau buka mulut. Yaitu, Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan.
Menurut Cak To, dia tidak memasang target untuk anak buahnya. Dia hanya minta setoran sukarela. Ada yang setor setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali. ''Ya alhamdulillah, anak buah saya masih loyal kepada saya,'' ucapnya. Dari penghasilannya itu, Cak To bahkan mampu memberikan sebagian nafkah kepada masjid dan musala di mana dia singgah. Dia juga tercatat sebagai donatur tetap di sebuah masjid di Gresik. ''Amal itu kan ibadah. Mumpung kita masih hidup, banyaklah beramal,'' katanya.
Sekarang, dengan hidup yang sudah tergolong enak itu, Cak To mengaku tinggal mengejar satu hal saja. ''Saya ingin naik haji,'' ungkapnya. Bila segalanya lancar, Cak To akan mewujudkan itu pada 2010 nanti... (ded/aza)
Sumber: jawapos.co.id
Obama Raih Nobel Perdamaian
Jumat, 09/10/2009 17:22 WIB
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Oslo - Belum setahun menjadi presiden, Barack Obama sukses menyabet penghargaan bergengsi Nobel Perdamaian 2009. Anugerah diberikan atas tindakan Obama yang turut menciptakan 'harapan bagi masa depan lebih baik' bagi penduduk seluruh dunia. Obama dinilai berkomitmen terhadap perdamaian dunia dan seruannya bagi pengurangan penggunaan senjata nuklir secara global.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (9/10/2009), panitia Nobel Norwegia memuji Obama karena usahanya yang luar bisa dalam memperkuat diplomasi dan kerjasama internasional. Sebagai warga Afrika-Amerika pertama yang menduduki posisi tertinggi di AS, Obama sangat sigap dengan meminta gencatan senjata dan menitikberatkan pada proses perdamaian di Timur Tengah sejak menjabat Januari lalu.
"Sangat jarang seorang seperti Obama mendapat perhatian dunia dan memberikan harapan masa depan yang lebih bagi bagi semua orang," jelas panitia penghargaan.
Penghargaan ini diberikan kepada Obama kurang dari 9 bulan masa ia menjabat sebagai presiden AS. Obama disebut telah mencetak berbagai terobosan dalam baik dalam menangani program nuklir Timur Tengah atau Iran, maupun dalam menghadapi pilihan sulit terkait pengaturan perang di Afghanistan.
Obama merupakan anggota Partai Demokrat ketiga yang memenangkan penghargaan ini setelah Wakil Presiden Al Gore pada 2007 lalu dan Jimmy Carter pada tahun 2002. Penghargaan ini bernilai 10 juta krona Swedia atau setara dengan Rp 13 miliar. Rencananya penghargaan ini akan diberikan di Oslo, Norwegia, pada 10 Desember mendatang. (nvc/nrl)
Sumber: detiknews.com
Studi Dokter Spesialis Rp 1 Miliar
14 September 2009
SOLO-Menyikapi munculnya keluhan masyarakat tentang tinginya biaya pendidikan dokter spesialis, sejumlah elemen terkait bertemu di Jakarta membahas kondisi tersebut, belum lama ini.
Tarifnya masih beragam pada kisaran ratusan juta rupiah untuk setiap semester.
Dalam pertemuan tersebut, pimpinan universitas, jajaran Depdiknas, Depkes, dan PP Ikatan Dokter Indonesia (IDI) duduk bersama untuk menentukan tarif yang rasional. Diperkirakan setiap mahasiswa masih harus mengeluarkan Rp 1 miliar untuk menyelesaikan studinya.
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof Dr dokter Syamsulhadi SpKJ (K) mengakui, pihaknya juga menerima laporan soal itu.
"Sebenarnya yang bertarif ratusan juta rupiah itu tidak hanya di UNS, tetapi semua universitas yang memiliki program pendidikan dokter spesialis. Tetapi kami masih terbilang bertarif rendah bila dibandingkan dengan salah satu perguruan tinggi ternama yang mencapai Rp 1 miliar per semester," jelasnya, baru-baru ini.
Penanggung Biaya
Prof Syamsul menjelaskan, dalam pertemuan tersebut ditentukan angka yang harus dibayar mahasiswa setiap semester Rp 80 juta hingga Rp 160 juta. Padahal, lama pendidikan program dokter spesialis adalah delapan semester. Sehingga untuk merampungkan studi spesialis, seorang dokter harus mengeluarkan biaya lebih dari Rp 1 miliar.
"Angka tersebut merupakan hasil kalkulasi dari calon mahasiswa program pendidikan dokter spesialis dan para ahli ekonomi. Tetapi harus dilihat lagi siapa yang akan menanggung semua biaya itu. Apakah calon mahasiswa sendiri atau pemerintah. Itu harus dipertimbangkan karena lulusannya juga memberi manfaat pada pemerintah," tambahnya.
Dia menekankan, masyarakat dan pemerintah juga harus memaklumi kondisi tersebut mengingat proses pendidikannya membutuhkan peralatan yang sangat mahal. Selama ini, pemerintah memberikan subsidi hanya untuk pendidikan dokter umum. (J6-45)
Sumber: suaramerdeka.com
Jumlah Muslim Dunia Melonjak Tajam
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Jumlah orang Islam mengingkat, menjadi ¼ dari total penduduk dunia. Akan tetapi, ummat Islam masih lemah sekali dan tidak punya kekuatan. Kita semua tidak mau kompak dan saling bantu-membantu. Tidak usah lihat antar negara, karena bahkan dalam satu negara, dalam satu kota, dalam satu suku, masih tidak bisa kompak dan saling membantu. Semua orang sibuk mengutamakan diri sendiri, dan tidak punya waktu untuk memikirkan saudaranya, walaupun sesama Muslim dan disebut sebagai “saudara” oleh Allah di dalam Al Qur'an.
Tetapi kita sepertinya tidak merasa bahwa orang yang sesama Muslim adalah benar2 saudara kita. Kita setuju secara lisan, tetapi hati kita belum tentu setuju.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
*******
Jumlah Muslim Dunia Melonjak Tajam
By Republika Newsroom
Kamis, 08 Oktober 2009 pukul 16:06:00
NEW YORK--Berapa jumlah Muslim di dunia saat ini? The Pew Forum on Religion and Public Life menyodorkan data: jumlah Muslim dunia melonjak hampir 100 persen dalam beberapa tahun ini. "Rata-rata di tiap negara bertambah dari semula 1 juta menjadi 1,8 juta penganut," tulis laporan terbaru tentang riset yang dilakukan selama tiga tahun itu.
Angka pastinya, menurut laporan itu, jumlah penganut Islam di seluruh dunia saat ini mencapai 1,57 miliar jiwa. "Kini, hampir satu dari empat penduduk dunia mempraktikkan ajaran Islam," tulis laporan itu.
Dari jumlah itu, dua pertiga Muslim tinggal di 10 negara. Indonesia -- yang disebut dalam laporan itu sebagai negara yang sangat toleran kendati Muslim dominan -- disebut sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Jumlah Muslim di Indonesia adalah sebesar 203 juta atau 13 persen dari seluruh penduduk Muslim dunia. Sebanyak 60 persen jumlah Muslim dunia tiggal di kawasan Asia, bukan di Timur Tengah, tempat asal ajaran agama ini.
Eropa disebut sebagai negara yang pertumbuhan jumlah penduduk Muslimnya sangat cepat. Kini benua itu menjadi rumah bagi 38 juta Muslim, atau lima persen dari seluruh populasi. Jumlah penduduk Muslim di Jerman lebih kurang 4 juta orang, hampir sama dengan jumlah gabungan Muslim di Amerika Utara dan Selatan. Prancis dalam laporan itu memiliki jumlah Muslim paling sedikit di Eropa, namun secara prosentase adalah tertinggi.
Di Benua Amerika, sebanyak 4,6 juta Muslim tinggal di sana dan hampir separuh dari jumlah itu ada di Amerika Serikat. Sedang di Kanada jumlah Muslimnya mencapai 700 ribu jiwa, atau 2 persen dari seluruh populasi.
The Pew Forum on Religion and Public Life juga menyodorkan data yang cukup mencengangkan. Misalnya saja, jumlah penduduk Muslim di German ternyata lebih banyak dari Lebanon, Muslim di Cina lebih banyak dari Suriah, dan Muslim di Russia lebih banyak dari gabungan jumlah Muslim di Yordania dan Libya. Sedang jumlah Muslim di Ethiopia, negeri Katholik Ortodoks di Afrika, jumlahnya sebanding dengan Afghanistan.
"Pendapat bahwa Islam identik dengan Arab dan Arab adalah Islam sama sekali keliru," ujar Amaney Jamal, asisten profesor di Princeton University yang mereview penelitian itu. Ia menyebut hasil penelitian The Pew ini sangat konprehensip, khususnya dalam data terkini jumlah Muslim di dunia. Apalagi setelah perang global melawan terorisme yang kerap diterjemahkan sebagai perang melawan Islam oleh penduduk di banyak negara non-Muslim.
Menurut forum ini, penelitian yang dilakukan di 232 negara itu baru penelitian pendahuluan.
Tahun depan mereka berencana merilis hasil penelitian dengan menyodorkan data terkini plus prosentase tingkat pertumbuhan jumlah penduduk Muslim di masing-masing negara di dunia. Pada tahun yang sama, mereka juga akan merilis studi tentang perkembangan penyebaran agama Kristen di dunia. n ap/tri
Sumber: Republika.co.id
Jumlah orang Islam mengingkat, menjadi ¼ dari total penduduk dunia. Akan tetapi, ummat Islam masih lemah sekali dan tidak punya kekuatan. Kita semua tidak mau kompak dan saling bantu-membantu. Tidak usah lihat antar negara, karena bahkan dalam satu negara, dalam satu kota, dalam satu suku, masih tidak bisa kompak dan saling membantu. Semua orang sibuk mengutamakan diri sendiri, dan tidak punya waktu untuk memikirkan saudaranya, walaupun sesama Muslim dan disebut sebagai “saudara” oleh Allah di dalam Al Qur'an.
Tetapi kita sepertinya tidak merasa bahwa orang yang sesama Muslim adalah benar2 saudara kita. Kita setuju secara lisan, tetapi hati kita belum tentu setuju.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
*******
Jumlah Muslim Dunia Melonjak Tajam
By Republika Newsroom
Kamis, 08 Oktober 2009 pukul 16:06:00
NEW YORK--Berapa jumlah Muslim di dunia saat ini? The Pew Forum on Religion and Public Life menyodorkan data: jumlah Muslim dunia melonjak hampir 100 persen dalam beberapa tahun ini. "Rata-rata di tiap negara bertambah dari semula 1 juta menjadi 1,8 juta penganut," tulis laporan terbaru tentang riset yang dilakukan selama tiga tahun itu.
Angka pastinya, menurut laporan itu, jumlah penganut Islam di seluruh dunia saat ini mencapai 1,57 miliar jiwa. "Kini, hampir satu dari empat penduduk dunia mempraktikkan ajaran Islam," tulis laporan itu.
Dari jumlah itu, dua pertiga Muslim tinggal di 10 negara. Indonesia -- yang disebut dalam laporan itu sebagai negara yang sangat toleran kendati Muslim dominan -- disebut sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Jumlah Muslim di Indonesia adalah sebesar 203 juta atau 13 persen dari seluruh penduduk Muslim dunia. Sebanyak 60 persen jumlah Muslim dunia tiggal di kawasan Asia, bukan di Timur Tengah, tempat asal ajaran agama ini.
Eropa disebut sebagai negara yang pertumbuhan jumlah penduduk Muslimnya sangat cepat. Kini benua itu menjadi rumah bagi 38 juta Muslim, atau lima persen dari seluruh populasi. Jumlah penduduk Muslim di Jerman lebih kurang 4 juta orang, hampir sama dengan jumlah gabungan Muslim di Amerika Utara dan Selatan. Prancis dalam laporan itu memiliki jumlah Muslim paling sedikit di Eropa, namun secara prosentase adalah tertinggi.
Di Benua Amerika, sebanyak 4,6 juta Muslim tinggal di sana dan hampir separuh dari jumlah itu ada di Amerika Serikat. Sedang di Kanada jumlah Muslimnya mencapai 700 ribu jiwa, atau 2 persen dari seluruh populasi.
The Pew Forum on Religion and Public Life juga menyodorkan data yang cukup mencengangkan. Misalnya saja, jumlah penduduk Muslim di German ternyata lebih banyak dari Lebanon, Muslim di Cina lebih banyak dari Suriah, dan Muslim di Russia lebih banyak dari gabungan jumlah Muslim di Yordania dan Libya. Sedang jumlah Muslim di Ethiopia, negeri Katholik Ortodoks di Afrika, jumlahnya sebanding dengan Afghanistan.
"Pendapat bahwa Islam identik dengan Arab dan Arab adalah Islam sama sekali keliru," ujar Amaney Jamal, asisten profesor di Princeton University yang mereview penelitian itu. Ia menyebut hasil penelitian The Pew ini sangat konprehensip, khususnya dalam data terkini jumlah Muslim di dunia. Apalagi setelah perang global melawan terorisme yang kerap diterjemahkan sebagai perang melawan Islam oleh penduduk di banyak negara non-Muslim.
Menurut forum ini, penelitian yang dilakukan di 232 negara itu baru penelitian pendahuluan.
Tahun depan mereka berencana merilis hasil penelitian dengan menyodorkan data terkini plus prosentase tingkat pertumbuhan jumlah penduduk Muslim di masing-masing negara di dunia. Pada tahun yang sama, mereka juga akan merilis studi tentang perkembangan penyebaran agama Kristen di dunia. n ap/tri
Sumber: Republika.co.id
09 October, 2009
Korban Gempa Dan Orang Kaya
[Isi artikel ini kurang lebih sama dengan surat saya yang diterbitkan di Jakarta Post kemarin. Saya terjemahkan buat teman2 yang kurang paham.]
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Beberapa hari yang lalu, saya baca di berita bahwa menteri dan anggota senior Golkar Aburizal Bakrie telah berjanji untuk membuat dana 1 triliun untuk mengembangkan Golkar lagi (kalau mereka angkat dia sebagai ketua umum). Tetapi saya belum baca berita bahwa Bakrie ataupun orang kaya lain bersedia mendirikan dana 1 triliun untuk membantu korban gempa di Padang atau Jawa Barat. (Ada gempa bumi juga di Jawa Barat sekitar 4 minggu yang lalu, tetapi hal itu jarang dibahas sekarang. Tidak apa-apa. Kita seakan-akan hanya sanggup mengingat satu bencana saja. Mengingat dua sulit.)
Sepertinya, kalau sedang mengejar kekayaan dan kekuasaan, maka jumlah besar seperti 1 triliun bisa saja dicari. Dan sepertinya memang ada banyak sekali orang yang punya kekayaan pribadi yang besar karena jumlah mobil mewah seperti Bentley, Ferrari, Porche, Hummer, dan Lamborghini bertambah terus di jalannya Jakarta.
Bagi orang yang sangat peduli pada kekayaan dan kekuasaan, uang sebesar 1 triliun sepertinya bisa dicari dengan mudah, asal berhasil menambahkan kekayaan dan kekuasaan lagi. Tetapi kalau yang membutuhkannya adalah rakyat sendiri yang sedang menderita, maka suara dari kaum elit tidak terdengar lagi.
Kalau masih musim kampanye, pasti ada 40 partai politik yang siap terjun ke Padang untuk membagi-bagi sembako dan kaos dengan muka para caleg dia atasnya. Sayangnya ini sudah bukan musim kampanye lagi.
Hari Minggu kemarin saya lihat di berita bahwa TNI-AU akan berhenti mengirim bantuan ke Padang pada hari itu (4 Oktober). Alasannya, bantuan yang telah dikirim kemarin masih bertumpuk2 di bandara Padang, dan belum dibagikan. Sepertinya tidak ada yang tahu siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas semua bantuan yang sudah dikirim itu. Tetapi tidak ada yang peduli. Solusi yang paling sederhana adalah untuk berhenti kirim bantuan sementara.
Pemerintah bertindak secara lambat dan birokratis (seperti biasa). Contohnya, saya juga lihat di berita bahwa salah satu bupati di Padang menolak untuk membagikan bantuan yang telah diterima kecuali para korban bisa menunjukkan surat2 dari ketua RT dan RW. Oleh karena itu, bantuan bertumpuk2 di dalam kantor sang bupati tersebut. Saya jadi berfikir, bagaimana caranya untuk mendapatkan surat dari ketua RT kalau sang ketua RT sendiri juga tertimbun di bawah reruntuhan rumahnya?
Kalau perkara yang sama sedang terjadi di negara barat yang maju, seperti Australia, Inggris, atau Perancis, maka semua warga pasti sudah mulai protes dengan keras. Orang yang bertahan hidup tanpa makanan, minuman, tempat pengungsi atau pengobatan selama 5-10 hari pasti teriak dengan keras tentang tindakan pemerintah yang lambat, dan kemungkinan besar ada pejabat yang terpaksa mengundurkan diri. Tetapi ini Indonesia.
Bisa dijamin sebagian korban akan wafat, walaupun selamat dari gempa, disebabkan mereka tidak dapat air bersih, makanan, obat-obatan, dokter, dan sebagainya. Tetapi itu bukan perkara besar karena mereka tidak akan dihitung. Hanya orang yang wafat cepat dari luka2nya akan dihitung oleh pemerintah. Tetapi dalam minggu-minggu dan bulan-bulan yang mendatang, akan ada lagi yang wafat dari penyakit yang bisa diobati, seperti diare, dihidrasi, infeksi, dan sebagainya. Tetapi karena mereka tidak wafat secara cepat, mereka tidak akan masuk perhitungan sebagai korban. (Korban yang paling baik adalah yang sudah wafat pada saat ditemukan, jadi lebih mudah untuk dihitung.)
Banyak negara sudah antrian untuk memberikan bantuan kepada korban di Padang, dan itu sangat dibutuhkan dan juga sangat dihargai. Tetapi warga Indonesia yang kaya bisa melakukan lebih tanpa harus ada bantuan dari negara asing. Tetapi sepertinya mereka tidak mau. Mayoritas dari orang kaya yang pernah saya lihat di Jakarta lebih terobsesi pada diri sendiri daripada orang lain, dan hanya bisa utamakan diri sendiri di atas segala-galanya. Atau minimal mereka akan membantu orang lain sesedikit mungkin (usaha yang paling kecil) tanpa terlalu berkorban supaya masih bisa hidup dalam kekayaan yang sangat berlebihan.
Dalam sejarah manusia kita, ada banyak sekali contoh dari orang yang sangat mulia dan baik hati, yang tidak peduli pada kekayaan yang berlebihan, dan lebih peduli tentang bagaimana mereka bisa membantu dan melayani orang lain, untuk mengangkat dan memperbaiki martabat manusia. Mahatma Gandhi, Martin Luther King, Nelson Mandela dan Bunda Theresia adalah beberapa contoh saja. Kalau seandainya kita punya orang seperti itu yang tinggal di sini untuk menjadi contoh bagi yang lain, maka barangkali akan ada lebih sedikit Hummer di jalan-jalannya Jakarta dan lebih banyak dapur umum di Padang sekarang.
Tetapi ini Indonesia. Sebenarnya yang nyata adalah bantuan akan datang sedikit demi sedikit, sebagian orang akan bertahan hidup, sebagian lain akan wafat, sebagian akan menjadi pengemis karena mereka jatuh miskin atau badannya menjadi cacat, dan seluruh negara akan lupakan nasib saudara kita di Padang dan akan berfokus lagi pada artis sinetron yang mana yang sedang cerai.
Dan kita akan begitu terus sampai bencana yang berikut, dan pada saat itu semua orang akan kembali peduli untuk beberapa saat saja, sebelum sinetron atau acara gossip mulai lagi di tivi.
Dan kaum elit yang punya uang dan kekuasaan di Jakarta akan lupa juga, dan akan berfokus lagi pada sebuah keputusan yang berat: “Apakah saya mau beli sebuah Bentley lagi, atau beli Ferrari saja?” Dan dunia akan berputar terus. Selamat datang di Indonesia. Sampai jumpa pada bencana berikut. Dan pada saat itu, komentar ini bisa diulangi lagi karena pasti belum ada yang berubah.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
Yuddy Sinyalir Ada Money Politics dalam Pemilihan Ketum Golkar
Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang, Padang…..
Maaf, saya kira kalau menyebutkan nama kota Padang puluhan kali untuk mengingatkan orang tetang korban gempa bumi di Padang, maka para petinggi Golkar akan bisa dengar.
[Kata para petinggi Golkar, “Bisa dengar apa Mas? Sorry, lagi nggak dengarin!!!”]
Yuddy Sinyalir Ada Money Politics dalam Pemilihan Ketum Golkar
Jakarta - Kandidat Ketua Umum Partai Golkar Yuddy Chrisnandi mengungkapkan kencangnya dugaan money politics dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar. Sayangnya, Yuddy tidak mau menyebutkan angka pasti yang digelontorkan kepada DPD-DPD agar memilih calon tertentu.
“Kami mendengar dari sumber yang dapat dipercaya, dari pada pendukung saya DPD-DPD, saat ini semakin kencang untuk calon tertentu menggelontorkan gizi yang lebih besar. Saya tidak tahu siapa yang memulai. Ini seperti tender. Ada yang 100 yang lain 110, dan seterusnya,” kata Yuddy dalam konferensi pers di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Selasa (6/10/2009).
Satu Suara Rp 200 Juta
PEKANBARU, KOMPAS.com — Isu politik uang kembali semerbak di Munas Partai Golkar. Satu suara untuk pemilihan ketua umum dihargai Rp 200 juta. Hal tersebut diungkapkan oleh anggota tim sukses Tommy Soeharto, Justiani, Senin (5/10) kemarin.
Meski demikian, Tommy tidak mau terjebak dengan model politik dagang sapi tersebut. "Terus terang saat ini harga satu suara mencapai Rp 200 juta. Kok tanggung amat gitu loh. Kalau mau pragmatis sekalian saja satu suara dijual Rp 1 miliar," kata Justiani. "Tapi saya yakin masih banyak kader Golkar yang punya nurani. Silakan ambil duitnya, tapi ketika memilih harus selektif dan mengikuti nurani," imbuhnya.
Tommy memang menjanjikan uang Rp 50 miliar untuk setiap Dewan Pimpinan Daerah, namun itu untuk menjalankan program ekonomi kerakyatan yang digagasnya.
KPK Diminta Selidiki Uang Panas di Munas Golkar
Pekanbaru - Hampir separuh peserta Munas VIII Partai Golkar adalah pejabat, baik di pusat maupun di daerah. Karena itu KPK perlu turut terlibat menyelidiki peredaran uang ini karena masuk ke dalam kategori gratifikasi.
Munas Golkar Sarat Politik Uang
PEKANBARU--Mendekati hari pemilihan ketua umum DPP Partai Golkar yang baru, politik uang kian menggila di ajang musyawarah nasional VIII partai ini. Bursa dukungan bagi para kandidat, nilainya sudah berkisar antara Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. Luar biasa!!
Selidiki Politik Uang di Munas
Pekanbaru, Kompas - Komisi Pemberantasan Korupsi harus menyelidiki politik uang yang terjadi di Musyawarah Nasional Partai Golongan Karya di Pekanbaru, Riau, mengingat banyak peserta Munas merupakan pejabat negara yang tidak boleh menerima gratifikasi.
Di Belanda, Makanan Bersertifikat Halal Merebak
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Kenapa makan halal lebih dipedulikan produsen kafir di negara kafir? Kalau ummat Islam tidak mau menerima makanan yang dijual tanpa keterangan halal, saya kira industri makanan di Indonesia juga bakalan berubah dengan cepat dan berusaha untuk menyediakan makanan yang halal. Tetapi karena kebanyakan dari saudara2 kita tidak peduli, kita diberikan makanan yang tidak jelas halal atau tidak secara terus2an.
Sayang sekali bila Muslim di negara kafir malah dapat perhatian yang lebih besar daripada ummat Islam di Indonesia. Kita salah karena terima terus tanpa peduli, dan pemerintah salah karena tidak pernah peduli pada kebutuhan kita.
Kapan akan berahkir?
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
********
Di Belanda Makanan Bersertifikat Halal Merebak
Kamis, 27/08/2009 00:43 WIB
Laporan dari Den Haag
Eddi Santosa – detikNews
Den Haag - Kalau di Indonesia masih ada 'pembangkangan' sebagian produsen terhadap sertifikat halal, di Negeri Belanda justru produsen proaktif merespon pasar halal. Bagaimana ini bisa dijelaskan?
Kunci jawaban ada pada kesadaran umat. Selama umat rela menjadikan perutnya seperti pembuangan sampah Bandar Gebang alias apa saja masuk, selama itu pula produsen tidak perlu merasa peduli dengan produk yang ditawarkan. Toh akan dibeli dan dimakan juga.
Di Belanda mayoritas umat islam, baik warga Belanda asli maupun keturunan, sangat sadar ketentuan-ketentuan atau syariat agamanya. Bahkan warga Belanda asli yang telah masuk Islam umumnya jauh lebih disiplin dan ketat menjunjung syariat tersebut. Sadar keyakinan, selanjutnya membentuk kesadaran hak.
Maka pelan tapi pasti komunitas muslim mengupayakan sendiri kebutuhan halal, sebagaimana komunitas Yahudi juga memenuhi kebutuhan kosher mereka. Muncullah islamitische slagerij (toko daging islam) dan minimarket yang menyediakan makanan minuman halal.
Selain memperhatikan kehalalan yang kasat mata seperti daging, warga muslim di Belanda juga cermat memperhatikan kandungan zat aditif produk makanan minuman, yang secara standar di Eropa menggunakan kode E, diikuti angka. Misalnya jenis emulgator apa yang digunakan. Apakah terbuat dari bahan nabati, atau dari babi?
Kesadaran ini akhirnya membentuk posisi tawar kuat dalam lingkar ekonomi. Bayangkan, di Negeri Belanda ada sekitar 850.000 warga muslim (Centraal Bureau voor Statistiek/CBS, 2007-2008), yang disiplin mencari kebutuhan makanan minuman halal di pasar eksklusif.
Jika diasumsikan dari kebutuhan daging saja per kepala minimal EUR10,00 per pekan, maka potensi pasar yang tersedia sekurangnya EUR8,5 juta per pekan! Menggiurkan.
Begitu besar dan potensial pasar muslim, sehingga raksasa Albert Heijn (AH), market leader yang menguasai 31,3% pangsa pasar kelas menengah atas, langsung menyergap dan menggarapnya. Produk halal AH ini, meliputi daging segar dan produk turunannya, secara khusus ditandai dengan stiker halal warna hijau dan ditempatkan secara terpisah.
AH menjalin kerjasama dengan rumah-rumah pemotongan muslim bersertifikat, Deen-Hobu dan InterChicken di bawah pengawasan Halal International Controle U.A, Den Haag. Pengepakan dan distribusinya juga diperlakukan khusus oleh mereka. Selain itu AH juga melakukan komunikasi gencar melalui iklan radio televisi dan situsweb.
Sedemikian rupa perkembangannya di Belanda, sehingga orang sampai mengatakan bahwa di Belanda mencari makanan halal lebih jelas dan mudah. (es/es)
Sumber: detiknews.com
Kenapa makan halal lebih dipedulikan produsen kafir di negara kafir? Kalau ummat Islam tidak mau menerima makanan yang dijual tanpa keterangan halal, saya kira industri makanan di Indonesia juga bakalan berubah dengan cepat dan berusaha untuk menyediakan makanan yang halal. Tetapi karena kebanyakan dari saudara2 kita tidak peduli, kita diberikan makanan yang tidak jelas halal atau tidak secara terus2an.
Sayang sekali bila Muslim di negara kafir malah dapat perhatian yang lebih besar daripada ummat Islam di Indonesia. Kita salah karena terima terus tanpa peduli, dan pemerintah salah karena tidak pernah peduli pada kebutuhan kita.
Kapan akan berahkir?
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene
********
Di Belanda Makanan Bersertifikat Halal Merebak
Kamis, 27/08/2009 00:43 WIB
Laporan dari Den Haag
Eddi Santosa – detikNews
Den Haag - Kalau di Indonesia masih ada 'pembangkangan' sebagian produsen terhadap sertifikat halal, di Negeri Belanda justru produsen proaktif merespon pasar halal. Bagaimana ini bisa dijelaskan?
Kunci jawaban ada pada kesadaran umat. Selama umat rela menjadikan perutnya seperti pembuangan sampah Bandar Gebang alias apa saja masuk, selama itu pula produsen tidak perlu merasa peduli dengan produk yang ditawarkan. Toh akan dibeli dan dimakan juga.
Di Belanda mayoritas umat islam, baik warga Belanda asli maupun keturunan, sangat sadar ketentuan-ketentuan atau syariat agamanya. Bahkan warga Belanda asli yang telah masuk Islam umumnya jauh lebih disiplin dan ketat menjunjung syariat tersebut. Sadar keyakinan, selanjutnya membentuk kesadaran hak.
Maka pelan tapi pasti komunitas muslim mengupayakan sendiri kebutuhan halal, sebagaimana komunitas Yahudi juga memenuhi kebutuhan kosher mereka. Muncullah islamitische slagerij (toko daging islam) dan minimarket yang menyediakan makanan minuman halal.
Selain memperhatikan kehalalan yang kasat mata seperti daging, warga muslim di Belanda juga cermat memperhatikan kandungan zat aditif produk makanan minuman, yang secara standar di Eropa menggunakan kode E, diikuti angka. Misalnya jenis emulgator apa yang digunakan. Apakah terbuat dari bahan nabati, atau dari babi?
Kesadaran ini akhirnya membentuk posisi tawar kuat dalam lingkar ekonomi. Bayangkan, di Negeri Belanda ada sekitar 850.000 warga muslim (Centraal Bureau voor Statistiek/CBS, 2007-2008), yang disiplin mencari kebutuhan makanan minuman halal di pasar eksklusif.
Jika diasumsikan dari kebutuhan daging saja per kepala minimal EUR10,00 per pekan, maka potensi pasar yang tersedia sekurangnya EUR8,5 juta per pekan! Menggiurkan.
Begitu besar dan potensial pasar muslim, sehingga raksasa Albert Heijn (AH), market leader yang menguasai 31,3% pangsa pasar kelas menengah atas, langsung menyergap dan menggarapnya. Produk halal AH ini, meliputi daging segar dan produk turunannya, secara khusus ditandai dengan stiker halal warna hijau dan ditempatkan secara terpisah.
AH menjalin kerjasama dengan rumah-rumah pemotongan muslim bersertifikat, Deen-Hobu dan InterChicken di bawah pengawasan Halal International Controle U.A, Den Haag. Pengepakan dan distribusinya juga diperlakukan khusus oleh mereka. Selain itu AH juga melakukan komunikasi gencar melalui iklan radio televisi dan situsweb.
Sedemikian rupa perkembangannya di Belanda, sehingga orang sampai mengatakan bahwa di Belanda mencari makanan halal lebih jelas dan mudah. (es/es)
Sumber: detiknews.com
Berita Pelanggaran Dana Kampanye Pilpres 2009
Laporan Dana Kampanye Capres SBY-Boediono Tidak Jujur
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan bukti pelanggaran berupa pemberian keterangan tidak benar dalam laporan dana kampanye tim kampanye nasional (Timkamnas) pasangan capres SBY-Boediono.
Bawaslu Temukan Aliran Dana Asing dalam Kampanye Mega-Prabowo
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menduga tim kampanye pasangan capres Megawati-Prabowo telah menerima sumbangan dana kampanye dari pihak asing. Dugaan itu berdasarkan dokumen laporan penerimaan dan penggunaan dana kampanye (LPPDK) tiga pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu 2009 yang telah diaudit oleh akuntan publik.
Bawaslu Desak Polri Usut Pelanggaran Dana Kampanye Pilpres
Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendesak Mabes Polri segera mengusut pelanggaran dana kampanye Pilpres 2009 yang telah dilaporkan sejak 18 September 2009.
08 October, 2009
Biaya Pelantikan DPR dan DPD 46 Milyar
Pelantikan Wakil Rakyat Dituding Boroskan Anggaran Rp 35 Miliar
Jakarta - Dana pelantikan dan pembekalan anggota DPR dan DPD yang mencapai Rp 46 miliar dinilai sebagai pemborosan. Anggaran yang bisa dihemat mencapai Rp 35 miliar jika panitia lebih peka terhadap kondisi masyarakat saat ini.
Anggaran itu merupakan gabungan dari KPU yang mengalokasikan Rp 11 miliar, Setjen DPR yang mengalokasikan Rp 28,5 miliar, dan Setjen DPD yang mengalokasikan Rp 6,5 miliar.
Dana Hotel Anggota DPR Rp 11 Miliar
JAKARTA -- Sekitar Rp 11 miliar digelontor kan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menginapkan anggota DPR/ DPD terpilih 2009-2014. Dana yang besar ini, menurut Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, masih bisa dipangkas 50 persen.Diusahakan (ada efisiensi). Tapi, memang ada yang tak bisa dihindari, seperti hotel yang jadi dua tempat, kata Ketua KPU dalam acara ra mah tamah caleg terpilih di Hotel Borobudur, Senin (28/9) malam.
Rakyat, Inilah Total Biaya Pelantikan Wakil Anda di Senayan!
JAKARTA, KOMPAS.com — Pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2009-2014 pada 1 Oktober mendatang menjadi perhelatan tiga lembaga, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Ketiga lembaga itu menganggarkan biaya yang jumlahnya luar biasa besar.
Total biaya untuk pelantikan yang hanya akan berlangsung beberapa jam itu mencapai Rp 46,049 miliar. Berikut adalah rincian anggaran yang berasal dari keuangan negara tersebut, bersumber dari Indonesia Budget Centre (IBC):
07 October, 2009
Letter to Jakarta Post: Politics and Earthquakes
[Published in Jakarta Post on 7 October, 2009]
Politics and Earthquakes
Several days ago I read a news report saying that government minister and senior member of Golkar political party, Aburizal Bakrie, had openly pledged to set up a one trillion rupiah trust fund for Golkar to help them win elections in the future (if they make him their leader). But until now, I haven’t read anything about a 1 trillion rupiah fund from Bakrie or anyone else to benefit earthquake victims in Padang and West Java. (There was also a serious earthquake in West Java about 4 weeks ago, but no one seems to remember that anymore).
It seems that when power and prestige are at stake, Indonesia’s political and financial elite are able to find massive sums of money to further their ambitions. There is certainly no shortage of personal wealth available here, as evidenced by the ever increasing number of Bentleys, Ferraris, Porches, Hummers, and Lamborghinis that are visible on the streets of Jakarta these days.
People who are members of the financial elite seem to care so much about power and money that when opportunities to get more power and money present themselves, then massive amounts like 1 trillion rupiah can suddenly become available. But when it comes to providing much needed humanitarian assistance for fellow citizens, then the same voices are never heard. Although, if this was still the election campaign season, then there would be up to 40 political parties in the disaster area, handing out food and T-shirts with candidates’ faces on them, and money would flow like water. Unfortunately, the campaigning is over.
And the government seems determined to do everything as slowly and bureaucratically as possible. For example, I saw on the news that one regent refused to release aid (which was piling up in his office) unless victims could show documentation from their neighborhood chief (presumably to prove that they were residents and that their houses had been destroyed). I wondered how an earthquake victim would get the necessary letters if the local chief himself was also buried under the ruins of his house.
If this same series of events was happening in a developed country like Australia, the UK, or France, there would be public outrage at the slow pace of the government. People who have been without food, water, shelter and medical attention for 5 days would be demanding that someone take responsibility, and some member of the government would probably have to resign. But this is Indonesia.
Some people will probably die after surviving the initial earthquake, simply because they have limited or no access to food, water, medicine, doctors and so on. But that doesn’t really bother anyone, as no one will count them. Only the people who died quickly from their wounds will be counted in the government’s official total and no one will take responsibility for or protest about the old and the young who will die in the weeks and months to come from treatable illnesses like diarrhea, dehydration or infection. Those people probably aren’t as important as the initial victims, who are much easier to count because they were already dead when found by rescue workers.
Many countries are lining up to send assistance to the victims in Padang, and that is both desperately needed and gratefully accepted. But the wealthier citizens of Indonesia are capable of doing so much more by themselves. Unfortunately, they probably won’t. A majority of well-off people that I have seen in Jakarta is so full of self-interest that it almost seems to be a cultural obsession to take care of yourself above all else and do as little as possible to help others. Or at least, help others a little bit (as a token gesture) without sacrificing too much, so that you can still live in excessive luxury.
In our human history, there have been numerous examples of larger than life individuals, who were less concerned with lives of excessive luxury and more concerned with how they could be of service to others, for the benefit and also the betterment of all mankind. Mahatma Gandhi, Martin Luther King, Nelson Mandela and Mother Theresa are just a few examples. If only we had such people living here in Indonesia to set an example to others then there might be fewer Hummers on the streets of Jakarta and more free public kitchens in Pandang right now.
But this is Indonesia. Realistically, we can expect that aid will slowly arrive, some people will live, some will die, some will survive and become beggars because they are destitute and physically disabled, and the whole country will forget and focus their attention once again on which TV stars are getting divorced. At least until the next natural disaster occurs, and then everyone will care again for a few minutes before their favorite soap operas and celebrity gossip shows start.
And the people with wealth and power in Jakarta will also quickly forget, and will refocus their attention on a very a difficult decision: “Shall I buy another Bentley or a Ferrari this time?” And life will go on as usual. Welcome to Indonesia. See you next natural disaster, when the comments above will be repeated again as nothing will have changed.
Gene Netto
Jakarta, Indonesia
06 October, 2009
Beberapa Berita Gempa Padang 3
Korban Gempa Merintih Kelaparan
USMAN, Ketua RT 01 RW 16, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Minggu (4/10) petang meradang di Posko Utama Kota Padang, tempat bantuan korban gempa terkumpul. Sudah hari keempat pascagempa, belum satu pun jenis bantuan yang diterima 210 kepala keluarga yang menjadi tanggung jawabnya.
Duh, 320 Keluarga Terancam Kelaparan
PADANG PARIAMAN, KOMPAS.com — Sebanyak 320 keluarga yang menghuni Korong atau Dusun Koto Tinggi, Kanagarian Gunung Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, terancam kelaparan. Wilayah mereka terisolasi karena semua akses jalan menuju Koto Tinggi terputus dan tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Sejak gempa terjadi, bantuan baru datang hari Minggu (4/10).
Mensos Akui Bantuan Menumpuk di Kantor Bupati
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah mengakui bantuan untuk korban gempa di Sumatera Barat menumpuk di kantor-kantor Bupati. Bantuan belum bisa didistribusikan karena terkendala transportasi.
Banyak Daerah di Sumbar Belum Tersentuh Bantuan
Jakarta - Bantuan logistik korban gempa Sumbar masih berpusat di Padang dan Pariaman. Masih banyak daerah-daerah yang belum tersentuh bantuan.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Agam, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjung Mutiara, Jorong Bukit Malintang. Belum ada sedikit pun bantuan yang mengalir ke daerah yang berjarak 4 jam perjalanan darat dari pusat Kota Padang ini.
Pemerintah Bebaskan Pajak Sumbangan Gempa
JAKARTA, KOMPAS.com - Berlomba-lomba lah membantu para korban gempa bumi di Sumatra Barat (Sumbar). Soalnya, Pemerintah bakal memberikan insentif perpajakan kepada para penyumbang, baik perseorangan maupun perusahaan.
Gempa Susulan di Sumbar Sudah 582 Kali
PADANG, KOMPAS.com — Jumlah gempa susulan pascagempa besar berkekuatan 7,6 skala Richter yang terjadi pada Rabu (30/9) di Sumatera Barat (Sumbar) hingga Senin (5/10) pagi sudah terjadi 582 kal
Isu Penjarahan Merebak di Kampung China, Warga Bangun Pagar
Padang - Isu penjarahan mulai merebak di Kampung China, Padang, Sumatera Barat, setelah gempa 7,6 Skala Richter (SR). Sejumlah alat elektronik hilang saat warga meninggalkan rumah.
Gempa Sangat Besar Mengancam Indonesia Beberapa Dekade ke Depan
Jakarta - Indonesia diprediksi akan kembali dilanda gempa yang lebih dahsyat dibanding gempa Sumbar 30 September. Hal ini dikarenakan dua lempeng tektonik yang berada di bawah Pulau Sumatera masih terus melakukan penyesuaian.
AS Kirim Bantuan Jutaan Dollar ke Padang
washington - Bantuan demi bantuan mulai dikirimkan oleh negara tetangga. Tidak terkecuali AS. Melalui pesawat dan kapal laut, AS mengirimkan bantuan jutaan dolar untuk menolong korban gempa bumi di Padang.
Seperti dilansir AFP, Selasa (6/10/2009), juru bicara Departemen dalam negeri AS, Ian Kelly menyatakan terdapat sekitar 45 ribu Kg sumbangan dari US Agency for International Development. "Ini mencakup plastik, kotak obat-obatan, genset, dan ini semua akan didistribusikan melalui Palang Merah," ujar Kelly.
MUI Sumbar Setujui Kuburan Massal di 3 Dusun
Padang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat mengeluarkan fatwa yang memperbolehkan 3 dusun di Padang Pariaman untuk dijadikan kuburan massal. Fatwa ini dikeluarkan karena proses evakuasi jenazah sudah tidak memungkinkan lagi.
Selain fatwa tentang kuburan massal, MUI juga mengeluarkan fatwa haram bagi kesempatan mencari untung di tengah kesulitan warga, misalnya menjual barang-barang kebutuhan warga dengan harga sangat tinggi.
Jalur Padang-Bengkulu Putus
Prioritaskan Pemulihan Fisik dan Psikis Anak
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah dan badan kemanusiaan lainnya diminta untuk memprioritaskan pemulihan fisik dan psikososial ribuan anak di daerah bencana. Kebutuhan penting bagi anak-anak yang mencakup air bersih, ketersediaan tempat yang aman untuk bermain, dan tempat untuk mulai belajar lagi harus dijamin.
Pulihkan Sumbar, Pemerintah Bentuk BRR
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah segera membentuk badan khusus untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi (BRR) guna memulihkan keadaan di Sumatera Barat sebagai dampak gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) pada 30 September 2009.
Isi Avtur di Batam, Pesawat Asing yang Bawa Bantuan Tak Dapat Diskon Parkir
Biaya parkir sewa pesawat tetap ditagih seperti biasa, dan tanpa potongan harga walaupun pesawat-pesawat itu dalam kaitan misi kemanusian untuk Indonesia. "Belum ada surat dari Jakarta yang menginstruksikan pembebasan bea parkir pesawat seperti tahun 2005, sewaktu bencana di Aceh," katanya.
Waspadai Penyakit Pascagempa
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah lokasi di Kota Padang disemprot disinfektan agar tidak terjadi penyebaran penyakit pascagempa. Belum semua korban berhasil dikeluarkan dari puing-puing bangunan. Runtuhan dan bau tidak sedap menyebar menarik binatang-binatang yang berpotensi menyebarkan penyakit seperti lalat atau nyamuk.
Infrastruktur Rusak, PDAM Padang Butuh 50 Unit Mobil Tanki Air Bersih
Australia Bantu Pulihkan Suplai Air Bersih di Lokasi Bencana
MELBOURNE, KOMPAS.com — Pemerintah Australia sedang melihat apa yang dapat dilakukan untuk membantu memulihkan suplai air bersih di Padang.
Pemerintah Australia telah berkomitmen menyediakan 3 juta dollar AS untuk membantu pemulihan itu. Sekretaris Parlemen Federal untuk Masalah Internasional Bob McMullan, seperti dikutip ABC, Senin (5/10), mengatakan, jumlah itu kemungkinan bertambah.
Tim Medis Angkatan Bersenjata Singapura Bantu Korban Gempa Sumbar
Warga Curigai Bantuan Ditumpuk di Rumah Penduduk
KERINCI, KOMPAS.com-Sejumlah warga dari beberapa beberapa desa yang terkena gempa dalam Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Jambi, mencurigai, bantuan sembako ditumpuk pada salah satu rumah warga dan bukan di gudang kecamatan.
TNI Siapkan 8 KRI ke Padang
Jerman Kirim 24 Anggota Tim Medis ke Sumbar
04 October, 2009
Beberapa Berita Gempa Padang 2
Koordinasi Bantuan untuk Korban Gempa Tidak Jelas
Padang - Memasuki hari kelima gempa 7,6 SR yang melanda Sumatera Barat, bantuan untuk korban gempa masih minim. Parahnya lagi, Gubernur Sumbar beserta para stafnya susah ditemui untuk diajak koordinasi.
"Koordinasi bantuan untuk korban tidak jelas. Kalau kita lihat kepala daerah yang bertanggung jawab harusnya berkantor di sini, tapi kenyataannya jarang di tempat," ujar sumber dari pemerintah pusat yang bertugas menanggulangi masalah bencana yang enggan disebutkan namanya, Minggu (4/10/2009).
Bantuan & Relawan Menumpuk di Padang, Korban di Pariaman Terabaikan
Padang - Sudah empat hari pasca gempa mengguncang Sumbar yang menelan ratusan nyawa dan ratusan orang hilang. Namun sayangnya bantuan dari berbagai daerah serta relawan banyak menumpuk di Padang. Akibatnya Padang Pariaman terabaikan.
"Kita juga korban, tapi kenapa bantuan tidak merata? Jangankan relawan datang, tenda untuk kami berteduh pun tidak kunjung kami dapatkan," kata Imam Kalek, warga Kecamatan Patamuan, Pariaman dalam perbincangan dengan detikcom, Sabtu (3/10/2009).
"Kami nggak tahu harus kemana lagi, kampung kami sudah rata dengn tanah. Pemerintah kok belum mejenguk kami," keluh seorang warga yang enggan disebut namanya. (cha/irw)
Korban Gempa Baru Terima Bantuan 10 Bungkus Mie Instan
Padang - Sungguh menyedihkan korban gempa di Sumatera Barat. Memasuki hari kelima, warga korban gempa hanya terima 10 bungkus mie instan. Kemanakah bantuan yang mengalir ke Sumbar?
Walau hanya menerima mie instan nenek renta ini tetap semangat membawanya di tenda darurat. Dia lantas berkumpul lagi dengan keluarganya. Mie instan pun dibukanya tanpa dimasak. Mie tanpa masak itu lantas dia berikan kepada Yuni cucunya yang baru berusia setahun.
Ribuan Pengungsi di Padang Pariaman Butuh Tenda
Padang - Pasca gempa selama lima hari, ribuan kepala keluarga (KK) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, masih belum menerima bantuan tenda plastik. Padahal tenda itu sangat dibutuhkan untuk berteduh anak dan keluarga mereka.
"Cuma tikar buruk ini kami jadikan tenda. Tenda ala kadarnya ini hanya untuk berteduh anak-anak kami saja. Kasian mereka belum tahan angin malam," ujar Ujang (50) warga Kecamatan Batang Anai, Kab Pariaman dalam perbincangan dengan detikcom.
"Ini malam kelima kami tidur beratapkan langit. Rumah kami hancur rata dengan tanah. Tak tahu kami harus berbuat apa," keluh Hamzah warga lainnya.
285 Tewas dan 360 Hilang di Kabupaten Padang Pariaman
Kabupaten ini terdiri dari 17 Kecamatan yang semuanya terkena gempa. Data di Satkorlak setempat, akibat gempa ini tercatat sekitar 40.000 rumah mengalami kerusakan berat dan ringan. Sedang untuk korban luka-luka mencapai 700 orang.
Menurut Satkorlak Kabupaten Padang Pariaman, Hendra Aswara, saat ini bantuan tenda baru sekitar 200-an. Sementara yang dibutuhkan untuk para korban gempa di atas 5 ribuan.
50 Murid SD Tertimbun Bangunan Sekolah di Pariaman
Padang - Sebuah sekolah dasar (SD) di Pariaman, Sumatera Barat, amblas tertimbun longsor akibat gempa 7,6 skala richter (SR). Sebanyak 50 siswa diduga terkubur hidup-hidup.
Prosedur Kirim Bantuan via Lanud Halim Perdanakusumah
Jakarta - Ingin mengirimkan bantuan via Pangkalan Udara Halim Perdanakusumah namun bingung caranya? Ini prosedurnya.
Kurang Air, Toilet Umum di Padang Bau Minta Ampun
Padang - Dampak gempa 7,6 SR yang mengguncang kawasan Sumatera Barat (Sumbar) betul-betul membuat hidup warga sulit di segala lini. Selain trauma pascagempa yang menyiksa, kesulitan bahan makanan, susah air bersih, melejitnya harga kebutuhan pokok, untuk urusan buang hajat pun warga harus berhadapan dengan kondisi yang tidak nyaman.
"Sekarang, untuk buang hajat pun susahnya minta ampun. Rata-rata toilet umum yang saya masuki kekurangan air, bahkan kering sama sekali. Baunya minta ampun," ujar Anton Hilman, wartawan sebuah kantor berita di Padang.
Jepang Bangun Klinik Kesehatan Darurat di Pariaman
Padang - Untuk membantu meringankan korban gempa, Pemerintah Jepang membangun klinik darurat di Kabupaten Padang Pariaman. Klinik yang terbuat dari tenda yang cukup luas ini bisa mengobati ratusan korban gempa.
Warga Antre Air Siap Minum di Banjir Kanal Padang
Padang Timur dan Padang Barat, Padang, Sumatera Barat, mengantre air siap minum, Minggu (4/10) di pinggir sungai Banjir Kanal Padang Timur.
Proses penyulingan memakan waktu sekitar 1 jam dan menghasilkan 900 liter air. Warga yang kebanyakan ibu-ibu dan anak-anak terlihat sabar mengantre dengan membawa dua jeriken yang bisa memuat 25 liter air.
"Kami malah khawatirnya air siap minum itu dipakai buat mandi. Peruntukannya kan untuk kebutuhan minum warga," kata salah seorang petugas, Oloan Simanjuntak.
Bangunan di Padang Seharusnya Dirancang Ramah Gempa
Menurut dia, sebenarnya dalam berbagai kasus di Indonesia saat mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB) konsultan sudah mengajukan rancangan bangunan ramah gempa. Namun, pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan terhadap bangunan terkadang masih sangat lemah sehingga desain (rancang bangun) yang seharusnya ramah gempa seringkali tidak terpenuhi.
Kerugian Akibat Gempa di Pariaman Rp 1 Triliun
PARIAMAN, KOMPAS.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman memperkirakan sementara ini jumlah kerugian materiil yang dialami Kota Pariaman akibat gempa yang melanda Sumatera Barat, Rabu (30/9) lalu mencapai Rp 1 triliun lebih menyusul rusaknya puluhan ribu bangunan di wilayah itu.
Penyakit Mulai Hinggapi Korban Gempa
PARIAMAN, KOMPAS.com — Sejumlah korban gempa 7,6 skala Richter di Kenagarian Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mulai terserang diare, flu, dan demam akibat kedinginan berada di tenda darurat.
Salah seorang tim Dokter Posko Kesehatan Polda Sumatera Selatan di Pulau Air, Tandikek, Iptu, Rahmat Fajar, mengatakan, korban yang datang ke posko umumnya mulai terserang demam, diare, dan flu.
"Kami hanya punya persediaan obat-obatan untuk 100-an personel yang bertugas melakukan evakuasi 400-an warga yang tertimbun longsor. Tapi, warga yang sudah terserang beragam penyakit tentu persediaan yang diberikan dulu," katanya.
Bantuan obat-obatan hingga hari ketiga pascagempa belum sampai ke posko petugas yang melakukan evakuasi, termasuk sarana air bersih baru sampai Sabtu sore.
Rahmat menilai, koordinasi terlihat belum berjalan normal sehingga bantuan logistik untuk petugas yang melakukan evakuasi di Cumanak, Pulau Koto, dan Lubuk Laweh, Nagari Tandikek, belum maksimal.
Duh, Tenda 4X6 Meter Itu Diisi 50 Orang
KERINCI, KOMPAS.com - Korban gempa di Desa Lolo Gedang dan PS Kerman, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Jambi kekurangan tenda dan selimut, sehingga satu tenda terpaksa dihuni tujuh kepala keluarga (KK) atau 50 jiwa.
Untuk selimut, korban gempa tersebut masih menggunakan kain biasa, karena selimut mereka sudah tidak layak pakai akibat tertimbun reruntuhan bangunan rumah, kata Jarwati (40), seorang korban gempa, Minggu (4/10).
03 October, 2009
Beberapa Berita Gempa Padang
Silahkan pilih sendiri yang mana yang mau dibaca.
Harga Tiket Pesawat Tujuan Padang Melambung di Bandara Polonia
"Tidak manusiawi. Saat warga dalam kesulitan, pihak penerbangan mencari
keuntungan. Saya mau ke Padang bukan untuk rekreasi, tapi menjemput ibu.
Rencananya keluarga saya akan saya bawa ke Medan karena rumah ikut runtuh," kata Leon. Salah seorang calon penumpang, Leon Agustin menyesalkan kebijakan maskapai penerbangan yang mencari keuntungan dari penumpang tujuan Padang.
JK Minta Maskapai Beri Tarif Murah untuk Relawan
Tarif Penerbangan ke Padang Maksimal Rp 1 Juta
Sejumlah maskapai penerbangan menyepakati pembatasan harga tiket rute Jakarta-Padang harus lebih rendah dari Rp 1 juta. Demikian dikatakan Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Departemen Perhubungan, Herry Bakti di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (2/10).
Garuda Indonesia Gratiskan Angkut Bantuan ke Sumbar
Selain itu untuk membantu korban bencana di Sumbar, Garuda juga menyediakan layanan angkut gratis untuk bantuan medis dan bantuan lainnya ke Padang. Bagi relawan dan wartawan yang ingin melakukan peliputan ke Padang, Garuda juga menyediakan potongan 50% dengan hanya menyerahkan fotokopi kartu identitas.
Jalan Utama di Pariaman Banyak yang Terbelah
Operasi Bedah Tulang Mulai Dilakukan Hari Ini
Ia menjelaskan, saat ini RS Djamil sudah menyiapkan 4 kamar ruang bedah. Puluhan tenaga ahli bedah tulang juga telah disiapkan.
"Prediksi saya mudah-mudahan dalam waktu seminggu paling cepat semua sudah bisa tertangani untuk bedah tulang," harap Idrus.
Tjahjo: Tak Ada Alasan Pemerintah Lambat Tangani Gempa
Jakarta - Fraksi PDI Perjuangan DPR meminta pemerintah menggunakan dana cadangan APBN berjumlah Rp 7 triliun untuk membantu korban gempa. Dengan adanya dana sebesar itu, tidak ada alasan untuk lambat tangani korban gempa.
"Dana APBN cadangan yang ada masih Rp 7 trilyun, jadi tidak ada alasan lambat penanganannya karena alasan dana," ujar Tjahjo saat dijumpai detikcom di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (2/10/2009).
SBY: Perusahaan yang Punya Alat Berat Jangan Bertele-tele
"Begitu terjadi gempa seperti di Padang ini, kalau timbunannya besar, tangan-tangan dari TNI dan Polri tak akan mungkin. Diperlukan alat berat seperti eskavator. Maka Perda harus dikeluarkan kepada perusahaan yang memiliki alat berat. Apakah dari perusahaan bangunan atau kontraktor. Tidak perlu bertele-tele," ujar Presiden SBY.
"Pengeluaran itu dihitung belakangan. Bahkan kalau perusahaan itu punya tanggung jawab sosial, harus digunakan. Untuk perkebunan atau perusahaan, diangkat reruntuhan-reruntuhan itu," jelas SBY.
100 Warga Australia Masih Hilang di Padang
Sydney - Hampir 100 orang warga negara Australia dinyatakan hilang setelah gempa 7,6 SR mengguncang Padang, Sumatera Barat. Hingga kini masih belum diketahui pasti keadaan orang-orang tersebut yang sebagian besar merupakan peselancar.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith, dalam pernyataannya perihal keadaan darurat, Jumat (2/10/2009).
"Saya sangat prihatin ketika dinyatakan kemungkinan adanya 100 warga Australia yang keberadaannya hingga kini tidak bisa diketahui," kata Smith seperti dilansir AFP.
Dikatakan dia, petugas kementeriannya yang berada di lokasi memperkirakan saat gempa terjadi, sebanyak 250 warga Australia berada di Padang, yang pantainya terkenal bagi para peselancar mancanegara. Sementara sebanyak 140 orang telah berhasil dihubungi oleh petugas.
SBY Instruksikan Sertifikasi Bangunan Bertingkat di Wilayah Gempa
Presiden: Neraka kalau Selewengkan Dana Gempa
Presiden menginginkan dana tanggap darurat Rp 100 miliar yang telah dikeluarkan pemerintah pusat untuk menangani dampak gempa di Padang mengalir cepat tanpa ada hambatan birokrasi.
SBY Kesal Pejabat Tertawa-tawa Saat Bencana
"Ada petugas yang (saat gempa Jabar) ketawa-ketawa saat masuk CNN. Kalau itu dilihat dunia, katanya ada musibah, katanya mengubur jenazah, kok pada ketawa-ketawa," kata SBY saat berkunjung di Balaikota Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (2/10/2009).
Kolam Renang Hotel Ambacang Penuh Mayat
Padang - Kolam renang di Hotel Ambacang diperkirakan menjadi titik yang penuh berisi mayat. Namun hingga kini belum berhasil dibongkar karena posisi kolam yang berada di tengah-tengah hotel.
"Tadi saya naik ke atas puing-puing, kolam renang itu airnya sudah berwarna biru tua karena bercampur dengan air mayat," ujar seorang personel Brimob di Hotel Ambacang, Padang, Jumat (2/10/2009).
Berdasar pantauannya sebagian besar bagian kolam tertimbun reruntuhan bangunan. Hal itu pula yang menjadi kesulitan bagi Tim SAR mengangkat para korban yang terjebak di kolam ini.
Mengapa Alat Berat yang Dibutuhkan, Belum Juga Datang?
Kota Padang membutuhkan tambahan alat berat untuk mengevakuasi korban gempa yang masih terjebak dalam reruntuhan bangunan, kata Komandan Distrik Militer 0312 Padang Letnan Kolonel Haris Sarjana di Padang, Jumat (2/10).
Menurut Haris, jumlah alat berat yang saat ini digunakan untuk evakuasi korban gempa di Padang hanya sekitar 20 unit dan pihaknya membutuhkan tambahan setidaknya 50 unit lagi untuk mendukung upaya evakuasi korban.
Korban Bencana Belum Tersentuh Bantuan
Sebagian besar korban gempa bumi di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman masih belum tersentuh bantuan berupa logistik, makanan dan obat-obatan. Masyarakat membutuhkan tenda darurat karena rumah-rumah mereka hancur total dan tak bisa ditinggali lagi.
…Badan Penanggulangan Bencana Nasional sebenarnya sudah menjanjikan akan mengirim 500 tenda gulung, 10 tenda komando, 1.000 selimut, 1.000 tikar dan 10 genset. "Tetapi hingga saya jemput sendiri ke Padang, barang-barang tersebut belum juga ada untuk kami," ujarnya.
Suami Istri Itu Tewas Berpelukan Saat Hendak Selamatkan Anak
"Saat reruntuhan rumah dibersihkan untuk mengeluarkan anak saya, ternyata ketiganya sudah tak bernyawa dengan posisi Nur dan suami saling berpelukan dan anak mereka ada di antara tubuh ibu dan ayahnya," kata tetangga Aini di Gunung Pangilun.
02 October, 2009
Urgent Help Needed for Earthquake Victims In Padang, West Sumatera
Urgent Help Needed for Earthquake Victim In Padang, West Sumatera
Bantuan Mendesak Diperlukan Untuk Korban Gempa Di Padang
[ English Version ]
(Please send this email to all of your friends, especially those in large companies who may be able to channel some of their CSR budget into helping the earthquake victims.)
2 October, 2009
After the recent earthquake in Padang, West Sumatera (Jawa Barat), the government has been slow to react. For those who would like to help, please consider making a donation to ACT (Aski Cepat Tanggap – Quick Response Team), that is part of Dompet Dhuafa, a very well known and respected aid organization in Indonesia.
The latest figures suggest more than 1,100 deaths, thousands more injured, and thousands are still thought to be trapped under heavy rubble. In addition, a very large number of homes have collapsed and many buildings have been severely damaged.
ACT is trying to assist as many victims as possible, who are now without homes or emergency shelter, food and water, and clothing. One emergency shelter costs around 5 million rupiah to build (about $US 500), and then the victims need food and clean water as well. Clothing is also needed.
Based on field reports, the most urgently needed items are medical supplies, fuel, generators, sanitation products and supplies (such as women’s sanitary napkins and baby’s diapers), food and drinking water, temporary shelters, clean water, as well as cash donations. In addition, the Government of Indonesia has informed the United Nations that international aid is welcomed.
For individuals, please consider making a donation to ACT. For companies, please consider using a portion of your CSR budget to send aid to the victims. All cash aid can be channeled directly though the following bank accounts for ACT.
Bank Central Asia (BCA)………No. 676 030 3133
Bank Mandiri…………………….No. 128 000 4555 808
Bank Syariah Mandiri (BSM)….No. 004 011 9999
Bank Negara Indonesia (BNI)...No. 014 076 5481
For other forms of aid, or for any further inquiries, please contact the Director of ACT:
Pak Ahyudin (Cell Phone: +62 811941216)
Director
ACT (Aksi Cepat Tanggap)
www.actforhumanity.or.id
ACT
Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat,
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia 15419
Tel. +62 21 741 4482
Fax. +62 21 742 0664
Email: info@actforhumanity.or.id
All financial donations to ACT are routinely published in the Indonesian daily newspaper REPUBLIKA and audited by:
Syarief Basir & Rekan, Registered Public Accountants
Member of Russell Bedford International
PP Plaza 3rd, Jl. TB Simatupang No. 57
Jakarta 13760, Indonesia
Phone: 62-21-8403978/80, Fax: 62-21-8403937
Website: www.russellbedford.co.id
Please share this email with others, and send to friends in large companies who may be able to channel some of their CSR budget into helping the earthquake victims.
Thank you for your assistance.
************************************************************
[ Versi Bahasa Indonesia – Indonesian Version ]
Bantuan Mendesak Diperlukan Untuk Korban Gempa di Padang, Sumatera Barat
(Tolong sebarkan email ini kepada semua teman, khususnya kepada teman-teman di perusahaan besar yang punya dana CSR/Corporate Social Responsibility .)
2 October, 2009
Setelah gempa bumi di Padang, Sumatera Barat, pemerintah bertindak lambat dalam membantu para korban. Banyak korban tidak punya rumah, tempat pengungsi, alat masak, makanan dan minuman, obat-obatan, pakaian, dll.
Menurut data terbaru, ada lebih dari 1.100 korban jiwa, ribuan lain yang luka-luka, dan ribuan yang masih terjebak di reruntuhan rumah dan gedung. Selain dari itu, ribuan rumah telah runtuh dan rusak, atau dalam kondisi tidak aman sehingga banyak orang tidak punya tempat tinggal lagi.
Bagi orang yang bersedia membantu, tolong salurkan bantuannya lewat ACT (Aksi Cepat Tanggap).
ACT berupaya keras untuk membantu korban sebanyak-banyaknya, yang sedang bertahan hidup tanpa tempat tinggal, air, makanan, pakaian dan seterusnya. Biaya untuk membangun satu tempat penampungan adalah Rp 5 juta dan selain dari itu, juga dibutuhkan semua keperluan yang lain.
Berdasarkan laporan dari Padang, hal-hal yang paling dibutuhkan pada saat ini adalah obat-obatan, bahan bakar, generator listrik, bahan kebersihan dan kesehatan (seperti, pembalut wanita dan pampers untuk bayi), makanan, minuman, tenda dan air bersih, serta uang tunai. Disamping itu, pemerintah Indonesia sudah menyampaikan ke PBB bahwa pemerintah Indonesia menerima dengan baik bantuan dari negara-negara lain.
Bagi individu yang ingin membantu, mohon salurkan bantuan berupa uang tunai lewat rekening ACT. Bagi perusahaan, tolong berikan bantuan dengan salurkan sebagian dari dana CSR dari perusahaan anda. Semua bantuan berupa uang tunai bisa disalurkan lewat rekening ACT yang berikut:
Bank Central Asia (BCA)………No. 676 030 3133
Bank Mandiri…………………….No. 128 000 4555 808
Bank Syariah Mandiri (BSM)….No. 004 011 9999
Bank Negara Indonesia (BNI)...No. 014 076 5481
Untuk bantuan dalam bentuk selain uang tunai, silahkan hubungi Director ACT:
Pak Ahyudin (HP: +62811941216)
Director
ACT (Aksi Cepat Tanggap)
www.actforhumanity.or.id
ACT
Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat,
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia 15419
Telp. +62 21 741 4482
Fax. +62 21 742 0664
Email: info@actforhumanity.or.id
Seluruh donasi ACT secara rutin dipublikasikan di REPUBLIKA dan diaudit oleh:
Syarief Basir & Rekan, Registered Public Accountants
Member of Russell Bedford International
PP Plaza 3rd, Jl TB Simatupang No. 57
Jakarta 13760, Indonesia
Phone: 62-21-8403978/80, Fax: 62-21-8403937
Website: www.russellbedford.co.id
Tolong sebarkan email ini kepada semua teman, dan juga kepada teman-teman di perusahaan besar yang punya dana CSR.
Terima kasih atas semua bantuannya.
Salurkan bantuan untuk korban bencana di Padang lewat ACT
Assalamu'alaikum wr.wb.,
Saya dapat pesan ini dari teman di ACT (Aksi Cepat Tanggap, dari Dompet Dhuafa). Mohon disebarkan. –
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene.
********
Assww. Ya shohibul iman.
Allah SWT kembali menyapa kita dengan bencana. Saat ini menimpa saudara kita di Sumatera Barat. Siapa lagi kalau bukan kita yang harus bantu?
Allah SWT tak henti-hentinya memberi kesempatan kepada kita untuk bergandengan tangan, bahu membahu, saling membantu.
Inilah lautan pahala yang Allah siapkan untuk kita. Allah SWT sangat menyukai hambanya yang beramal dan peduli tanpa henti.
Insya Allah kami, ACT selalu siap emban amanah para sahabat.
Insya Allah, Allah SWT akan anugerahi kita kekuatan melalui musibah ini.
Ayo, mari kita segera bantu saudara kita dengan apapun yang kita mampu.
Alhamdulillah, team ACT telah berada di lokasi bencana, di Padang. Bila sanggup membantu, tolong transfer uang lewat bank-bank ini:
BCA : 6760303133
BNI : 0140765481
MANDIRI : 1280004593338
Wass, Aksi Cepat Tanggap/ACT care for humanity.
Untuk bantuan dalam bentuk selain uang tunai, silahkan hubungi Director ACT:
Pak Ahyudin (HP: +62811941216)
Director
ACT (Aksi Cepat Tanggap)
www.actforhumanity.or.id
Seluruh donasi ACT secara rutin dipublikasikan di REPUBLIKA dan diaudit oleh:
Syarief Basir & Rekan, Registered Public Accountants
Member of Russell Bedford International
PP Plaza 3rd, Jl TB Simatupang No. 57
Jakarta 13760, Indonesia
Phone: 62-21-8403978/80, Fax: 62-21-8403937
Website: www.russellbedford.co.id
Tolong sebarkan email ini kepada semua teman, dan juga kepada teman-teman di perusahaan besar yang punya dana CSR.
Terima kasih atas semua bantuannya.
ACT
Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat,
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia 15419
Telp. +62 21 741 4482
Fax. +62 21 742 0664
Email: info@actforhumanity.or.id
27 September, 2009
Renungan Ramadhan 2: Wahai Anak Yatim, Kamu Tidak Dibutuhkan Lagi
{Post ini dari tahun kemarin. Mungkin masih bermanfaat.}
(Ini sebuah pesan dari orang kaya kepada semua anak yatim di tanah air)
Kepada yang terhormat
Anak yatim
Di tempat
Tanggal: Hari Raya Idul Fitri
Dear Anak Yatim,
Alhamdulillah, telah berlalu bulan suci Ramadhan. Selama satu bulan, kita semua berpuasa untuk mencari keridhaan Allah dan belajar bagaimana rasanya hidup tanpa makanan sepanjang hari. Seharusnya ada pelajaran sosial di dalam ibadah puasa tersebut, tetapi hal itu sudah tidak kami perhatikan lagi.
Dengan surat ini, kami, orang kaya se-indonesia, ingin mengucapkan terima kasih atas kedatangan anak yatim pada acara buka puasa bersama dengan kami di rumah-rumah mewah, aula, hotel dan lain sebagainya. Kami sangat nikmati kedatangan anak yatim pada acara-acara tersebut bersama dengan kami. Sangat bermanfaat tambahan pahala yang kami dapatkan dari memberi makanan kepada anak yatim yang buka puasa.
Tetapi sekarang bulan suci sudah berlalu, dan karena itu kami ingin berpesan kepada anak yatim untuk tidak mengganggu kami lagi. Mulai minggu depan, kami akan kembali dari liburan kami di luar kota dan di luar negeri. Uang tabungan kami sudah berkurang puluhan sampai ratusan juta rupiah (dihabiskan untuk jalan-jalan dan belanja), dan oleh karena itu, kami akan sibuk dengan bisnis kami dan korupsi kami, sehingga kami tidak mau diganggu lagi oleh anak yatim sampai bulan puasa tahun depan.
Kalau kamu bertanya bisa makan dari mana besok hari, maka kami menjawab: “Kehidupan kamu bukan urusan kami”. Kalau ada 365 hari dalam 1 tahun, dan dihitung 3 x makan per hari, maka jumlah tersebut adalah 1.095 kali makan dalam satu tahun untuk setiap anak yatim. Di bulan puasa, kami menyediakan 1x makan untuk ratusan anak yatim sekaligus, dengan mengundang semua teman kaya kami, saudara kami, rekan kerja, dan lain-lain. Kami banggakan diri di depan mereka dengan satu kali memberikan makanan kepada 100 anak yatim yang ikut buka puasa. Tetapi kami tidak mau tahu kamu dapat makanan dari mana untuk 1.094 kali yang tersisa pada tahun yang akan datang. Yang jelas, dengan memberikan makanan satu kali saja, kewajiban kami untuk peduli pada kamu sudah lunas untuk 11 bulan dan 29 hari, dan kamu dipersilahkan cari makanan sendiri untuk 1.094 waktu makan yang tersisa. “Kehidupan kamu bukan urusan kami”.
Mungkin pada bulan-bulan yang akan datang, pada saat kami merasa bahagia, ada kemungkinan kami akan mengantarkan makanan buat kamu ke panti asuhan kamu. Yang kami sediakan: KFC, Dunkin Donuts, atau Hoka-Hoka Bento. Jangan berharap mendapatkan yang lain. Kami hanya ingin bagikan makanan kepada kamu kalau tidak terlalu merepotkan bagi kami. Kami hanya inginkan sesuatu yang bisa kami beli dengan cepat, dan berikan kepada sopir kami untuk mengantarkan ke tempat kamu. Jangan berharap bahwa kami akan datang duluan dan bertanya “Kamu mau dibelikan apa nak?” karena itu hanya akan menghabiskan waktu kami yang berharga, dan terus terang, kami tidak begitu peduli pada kamu. Kami hanya ingin merasa senang di dalam hati kami karena telah “memberikan sesuatu” kepada anak yatim. Kalau kamu tidak suka, atau tidak butuh, maka perlu diingat bahwa “Kehidupan kamu bukan urusan kami”.
Jadi, jangan kamu berharap kami akan beli coklat, atau biskuit, atau kue lezat buat kamu. Atau buah yang enak seperti durian atau rambutan. Atau ayam bakar, ikan bakar, udang, cumi, atau daging kambing. Makanan yang kami senangi itu hanya untuk kami - bukan untuk anak yatim. Dan kalau kamu kurang suka Hoka-Hoka Bento karena teman bilang tidak halal (mungkin kamu tahu bahwa mereka menolak sertifikasi halal dari MUI karena sepertinya tidak peduli pada ummat Islam), maka kami tetap tidak peduli. Mungkin kamu berharap bahwa makanan yang kami sediakan itu akan halal, tetapi perlu diingat bahwa kita tidak ingin begitu direpotkan sampai harus berfikir halal atau tidak. Dan perlu diingat bahwa “Kehidupan kamu bukan urusan kami”.
Dan kalau pada bulan-bulan yang akan datang, kami menikahkan anak kami di sebuah hotel mewah dengan biaya ratusan juta sampai milyaran rupiah, jangan kamu berharap akan diundang. Walaupun makanannya lezat sekali, dan lebih dari kebutuhan, semua itu untuk teman kami yang sangat dihormati. Mereka akan datang dengan baju yang mewah dan muka yang bahagia. Kami sangat senang kalau melihat senyuman di muka mereka karena kita merasa hebat kalau bisa membuat orang kaya merasa gembira (mereka sangat membutuhkan hiburan dari kami, terutama kalau saham mereka lagi turun). Teman-teman kami itu akan hadir untuk isi perut gendut mereka dengan makanan yang lezat. Tetapi kamu jangan harap untuk diundang. Pesta pernikahan itu hanya untuk orang yang kami hormati dan hargai, jadi jelaslah bahwa kamu tidak termasuk kategori tersebut. Kamu hanyalah anak yatim, dan kami hanya membutuhkan kamu dalam bulan suci Ramadhan. Walaupun sisa makanan masih banyak, kami tetap tidak akan berpesan pada karyawan hotel untuk membungkusnya supaya kami antarkan ke panti asuhan untuk kamu. Kamu tidak begitu peduli pada kamu. Makanan itu kami biarkan dibuang di belakang hotel (biar ada pemulung yang ambil dan jual lagi di pasar). Kami tidak akan berfikir untuk mengundang kamu dan tidak akan berfikir untuk mengantarkan sisa makanan itu kepada kamu. Kamu sudah diberikan 1x makan di dalam bulan suci Ramadhan, dan itu sudah cukup. Untuk 1.094 kali makan yang tersisa dalam 1 tahun, maka perlu diingat bahwa “Kehidupan kamu bukan urusan kami”.
Dan kalau kamu tidak punya cukup banyak uang untuk bersekolah, atau beli sepatu, atau beli mainan dan buku, atau berobat pada saat sakit, maka jangan kamu menatap kami dengan mata yang berkaca sambil minta-minta. Kami pasti menjawab bahwa “Kehidupan kamu bukan urusan kami”. Kami sudah memberikan makanan satu kali di bulan puasa, dan itu sudah cukup buat kamu. Sekarang, untuk 11 bulan dan 29 hari yang mendatang, kami merasa bebas untuk menikmati uang yang ada di tangan kami. Kami bisa merenovasi rumah (padahal masih baik), kami bisa beli mobil baru (padahal yang lama masih oke), kami pasti beli perhiasan yang banyak untuk isteri (padahal dia sudah punya banyak yang tidak dipakai juga) dan kami akan beli Play Station baru buat anak kami karena kami lebih senang beli mainan baru untuk anak kami daripada harus direpotkan “bermain dengan anak”.
Kehidupan kami serba cukup, dan semua kebutuhan kami pasti terpenuhi. Allah telah memberikan nikmat yang besar kepada kami berupa uang tunai yang banyak yang bisa kami pakai sesuka hati kami. Tetapi kamu jangan berharap mendapatkan jatah. Kamu hanya anak yatim. Dan sebagai orang kaya, kami hanya membutuhkan kamu di tengah bulan puasa saja. Kami hanya membutuhkan kamu kalau ingin membuat acara besar di bulan puasa, yang bisa diceritakan kembali kepada semua teman (“Kemarin kami membuat acara buka puasa dengan seratus anak yatim”) supaya teman itu akan kagum dengan kami. Tetapi jangan kamu berharap bahwa setelah bulan puasa berlalu kami akan perhatikan kamu terus. Satu kali makan dalam satu tahun! Hanya itulah hak kamu, jadi jangan minta lebih. (Dan masih ada kemungkinan dapat Dunkin Donut, tetapi kami tidak janji ya!)
Semoga kamu bisa maklum, dan kalau tidak, siapa yang akan peduli? Kamu hanya anak yatim dan kamu bukanlah orang yang penting atau kuat di bangsa ini. Kamu tidak bisa berbuat apa-apa kalau kami abaikan kamu untuk 11 bulan dan 29 hari lagi. Dan kalau kamu berputus asa dan bunuh diri karena tidak tahan terhadap kehidupan kamu, maka kami pasti akan baca berita tersebut di koran dan menggelengkan kepala sambil berkata “Kok tidak ada yang bantu dia ya?” Tetapi tidak akan melintas di pikiran kami bahwa uang untuk mobil mewah yang ingin kami beli bisa saja dikasih kepada anak yatim untuk makan 1.094 kali lagi dalam satu tahun. Uang itu bukan untuk kamu, tetapi untuk menambahakn kenikmatan pada kami. Kenikmatan versi kami adalah rasa nikmat yang didapatkan saat naik mobil mewah yang baru. Kenikmatan versi kamu adalah seorang dermawan yang menjamin uang makan dan sekolah buat kamu setiap hari selama satu tahun atau lebih. Jelaslah bahwa kenikmatan yang kami cari di dunia ini jauh lebih penting dari kenikmatan yang kamu cari.
Jadi, semoga kamu bisa maklum. Bulan puasa telah berlalu. Kamu kembali lapar dan miskin. Dan kami kembali rakus, kikir dan sombong. Semoga kamu bisa cari makanan untuk 1.094 kali lagi sebelum kita jumpa kembali pada bulan puasa berikut. Tetapi jangan lupa bahwa di luar bulan puasa, kamu sebagai anak yatim tidak punya nilai jual lagi. Di dalam bulan Ramadhan, kami semua sangat sibuk mencari dan saling merebutkan anak yatim untuk ikut acara buka puasa bersama dengan kami. Tetapi sekarang jangan kamu harap akan direbutkan lagi oleh. Kami sudah mulai lupa pada kamu, dan akan tetap lupa pada kamu sampai bulan puasa muncul lagi. Baru pada saat itu, kami akan mulai berfikir lagi tentang pahala yang bisa didapatkan dari memberi makanan kepada anak yatim.
Sampai jumpa anak yatim. Kamu tidak dibutuhkan lagi. Semoga berjumpa lagi pada bulan puasa yang berikut, dan semoga kamu berhasil cari makanan sendiri untuk 1.094 kali sebelum kami menjadi siap memberikan lagi.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Atas nama orang kaya se-Indonesia
25 September, 2009
Renungan Ramadhan: Puasa Tanpa Shalat
Assalamu’alaikum wr.wb. Di bulan suci Ramadhan ada satu kelompok di tengah ummat Islam yang cukup aneh. Mereka adalah orang yang sangat peduli terhadap puasanya dan takut bisa batal, bahkan sampai mereka bertanya-tanya kepada ustadz tentang perkara ini dan itu karena takut puasanya akan dianggap batal atau nilainya berkurang. Kita bisa menyangka bahwa mereka adalah orang saleh karena sangat tampak kepedulian mereka terhadap puasa.
Tetapi anehnya, mereka itu justru tidak melakukan shalat wajib! Setiap hari, ada kewajiban shalat 5 kali, dan juga boleh ditambah dengan puluhan shalat sunnah. Tetapi orang-orang ini mengabaikan shalat wajib, dan juga shalat sunnah, dan hanya memberikan perhatian terhadap puasanya saja seakan-akan boleh pilih salah satunya.
Sebagai perumpamaan, bayangkan kalau hal seperti ini terjadi:
Seorang bapak pulang dari kantor dan ketemu istrinya di pinggir jalan, sedang memandang rumah mereka yang setengah hancur karena kebakaran. Istri menggendong anak perempuannya, tetapi anak laki-laki mereka tidak kelihatan di mana-mana. Si suami bertanya, “Mana anak laki-laki kita?” dan dengan enteng sekali istri menjawab, “Ohh, dia sudah mati Mas. Terbakar hidup-hidup.”
Sang suami kaget sekali, dan bertanya lagi, “Kenapa tidak diselamatkan juga?” Lalu dengan tenang si istri menjawab, “Emang dua-duanya penting? Masih ada yang satu ini. Kenapa harus peduli pada yang lain?”
Jadi anak perempuan yang diselamatkan itu seperti puasanya yang mau diamankan dan dijaga dengan sepenuh hati. Dan shalat wajibnya seperti anak laki-laki yang biarkan mati saja, terbakar hidup-hidup. seakan-akan kalah penting dengan anak yang lain.
Bisa bayangkan? Bagaimana perasaan Allah ketika ada sebagian dari hambanya yang menunjukkan sikap seperti ini terhadap puasa dan shalat? Satu sangat dijaga dan diutamakan, dan satu lagi diremehkan dan diabaikan. Bagaimana perasaan Allah? Kenyataan ini adalah suatu hal yang sungguh tidak masuk akal, dan sangat disayangkan kalau ada orang yang bisa utamakan puasa di atas shalat seakan-akan kita boleh pilih-pilih antara keduanya.
ANCAMAN TERHADAP ORANG YANG TIDAK SHALAT
38. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
39. kecuali golongan kanan,
40. berada di dalam surga, mereka tanya menanya,
41. tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
43. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
(QS. Al Mudatsir 74.38-43)
Saya ingat seorang teman kantor beberapa tahun yang lalu. Pada saat kami buka puasa bersama di kantor, dia maju ke posisi depan untuk ambil makanan dengan cepat. Dengan suara bercanda, saya tegur dia dan mengatakan, “Ehh, orang Kristen belakangan dong. Muslim yang puasa! Hahaha.” (Saya hanya bercanda, karena semua karyawan termasuk non-Muslim diajak makan malam bersama.) Tetapi saya kaget setengah mati ketika dia, dengan nada suara marah, mengatakan “SAYA ORANG ISLAM!”
Selama beberapa tahun di kantor yang sama, saya tidak pernah melihat dia di musholla, dan karena waktu shalat kami terbatas, saya yakin dia tidak shalat, jadi saya menyangka dia orang Kristen. Ternyata dia termasuk kaum yang saya sebutkan dia atas: shalat diabaikan, tetapi puasa dijaga dengan sangat hati-hati.
Kenapa bisa begitu? Saya tidak tahu ada berapa banyak orang Muslim seperti itu di Indonesia, tetapi jelas bukan sedikit. Semoga semua orang itu bisa segera menyadari pentingnya shalat sebelum waktu mereka di bumi ini sudah habis. Semoga mereka bisa segera bertaubat dan kembali melakukan shalat wajib yang tidak kalah pentingnya dengan puasa.
Alangkah baiknya saudara kita ini yang lebih peduli pada puasa di atas shalat bisa segera menjadi sadar dan kembali ke contoh Rasulullah SAW. Ibaratnya puasa dan shalat menjadi anak, masa satu anak diselamatkan dari api tetapi yang lain dibiarkan mati saja seakan-akan tidak punya nilai?
Semoga tahun depan, jumlah orang yang seperti itu sudah berkurang dan Insya Allah akan datang harinya di mana sudah tidak ada lagi orang Muslim yang bisa pilih-pilih antara dua ibadah yang Allah wajibkan bagi kita. Amin, amin, ya rabbal al amin.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Tetapi anehnya, mereka itu justru tidak melakukan shalat wajib! Setiap hari, ada kewajiban shalat 5 kali, dan juga boleh ditambah dengan puluhan shalat sunnah. Tetapi orang-orang ini mengabaikan shalat wajib, dan juga shalat sunnah, dan hanya memberikan perhatian terhadap puasanya saja seakan-akan boleh pilih salah satunya.
Sebagai perumpamaan, bayangkan kalau hal seperti ini terjadi:
Seorang bapak pulang dari kantor dan ketemu istrinya di pinggir jalan, sedang memandang rumah mereka yang setengah hancur karena kebakaran. Istri menggendong anak perempuannya, tetapi anak laki-laki mereka tidak kelihatan di mana-mana. Si suami bertanya, “Mana anak laki-laki kita?” dan dengan enteng sekali istri menjawab, “Ohh, dia sudah mati Mas. Terbakar hidup-hidup.”
Sang suami kaget sekali, dan bertanya lagi, “Kenapa tidak diselamatkan juga?” Lalu dengan tenang si istri menjawab, “Emang dua-duanya penting? Masih ada yang satu ini. Kenapa harus peduli pada yang lain?”
Jadi anak perempuan yang diselamatkan itu seperti puasanya yang mau diamankan dan dijaga dengan sepenuh hati. Dan shalat wajibnya seperti anak laki-laki yang biarkan mati saja, terbakar hidup-hidup. seakan-akan kalah penting dengan anak yang lain.
Bisa bayangkan? Bagaimana perasaan Allah ketika ada sebagian dari hambanya yang menunjukkan sikap seperti ini terhadap puasa dan shalat? Satu sangat dijaga dan diutamakan, dan satu lagi diremehkan dan diabaikan. Bagaimana perasaan Allah? Kenyataan ini adalah suatu hal yang sungguh tidak masuk akal, dan sangat disayangkan kalau ada orang yang bisa utamakan puasa di atas shalat seakan-akan kita boleh pilih-pilih antara keduanya.
ANCAMAN TERHADAP ORANG YANG TIDAK SHALAT
38. Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
39. kecuali golongan kanan,
40. berada di dalam surga, mereka tanya menanya,
41. tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"
43. Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,
(QS. Al Mudatsir 74.38-43)
Saya ingat seorang teman kantor beberapa tahun yang lalu. Pada saat kami buka puasa bersama di kantor, dia maju ke posisi depan untuk ambil makanan dengan cepat. Dengan suara bercanda, saya tegur dia dan mengatakan, “Ehh, orang Kristen belakangan dong. Muslim yang puasa! Hahaha.” (Saya hanya bercanda, karena semua karyawan termasuk non-Muslim diajak makan malam bersama.) Tetapi saya kaget setengah mati ketika dia, dengan nada suara marah, mengatakan “SAYA ORANG ISLAM!”
Selama beberapa tahun di kantor yang sama, saya tidak pernah melihat dia di musholla, dan karena waktu shalat kami terbatas, saya yakin dia tidak shalat, jadi saya menyangka dia orang Kristen. Ternyata dia termasuk kaum yang saya sebutkan dia atas: shalat diabaikan, tetapi puasa dijaga dengan sangat hati-hati.
Kenapa bisa begitu? Saya tidak tahu ada berapa banyak orang Muslim seperti itu di Indonesia, tetapi jelas bukan sedikit. Semoga semua orang itu bisa segera menyadari pentingnya shalat sebelum waktu mereka di bumi ini sudah habis. Semoga mereka bisa segera bertaubat dan kembali melakukan shalat wajib yang tidak kalah pentingnya dengan puasa.
Alangkah baiknya saudara kita ini yang lebih peduli pada puasa di atas shalat bisa segera menjadi sadar dan kembali ke contoh Rasulullah SAW. Ibaratnya puasa dan shalat menjadi anak, masa satu anak diselamatkan dari api tetapi yang lain dibiarkan mati saja seakan-akan tidak punya nilai?
Semoga tahun depan, jumlah orang yang seperti itu sudah berkurang dan Insya Allah akan datang harinya di mana sudah tidak ada lagi orang Muslim yang bisa pilih-pilih antara dua ibadah yang Allah wajibkan bagi kita. Amin, amin, ya rabbal al amin.
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Subscribe to:
Posts (Atom)