Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

21 April, 2017

Apa Polisi Boleh Tembaki Mobil Yang Sedang Kabur?



[Komentar]: Penilaiannya jgn berat sebelah om. Mobil dicegat malah kabur dan hampir nabrak bbrp polisi.

[Gene]: Kita memang HARUS berat sebelah. Kalau tidak, berarti Polisi aman membunuh warga kapan saja, spt yg sering terjadi dgn warga kulit hitam di Amerika. Dan seperti yang terjadi di zaman Orde Baru. Masih ingat Petrus? Dibunuh dulu, tidak perlu bukti kesalahan! Dan skg terjadi lagi di Filipina spt itu, dgn ribuan orang sudah ditembak mati.

Dalam kasus ini, kejadiannya di kota (saya lihat di video). Di semua kota yg pernah saya kunjungi di Indonesia, cepat atau lama, mobil akan kena lampu merah, putaran, pasar kaget, panggung kawinan, bis mogok, parkiran pinggir jalan dan puluhan sebab lain utk BERHENTI. Hanya bisa ngebut di jalan tol, dan itu juga tidak pasti. Bisa berhenti juga di tol.

Jadi... daripada tembak berkali2, lebih baik mobil itu diikuti SAMPAI kena lampu merah (atau alasan lain utk berhenti), lalu mobil itu distop oleh polisi. Sederhana kan? Yang jelas, tidak ada di dalam mobil itu yang tembaki polisi. Daripada berat sebelah ke polisi (yang mungkin EMOSI karena hampir ditabrak sebelumnya), coba pikir dgn jernih. Ada puluhan alasan kenapa seseorang akan melarikan diri dari razia polisi, yang semuanya “tidak berbahaya” (alias bukan teroris atau kriminal besar). Juga ada alasan di mana polisi justru perlu bertindak utk menyelamatkan orang di dalam mobil itu.

Contoh, di dalam mobil itu ada dua anak perempuan yang sedang diculik. Lalu polisi tembaki mobil, dan anak2 itu mati. Dan mereka adalah anak PEJABAT yang sangat dicintai oleh rakyat. Mau katakan apa kepada orang tuanya. “Ini Bu, jenazah anak anda. Kita tidak tahu mrk sedang diculik, jadi kami tembaki semuanya. Ternyata, anak ibu ditembaki juga. Maaf deh! Kami berhasil kembalikan anak dari tangan penculik. Maaf dalam kondisi mati. Pokoknya, kasus penculikan tutup! Harap Maklum.”

Mau terima kl itu anak anda yang diculik lalu malah ditembak polisi, daripada DISELAMATKAN!? Boleh polisi tembaki semua orang dalam sebuah mobil TANPA melihatnya? Mau punya polisi spt itu utk masa depan Indonesia? Atau mau menuntut polisi berubah dan menjadi kaum profesional yang punya SOP yg jelas, diikuti dgn benar, dan tidak berbahaya terhadap rakyat sendiri, tapi selalu berusaha utk MELINDUNGI rakat? Mau punya polisi seperti apa? Silahkan pilih sendiri!
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...