[Komentar]: Penilaiannya jgn berat sebelah om. Mobil
dicegat malah kabur dan hampir nabrak bbrp polisi.
[Gene]: Kita memang HARUS berat sebelah. Kalau
tidak, berarti Polisi aman membunuh warga kapan saja, spt yg sering terjadi dgn
warga kulit hitam di Amerika. Dan seperti yang terjadi di zaman Orde Baru.
Masih ingat Petrus? Dibunuh dulu, tidak perlu bukti kesalahan! Dan skg terjadi
lagi di Filipina spt itu, dgn ribuan orang sudah ditembak mati.
Dalam kasus ini, kejadiannya di kota (saya lihat di video).
Di semua kota yg pernah saya kunjungi di Indonesia, cepat atau lama, mobil akan
kena lampu merah, putaran, pasar kaget, panggung kawinan, bis mogok, parkiran
pinggir jalan dan puluhan sebab lain utk BERHENTI. Hanya bisa ngebut di jalan
tol, dan itu juga tidak pasti. Bisa berhenti juga di tol.
Jadi... daripada tembak berkali2, lebih baik mobil itu
diikuti SAMPAI kena lampu merah (atau alasan lain utk berhenti), lalu mobil itu
distop oleh polisi. Sederhana kan? Yang jelas, tidak ada di dalam mobil itu
yang tembaki polisi. Daripada berat sebelah ke polisi (yang mungkin EMOSI
karena hampir ditabrak sebelumnya), coba pikir dgn jernih. Ada puluhan alasan
kenapa seseorang akan melarikan diri dari razia polisi, yang semuanya “tidak
berbahaya” (alias bukan teroris atau kriminal besar). Juga ada alasan di mana
polisi justru perlu bertindak utk menyelamatkan orang di dalam mobil itu.
Contoh, di dalam mobil itu ada dua anak
perempuan yang sedang diculik. Lalu polisi tembaki mobil, dan anak2 itu mati.
Dan mereka adalah anak PEJABAT yang sangat dicintai oleh rakyat. Mau katakan
apa kepada orang tuanya. “Ini Bu, jenazah anak anda. Kita tidak tahu mrk sedang
diculik, jadi kami tembaki semuanya. Ternyata, anak ibu ditembaki juga. Maaf
deh! Kami berhasil kembalikan anak dari tangan penculik. Maaf dalam kondisi
mati. Pokoknya, kasus penculikan tutup! Harap Maklum.”
Mau terima kl itu anak anda yang diculik lalu
malah ditembak polisi, daripada DISELAMATKAN!? Boleh polisi tembaki semua orang
dalam sebuah mobil TANPA melihatnya? Mau punya polisi spt itu utk masa depan
Indonesia? Atau mau menuntut polisi berubah dan menjadi kaum profesional yang
punya SOP yg jelas, diikuti dgn benar, dan tidak berbahaya terhadap rakyat
sendiri, tapi selalu berusaha utk MELINDUNGI rakat? Mau punya polisi seperti
apa? Silahkan pilih sendiri!
-Gene Netto
No comments:
Post a Comment