Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

29 April, 2009

Validkan DPT, KPU Bisa Pakai Cara Orba

Senin, 27/04/2009 17:10 WIB
Amanda Ferdina - detikPemilu
Jakarta - Ada cara lain untuk memvalidasi daftar pemilih tetap (DPT) selain mengandalkan kesadaran warga untuk melaporkan ke RT/RW. Cara-cara validasi data ala Orde Baru (Orba) bisa dipakai.

"Bisa dengan berbasis domisili seperti yang sosialisasinya sekarang mulai gencar di DKI. Tapi harus juga berbasis ke pencacahan jiwa. Karena kalau nggak begitu, bisa akan mengulang seperti kemarin," ujar Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Nur Hidayat Sardini.

Nur Hidayat menyampaikan hal itu di Kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2009).

Validasi berdasarkan domisili ditetapkan berdasarkan alamat di mana orang itu tinggal. "Tapi kalau ini saja agak nggak yakin, karena hanya meminta kesadaran warga saja," jelas dia.

Selain mengandalkan keaktifan warga, parpol juga diharap berperan mendorong warga untuk memeriksa namanya apakah sudah terdaftar di DPT atau belum. Cara validasi yang lain adalah dengan pencacahan jiwa seperti yang digunakan saat pemilu era Orba.

"Kalau pencacahan jiwa itu bagaimana melibatkan RT langsung untuk mencatat jiwa-jiwa. Seperti pada sistem lalu di Orde Baru. Terlepas dari negatifnya (Orba), itu baik karena langsung door to door. Dan itu memungkinkan, masih ada waktu untuk mencek semua proses," jelas dia.
( nwk / nrl )

Sumber: Pemilu.detiknews.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...